KELOMPOK 6
MINOSIKLIN, KLORAMFENIKOL, TIAMFENIKOL,
DOKSISIKLIN, DAN TETRASIKLIN
Oleh :
LAILATUL ULFAH
EVI MAHARDITA
OKTAVILIA PERDINI
MUSHLIH
PUTRI NORMASARI
MUHAMMAD HAFIZ ANSARI
(K11016R078
)
(K11016R079
)
(K11016R080
)
(K11016R081
)
(K11016R082
)
(K11016R083
)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah kami ucapkan rasa syukur yang sebesar besarnya kepada Allah SWT,
karena telah tersusunnya makalah Spesialite Obat dengan tema Minosiklin, Kloramfenikol,
Tiamfenikol, Doksisiklin, dan Tetrasiklin.
Kami selaku penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan
gambaran mengenai golongan, struktur kimia, indikasi, dosis, mekanisme kerja,
kontraindikasi, farmakokinetika, adverse drug reaction, toksisitas, nama dagang, dan
informasi penting yang dapat diberikan kepada pasien.
Kami selaku penulis memohon maaf jika dalam penulisan ada banyak kekurangan,
semoga kesalahan dan kekeliruan yang ada dapat menjadi pelajaran untuk kami pribadi
pada khususnya agar lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1
LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2
RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3
TUJUAN..................................................................................................................2
BAB 2 ISI...............................................................................................................................3
2.1
MINOSIKLIN..........................................................................................................3
2.2
KLORAMFENIKOL...............................................................................................4
2.3
TIAMFENIKOL.......................................................................................................6
2.4
DOKSISIKLIN.........................................................................................................7
2.5
TETRASIKLIN........................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi atau bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini, yang dibuat secara semisintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis dengan khasiat
antibakteri (Tjay & Rahardja, 2007).
yaitu sebagai
berikut:
Mengakibatkan pembentukan dinding sel tidak sempurna dan tidak dapat menahan
tekanan osmosis dari plasma sehingga sel akan pecah, contoh: antibiotik laktam.
Merusak pembentukan molekul lipoprotein dari membran sel sehingga membran sel
bersifat lebih permeabel akibatnya zat-zat penting dari isi sel dapat keluar, contoh:
polipeptida.
Mengganggu fungsi subunit ribosom 30s dan 50s sehingga sintesis protein dapat
terhambat, contoh: kloramfenikol, tetrasiklin.
Menhambat polymerase RNA dan topoisomerase sehingga sel tidak dapat berkembang,
contoh: seperti metronidasol, kinolon, novobiosin, rifampisin.
Bekerja dengan cara menghambat metabolisme enzim esensial pada bakteri yaitu folat,
contoh: sulfonamida dan trimetoprim.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
struktur
kimia,
sifat
fisikokimia,
indikasi,
dosis,
1.3
TUJUAN
BAB 2
ISI
2.1 MINOSIKLIN
Golongan
Stuktur Kimia
Sifat Fisikokimia
BM= 462,4
Serbuk kristal berwarna kuning sukar larut dalam air, sedikit larut
alkohol, praktis tidak larut kloroform dan eter. Larut dalam larutan
alkali hidroksida dan karbonat.
1. Infeksi yang disebabkan kuman yang sensitif gram positif dan
gram negative
2. Antraks
3. Infeksi saluran kemih, dan ghonnorea
4. Jerawat sedang-berat
5. Tifus
Kusta. 100 mg peroral setiap hari
Reumatoid arthtritis
Alternatif untuk sulfonamide pada pengobatan nocardiosis
Dewasa 50-100 mg tiap 12 jam. Pasien Acne 50 mg 2 kali sehari,
atau 100 mg 1 kali sehari. Pasien ISK dosis awal 200 mg,
kemudian 100 mg tiap 12 jam, minimal pemakaian selama 4 hari.
Indikasi
Indikasi Off-Label
Dosis
Mekanisme Aksi
2.2
KLORAMFENIKOL
Golongan
Struktur
Sifat Fisikokimia
Indikasi
Indikasi offlabel
Dosis lazim dewasa
dan anak
Mekanisme aksi
Kontraindikasi
Farmakokinetika
ADR
Toksisitas
Interaksi
Nama Paten/Nama
dagang Jenis dan
kekuatan sediaan
Informasi penting
untuk pasien
Tidak boleh untuk ibu menyusui karena obat diekskresi dalam ASI,
penurunan dosis pada bayi prematur, efek samping sperti alergi,
superinfeksi, hipoplasia sumsum tulang termasuk anemia aplastik.
Obat diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan dan obat
disimpan pada suhu tidak melebihi 30 C (cap/susp) dan 2-8 C
(opth/preparasi optic) tidak beku dan terlindung dari cahaya.
2.3TIAMFENIKOL
Golongan
Struktur Kimia
Sifat Fisikokimia
Indikasi
Mekanisme aksi
Kontraindikasi
Farmakokinetik
ADR
Toksisitas
Interaksi
Nama Dagang
Informasi
penting untuk
pasien
bakterimiameningitis.
Dewasa, anak-anak, dan bayi berusia di atas 2 minggu, 50 mg/kg
bb sehari dalam dosis terbagi 3-4 kali sehari.Bayi prematur, 25
mg/kg bb sehari dalam dosis terbagi 4 kali sehari. Bayi berusia di
bawah 2 minggu, 25 mg/kg bb sehari dalam dosis terbagi 4 kali
sehari, sesudah makan.
Antibiotik yang bersifat bakteriostatik dan mempunyai spektrum
luas seperti kloramfenikol. Menghambat biosintesis protein pada
siklus pemanjangan rantai asam amino yaitu dengan menghambat
pembentukan ikatan peptida.
Hipersensitif terhadap tiamfenikol; gangguan fungsi hati dan
ginjal yang berat.
Tiamfenikol diabsorpsi cukup baik dalam saluran cerna, mudah
terdifusi dalam cairan serebrospinal dan mukus bronkial.
Sebagian besar obat tidak dimetabolisme di tubuh tetapi
dieksresikan dalam bentuk tak berubah melalui urin. Abrsopsi
obat melalui saluran cerna cukup baik (50-70%), dengan waktu
paro 1,6-4,2 jam.
Diskrasia darah (anemia aplastik, anemia hipoplastik,
trombositopenia dan granulositopenia), gangguan saluran
pencernaan (mual, muntah, glositis, stomatitis dan diare), reaksi
hipersensitif (demam, ruam angioedema, dan urtikaria), sakit
kepala, depresi mental, neuritis optik dan sindrom grey.
Pada bayi baru lahir atau bayi prematur menimbulkan sindrom
Grey
Penggunaan bersama kloramfenikol dapat mengakibatkan
resistensi silang; hati-hati bila digunakan bersama dengan obatobat yang juga dimetabolisme oleh enzim-enzim mikrosom hati,
seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamid, dan fenobarbital.
Urfamycin (Zambon): Kapsul 500mg
Thiamycin (Interbat): Kapsul 250mg dan 500mg
Biothicol (Sanbe): kapsul 250 mg dan 500 mg, Sirup Kering
125mg/5ml dan 250 mg/5 ml
Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya;
pemakaian dalam waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan
hematologik secara berkala; sesuaikan dosis pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal, hentikan penggunaan apabila
timbul retikulositopenia, leukopenia, trombositopenia atau
anemia; lama pemakaian sebaiknya tidak melebihi batas waktu
yang ditentukan; kehamilan dan menyusui (dapat menembus
plasenta dan diekskresikan melalui ASI); hati-hati pada bayi baru
lahir (2 minggu pertama) dan bayi prematur (untuk menghindari
7
2.4DOKSISIKLIN
Golongan
Struktur kimia
Sifat Fisikokimia
Indikasi
Farmakokinetika :
Tokisisitas
Interaksi :
2.5TETRASIKLIN
Golongan
Struktur kimia
Sifat Fisikokimia
Indikasi
Off label
Dosis
Mekanisme
kerja
Kontraindikasi
Famakokinetik
Absorpsi: Tetrasiklin sekitar 75 - 80% diserap di saluran
pencernaan. Tingkat penyerapan tetrasiklin dapat berkurang
dengan adanya ion logam, obat antasida, susu atau makanan.
Distribusi: Tetrasiklin di distribusi dalam seluruh jaringan dan
cairan tubuh. Mudah masuk ke plasenta dan didistribusikan ke
dalam ASI. T 1/2: 6 - 12 jam.
Ekskresi melalui urin dalam bentuk aktif (48-60%) dan feses.
ADR
Kardiovaskular: Pericarditis
CNS: meningkatkan tekanan intrakranial
Dermatologic: Fotosensitivitas, Pruritis
GI: mual, muntah, diare, anoreksia.
Superinfeksi, anafilaksis, gangguan ginjal akut, dan kerusakan
ginjal.
Toksisitas
Hepatotoksik
Interaksi
Antasida (garam Al, Mg), Zn, Fe, Bismuth, quinapril: dapat
menurunkan absorpsi dari tetrasiklin.
Penicilin: tetrasiklin dappat mengurangi efek terapi dari penisilin
(sifat antagonis)
Obat antikoagulan: dapat meningkatkan efek antikoagulan
dengan cara merusak penggunaan protrombin
Kontrasepsi oral: menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.
Nama
Paten/ Super tetra (Darya Varia) kapsul lunak 250 mg
10
Dagang/
produsen / Jenis
&
Kekuatan
Sediaan
Informasi
Kepada Pasien
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan :
11
DAFTAR PUSTAKA
BPOM RI. 2008. IONI, Informatorium Obat Nasional Indonesia. Sagung Seto. Jakarta.
Charles F., Lora L., Morton P., 2009, Drug Information Handbook, 17th ed., Lexi Comp,
USA.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI., 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5,
Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
DepKes RI, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Goodman and Gilmans. 2006. THE PHARMACOLOGICAL BASIS OF THERAPEUTICS
- 11th Ed.
Kolesar J, Vermeulen L, 2016, Top 300 Pharmacy Drug Cards, Mc Graw Hill Education,
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., & Lance, L.L. 2007. Drug Information
Handbook, 17th Edition. Lexi-comp. Ohio.
Siswandono dan Soekardjo, 2008. Kimia Medisinal, Airlangga University Press : Surabaya.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference, Thirty-Sixth
Edition, Pharmaceutical Press. London.
13
14