OBAT ORAL
&
OBAT
SUBLINGUAL
Sukmawati A. Damiti
Prinsip Pemberian Obat kepada Pasien
1) Benar Pasien
2) Obat yang Benar
3) Benar Dosis
4) Rute yang Benar
5) Benar Waktu
6) Benar Dokumentasi
7) Benar Pendidikan Kesehatan perihal Medikasi Klien
(Zulfiayu, 2017)
ORAL (Mekanisme Kerja antibiotika)
Penisilin spectrum luas terhadap kuman gram negative yang sulit dibasmi
Mezlosilin (Baypen®), Piperasilin (Pipril®)
Tidak stabil terhadap asam dan β laktamase
Farmakodinamika :
Mekanisme kerja: penghambatan sintesis dinding sel pada tahap terakhir melalui inaktivitas D-alanin-
transpeptidase.
Tipe efek: bakterisid sekunder
Spectrum aktivitas:
1) Proteus, pseudomonas, klebsiella dan enterobakter sensitive;
2) serratia, salmonella dan E.coli kurang sensitive;
3) tidak efektif terhadap Stafilokokus yang menghasilkan penisilinase;
4) terhadap Pseudomonas,
Piperasilin bekerja lebih kuat daripada Mezlosillin. Penisilin spectrum luas terhadap kuman gram
negative yang sulit dibasmi, penggunaan terapi: infeksi, juga infeksi campuran dengan penyebab gram
negative dan gram positif, aerob, dan anaerob, terutama Pseudomonas, Klebsiella, Proteus, Serratia,
E.coli, Neisseria, berbagai bentuk kelangsungannya (juga yang berat). Untuk profilaksis perioperatif.
Kombinasi dengan Tazobaktam (Tazobac®) memungkinkan pelebaran nyata dari spectrum efeknya
(mirip Zienam®) dan suatu usaha pilihan uuntuk bidang pengobatan intensif.
(Zulfiayu, 2017)
ORAL (Mekanisme Kerja antibiotika)
Obat Antibiotik Golongan Sefalosporin
Farmakodinamika :
Mekanisme kerja: seperti Penisilin G.
Tipe efek: bakterisid sekunder
Spectrum aktivitas:
1)Bakterisit terhadap sejumlah besar kuman gram positif dan
beberapa kuman gram negative;
2)Selain kuman yang sensitive terhadap Penisilin G, batang
gram positif dan gram negative juga peka. Aktivitas yang
sangat baik terhadap Stafilokokus (golongan Sefalosporin
yang mempunyai efektivitas terhadap stafilokokus
(Zulfiayu, 2017)
ORAL (contoh Obat)
KI :
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit paru-
paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, nyeri dada, atau gangguan tiroid. Tidak boleh
mengkonsumsi alkoloh (menurunkan kadar obat)
ESO :
Mual dan muntah, Konstipasi, Diare, Lelah yang berlebihan, Gangguan tidur
seperti insomnia, dan Impotensi
Mekanisme Kerja
ISDN
Secara farmakologi, mekanisme aksi Isosorbide dinitrate
(ISDN) yang paling utama adalah relaksasi otot polos
vaskular dan sebagai akibatnya dilatasi arteri serta vena
perifer. Farmakokinetiknya sangat dipengaruhi oleh rute
pemberian.
Mekanisme Kerja
Farmakodinamik
ISDN dikonversi menjadi nitrit oksida (NO), suatu
komponen intermediate radikal bebas yang dapat mengaktifkan enzim
guanilat siklase terhadap reseptor atrial natriuretik peptide A. Obat ini
akan menstimulasi sintesis siklik guanosin 3,5-monofosfat (cGMP),
yang kemudian akan mengaktivasi fosforilasi protein kinase-
dependent serial pada sel-sel otot polos.
Hasil akhir dari proses biokimia tersebut adalah defosforilasi
miosin light-chain serat otot polos. Selanjutnya, pengeluaran ion-ion
kalsium akan merelaksasikan sel-sel otot polos, sehingga terjadi
dilatasi yang bersifat dose-dependent pada jaringan arteri dan vena.
Dengan demikian, terjadi peningkatan sirkulasi aliran darah pada
daerah yang iskemik.
PERHITUNGAN DOSIS
Perhitungan Dosis Anak
Usia
Dosis Anak = Luas permukaan tubuh anak (m2) x Dosis orang dewasa
1,73 m2
Perhitungan Dosis Obat
METODE BB
Digunakan bila diketahui Dosis Obat dalam mg / kg
Metode BB: Dosis obat X Berat Badan = Dosis / hari
METODE LPT
Menghitung Dosis Obat untuk Bayi, Pediatri, Geriatri
yang menggunakan obat anti cancer atau untuk pasien
yang BB rendah, misal pada bayi dengan BBL rendah.
LP dalam meter persegi, ditentukan oleh potongan
skala monogram antara TB dan BB pasien
Dosis Obat X LPT (m2) = dosis / hari
Perhitungan Dosis Obat
Bayi baru lahir (neonatus) : > rentan obat → fungsi hati , ginjal &
sistem enzim belum berkembang.
Ex : kloramfenikol → grey baby sindrom
n x D
dosis anak = n + 12
n = usia (tahun)
D = dosis dewasa
I.B. Rumus Augsberger