Pada tabel di atas diketahui bahwa umur responden sebagian besar adalah 20-
30 tahun sebanyak 33 orang (46,5%) dan sebagian kecil responden berumur
>40 tahun sebanyak 11 orang (15,5%).
2. Pendidikan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Desa Jiwo
WetanTahun 2012 (N = 71)
No. Kategori Frekuensi Persentase
1 SD 0 0
2 SMP 11 15,5
3 SMA 46 64,8
4 Perguruan Tinggi 14 19,7
Jumlah 71 100
Pada tabel 2 di atas diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar
adalah SMA sebanyak 46 orang (64,8%), sebagian kecil responden
berpendidikan SMP sebanyak 11 orang (15,5%) dan tidak ada satupun
responden yang berlatar belakang pendidikan SD.
3. Sosial Ekonomi
Tabel 3 Distribusi Frekuensi SosialEkonomiResponden di Desa Jiwo
WetanTahun 2012 (N = 71)
No. Kategori Frekuensi Persentase
1 Rendah (≤Rp. 685.000,-) 30 42,3
2 Tinggi (>Rp. 685.000,-) 41 57,7
Jumlah 71 100
Pada tabel 4.7 diketahui bahwa responden dengan sosial ekonomi rendah
≤Rp. 685.000,- cenderung berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 19
orang (26,8%) dan responden dengan pendapatan tinggi >Rp. 685.000,-
cenderung berpengetahuan baik sebanyak 25 orang (35,2%). Namun
responden yang berpengetahuan kurang lebih didominasi (9,9%) oleh
mereka yang berpendapatan rendah ≤Rp. 685.000,-.
8. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Jiwo
Wetan menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pertolongan
pertama pada luka bakar yaitu sebanyak 34 orang (47,9%)
berpengetahuan cukup. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil jumlah
jawaban benar responden pada kuesioner. Pengetahuan responden cukup
dikarenakan faktor-faktorantara lain umur, pendidikandansosialekonomi.
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh umur seseorang. Hasil
penelitian yang diperoleh mengenai umur responden, bahwa responden
berusia 20-30 tahun cenderung berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19
orang (26,8%), responden berusia 31-40 tahun cenderung
berpengetahuan cukup sebanyak 16 responden (22,5%) sedangkan yang
berusia >40 tahun cenderung berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 6
orang (8,5%). Menurut Soekanto (2002), bahwa semakin meningkatnya
umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir dan
bekerja akan lebih matang, sehingga akan semakin matang dalam berfikir
serta memperoleh pengetahuan mengenai
pertolonganpertamapadalukabakar. Semakin tua umur seseorang maka
proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada
umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak
secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
Seoranglansiadapatmemilikipengetahuanberasaldarisumberinforma
sisepertibukuatausuratkabar. Menurut Soekanto (2002) seseorang yang
mempunyai sumber informasi lebih banyak akan banyak akal dan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Menurut Notoatmodjo (2003),
informasi yang disampaikan guru, orang tua, teman, buku dan surat kabar
akan mempengaruhi pengetahuan. Seseorang dikatakan mempunyai
pengetahuan tinggi bila didukung banyaknya informasi yang
diperolehnya, semakin banyak informasi yang diperolehnya semakin
tinggi pula tingkat pengetahuannya. Begitu pula sebaliknya bila
informasi yang didapat kurang maka tingkat pengetahuannya juga akan
lebih rendah dibanding dengan yang banyak mendapat informasi.
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan seseorang, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan SMP
cenderung berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 orang (11,3%),
responden dengan pendidikan SMA cenderung berpengetahuan cukup
sebanyak 31 orang (43,7%) dan responden dengan pendidikan PT
(Perguruan Tinggi) cenderung berpengetahuan baik sebanyak 14 orang
(19,7%). Dilihat dari sudut pendidikan responden menunjukkan bahwa
responden pendidikan PT 100% berpengetahuan baik.
Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat merubah perilaku
seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang maka pengetahuan akan semakin luas atau baik, selain itu
semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempermudah seseorang
tersebut dalam menerima informasi (Soekanto, 2006). Sejalan pendapat
dari Nursalam dan Siti Priyani (2002) yangmengatakan bahwa pada
umumnya pengetahuan seseorang dipengaruhi olehpendidikan yang
pernah diterima, semakin tinggi tingkat pendidikanseseorang maka
semakin baik pula tingkat pengetahuannya.
Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah sosial
ekonomi. Hasil penelitian mengenai pekerjaan diketahui bahwa
responden dengan pendapatan rendah ≤Rp. 685.000,- cenderung
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 orang (26,8%) dan responden
dengan pendapatan tinggi >Rp. 685.000,- cenderung berpengetahuan
baik sebanyak 25 orang (35,2%).
Menurut Soekanto (2006), tingkat sosial ekonomi akan menambah
pengetahuan karena tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya semakin tinggi. Sosial ekonomi berkaitan dengan
pekerjaan responden, menurut Notoatmodjo (2007) seseorang yang
bekerja dapat meningkatkan pengetahuan karena pergaulan dan
berinteraksi sosial dibanding orang yang tidak bekerja. Tingkat
pendapatan juga berlatar belakang tingkat pendidikan, seseorang dengan
pendidikan tinggi akan memperoleh pekerjaan yang lebih baik sehingga
perolehan pendapatan menjadi lebih tinggi.
D. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1) Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada luka
bakar berdasarkan umur adalah berumur 20-30 tahun berpengetahuan
cukupsebesar26,8%.
2) Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada luka
bakar berdasarkan pendidikan adalah responden dengan pendidikan SMA
berpengetahuan cukup sebesar43,7%.
3) Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada luka
bakar berdasarkan sosial ekonomi adalah tinggi >Rp. 685.000
berpengetahuan baik sebesar35,2%.
2. Saran
1) Bagi Perawat
Meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan atau konseling tentang
pertolongan pertama pada luka bakar dengan menggunakan lembar balik
atau memberikan leaflet.
2) Bagi masyarakat
Sebaiknya lebih aktif dalam mencari berbagai informasi baik media
cetak maupun elektronik tentang pertolongan pertama pada luka bakar
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pertolongan pertama
pada luka bakar.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan
penelitian dengan variabel yang lebih variatif dan teknik analisis yang lebih
luas.
Daftar Pustaka
Abu Bakar. 2010, Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Akibat
Kompor Meledak di Kelurahan Wijaya Kusuma. Tidak dipublikasikan.
Agfian. 2011. Pertolongan Pertama pada Luka Bakar. Diakses tanggal 2 Juni
Anneahira. 2012. Pengertian Pertolongan Pertama. Diakses tanggal 2 Juni 2012 jam
14.00 WIB.
Anonim.2010. PertolonganPertamapada Luka Bakar.Diaksestanggal 2 Juni 2012
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Elisabeth. 2009. Luka Bakar. Diakses tanggal 2 Juni 2012 jam 14.10 WIB. Didapat dari:
http://s1-kep.blogspot.com/2012/02/luka-bakar.html
Hudak dan Gallo. 2010. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Jakarta: EGC.
Islami. 2010. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Anak Di Rumah Desa Sumbergirang RW I
Lasem Rembang. Tidak dipublikasikan.
Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 Jilid 2. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. 2007. Prinsip – prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan
kedua. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Nugroho. 2012. Mengungkap tentang Luka Bakar dan Artritis Reumatoid. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Oktia. 2005. Buku Penuntun Sistem Tanggap Darurat. UPT UNNES Press.
Purwadarminta, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Skeet. 1995. Tindakan Paramedis terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.
Jakarta : EGC.
Soekanto, S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suriati. 2010. Pengetahuan Keluarga dalam Penatalaksanaan Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan Luka Bakar yang Terjadi pada Balita di Rumah di Lingkungan
VI Kelurahan Pasar Merah Timur Medan. Tidak dipublikasikan.
Tafsir, A. 2004. Filsafat Ilmu: Mengurangi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pengetahuan. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya.
Thygerson. 2011. Pertolongan Pertama, Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Yusuf. 2011. Pertolongan Pertama Saat Luka Bakar di Rumah. Diakses tanggal 2 Juni
2012