Dosen Pengampuh :
Kelompok Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................
PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
PENDAHULUAN
Dari sudut bahasa, sains atau Science (Bahasa Inggris), berasal dari
bahasa Latin, yaitu dari kata Scientia artinya pengetahuan. Tetapi pernyataan
tersebut terlalu luas dalam penggunaan sehari-hari, untuk itu perlu
dimunculkan kajian etimologi lainnya. Para ahli memandang batasan
etimologi lainnya. Para ahli memandang batasan etimologis tentang sains
yaitu dari bahasa Jerman, hal itu merujuk pada kata Wissenschaft, yang
memiliki pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara
sistematis. Sedangkan menurut beberapa ahli :
Dasar pogram Sains akan menaruh perhatian pada keingintahuan murid tentang
alam semesta dengan cara (a) mendorong siswa untuk menyelediki alam dengan
teknologi, (b) mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang alam semesta, (c) mengembangkan kemampuan siswa untuk
mengidentifikasi masalah pengadaptasian manusia.
Dasar program Sains akan berusaha mengembangkan pemahaman siswa dan sikap
tentang alam, keterbatasan, dan kemungkinan yang akan timbul dari Sains dan
Teknologi.
a. Bersifat konkret
Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih anak
mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut.
Sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains adalah pengetahuan
yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami. Sebagai proses, sains
mencakup kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan percobaan. Berikut ini
disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini:
1). Magnet
2) Bunga
Indikator : Siswa dapat mengenal salah satu sifat air, yaitu dapat masuk ke
dalam pori-pori yang halus
Alat dan bahan : Kertas marmer, Pensil warna atau krayon, Gunting,
Mangkok yang bagian mulutnya lebar, Air
Cara kerja : Gambarlah pola bunga pada kertas marmer seperti gambar di
bawah, kemudian warnai. Guntinglah bagian tepinya. Lipatlah “mahkota
bunga” sehingga seperti bunga yang sedang kuncup. Isilah air ke wadah
mangkok hingga tiga per empat Letakkan bunga teratai kertasmu secara
perlahan di atas permukaan air. Perlahan tetapi pasti, bunga terataimu
akan mekar.
Konsep : Kertas memiliki pori-pori yang sangat halus yang terletak di
antara serat kertas sehingga tidak terlihat oleh mata kita. Air memiliki
kemampuan masuk ke pori-pori kertas. Kemampuan ini disebut daya
kapilaritas. Masuknya air ke pori-pori kertas menyebabkan serat kertas
mengembang termasuk bagian lipatan kertas. Inilah yang menyebabkan
bunga terataimu menjadi mekar.
Slamet Suyanto (2005c: 99) menjelaskan sebagian benda ada yang larut
dalam air dan adapula yang tidak larut. Benda yang larut dalam air akan
membentuk larutan dan apabila dibiarkan atau didiamkan tidak akan
membentuk endapan kecuali jika air diuapkan semuanya. Benda dikatakan
tidak larut dalam air jika dicampur ke dalam air tidak membentuk larutan
tetapi membentuk campuran dan apabila didiamkan akan membentuk
endapan. Dengan demikian, konsep sederhana mengenai benda larut dan
tidak larut dalam air yaitu benda dikatakan larut apabila benda tersebut
saat didiamkan tidak membentuk endapan dan benda dikatakan tidak larut
apabila benda yang telah dicampur dengan zat cair apabila didiamkan
membentuk endapan.
KESIMPULAN
Ruang lingkup pembelajaran sains pada anak usia dini dapat dilihat dari isi
bahan kajian meliputi materi atau disiplin yang terkait dengan bumi dan jagat raya
(ilmu bumi), ilmu-ilmu hayati (biologi), serta bidang kajian fisika dan kimia; serta
dilihat ruang lingkup berdasar bidang pengembangan atau kemampuan yang harus
dicapai, maka terdapat tiga dimensi yang semestinya dikembangkan bagi anak
usia dini yaitu meliputi kemampuan terkait dengan penguasaan produk sains,
penguasaan proses sains dan penguasaan sikap-sikap sains (jiwa ilmuwan).
Soetarno. (2001). RPAL untuk Sekolah Dasar Kelas IV, V, dan VI. Semarang:
Aneka Ilmu.