Anda di halaman 1dari 16

KONSEP EMOSI

Diajukan untuk memenuhi tugas

makalah pada mata kuliah Psikologi Umum

OLEH: Kelompok III

Nama : 1. DIAN ASMITA LUBIS (23.143)

2. SRI YANTI (23.145)

Dosen Pengampu : SITI KHODIJAH, S.PD.I, M.PSI

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

STIT AL - HIKMAH TEBING TINGGI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga tugas makalah yang berjudul Konsep Emosi ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen Pengampu Siti Khodijah, S.Pd.I, M.Psi pada mata kuliah Psikologi
Umum. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Terima kasih kepada Dosen Siti Khodijah, S.Pd.I, M.Psi Selaku
dosen pengampu mata kuliah Psikologi Umum yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih juga kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran sangat dinantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Tebing Tinggi, September 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................i

Daftar Isi ..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi.....................................................................................3
B. Macam–macam dan Ciri–ciri Emosi .......................................................4
C. Perubahan-perubahan pada tubuh saat terjadi Emosi...............................6
D. Faktor Penyebab Emosi............................................................................7
E. Teori-teori Emosi.....................................................................................8
F. Usaha mengubah Emosi...........................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu materi psikologi yang akrab sekali dengan kehidupan
sehari-hari kita adalahmunculnya emosi, banyak orang yang beranggapan
bahwasanya emosi itu adalah sesuatu halyang buruk, sesuatu yang diidentikan
dengan amarah.Namun pada kenyataannya emosi itutidaklah hanya berupa
amarah, emosi juga bisa dalam hal kebaikan.Lalu dari mana emosi itumuncul, apakah
timbul dari pikiran atau dari tubuh, agaknya tak seorangpun dapat
menjawabnyadengan pasti. Ada yang mengatakan itu merupakan tindakan dahulu
(tubuh), baru muncul emosi,ada yang mengemukakan emosi dulu(pikiran), baru
timbul tindakan.Emosi tidak hanya berupa amarah, ada beberapa macam emosi dasar
yang sudah dimilikioleh manusia sejak lahir. Oleh karena itu kita perlu
mempelajari materi psikologi tentangpsikologi agar kita dapat mengenali
emosi pada diri kita sendiri sehingga kita dapatmengendalikan dan
mengembangkan emosi kita dengan baik.Pandangan umum tentang emosi adalah
ketika seseorang mengalami suatu kejadian dilingkungannya dan kejadian
tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. Awalnya darilingkungan lalu
tubuh bereaksi sebagai respon, berikutnya perubahan fisiologis ini
memunculkanemosi. Bukan sebaliknya, emosi memunculkan reaksi, emosi yang
berbeda diasosiasikan dengankeadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam
tubuh, organ dalam tubuh tidaklah sangatsensitif. Karena tidak selalu bisa
memilah informasi yang berbeda ketika seseorang butuhpengalaman untuk
mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan tegang. Perkembanganperubahan
dalam tubuh diasosiasikan dengan pembentukan emosi, jika tidak terjadi
stimulusnormal yang terbangkitkan, individu takkan mengalami suatu emosi yang
mekorespondasi reaksifisik. Terkait dengan uraian tersebut dalam kalah ini akan
dibahas mengenai emosi khususnyatentang bentuk reaksi emosi dan perkembangan
emosi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Emosi?
2. Apa saja macam-macam dan ciri-ciri emosi?
3. Apa saja perubahan-perubahan pada tubuh saat terjadi emosi ?
4. Apa saja faktor penyebab emosi?
5. Apa saja Teori-teori Emosi?
6. Bagaimana Usaha Mengubah Emosi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Umum. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mendalami tentang
emosi dan bagaimana cara usaha mengubah emosi. Serta mengetahui perubahan-
perubahan pada tubuh saat terjadi emosi.
1.

2
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal
mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan
untuk bertindak.Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan
dalam diri individu.Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati
seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong
seseorang berperilaku menangis.
Menurut Williams James (Amerika serikat) dan Carl Large (Denmark)emosi
adalah hasil presepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada
tubuh sebagai respons terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari luar[1].
Emosi terkadang juga diidentikan dengan perasaan, yaitu suatu keadaan kerohanian
atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam
hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatu
keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang
disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989)
membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah pengalaman disadari
yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam
keadaan jasmaniah.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi seperti juga pada tingkah laku lainnya
ditentukan oleh pematangan dan proses belajar seorang bayi yang baru lahir dapat
menangis tetapi ia harus mencapai ringkas kematangan tertentu untuk dapat tertawa
setelah anak itu sudah besar maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa
digunakan untuk maksud-maksud tertentu atau untuk situasi tertentu.
Makin besar anak itu makin besar pula kemampuannya untuk belajar sehingga
perkembangan emosinya makin rumit. Perkembangan emosi melalui proses
kematangan hanya terjadi sampai usia satu tahun. Setelah itu perkembangan
selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh proses belajar.

3
B. Macam – Macam Dan Ciri- Ciri Emosi
Emosi ada dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif.Emosi positif
(emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada
orang yang mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum
dan sebagainya.Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang
menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah
sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.Emosi positif adalah emosi yang harus
dipupuk dan dikembangkan, sedangkan emosi negatif hendaklah diminimalkan atau
dikendalikan sehingga ekspresinya tidak meledak-ledak.
1. Emosi marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu
aktivitas untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang
terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah untuk menyalurkan
ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan marah karena tujuannya
tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
2. Emosi Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk
menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu.
3. Emosi Cinta
Emosi ini merupakan gambaran kesenangan bagi si pelaku, tentunya
mereka akan mendekatinya. Lalu apa itu definisi cinta sendiri? Tentunya sama
halnya jika kita dsisuruh untuk mendefinisikan ihwal dalam kebahagiaan.
Dalam bukunya The Art of Loving, erich Fromm sedemikian jauh telah
berbicara mengenai cinta sebagai alat untk mengatasi keterpisahan manusia,
sebagai pemenuhan kerinduan akan kesatuan.
4. Emosi Depresi
Seseorang mulai menutup ekspresi terbuka daripada emosi-emosinya,
dan akan meluapkan dalam dirinya saja.
5. Emosi Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari
ketegangan. Biasanya kegembiran itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat
tiba-tiba(surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan
orang-orang lain disekitar orang yang gembira tersebut.
6. Emosi cemburu

4
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh
kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan
kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang mempunyai rasa cemburu selalu
mempunyai sikap benci terhadap saingannya.
7. Emosi khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek
yang jelas atau atau tidak ada objeknya sama sekali. Kekhawatiran
menyebabkan rasa tidak senang,gelisah,tidak tenang,tidak aman.
Bila dilihat dari sebab dan reaksi yang ditimbulkannya, emosi dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu berikut ini:
a. Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin,
panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik di luar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu berbeda.
b. Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin,
panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik di luar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu berbeda.
c. Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin,
panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik di luar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu berbeda.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan empat ciri emosi, yaitu:

 Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif. Pengalaman seseorang


memegang peranan penting dalam pertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-
jenis emosi lainnya. Pengalaman emosional ini kadang–kadang berlangsung
tanpa disadari dan tidak dimengerti oleh yang bersangkutan kenapa ia merasa
takut pada sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu ditakuti.
 Adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individu menghayati suatu
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah.Perubahan-tersebut tidak
selalu terjadi serempak, mungkin yang satu mengikuti yang lainnya.
Seseorang jika marah maka perubahan yang paling kuat terjadi debar
jantungnya, sedang yang lain adalah pada pernafasannya, dan sebagainya.
 Emosi diekspresikan dalam perilaku. Emosi yang dihayati oleh seseorang
diekspresikan dalam perilakunya, terutama dalam ekspresi roman muka dan

5
suara/bahasa.Ekspresi emosi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman, belajar
dan kematangan.
 Emosi sebagai motif. Motif merupakan suatu tenaga yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan.Demikian juga dengan emosi, dapat
mendorong sesuatu kegiatan, kendati demikian di antara keduanya merupakan
konsep yang berbeda.Motif atau dorongan pemunculannya berlangsung secara
siklik, bergantung pada adanya perubahan dalam irama psikologis, sedangkan
emosi tampaknya lebih bergantung pada situasi merangsang dan arti
signifikansi personalnya bagi individu.
C. Perubahan – Perubahan Pada Tubuh Saat Terjadi Emosi
Terutama pada emosi yang kuat, sering kali terjadi perubahan – perubahan
pada tubuh kita,antara lain:
 Reaksi elektris pada kulit (wajah memerah) : Reaksi ini meningkat bila
kita merasa tersanjung atau terpesona.
 Peredaran darah : Reaksinya adalah bertambah cepat bila marah. Dan
terlalu cepat itu tidak baik.
 Denyut jantung : Sebutan akrabnya deg-degan, yaitu denyut bertambah
cepat bila terkejut.
 Pernafasan : Enggak sadar kan, seringkali kita menghela nafas. Alias
menarik nafas panjang kalau merasa kecewa.
 Pupil mata : Melotot? Bola mata seperti mau keluar? Nah..itu salah
satu yang terlihat karena pupil mata membesar bila marah.
 Liur : Itu sebab banyak saran untuk minum air putih sebelum
manggung. Karena Liur mengering kalau takut atau tegang.
 Bulu roma : Merinding! Ya, bulu roma memang berdiri kalau kita
sedang takut.
 Pencernaan : Nah, ini paling repot! Beberapa orang suka mencret-
mencret kalau tegang.
 Otot : Dalam takut atau marah, sering tanpa terasa tangan kita
mengepal. Karena oto menegang dan bergetar saat ketakutan atau
tegang.
 Komposisi darah : Nah, ini sudah advance. Mungkin cuma dokter saja
yang bisa melihat. yang jelas Komposisi darah akan ikut berubah,
karena emosi menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.
6
D. Faktor Penyebab Timbulnya Emosi
 Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang
dirasakan seseorang secara individu. Mereka merasa tidak puas, benci
terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun gangguan emosi yang mereka
alami antara lain adalah:
 Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga
timbul ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang
mereka alami.
 Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh
siapapun termasuk orang tua mereka.
 Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari
pada disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
 Merasa tidak mampu atau bodoh.
 Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak
harmonis seperti sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan
bercerai.
 Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan
dibedakan secara tidak adil.
 Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi
emosi negatif adalah berikut ini.
 Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang
membuat harga diri mereka dilecehkan.
 Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
 Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih
banyak disalahkan, dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung
menjadi marah dan mengekspresikannya dengan cara menentang
keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan
bertindak merusak (destruktif).
 Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara
membandingkan dengan saudaranya yang lebih berprestasi dan
lainnya.

7
 Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua
mampu.
 Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak
dicela, dihukum dan dihina.
E. Teori – Teori Emosi
 Teori James Lange
Emosi adalah persepsi tentang perubahan tuubuh. James menyatakan
bahwa emosi adalah ketika kita merasa sedih, ketika menangis, marah,
ketakutan. James dan carl mengusulkan gagasan mengenai rangkaian kejadian
pada emosi. Individu menerima situasi dan menghasilkan emosi. Individu
bereaksi pada situasi dan memperhatikannya. Persepsi terhadap reaksi menjadi
dasar untuk emosi yang dirasakan. Pengalaman emosi dirasa terjadi setelah
perubahan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf otonom.
 Teori Cannon Bard
Emosi yang dirasakan dan respon dari tubu hmerupakan keadaan yang
berdiri sendiri. Cannon mengajukan pendekatan untuk melihat adanya
hubungan antara keadaan tubuh dan emosi yang dirasakan melalui riset.
Cannon kemudian menyatakan bahwa emosi merupakan apa yang dirasakan
dan reaksi tubuh dalam emosi saling bergantung.
 Teori Kognitif-Penilaian
Teori Kognitif-Penilaian adalah teori emosi yabg berbasis pada teori
Kognitif seperti pada teori Schachhter-Singer. Bedannya hanya terletak pada
penekanannya. Teori Schachter-Singer lebih menekankan pada kognisi,
sedangkan teori ini lebih menekankan pada hasil penilaian atau evaluasi
terhadap informasiyang datang dari situasi lingkungan yang terjadipada saat
itu dan penilaian dari diri sendiri. Tokoh yang mengembangkan teori ini
adalah Richard S. Lazarus.
 Teori Emosi dan Motivasi
Emosi dan motivas berjalan beriringan atau bersamaan. Emosi
ditempatkan sebagai suatu rangkaian dari emosi. Emosi merupakan bagian
dari motif motif atu dorongan. Tomkins mengungkapkan bahwa emosi
merupakan energi bagi dorongan dorongan yang selalu muncul bersama.
Menurut Leeper garis pemisahnya sangat tipis yaitu seperti ketakutan.

8
Ketakutan merupakan emosi tetapi juga motif pendorong perilaku. Orang
merasa takut dan terdorong melakukan perilaku yang memiliki tujuan tertentu.
 Teori Shachter-Singer
Teori emosi yang menempatkan kognisi pada posisi yang sangat
menentukan dikembangkan oleh Stanley Schachter dan Jerome Singer.
Mereka meyakini bahwa emosi merupakan fungsi interaksi antara faktor
kognitif dan keadaan keterbangkitan fisiologis. Setiap pengalaman yang
membangkitkan emosi akan diberi label di dalam peta kognitif. Label-label itu
kemudian dijadikan pola bagi pengalaman-pengalaman baru. Setiap stimulus
yang diterima akan dinilai berdasarkan label yang telah tersimpan.
Teori Schacher-Singer sering pula disebut two-factor theory of
emotion, karena teori ini didasarkan pada dua hal yang terjadi, yakni
perubahan fisiologis dan interpretasi kognitif. Alur teori Schachter-Singer
dapat dijelaskan sebagai berikut: Dimulai dari stimulus yang diterima dari luar
kemudian memicu terjadinya perubahan fisiologis dalam tubuh. Selanjutnya
terjadi persepsi dan interpretasi terhadap keterbangkitan itu pada situasi
khusus yang sudah dikenal dari informasi dan pengalaman yang sudah
tersimpan sebelumnya, kemudian terjadilah emosi yang bersifat subyektif.
Teori Schachter-Singer tak luput dari kritik. Dalam pengalaman sehari-
hari tidak selamanya orang terpengaruh pada tingkah laku orang lain.
Atkinson menjelaskan bahwa pengalaman emosional tidak sesederhana yang
dinyatakan oleh teori Schachter. Interpretasi emosional merupakan fungsi
yang rumit dari pengalaman masa lampau dan situasi hidup masa ini. Yang
bisa dikatakan adalah Bahwa “faktor kognitif mempengaruhi emosi, tetapi
tidak benar bila disimpulkan bahwa hanya faktor ini yang menentukan emosi
yang dialami.”

9
F. Usaha Mengubah Emosi
Berikut cara mengendalikan emosi:
 Pilih situasi
Hindari keadaan yang memicu emosi yang tidak diinginkan. Jika kamu
tahu bahwa kamu kemungkinan besar akan marah ketika kamu sedang
terburu-buru (dan kamu menjadi marah ketika orang lain memaksa kamu
untuk menunggu), jangan lakukan hal-hal tersebut di saat-saat terakhir.
Keluarlah dari rumah atau kantor 10 menit sebelum kamu pergi, dan kamu
tidak akan terlalu diganggu oleh pejalan kaki, mobil, atau elevator lambat.
Demikian pula, jika ada kenalan yang menurutmu benar-benar mengganggu,
cari cara agar tidak bertemu dengan orang itu.
 Ubah situasi
Mungkin emosi yang kamu coba kurangi adalah kekecewaan. Kamu
selalu berharap, misalnya, menyajikan makanan yang “sempurna” untuk
teman dan keluarga, tetapi selalu ada yang tidak beres karena kamu
menargetkan terlalu tinggi. Ubah situasi dengan mencari resep yang sesuai
dengan kemampuanmu sehingga kamu dapat menyelesaikan makanannya.
Kamu mungkin tidak dapat membuat makanan yang ideal, tetapi kamu
mengelola makanan yang cukup bagus.
 Alihkan fokus perhatianmu
Katakanlah kamu terus-menerus merasa rendah diri dengan orang-
orang di sekitarmu yang selalu terlihat hebat. Kamu sedang berada di gym,
dan tidak bisa tidak memperhatikan para pelanggan tetap di mesin angkat
beban yang berhasil mengangkat tiga kali sebanyak yang kamu bisa. Tertarik
kepada mereka seperti magnet, kamu tidak bisa tidak melihat dengan heran
dan iri pada apa yang dapat mereka capai. Mengalihkan fokusmu dari mereka
dan ke sesama peminat gym yang mengemas lebih sedikit pukulan akan
membantumu merasa lebih percaya diri tentang kemampuanmu sendiri. Lebih
baik lagi, fokus pada apa yang kamu lakukan, dan dalam prosesnya, kamu
pada akhirnya akan mendapatkan beberapa kekuatan yang kamu inginkan.
 Ubah pikiranmu
Inti dari emosi terdalam kita adalah keyakinan yang mendorongnya.
Kamu merasa sedih ketika kamu yakin telah kehilangan sesuatu, marah ketika

10
kamu memutuskan bahwa tujuan penting digagalkan, dan bahagia ketika kamu
yakin sesuatu yang baik akan datang.
Dengan mengubah pemikiranmu, kamu mungkin tidak dapat
mengubah situasi tetapi setidaknya kamu dapat mengubah caramu yakin
bahwa situasi tersebut memengaruhimu. Dalam penilaian ulang kognitif, kamu
mengganti pikiran yang mengarah pada ketidakbahagiaan dengan pikiran yang
mengarah pada kegembiraan atau setidaknya kepuasan.
Orang dengan gangguan kecemasan sosial mungkin percaya bahwa
mereka akan mempermalukan diri mereka sendiri di depan orang lain karena
kesalahan sosial mereka. Mereka dapat dibantu untuk rileks dengan intervensi
yang membantu mereka menyadari bahwa orang tidak menilai mereka sekeras
yang mereka yakini.
 Ubah tanggapanmu
Jika semuanya gagal, dan kamu tidak dapat menghindari, mengubah,
mengalihkan fokus, atau mengubah pemikiranmu, dan emosi itu keluar,
langkah terakhir dalam pengaturan emosi adalah mengendalikan responsmu.
Jantungmu mungkin berdetak kencang karena sensasi tidak menyenangkan
saat kamu dibuat cemas atau marah. Tarik napas dalam-dalam dan mungkin
tutup matamu untuk menenangkan diri. Demikian pula, jika kamu tidak bisa
berhenti tertawa ketika orang lain tampak serius atau sedih, kumpulkan
kekuatan batinmu dan paksakan dirimu setidaknya untuk mengubah ekspresi
wajahmu walaupun bukan sesuai suasana hatimu.
 Berlatih mindfulness
Mindfulness “sadar penuh-hadir utuh” (Silarus, 2015) sebagai salah
satu cara mengendalikan emosi adalah atensi yang diberikan individu terhadap
pengalamannya disertai penerimaan (acceptance) terhadap pengalaman
tersebut (Hayes, Follette, & Linehan, 2004). Dengan belajar menerima
pengalaman emosional, dapat mengubah hati menjadi tenang tanpa
menimbulkan gejolak emosi saat mengingatnya kembali. Belajar sepenuhnya
hadir dan utuh saat melakukan sesuatu dapat melatih fokus dan mengurangi
pikiran yang mengganggu.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal
mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan
untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan
dalam diri individu.

B. SARAN
Dari pemaparan materi tentang emosi kami selaku penulis menyarankan :
Managelah emosi anda dengan baik. Karena keberhasilan sesorang tidak hanya
ditentukan kecerdasannya semata tetapi emosi juga berpengaruh besar terhadap
kesuksesan anda.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-bina-darma/psikologi/makalah-emosi-dan-
jenisnya-psikologi-umum/15454081

https://nurlathifah14.wordpress.com/2015/06/22/makalah-emosi/

https://hai.grid.id/read/07481779/emosi-rasa-dan-perubahan-fisik

https://www.dictio.id/t/apa-saja-teori-teori-emosi-dalam-psikologi/81262

https://kampuspsikologi.com/cara-mengendalikan-emosi/

13

Anda mungkin juga menyukai