Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI BAB KE - 4

TENTANG EMOSI DAN SUASANA HATI

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

Nama Mahasiswa : M ADIL ABDURRAHMAN

No. Mahasiswa : 2018021049

PROGAM STUDI MANEJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAI

JAKARTA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................1

BAB I............................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................3

B. Rumusan Masalah.............................................................................3

BAB II...........................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................4

A. Istilah yang Berkaitan.........................................................................4

B. Emosi.................................................................................................5

1. Ciri Emosi........................................................................................5

2. Perkembangan Emosi....................................................................5

3. Fungsi Emosi..................................................................................6

C. Suasana Hati......................................................................................6

D. Sumber Emosi dan Suasana Hati......................................................7

1. Kepribadian.....................................................................................7

2. Waktu dalam hari............................................................................7

3. Hari dalam minggu..........................................................................7

4. Cuaca..............................................................................................7

5. Stres................................................................................................8

6. Aktivitas sosial................................................................................8

7. Tidur................................................................................................8

8. Olahraga.........................................................................................8

9. Umur...............................................................................................9
1
10. Jenis kelamin...............................................................................9

E. Teori Peristiwa Afektif........................................................................9

F. Kecerdasan Emosional....................................................................10

G. Pengaturan Emosi............................................................................11

H. Aplikasi Prilaku Organisai terhadap Emosi dan Suasana Hati........12

BAB III........................................................................................................15

KESIMPULAN............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui hidup tanpa emosi tidak akan sempurna,

Karena dengan emosi orang akan dapat menyatakan kehendaknya.

Emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan yang

mempunyai intensitas yang relatif tinggi yang dapat menimbulkan

suatu gejolak suasana batin. Emosi sama halnya dengan perasaan

yang membentuk suasana kontinum, yang bergerak dari emosi positif

sampai dengan yang bersifat negatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah emosi dan suasana hati saling bersinambungan ?

2. Sumber apa sajakah yang mempengaruhi suasana hati dan

emosi ?

3. Bagaimana cara mengatur emosi ?

4. Apa fungsi dari emosi ?

5. Apakah kecerdasan emosional dapat mempengaruhi kinerja dalam

organisasi ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Istilah yang Berkaitan


Dalam analisis, kita akan memerlukan tiga istilah yang sangat erat

maknanya : afeksi, emosi, dan suasana hati.

1. Afeksi (affect)

adalah istilah umum yang mencakup kisaran yang luas dari

perasaan yang dialami seseorang meliputi emosi dan suasana

hati.

2. Emosi (emotion) yakni perasaan intens yang diarahkan kepada

seseorang atau sesuatu.

- Disebabkan oleh peristiwa spesifik

- Durasinya singkat

- Spesifik dan banyak

- Terkadang diikuti dengan ekspresi wajah yang jelas

- Berorientasi tindakan

3. Suasana Hati (mood) perasaan yang kurang intens

dibandingkan emosi dan sering muncul tanpa sebuah peristiwa

spesifik sebagai stimulus.

- Penyebabnya sering kali umum dan tidak jelas

- Bertahan lebih lama

- Lebih umum

4
- Umumnya tidak diindikasikan dengan ekspresi yang jelas

- Kognitif

C. Emosi
Kebanyakan para ahli percaya bahwa emosi lebih cepat datang

dan pergi dibandingkan suasana hati. Seperti kompleksitas program

komputasi afektif, psikolog mencoba mengidentifikasi emosi dasar

dengan mempelajari ekspresi wajah, tetapi mereka menemukan

bahwa proses itu sulit.

Menurut Fred Luthans (2005): Emosi merupakan reaksi terhadap

sebuah objek, bukan suatu trait. Emosi ditujukan pada objek khusus,

anda menunjukkan emosi saat senang terhadap sesuatu, marah pada

seseorang, takut pada sesuatu.

Menurut teori Darwin dalam psikologi evolusioner menyatakan, kita

harus mengalami emosi; apakah emosi positif atau emosi negatif,

karena hal ini berguna terhadap suatu tujuan.

1. Ciri Emosi
Terdapat empat ciri emosi, yakni:

a. Pengalaman emosi yang bersifat pribadi

b. Adanya perubahan aspek jasmani

c. Ekspresi

d. Motif

2. Perkembangan Emosi
Individu berkembang, dan perkembangannya meliputi

semua aspek kepribadian termasuk emosi. Oleh sebab itu


5
emosi juga dapat dipengaruhi oleh kebudayaan, dalam

perkembangan emosi terdapat pola-pola ekspresi dan

pengendalian emosi, seperti:

a. Spontanitas dan pengendalian

b. Pernyataan konstruksi dan penekanan

c. Ekspresi langsung dan tersembunyi

3. Fungsi Emosi
Banyak observasi yang menyatakan bahwa rasionalitas dan

emosi saling bertolak belakang dan jika ditampilkan emosinya,

anda akan bertindak tidak rasional. Perspektif-perspektif ini

menyatakan bahwa demonstrasi atau bahkan pengalaman emosi

dapat menyebabkan kita terlihat lemah, rapuh atau tidak rasional.

Meskipun demikian, riset semakin menunjukkan bahwa emosi

sebenarnya penting untuk penalaran rasional.

D. Suasana Hati
Suasana hati (mood) adalah perasaan-perasaan yang cenderung

kurang intens dibandingkan emosi dan seringkali tanpa rangsangan

konstektual.

1. Ciri-Ciri Suasana Hati

a. Penyebabnya Seringkali Umum Dan Tidak Jelas

b. Berakhir Lebih Lama Dari Emosi (Jam Atau Hari)

c. Lebih Umum ( Dua Dimensi Utama Afek Positif Dan Afek

Negative Yang Terdiri Dari Berbagai Emosi Spesifik)

6
d. Biasanya Tidak Diindikasikan Oleh Ekspresi Yang Jelas.

e. Bersifat Kognitif

E. Sumber Emosi dan Suasana Hati


Di sini kita membahas beberapa pengaruh utama yaitu:

1. Kepribadian
Suasana hati dan emosi memiliki suatu komponen karakteristik:

kebanyakan orang telah memebangun kecenderungan untuk

mengalami suasana hati dan emosi tertentu lebih sering dari pada

orang lain.

4. Waktu dalam hari


Orang-orang memang beragam dalam suasana hatinya

berdasarkan waktu dalam hari. Riset menyatakan kebanyakan kita

mengikuti pola yang sama, dan sifat alami dari pola mungkin

mengejutkan anda. Tingkat afesti positif cenderung mencapai

puncak pada akhir pagi pukul 10.00-siang dan kemudian bertahan

pada level tersebut sampai awal malam sekitar pukul 19.00.

Afeksi negatif, kebanyakan riset menyatakan berfluktiasi kurang

dari afeksi positif, tetapi tren umumnya adalah meningkat

sepanjang hari, sehingga titik rendahnya adalah pada awal pagi

dan tertinggi pada akhir malam.

5. Hari dalam minggu


6. Cuaca
Banyak orang yang percaya bahwa suasana hati dipengaruhi

oleh cuaca. Korelasi ilusi yang terjadi ketika kita mengasosiasikan

7
dua peristiwa yang dalam kenyataan tidak memiliki hubungan

menjelaskan mengapa orang-orang cenderung beranggapan

bahwa cuaca yang baik meningkatkan suasana hati.

7. Stres
Peristiwa harian yang memberi tekanan di tempat kerja secara

negatif mempengaruhi suasana hati, yang akan memeberikan efek

stres yang akan tumbuh sepanjang waktu. Menumpuknya level

stres dapat memburuk suasana hati, dan akan lebih sering

mengalami emosi-emosi negatif.

8. Aktivitas sosial
Aktivitas sosial dapat meningkatkan suasana hati positif dan

memiliki efek yang kecil pada suasana hati negatif. Apakah jenis

aktivitas sosial yang berpengaruh ? ya. Riset menyatakan kativitas

sosial yang bersifat fisik (ski atau naik gunung), informal (pergi ke

pesta), atau kuliner (makan dengan yang lain), dll.

9. Tidur
Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati dan keletihan yang

meningkat menempatkan pekerjaan pada resiko kesehatan yakni

penyakit, luka dan depresi. Salah satu alasan adalah bahwa waktu

tidur yang tidak cukup atau dikurangi mengganggu pengambilan

keputusan dan membuat sulit untuk mengendalikan emosi. Sebuah

studi terkini mnyatakan tidur yang buruk juga merusak kepuasan

kerja karena orang merasa lelah, terganggu, dan kurang awas.

10. Olahraga
8
Riset secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga

meningkatkan hati positif orang. Meskipun tidak benar-benar

sangat tinggi secara keseluruhan, efek paling besar dirasakan oleh

mereka yang depresi. Jadi, latihan fisik mungkin dapat membantu

menempatkan anda dalam suasana hati yang lebih baik.

11. Umur
Salah satu studi terhadap orang-orang dengan umur 18-94

tahun mengungkapkan bahwa emosi-emosi negatif tampaknya

terjadi lebih sedikit seiring pertambahan usia. Periode suasana hati

positif yang tertinggi bertahan lebih lama bagi individu-individu

berumur, dan suasana hati buruk menghilang lebih cepat.

12. Jenis kelamin


Banyak yang menyakini bahwa wanita lebih emosional dari

pada pria. Bukti membenarkan wanita lebih ekspresif secara

emosional dari pada pria, mereka mengalami emosi lebih intens,

merek cenderung “berada” pada emosi tertentu lebih lama dari

pada pria, dan mereka lebih sering menampilkan emosi baik positif

maupun negatif kecuali amarah.

F. Teori Peristiwa Afektif


Teori Peristiwa Afektif(affektive even theory [AET]) menunjukan

bahwa pekerja bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi

ditempat kerja, dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan

kerja mereka.

9
Teorinya dimulai dengan mengenali bahwa emosi adalah respons

atau peristiwa dilingkungan kerja.

Ujian teori peristiwa afektif menyatakan hal-hal berikut:

1. Satu episode emosi merupakan serangkaian pengalaman-

pengalaman emosional yang disorong muncul oleh suatu

peristiwa tunggal dan mengandung elemen-elemen emosi serta

siklus suasana hati.

2. Emoi saat ini mempengaruhi kepuasan kerja pada saat

berlangsung, bersama dengan riwayat emosi yang mengelilingi

peristiwa itu.

3. Oleh karena suasana hati dan emosi berflukturasi sepanjang

waktu, efeknya pada kerja juga berflukturasi.

4. Prilaku yang digerakan emosi umumnya pendek dalam durasi

dan variabilitas tinggi.

5. Karena emosi, bahkan yang positif, cenderung tidak cocol

dengan prilaku yang disyaratkan untuk melakukan pekerjaan,

mereka biasanya memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja.

G. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk

mendeteksi serta mengelola petunjuk-petunjuk dan informasi

emosional. Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang

untuk;

1. Menilai emosi dalam diri dan orang lain

10
2. Memahami makna emosi-emosi

3. Mengatur emosi seseorang secara teratur dalam sebuah model

alur

Kecerdasan emosional telah menjadi sebuah konsep yang

kontroversial dalam prilaku organisasi, dengan pendukung dan

penentang.

Terdapat kecerdasan emosional terdiri dari 5 (lima) dimensi, yaitu:

a) Kesadaran diri yaitu sadar atas apa yang anda rasakan

b) Manajemen diri yaitu kemampuan mengelola emosi dan

dorongan anda sendiri

c) Motivasi diri yaitu kemampuan bertahan dalam menghadapi

kemunduran dan kegagalan

d) Empati yaitu kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang

lain

e) Keterampilan sosial yaitu kemampuan menangani emosi-emosi

orang lain

H. Pengaturan Emosi
Pengaturan emosi (emotion regulation), merupakan kecerdasan

emosional tetapi saat ini semakin dipelajari sebuah konsep terpisah.

Para peneliti dari pengaturan emosi sering mempelajari strategi yang

mungkin digunakan orang untuk mengubah emosi. Teknik lain dengan

potensi atas pengaturan emosi yakni dengan pengakuan.

11
I. Aplikasi Prilaku Organisai terhadap Emosi dan Suasana Hati
Pemahaman emosi dan suasana hati meningkatkan kemampuan

kita untuk menjelaskan dan memperkirakan proses;

 Seleksi dalam organisasi,

Salah satu implikasi dari bukti uji kecerdasan emosional

sampai saat ini adalah bahwa pemberian kerja seharusnya

mempertimbangkannya sebagai sebuah faktor dalam merekrut

pekerjaan, khussusnya untuk pekerjaan yang menuntuk tingkat

interaksi sosial yang tinggi.

 Tentang pengambilan keputusan,

Suasana hati dan emosi positif tampaknya membantu orang

mengambil keputusan yang baik.

 Kreativitas,

Orang-orang dalam suasana hati baik cenderung lebih

kreatif dar pada orang dalam suasana hati buruk, karena

mereka menghasilkan banyak ide dan pilihan, oranng yang

emosinya positif akan lebih fleksibel dan terbuka dalam

pikirannya.

 Motivasi,

Beberapa studi telah menunjukkan pentingnya suasana hati

dan emosi terhadap motivasi, ada sebuah siklus dapat ada

dimana suasana hati positif menyebabkan orang lebih kreatif,

yang berujung pada umpan balik positif dari yang mengamati


12
pekerjaan mereka. Umpan balik positif ini lebih jauh

menanamkan lagi suasana hati positif, yang dapat membuat

orang bekerja lebih baik lagi.

 Kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif bergantung pada daya tarik

emosional untuk membantu menyampaikan pesannya. Riset

terkini telah fokus pada efek pemimpin tranformasional, yang

dapat kita pikirkan saat ini sebagai pemimpin luar biasa.

 Negosiasi

Negosiasi adalah sebuah proses emosional. Individu yang

buruk dalam negosiasi mengalami emosi negatif,

mengambangkan persepsi negatif dari mitranya, dan kurang

bersedia untuk berbagi informasi atau kooperatif dalam

negosiasi di masa depan.

 Layanan Pelanggan

Status emosional pekerja mempengaruhi layanan

pelanggan, yang mempengaruhi tingkat bisnis pengulangan dan

kepuasan pelanggan.

 Sikap kerja

Beberapa studi menunjukkan orang-orang yang memiliki hari

baik di tempat kerja cenderung berada dalam suasana hati lebih

baik dirumah malam itu, begitupun sebaliknya.

 Prilaku menyimpang ditempat kerja


13
Siapapun yang telah menghabiskan banyak waktu di sebuah

organisasi menyadari orang-orang sering kali berprilaku yang

melanggar norma-norma yang dietapkan dan mengancam

organisasi , anggota-anggotanya, atau keduanya, seperti halnya

rasa iri.

 Keselamatan dan cedera di tempat kerja

Suasana hati buruk dapat berkontribusi pada kejadian

cedera ditempat kerja dengan beberapa cara. Indivisu dalam

suasana hati buruk cenderung lebih cemas, takut, panik dapat

membuat mereka kurang dapat menyesuaikan diri dengan

potensi bahaya.

 Bagaimana manajer dapat mempengaruhi suasana hati

Sebuah studi baru tentang penularan emosi mendapati

bahwa pemimpin yang menmapilkan kesedihan meningkatkan

kinerja analitis pengikut, mungkin karena pemimpin kurang

terlibat dengan mereka saat sedih. Bagaimanapun studi ini juga

mengindikasikan bahwa pemimpin dinilai lebih efektif saat

mereka berbagi emosi positif, dan pengikut lebih kreatif dalam

lingkungan emosi positif.

14
BAB III

KESIMPULAN

Emosi dan suasana hati juga bisa bersumber dari berbagai macam

kegiatan atau rasa yang dirasakan menurutnya kurang tepat. Emosi juga

dapat mendeteksi kecerdasan entellegent seseorang dalam melakukan

aktivitas terutama dalam berorganisasi. Emosi dapat diklarifikasikan

apakah ia bersifat positif atau negatif.

Emosi dan Suasana Hati dapat di aplikasi kedalam Prilaku Organisai,

yakni sebagai berikut: Seleksi dalam organisai, Tentang pengambilan

keputusan, Kreativitas, Motivasi, Kepemimpinan, Negosiasi, Layanan

Pelanggan, Sikap kerja, Prilaku menyimpang ditempat kerja, Keselamatan

dan cedera di tempat kerja, Bagaimana manajer dapat mempengaruhi

suasana hati.

15
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sofyan S. Willis. Psikologi Pendidikan. 2013. Bandung:

Alfabeta

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses

Pendidikan. 2007. Bandung: Rosda Karya

Stephen P. Robins dan Timothy A. Judge. Prilaku Organisasi.

2015. Jakarta: Salemba Empat

Luthans Fred, (2005). Perilaku Organisasi. , Edisi Sepuluh,

Penerbit Andi, Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai