Di Susun Oleh :
1. Tresnawati
2. Yuhana
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah tentang “Mengkaji Konsep Perkembangan Emosi”.
Dan tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan
menuju alam terang benderang yakni agama Islam.
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia, apa bila ada
kesalahan atau dari pembaca apa bila terdapat kesalahn dalam penulisan makalah
ini guna perbaikan dalam pembuatan makalh kami yang selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin ............ya rabbal ‘Alamin ...................
Jambi, 2019
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis emosi berasal dari kata Prancis emotion, yang berasal
lagi dari emouvoir, ‘exicte’ yang berdasarkan kata Latin emovere, artinya
keluar. Dengan demikian secara etimologis emosi berati “bergerak keluar”.
Banyak orang yang beranggapan bahwasanya emosi itu adalah sesuatu
hal yang buruk, sesuatu yang diidentikan dengan amarah. Namun pada
kenyataannya emosi itu tidaklah hanya berupa amarah, emosi juga bisa dalam
hal kebaikan.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan, marah, takut, bahagia dan
lainnya. Emosi dapat diartikan sebagi suatu reaksi psikologis yang ditampilkan
dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, muak,
haru, cinta dan lain-lain.
Emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah laku. Adapun
emosi terdiri dari emosi positif (emosi yang menyenangkan, seperti cinta,
sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya), dan emosi negatif (emosi
yang tidak menyenangkan, seperti sedih, marah, benci, takut dan sebagainya).
Dengan mempelajari emosi, diharapakan agar seorang pendidik dapat
mengenali emosi dirinya sendiri, sehingga dapat meningkatkan emosi positif
yang berdampak pada peserta didik ataupun dapat digunakan untuk
mengendalikan emosi-emosi peserta didik yang perlu dikembangkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat/pengertian dari emosi ?
2. Bagaimana proses terjadinya emosi pada anak ?
3. Apa saja pengaruh dan dampak emosi dalam perkembangan pada anak ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari
émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar'
dan movere 'bergerak'. Emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian
kecendrungan untuk bertindak.
Emosi dapat berupa perasaan amarah, ketakutan, kebahagiaan, cinta,
rasa terkejut, jijik, dan rasa sedih. Semua gejala emosi seperti amarah, rasa
takut, rasa gembira, senang, penuh harap, termasuk konflik, stres, cemas
frustasi dan sebagainya mempengaruhi perubahan fisik seseorang (Setyobroto
S, 2004;125). Hal serupa juga di ungkapkan oleh Crow & Crow (dalam
Fatimah E, 2006;104) emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh
perubahan fisik.
Mashar (2011;16) emosi dapat diartikan suatu kondisi intrapersonal,
seperti perasaan, keadaan tertentu atau pola aktifitas motor. Unit-unit emosi
dapat dibedakan berdasarkan tingkatan kompleksitas yang terbentuk berupa
perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan, komponen ekspresi wajah
individu dan suatu keadaan sebagai penggerak tertentu.
Lazarus menyatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan yang komplek
pada diri organisme meliputi perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak
jantung, perubahan kelenjar-kelenjar dan kondisi mental seperti keadaan
menggembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya
disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Sementara Goleman menjelaskan bahwa emosi merujuk pada suatu
perasaan atau pikiran dimana pikiran khasnya merupakan keadaan biologis dan
psikologis serta serangkaian kecendrungan untuk bertindak.
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Syamsudin dimana emosi
merupakan suatu suasana yang komplek dan getaran jiwa yang menyertai atau
muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.
2
3
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa emosi terkait dengan
perubahan intrapersonal dan interpersonal. Dimana intrapersonal berhubungan
dengan mengelola diri secara pribadi, seperti analisa diri dan refleksi.
Sedangkan interpersonal berhungan dengan kemampuan untuk bekerja secara
efektif dengan orang lain, memelihara dan menjaga hubungan dengan orang
lain.
Fatimah (2006;105) menambahkan bahwa pada saat emosi sering
terjadi perubahan-perubahan pada fisik seseorang seperti ;
1. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut
4. Bernapas panjang bila kecewa
5. Pupil mata membesar bila marah
6. Air liur mongering bila takut/tegang
7. Bulu roma berdiri kalau takut
8. Otot menjadi tegang atau bergetar (tremor)
9. Komposisi darah berubah dan kelenjar lebih aktif.
Dari beberapa pernyataan diatas jelaslah bahwa gangguan emosi dapat
mempengaruhi psikis manusia dan juga dapat mempengaruhi fisik seseorang.
Gangguan emosi jelas akan mempengaruhi stabilitas emosional atau Emotional
stability dan emotional stability akan mempengaruhi stabilitas psikis
seseorang, sehingga yang bersangkutan tidak dapat berpikir dengan baik, tidak
dapat berkonsentrasi, koordinasi gerak kacau dsb.
2. Variabel organismik
Perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi disebut
sebagai variabel organik. Setelah individu menerima rangsangan, proses
selanjutnya adalah meneruskan rangsangan yang telah diolah ke seluruh
tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya proses reseptors dan state.
3. Variabel respons
Pola sambutan ekspresif atas terjadinya pengalaman emosi disebut sebagai
variabel respons. Individu merespons stimulus yang ia terima dengan cara
mengekspresikannya melalui perilaku ataupun bahasa tubuhnya. Variabel
respons ini memiliki kesamaan dengan proses expression.
tegang akan memiliki gerakan yang kurang terarah, dan apabila ini
berlangsung lama dapat mengganggu keterampilan motorik anak.
d. Emosi merupakan bentuk komunikasi. Perubahan mimik wajah, bahasa
tubuh, suara, dan sebagainya merupakan alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyatakan perasaan dan pikiran (komunikasi non
verbal).
e. Emosi mengganggu aktivitas mental. Kegiatan mental, seperti berpikir,
berkonsentrasi, belajar, sangat dipengaruhi oleh kestabilan emosi. Oleh
karena itu, pada anak-anak yang mengalami gangguan dalam
perkembangan emosi dapat mengganggu aktivitas mentalnya.
f. Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial. Pengelolaan emosi
oleh anak sangat mempengaruhi perlakuan orang dewasa terhadap
anak, dan ini menjadi dasar bagi anak dalam menilai dirinya sendiri.
g. Emosi mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan. Peran-peran
anak dalam aktivitas sosial, seperti keluarga, sekolah, masyarakat,
sangat dipengaruhi oleh perkembangan emosi mereka, seperti rasa
percaya diri, rasa aman, atau rasa takut.
h. Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Kematangan emosi anak
mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan lingkungannya. Di lain
pihak, emosi juga mengajarkan kepada anak cara berperilaku sehingga
sesuai dengan ukuran dan tuntutan lingkungan sosial.
i. Emosi memperlihatkan kesannya pada ekspresi wajah. Perubahan
emosi anak biasanya ditampilkan pada ekspresi wajahnya, misalnya
tersenyum, murung atau cemberut. Ekspresi wajah ini akan
mempengaruhi penerimaan sosial terhadap anak.
j. Emosi mempengaruhi suasana psikologis. Emosi mempengaruhi
perilaku anak yang ditunjukkan kepada lingkungan (covert behavior).
Perilaku ini mendorong lingkungan untuk memberikan umpan balik.
Apabila anak menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan, dia
akan menerima respon yang kurang menyenangkan pula, sehingga anak
akan merasa tidak dicintai atau diabaikan.
7
c. Kondisi Lingkungan
Ketegangan yang terus-menerus atau terlalu banyak pengalaman yang
menggelisahkan yang merangsang anak secara berlebihan akan
berpengaruh pada emosi anak.
1) Ketegangan yang disebabkan oleh pertengkaran dan perselisihan
yang terus-menerus. Pertengkaran atau perselisihan dalam konteks
interaksi sosial secara terus-menerus akan mengakibatkan timbulnya
emosi dan akibatnya merusak hubunga sosial sehingga anak bias
melukai jika kekesalannya sudah amat kuat.
9
A. Kesimpulan
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari
émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar'
dan movere 'bergerak'. Emosi dapat berupa perasaan amarah, ketakutan,
kebahagiaan, cinta, rasa terkejut, jijik, dan rasa sedih.
Emosi terkait dengan perubahan intrapersonal dan interpersonal. Dimana
intrapersonal berhubungan dengan mengelola diri secara pribadi, seperti
analisa diri dan refleksi. Sedangkan interpersonal berhungan dengan
kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan orang lain, memelihara dan
menjaga hubungan dengan orang lain.
Perkembangan emosi merupakan salah satu faktor yang turut
menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan. Terdapat beberapa
kategori dalam karakteristik perkembangan emosi, yaitu : karakteristik
perkembangan bayi, anak-anak, masa remaja dan dewasa yang masing-masing
memiliki karakteristik berbeda.
Dalam perkembangan emosi, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhinya, antara lain : pengaruh keadaan individu sendiri, konflik-
konflik dalam proses perkembangan, sebab-sebab lingkungan dan hubungan
antara emosi dan tingkah laku serta pengaruh emosi terhadap tingkah laku.
B. Saran
Penulis berharap, dengan adanya pembahasan konsep, manfaat, faktor,
dan karakteristik perkembangan pada peserta didik dalam makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca agar mengerti tentang materi terkait, agar dapat
berguna untuk pembaca dalam hal mengajar atau diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
“Mengenal Proses Terjadinya Emosi pada Anak Usia Dini” diakses pada 10 April
2019 melalui https://artikelusiadini.blogspot.com/2015/05/mengenal-proses-
terjadinya-emosi-pada.html
“Perkembangan Emosi pada Anak Usia Dini” diakses pada 10 April 2019 melalui
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-emosi-anak-usia-dini
Novi Oktiyarani “Pengaruh Emosi Terhadap Penyesuaian Pribadi dan Sosial”
diakses pada 11 April 2019 melalui http://novaoktryani.blogspot.com/
2012/12/pengaruh-emosi-terhadap-penyesuaian.html
Dea Tita Hastika “Konsep dan Perkembangan Emosi pada Peserta Didik” diakses
pada 11 April 2019 melalui http://hastikadea.blogspot.com/2017
/01/makalah-konsep-dan-perkembangan-emosi.html
iii