Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

A. Pengertian Strategi komunikasi


Pengertian strategi Komunikasi Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut;
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus
menunjukkan taktik operasionalnya. (Effendy, 2003: 301 )
Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktik harus dilakukan. Dalam arti kata bahwa
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung situasi dan kondisi seperti halnya
dengan kondisi. (Effendy, 2003: 301 )
Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung
oleh teori. Karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji
kebenarannya. Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk
strategi komunikasi barangkai yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi
komunikasi ialah apa yang dikeukakan oleh Harold D. Lasswell, yang terkenal itu. (Effendy,
2003: 301 )
Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita dan sehari-hari,
baik dalam membentuk hubungan sosial maupun hubungan interpersonal. Komunikasi terjadi
dalam berbagai konteks komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal
atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, serta komunikasi massa. Komunikasi juga
terjadi dalam berbagai bidang komunikasi seperti komunikasi perusahaan, komunikasi
tradisional, komunikasi lingkungan, komunikasi politik, komunikasi pendidikan, komunikasi
sosial, komunikasi organisasi, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran, komunikasi
pembangunan, komunikasi terapeutik dalam keperawatan, komunikasi antar budaya, komunikasi
lintas budaya, komunikasi internasional, komunikasi kesehatan, komunikasi pemerintahan, dan
komunikasi pembelajaran.
Proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai bidang dan konteks komunikasi
sebagaimana telah disebutkan di atas tidaklah berjalan dengan sederhana melainkan melalui
proses serta tahap-tahap komunikasi yang rumit dan kompleks. Hal ini sesuai dengan prinsip-
prinsip komunikasi yang telah dirumuskan oleh para ahli dengan berbagai latar belakang disiplin
ilmu. Disebut demikian karena dalam proses komunikasi melibatkan berbagai macam pilihan
komponen-komponen komunikasi yang meliputi aspek-aspek pesan dan aspek perilaku, pilihan
tentang saluran komunikasi yang akan digunakan, karakteristik komunikator, hubungan antara
komunikator dan khalayak, karakteristik khalayak, serta situasi dimana komunikasi terjadi.
Jika salah satu komponen tidak ada, maka akan berdampak pada keseluruhan proses
komunikasi. Begitu kompleksnya proses komunikasi dan banyaknya komponen atau elemen
komunikasi yang terlibat, menuntut komunikator perlu merumuskan suatu strategi komunikasi
atau perencanaan komunikasi serta manajemen komunikasi yang baik agar komunikasi yang
efektif dapat terwujud.
Menurut Onong Uchjana Effendy (1984 : 35), intinya strategi adalah perencanaan atau
planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui taktik
operasional. Sebuah strategi komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi komunikasi
mendefinisikan khalayak sasaran, berbagai tindakan yang akan dilakukan, mengatakan
bagaimana khalayak sasaran akan memperoleh manfaat berdasarkan sudut pandangnya, dan
bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dijangkau secara lebih efektif.
Sementara itu, menurut Mohr dan Nevin mendefinisikan sebuah strategi komunikasi sebagai
penggunaan kombinasi faset-faset komunikasi dimana termasuk di dalamnya frekuensi
komunikasi, formalitas komunikasi, isi komunikasi, saluran komunikasi (Kulvisaechana, 2001 :
17-18).Untuk mengimplementasikan strategi komunikasi dibutuhkan taktik atau metode yang
tepat. Taktik dan strategi memiliki keterkaitan yang kuat. Jika sebuah strategi yang telah kita
susun dengan hati-hati adalah strategi yang tepat untuk digunakan, maka taktik dapat dirubah
sebelum strategi. Namun, jika kita merasa ada hal yang salah pada tataran taktik maka kita harus
mengubah strategi.
Kata strategi berasal dari bahasa yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara dan kata
“agein” yang berarti memimpin. Dengan demikian, strategi strategi dimaksudkan adalah
memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas.
Jadi, strategi adalah konsep miiter yang bisa diartikan sebagai seni perang para jendral (the art of
general), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memerangkan peperagan. Dalam strategi ada
prinsip yang harus dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali
mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mengerjakannya. (Hafied,2013: 60)
Dalam melaksanakan strategi komunikasi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
antara lain: (Effendy,2006:32)
1. Sumber (komunikator)
Secara teoritis hasil atau akibat penyampaian pesan terhadap pihak penerima, bila
sumber mempunyai:
a. Kredibilitas
Dalam menyampaikan kebijakan penyiaran, kompetensi dari narasumber terutama
saat acara formal seperti seminar atau membina masyarakat sangat diperhatikan.
Pejabat tertentu yang terkait penyiaran maupun opinin leader dan akademisi sebagai
penentu kredibilitas suatu komunikator
b. Daya tarik
Narasumber yang kredibel juga dituntut menarik dalam mengemas penyajian
materinya sehingga pesan yang dikomunikasikan dapat dengan mudah sampai
kepada publik. Setiap strategi yang dilakukan memiliki tujuan masing-masing.
Tujuan sentral komunikasi menurut R.Wayne pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas
terdiri atas tiga tujuan utama, yakni : (Effendy, 2006 : 32)
1) To secure understanding, komunikasi mengerti pesan yang diterimanya.
2) To establish accepance, penerimaan pesan yang diterima komunikan harus
dibina.
3) To motivate action, memotivasi setiap kegiatan.
Untuk mendukung teori ini, tujuan komunikasi sebaiknya dinyatakan dengan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami karena hal ini akan berkaitan dan pengaruh terhadap seluruh kegiatan
strategi komunikasi.
Dalam dunia bisnis, tujuan strategi pada umumnya adalah untuk menentukan dan
mengkomunikasikan gambaran tentang visi perusahaan melalui sebuah sistem tujuan utama dan
kebijakan. Strategi menggambarkan sebuah arah yang didukung oleh berbagai sumber daya yang
ada. Sementara itu, menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett
menyatakan bahwa strategi komunikasi memiliki 3 (tiga) tujuan, yaitu (Effendy, 1984 : 35-36)
1. To secure understanding – memastikan pesan diterima oleh komunikan.
2. To establish acceptance – membina penerimaan pesan.
3. To motivate action – kegiatan yang dimotivasikan.
Strategi komunikasi yang dilakukan bersifat makro dan proses strategi komunikasi
berlangsung secara vertikal piramidal.
B. Landasan Teori Strategi Komuunikasi
Telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam komunikasi terdapat beberapa komponen yang
mendukung berjalannya proses komunikasi. Berbagai literatur menyatakan bahwa terdapat
sebuah paradigma atau formula yang sering digunakan untuk mengetahui komponen-komponen
komunikasi. Paradigma atau formula itu adalah paradigma atau formula yang dikemukakan oleh
Harold D. Lasswell. Melalui paradigma atau formula yang telah dirumuskannya, Harold D.
Lasswell mencoba untuk memberikan penjelasan kepada kita bahwa untuk mengetahui apa saja
yang menjadi komponenkomponen komunikasi maka harus menjawab beberapa pertanyaan
seperti Who Says What In What Channel To Whom With What Effect.
Jika kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka dapat kita ketahui komponen-
komponen komunikasi yaitu komunikator, pesan, media atau saluran komunikasi, khalayak, dan
efek. Penjelasan secara lebih detil tentang paradigma atau formula Lasswell ini pun telah
digambarkan ke dalam sebuah model komunikasi yaitu model komunikasi Lasswell.Formula
Lasswell ini tidak luput dari kritik yang salah satunya datang dari Gerhard Maletzke. Maletzke
menyatakan bahwa paradigma atau formula yang dikemukakan oleh Lasswell tidak
mempertimbangkan hal yang sangat penting yakni tujuan yang akan dicapai oleh komunikator.
Tidak sedikit ahli yang menyatakan bahwa tujuan komunikasi hendaknya dinyatakan secara
eksplisit karena tujuan komunikasi berkaitan erat dengan khalayak sasaran dalam strategi
komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy (1984:35), intinya strategi adalah perencanaan
atau planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui
taktik operasional. Sebuah strategi komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi
komunikasi mendefinisikan khalayak berbagai tindakan yang akan dilakukan, mengatakan
bagaimana khalayak sasaran akan mempeoleh manfaat berdasarkan sudut pandangnys, dan
bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dijangkau secara lebih efektif.
Sementara itu menurut Mohr dan Nelvin mendefinisikan sebuah strategi komunikasi sebagai
penggunaan kombinasi faset-faset komunikasi dimana termasuk di dalamnya frekuensi
komunikasi, formalitas komunikasi, isi komunikasi, saluran komunikasi (kulvisaechana,2001:17-
18). Untuk mmengimplementasikan strategi komunikasi dibutuhkan taktik atau metode yang
tepat. Taktik dan strategi memiliki keterkaitan yang kuat. Jika sebuah strategi yang telah kita
susun dengan dengan hati-hati adalah strategi yang tepat untuk digunakan, maka taktik dapat
dirubah sebelum strategi. Namun, jika kita merasa ada hal yang yang salah pada tataran taktik
maka kita harus mengubah strategi.
C. Komponen Komunikasi dan Strategi Komunikasi
Dalam strategi komunikasi perlu mempertimbangkan berbagai komponen dalam komunikasi
karena komponen-komponen itulah yang mendukung jalannya proses komunikasi yang sangat
rumit. Selain komponen-komponen komunikasi, hal lain yang juga harus menjadi bahan
pertimbangan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi serta hambatanhambatan
komunikasi.
Berikut diulas tentang 4 (empat) komponen utama komunikasi yang menjadi pusat kajian
dalam strategi komunikasi
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang menjalankan proses strategi komunikasi. Untuk
menjadi komunikator yang baik dan apat dipercaya oleh komunikate atau khalayak
sasaran, maka komunikator harus memiliki daya tarik serta kredibilitas.
a. Daya tarik
Daya tarik adalah manusiawi jika komunikate atau khalayak sasaran yang cenderung
merasa memiliki kesamaan dengan komunikator akan mengikuti apa yang
diinginkan oleh komunikator. Dalam hal ini, komunikate atau khalayak sasaran
melihat komunikator memiliki daya tarik tertentu sehingga khalayak sasaran
bersedia untuk merubah pikiran, sikap, pendapat, dan perilakunya sesuai dengan
yang diinginkan oleh komunikator. Daya tarik juga dapat dilihat dari penampilan
komunikator.
b. Kredibilitas
Selain daya tarik, kredibilitas komunikator juga menjadi alasan kuat khalayak
sasaran atau komunikate bersedia merubah pikiran, sikap, pendapat, dan perilakunya
sesuai dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Kredibilitas
komunikator adalah faktor yang membuat khalayak sasaran percaya kepada apa yang
disampaikan oleh komunikator dan mengikuti kemauan komunikator. Komunikator
yang benar-benar menguasai permasalahan dan memiliki penguasaan bahasa yang
baik cenderung dipercaya oleh khalayak sasaran.
2. Pesan Komunikasi
Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran atau komunikate
dalam strategi komunikasi pastinya memiliki tujuan tertentu. Tujuan inilah yang
menentukan teknik komunikasi yang akan dipilih dan digunakan dalam strategi
komunikasi. Dalam strategi komunikasi, perumusan pesan yang baik dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi khalayak sangatlah penting. Pesan yang
dirumuskan oleh komunikator hendaknya tepat mengenai khalayak sasaran. Menurut
Soeganda Priyatna (2004), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pesan yang
disampaikan dapat mengena kepada khalayak sasaran yaitu:
a. Umum : pesan disampaikan adalah pesan yang bersifat umum dan mudah dipahami
oleh khalayak sasaran Jelas – pesan yang disampaikan harus jelas dan tidak
menimbulkan salah penafsiran.
b. Bahasa jelas : bahasa yang digunakan dalam proses penyampaian pesan hendaknya
menggunakan bahasa yang jelas dan sesuai dengan khalayak sasaran serta tidak
menggunakan istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh khalayak sasaran.
c. Positif : pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dilakukan dengan cara-
cara yang positif sehingga mendatangkan rasa simpati dari khalayak sasaran.
d. Seimbang : pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran disampaikan dengan
seimbang, tidak melulu mengungkapkan sisi positif namun juga sisi negative agar
khalayak sasaran dapat menerimanya dengan baik.
e. Sesuai : pesan yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan keinginan khalayak
sasaran
3. Media Komunikasi
Kita telah mengetahui dan memahami berbagai pengertian media menurut para ahli,
pengertian media massa menurut para ahli, serta pengertian media sosial menurut para
ahli. Kesimpulan dari semua pengertian terkait media adalah bahwa media adalah alat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Media komunikasi kini
tidak lagi terbatas pada media massa yang memiliki beberapa karakteristik media massa
masingmasing. Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan berbagai
media komunikasi modern baru. Dalam strategi komunikasi, kita perlu
mempertimbangkan pemilihan media komunikasi yang tepat dan dapat menjangkau
khalayak sasaran dengan tepat dan cepat serta. Pemilihan media komunikasi dalam
strategi komunikasi disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, pesan yang akan
disampaikan, serta teknik komunikasi yang digunakan.
4. Khalayak Sasaran
Dalam strategi komunikasi, melakukan identifikasi khalayak sasaran adalah hal penting
yang harus dilakukan oleh komunikator. Identifikasi khalayak sasaran disesuaikan
dengan tujuan komunikasi.
Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika melakukan identifikasi
khalayak sasaran, yaitu :
a. Kerangka pengetahuan atau frame of reference
Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi komunikasi kepada
komunikate atau khalayak sasaran hendaknya disesuaikan dengan kerangka
pengetahuan khalayak agar pesan dapat dengan mudah diterima serta dipahami oleh
khalayak sasaran.
b. Situasi dan kondisi
Yang dimaksud dengan situasi adalah situasi komunikasi ketika khalayak sasaran
menerima pesan-pesan komunikasi. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi
adalah keadaan fisik psikologis khalayak sasaran. Pesan komunikasi yang
dsampaikan kepada khalayak sasaran hendaknya mempertimbangkan situasi dan
kondisi khalayak sasaran agar pesan dapat tersampaikan dengan efektif.
c. Cakupan pengalaman atau field of experience
Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi komunikasi kepada
komunikate atau khalayak sasaran juga hendaknya disesuaikan dengan cakupan
pengalaman khalayak sasaran agar pesan dapat dengan mudah diterima serta
dipahami oleh khalayak sasaran.
d. Proses Perencanaan Strategi Komunikasi
Secara garis besar, terdapat 4 (empat) tahapan dalam proses strategi komunikasi
yaitu analisa situasi, mengembangkan tujuan serta strategi komunikasi,
mengimplementasikan strategi komunikasi, dan mengukur hasil usaha yang telah
dilakukan. Perlu dipahami bahwa strategi komunikasi yang diterapkan dalam
berbagai konteks komunikasi mungkin tidak sama namun secara garis besar
memiliki alur yang sama.analisis situasi yaitu menggunakan penelitian untuk
melakukan analisis situasi yang secara akurat dapat mengidentifikasi berbagai
permasalahan serta peluang yang dimiliki. Mengembangkan rencana tindakan
strategis yang ditujukan kepada berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Hal ini mencakup tujuan umum, tujuan yang dapat diukur, identifikasi
khalayak sasaran dengan jelas, target strategi, serta taktik yang efektif. menjalankan
perencanaan dengan alatalat komunikasi dan tugas yang memberikan kontribusi
untuk mencapai tujuan. Mengukur kesuksesan strategi komunikasi dengan
menggunakan alatalat evaluasi. Manfaat Mempelajari Teori Strategi Komunikasi
Mempelajari teori strategi komunikasi dapat memberikan manfaat kepada kita
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Kita memahami pengertian strategi dan strategi komunikasi.
2) Kita memahami tujuan umum strategi komunikasi.
3) Kita memahami landasan teori strategi komunikasi.
4) Kita memahami komponen komunikasi dan kaitannya dengan strategi
komunikasi.
5) Kita memahami proses strategi komunikasi.
Demikianlah ulasan singkat tentang teori strategi komunikasi. Semoga dapat menambah
wawasan serta pengetahuan tentang teori strategi komunikasi serta dapat menerapkannya ke
dalam berbagai bidang dan konteks komunikasi.
D. Strategi Komunikasi Pembangunan
Menurut AED (Harun, 2011: 166) ada empat strategi komunikasi pembangunan yang telah
digunakan selama ini yaitu:
1. Strategi Berdasarkan Media
Para komunikator yang menggunakan strategi ini biasanya mengelompokkan kegiatan
mereka di sekitar medium tertentu yang mereka sukai. Strategi ini memang merupakan
teknik yang paling mudah, paling populer, dan tentunya yang paling kurang efektif.
Strategi media di sini secara tipikal memulai rencananya dengan mempertanyakan “apa
yang dapat saya lakukan dengan menggunakan radio?”atau “bagaimana caranya agar
saya dapat menggunakan televisi untuk menyampaikan pesan saya?”
2. Strategi Desain Instruksional
Menggunakan strategi ini pada umumnya adalah para pendidik. Mereka memfokuskan
strateginya pada pembelajaran individu-individu yang dituju sebagai suatu sasaran yang
fundamental. Strategi kelompok ini, mendasarkan diri pada teori-teori belajar formal dan
berfokus pada pendekatan sistem untuk pengembangan bahan-bahan belajar.Berkat
keikutsertaan kalangan pendidik tersebut di lapangan kegiatan ini, banyak pemahaman
yang diperoleh mengenai evaluasi formatif, uji coba, desain program berjenjang dan
sebaginya.
3. Strategi Partisipatori
Dalam strategi partisipasi ini, prinsip – prinsip penting dalam mengorganisasi kegiatan
adalah kerja sama komunitas dan pertumbuhan pribadi. Yang dipentingkan dalam
strategi ini bukan pada berapa banyak informasi yang dipelajari seseorang melalui
program komunikasi pembangunan, tetapi lebih kepada pengalaman keikutsertaan
sebagai seseorang yang sederajat dalam proses berbagai pengetahuan atau keterampilan.
4. Strategi Pemasaran
Strategi ini tumbuh sebagai suatu strategi komunikasi yang sifatnya paling langsung dan
terasa biasa. Contohnya seperti, “kalau anda dapat menjual pasta gigi, mengapa tidak
dapat menjual kesehatan, pertanian, dan keluarga berencana?”.Itulah prinsip social
marketing yang menjadi pegangan strategi ini.
Dari kempat ulasan strategi komunikasi pembangunan, dapat dijelaskan bahwa
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-
nilai sosial.. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembagunan yang bersifat ”People
centered, participatory, empowering, and suntainable” (Anwar 2007:6). Oleh sebab itu
komunikasi untuk pemberdayaan merupakan komunikasi pembangunan dengan strategi
partisipasi atau keikutsertaan masyarakat. Yang dipentingkan dalam strategi ini bukan pada
berapa banyak informasi yang dipelajari seseorang melalui program komunikasi pembangunan,
tapi lebih pada pengalaman keikutsertaan sebagai seseorang yang sederajat (equal) dalam proses
berbagi pengetahuan atau keterampilan (Nasution Zulkarnein, 1997: 167)

Anda mungkin juga menyukai