Anda di halaman 1dari 8

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA

DALAM PEMBANGUNAN FISIK DESA


(Studi di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang)

Mukhamad Fathoni, Suryadi, Stefanus Pani Rengu


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: leo.tony22@yahoo.co.id

Abstract: Head of Village’s Leadership Style in Physical Development Village (The study in
Denok village, Subdistrict of Lumajang, City of Lumajang). Head of village is the head
government in a village who is expected can regulate village administration well in giving service
to society. Thus if the head of village presents his good performance in holding village
administration, it will affect to the government administration in city, province, until center
government. Head of village as a leader in village has some aspects of characteristics / leadership
style that can help him in making a good relationship with his society. Head of village’s leadership
style has a close relationship with the purpose to be achieved by the village government. Thus,
head of village’s behavior/leadership style is always connected with head his activities in
directing, motivating, communicating, making decision, and controlling government apparatus to
succeed the purpose of village government. This study aims to find out head of village’s leadership
style in physical village development.

Keywords: head of village, leadership, government

Abstrak: Gaya Kepemimpinan Kepala Desa dalam Pembangunan Fisik Desa (Studi di Desa
Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang). Kepala desa merupakan kepala
pemerintahan di tingkat desa diharapkan mampu menjalankan roda pemerintahan desa dengan baik
dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga apabila kepala desa menunjukkan
kinerja yang bagus dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, maka akan berpengaruh juga pada
kinerja pemerintahan pada tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Kepala desa sebagai seorang
pemimpin di lingkup desa memiliki aspek-aspek kepribadian khas/gaya kepemimpinan yang dapat
menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan yang baik dengan anggota
masyarakatnya.Gaya kepemimpinan kepala desa erat hubungannya dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh suatu pemerintahan desa. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan kepala desa selalu
dihubungkan dengan kegiatan kepala desa dalam mengarahkan, memotivasi, berkomunikasi,
pengambilan keputusan, dan pengawasan anggotanya untuk mewujudkan tujuan pemerintahan
desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala desa dalam
pembangunan fisik desa.

Kata kunci: kepala desa, kepemimpinan, pemerintahan,

Pendahuluan bawahannya dengan menciptakan suasana kerja


Kepala desa sebagai seorang pemimpin di yang dapat memacu pertumbuhan dan mampu
lingkup desa memiliki aspek-aspek kepribadian mengembangkan anggotanya serta mencapai
khas/gaya kepemimpinan yang dapat menunjang tujuan yang telah ditetapkan. Gaya
usahanya dalam mewujudkan hubungan yang kepemimpinan kepala desa erat hubungannya
baik dengan anggota masyarakatnya. “Gaya dengan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang pemerintahan desa. Oleh karena itu, perilaku
digunakan oleh seseorang pada saat mencoba kepemimpinan kepala desa selalu dihubungkan
mempengaruhi perilaku orang lain” (Thoha, dengan kegiatan kepala desa dalam
2001, h.49). Kesuksesan atau kegagalan suatu mengarahkan, memotivasi, menggerakkan
organisasi ditentukan oleh banyak hal, yang anggotanya untuk mewujudkan tujuan
salah satunya adalah kepemimpinan yang pemerintahan desa.Perilaku kepala desa selaku
berjalan dalam organisasi tersebut.Pemimpin pemimpin yang harus melaksanakan fungsi
yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut kepemimpinan di desa, diharapkan dapat
mampu menjadi pencipta dan penggerak bagi melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 139


pemimpin pemerintahan di desa dalam melayani mendengarkan aspirasi mereka melalui
kepentingan masyarakat.Kepala desa sendiri di musyawarah untuk mencapai mufakat.
haruskan untuk memiliki sertifikat berpendidikan
paling rendah tamat SLTP dan/atau sederajat. Tinjauan Pustaka
Seperti halnya kepala desa di desa Denok 1. Pemerintahan Desa
kecamatan Lumajang, di sana kepala desanya Menurut HAW. Widjaja (2001 h.64)
memiliki ijasah SMA serta memiliki inovasi, Pemerintahan desa adalah kesatuan organisasi
motivasi dan semangat dan harapan yang tinggi pemerintahan terendah dibawah kecamatan yang
dalam pembangunan desa.Pembangunan di desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan
Denok sendiri bisa di bilang belum merata mengurus kepentingan masyarakat setempat
karena hanya terpusat pada dusun Denok Krajan berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
dimana pembangunan fasilitas desa seperti balai yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional
warga, lapangan olahraga, pusat kesehatan desa, dan berada di daerah kabupaten.
pasar desa, masjid dan sekolah baik tingkat dasar Ny. Dra, Saparin (1978, h.32) yaitu :
maupun menengah masih terpusat di dusun “Kepala Desa pada dasarnya adalah Pemimpin
Denok Krajan. Berbeda dengan 3 dusun lainnya Organisasi Pemerintahan Desa yang secara
yakni dusun Denok Kulon, dusun Denok Bejo langsung dipilih oleh masyarakat dari calon yang
dan dusun Denok Wetan yang kelihatan masih memenuhi syarat.Masa jabatan Kepala Desa
natural dengan keadaan asli desa yang dimana adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali
banyak sawah, ladang, tegalan dan sungai. Masih hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan
adanya perbedaan pembangunan antara 4 dusun, berikutnya. Selain itu pula Kepala Desa setelah
yang dimana dusun Denok Krajan terlihat lebih proses pemilihan yang dilakukan secara langsung
maju dibandingkan 3 dusun lainnya, yaitu dusun dan secara formal akan ditetapkan dengan surat
Denok Kulon, dusun Denok Bejo dan dusun keputusan pejabat yang berwenang mengangkat
Denok Wetan.Dusun Denok Krajan merupakan dan memberhentikan yang dikeluarkan oleh
pusat pemerintahan desa dimana hampir semua Bupati/ Walikota atas nama Gubernur”.
fasilitas desa terdapat di dusun Denok Krajan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Hal ini dikarenakan letak dusun Denok Krajan Indonesia No. 72 Tahun 2005 tentang Desa tugas
yang lebih strategis dari 3 dusun lainnya, yakni Kepala Desa menyelenggarakan urusan
dekat jalan utama Kabupaten Lumajang. Akan pemerintahan, pembangunan, dan
tetapi, dalam penyelenggaraan pembangunan di kemasyarakatan yang dimana pada
desa denok belum bisa berjalan dengan baik, hal penjelasannya disebutkan bahwa:
ini bisa dilihat masih adanya kesenjangan sosial 1) Urusan Pemerintahan antara lain pengaturan
di desa ini yakni masih banyaknya masyarakat kehidupan masyarakat sesuai dengan
kurang mampu dan sumber daya manusia yang kewenangan desa seperti pembuatan
belum memadai serta masih kurangnya peraturan desa, pembentukan lembaga
pemberdayaan terhadap masyarakat itu sendiri kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha
dan kurang memaksimalkan potensi yang ada di Milik Desa, dan kerjasama antar desa.
desa. 2) Urusan Pembangunan antara lain
Dari berbagai permasalahan yang ada pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan
tersebut, gaya kepemimpinan kepala desa yang sarana dan prasarana fasilitas umum desa
sangat menentukan keberhasilan pembangunan seperti jalan desa, jembatan desa, irigasi desa,
di desa yang dipimpinnya. Gaya kepemimpinan pasar desa.
kepala desa Denok yang demokratis yaitu selalu 3) Urusan kemasyarakatan antara lain
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan aparat pemberdayaan masyarakat melalui
desa dan masyarakat desa untuk menciptakan pembinaan kehidupan sosial budaya
keharmonisan dan juga agar tidak timbul masyarakat seperti bidang kesehatan,
kesenjangan yang terlampau jauh antara dirinya pendidikan, adat istiadat.
dengan seluruh warganya. Dan juga dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan, kepala desa 2. Gaya Kepemimpinan
Denok tidak hanya sekedar memberi arahan Thoha (2004, h.4), mengatakan bahwa:
kepada warganya untuk melaksanakan kegiatan, “Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
beliau juga selalu mendengarkan atau memberi yang digunakan oleh seseorang pada saat
kesempatan kepada warganya untuk memberi mencoba mempengaruhi perilaku orang lain”.
saran, pendapat atau bahkan kritik dalam Tipe Gaya Kepemimpinan:
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan 1. Penemuan Iowa University
di desanya. Kepala desa Denok selalu Terdapat 3 gaya kepemimpinan yakni otokratis,
demokratis dan Laissez Faire.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 140


2. Penemuan Ohio University dan produktivitas dalam rangka mencapai
1) Konsiderasi (Consideration) sasaran pembangunan masyarakatnya.
2) Inisiasi Struktur (Initiating Structure) 5) Anggota masyarakat dengan upaya
3. Penemuan Michigan University meningkatkan kemauan dan kemampuan
1) Berorientasi pada tugas (Job Oriented) SDM-nya sehingga dengan berlandaskan
2) Berorientasi pada bawahan (Employee pada kepercayaan diri dan keswadayaan yang
Oriented) kuat mampu menghilangkan sebagian besar
4. Gaya Kepemimpinan Kontinum Tannenbaum ketergantungan terhadap pihak luar.
dan Schmidt
1) Pemimpin membuat keputusan kemudian Metode Penelitian
mengumumkan kepada bawahannya. Jenis penelitian yang dipakai dalam
2) Pemimpin menjual dan menawarkan penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
keputusan terhadap bawahan. dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam
3) Pemimpin memberikan pemikiran- penelitian ini yaitu:
pemikiran atau ide-ide dan mengundang Gaya kepemimpinan kepala desa dalam
pertanyaan-pertanyaan. pembangunan fisik desa:
4) Pemimpin memberikan keputusan bersifat a. Pengarahan
sementara yang kemungkinan dapat b. Koordinasi dan Komunikasi
diubah. c. Pengambilan Keputusan
5) Pemimpin memberikan persoalan dan d. Pengawasan
meminta saran-saran pemecahannya Situs penelitian ini adalah Desa Denok
kepada bawahan. Kecamatan Lumajang Kabupaten
6) Pemimpin merumuskan batasan- Lumajang.Kemudian data yang diperoleh
batasannya, dan meminta kelompok dianalisa menggunakan metode analisis Miles
bawahan untuk membuat keputusan. and Hubermendalam Sugiyono (2008, h.91-99)
7) Pemimpin mengizinkan bawahan yaitu peneliti dituntut untuk melakukan analisis
melakukan fungsi-fungsinya dalam batas- data dengan tahapan Data Collection, Data
batas yang telah ditentukan oleh Reduction, Data Display, Conclusion Drawing.
pemimpin. Situs penelitian ini adalah Desa Denok
5. Gaya Kepemimpinan Kontingensi Fiedler Kecamatan Lumajang Kabupaten
6. Gaya Kepemimpinan Situasional Hersey dan Lumajang.Kemudian data yang diperoleh
Blanchard dianalisa menggunakan metode analisis Miles
7. Gaya Kepemimpinan Jalan Tujuan House and Hubermendalam Sugiyono (2008, h.91-99)
(Path Goal Theory) yaitu peneliti dituntut untuk melakukan analisis
3. Pembangunan Desa data dengan tahapan Data Collection, Data
Menurut Mubyarto (1992, h.39) yang Reduction, Data Display, Conclusion Drawing.
dimaksud pembangunan desa adalah
“Pembangunan yang dilaksanakan di desa yang Pembahasan
berlandaskan kepada potensi wilayah seperti Gaya kepemimpinan kepala desa dalam
sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya pembangunan fisik desa
alam (SDA) setempat, serta disesuaikan dengan a. Pengarahan
kondisi dan situasi setempat”. Pengarahan menurut Hersey dan Blanchard
Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam dalam teori Gaya Kepemimpinan Situasional
Pembangunan Desa dalam Rivai dan Mulyadi (2009, h.17) bahwa
Menurut Adisasmita (2006, h.36) adalah : :“Perilaku mengarahkan adalah sejauh mana
1) Mereka memahami sesungguhnya tentang seorang pemimpinmenetapkan perananyang
keadaan lingkungan sosial dan ekonomi seharusnya dilakukan oleh pengikut,
masyarakatnya. memberitahukan pengikut tentang apa yang
2) Mereka mampu menganalisis sebab dan harus dikerjakan, dimana, bagaimana,
akibat dari berbagai kejadian yang terjadi melakukannya, dan melakukan pengawasan,
dalam masyarakat. secara ketat kepada pengikutnya”.
3) Mereka mampu merumuskan solusi untuk Seperti halnya dengan pendapat di atas dan
mengatasi permasalahan dan kendala yang kaitannya dengan pembangunan desa dapat
dihadapi oleh masyarakat. diketahui bahwa kepala desa Denok telah
4) Mereka mampu memanfaatkan sumber daya melaksanakan peranannya sebagai administrator
pembangunan (SDA, SDM, dana, teknologi) pembangunan yang salah satunya dengan gaya
yang dimiliki untuk meningkatkan produksi memberikan arahan kepada masyarakatnya untuk
berpartisipasi di dalam membangun desanya.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 141


Pemberian arahan yang dilakukan oleh kepala diri sendiri dan juga beliau senang menerima
desa Denok kepada masyarakatnya ialah berupa kritikan, saran, pendapat dan masukan dari
pembinaan, perencanaan, pelaksanaan, bawahan maupun dari warga masyarakat.
penjelasan dan pemahaman dalam mengikuti Dengan gaya kepemimpinan yang demokratis
kegiatan pembangunan yang dilakukan di desa. seperti itu maka dalam setiap memberikan
Pemberian arahan dilakukan kepada para pengarahan program-program pembangunan
wakil masyarakat maupun seluruh masyarakat yang akan dilaksanakan selalu didahului dengan
desa Denok tentang kebijakan dan program musyawarah dan selalu memberikan kesempatan
pembangunan yang akan dilaksanakan di desa kepada setiap masyarakat untuk mengeluarkan
Denok dan memberikan pengertian dan ide atau pendapat mereka sehingga didapatkan
pentingnya kerjasama dalam melaksanakan suatu kesimpulan yang sama masayarakat desa.
kegiatan-kegiatan yang diperlukan melalui Selain itu, gaya kepemimpinan kepala desa
sebuah rapat atau musyawarah desa. dengan pendekatan masyarakat, hal ini
Memberikan pengarahan yang dilakukan oleh dimaksudkan juga agar dalam memberikan
kepala desa Denok juga dilakukan pada saat ada arahan tersebut kepala desa bisa mengetahui
kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pembangunan apa yang dibutuhkan dalam
masyarakatnya.Menurut Teori Path Goal Robert masyarakat karena kepala desa selalu melakukan
J House (1974) dalam Rivai dan Mulyadi (2009, sosial sharing dengan masyarakat sehingga dari
h.15), “pemimpin menjadi efektif karena hal tersebut semakin memudahkan kepala desa
pengaruh motivasi mereka yang positif, dalam memberikan pengarahan kepada
kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan masyarakat desa.
pengikutnya”.Esensi dari teori ini adalah bahwa b. Koordinasi dan Komunikasi
seorang pemimpin mempunyai tugas untuk Koordinasi adalah merupakan kegiatan
membantu bawahannya dalam pencapaian mengintegrasikan dan mengkordinasikan unsur-
tujuan-tujuan (goals) mereka dan menyediakan unsur manajemen dan pekerjaan bawahan untuk
petunjuk (path) dan atau dukungan yang mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2005
diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan- h.85).Sedangkan komunikasi adalah pengiriman
tujuan tersebut seiring sejalan dengan tujuan dan penerimaan pesan atau berita antara dua
kelompok atau organisasi secara keseluruhan. orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
Jadi dapat kita ketahui bahwa gaya dapat dipahami dengan baik. Komunikasi
kepemimpinan kepala desa menjadi efektif merupakan proses menyalurkan informasi, ide,
karena kepala desa Denok selalu memberi penjelasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke
motivasi dan pengarahan serta menjadi panutan orang atau dari kelompok ke kelompok.
bagi masyarakat desa sehingga masyarakat Desa Komunikasi sangat penting bagi eksistensi suatu
Denok menyukai kepala desanya. organisasi, karena dengan komunikasi seorang
Seperti halnya dengan pendapat di atas dan administrator dapat mengkoordinasikan unsur-
kaitannya dengan pembangunan desa dapat unsur manusia dan fisik dalam organisasi
diketahui bahwa kepala desa Denok telah menjadi suatu unit bekerja yang efektif dan
melaksanakan peranannya sebagai administrator efisien. (Sholehuddin, 2008, h.83).
pembangunan yang salah satunya dengan gaya Dijelaskan dalam penelitian yang diakukan
memberikan arahan kepada masyarakatnya untuk oleh Fleishman dan kawan-kawan di Ohio State
berpartisipasi di dalam membangun desanya. University pada tahun 1945, dalam Rivai dan
Pemberian arahan yang dilakukan oleh kepala Mulyadi (2009, h.9) bahwa :“Perilaku pemimpin
desa Denok kepada masyarakatnya ialah berupa yang menunjukkan persahabatan, saling percaya,
pembinaan, perencanaan, pelaksanaan, menghargai, dan komunikasi antara pemimpin
penjelasan dan pemahaman dalam mengikuti dan pengikutnya. Pemimpin yang memiliki
kegiatan pembangunan yang dilakukan di desa. konsiderasi tinggi menekankan pentingnya
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh komunikasi terbuka dan partisipasi dan Perilaku
kepala desa Denok adalah gaya kepemimpinan pemimpin mengorganisasikan dan
demokratis hal ini dimaksudkan agar dalam mendefinisikan hubungan-hubungan di dalam
pembangunan desa bisa terwujud kerjasama kelompok, cenderung membangun pola dan
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan saluran komunikasi yang jelas, dan menjelaskan
dan partisipasi masyarakat ikut serta dalam cara-cara mengerjakan tugas yang benar.
pembangunan desa. Karena kepala desa Denok Pemimpin membentuk struktur yang tinggi, akan
adalah orang yang dalam mengarahkan berorientasi pada hasil”.
masyarakatnya apabila terdapat hal-hal yang Sehubungan dengan hal tersebut, maka
tidak sependapat selalu dimusyawarahkan dulu kegiatan komunikasi dan koordinasi yang
dengan masyarakat desa dan bukan dari kemauan dilakukan oleh kepala desa Denok di dalam

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 142


rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dilihat sebagai sosok yang diharapkan dapat
dalam pembangunan ialah selalu melakukan menjelaskan tugas dengan baik.
komunikasi dan koordinasi dengan warga yaitu Gaya kepemimpinan kepala desa Denok
dengan mengundang para perwakilan masyarakat yang demokratis dan merakyat yakni dengan
yaitu ketua RT/RW dan tokoh masyarakat dalam berinteraksi dengan masyarakat desa membuat
sebuah rapat/musyawarah desa secara formal masyarakat semakin menghargai kepala desanya
maupun non formal. Rapat formal biasanya dan akan tercipta suasana desa yang kondusif
dilakukan di kantor kepala desa dengan agar terwujud koordinasi dan komunikasi
mengundang para wakil masyarakat untuk terbuka dalam rangka pencapaian tujuan
membahas rencana program-program pembangunan desa. Dengan gaya kepemimpinan
pembangunan yang dilaksanakan di desa Denok yang demokratis seperti itu maka dalam setiap
serta evaluasi dari program pembangunan yang program pembangunan yang akan dilaksanakan
telah dilaksanakan. Sedangkan rapat non formal selalu didahului dengan koordinasi dengan cara
dalam kaitannya dengan komunikasi yaitu kepala musyawarah dan selalu membuka komunikasi
desa melakukan kunjungan ke setiap lingkungan dengan masyarakat yaitu dengan memberikan
RT/RW sekedar berkonsultasi dan berinteraksi kesempatan kepada setiap masyarakat untuk
secara langsung dengan warga masyarakat. Rapat mengeluarkan ide atau pendapat bahkan kritik
formal di desa Denok tidak dilakukan tiap bulan mereka. Dijelaskan juga dalam Pasolong (2008,
melainkan hanya jika ada rencana dan program h.87) bahwa :“Pemimpin demokratis mendorong
pembangunan yang akan dilaksanakan di desa. kelompok untuk berdiskusi, berpartisipasi,
Oleh karena itu di dalam melakukan koordinasi menghargai pendapat orang lain, dan perbedaan
dengan para wakil masyarakat dalam rapat tidak untuk dipertentangkan tetapi untuk
formal bisa dilakukan setiap bulan, hal ini untuk didapatkan hikmahnya. Pemimpin demokratis
mengetahui perkembangan yang ada di desa mencoba untuk bersikap objektif dalam memuji
Denok sehingga dapat diketahui pembangunan dan mengkritik”.
mana yang dibutuhkan oleh masyarakat dan Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti,
dijadikan prioritas dalam rencana pembangunan dengan semakin seringnya koordinasi,
selanjutnya.Selain itu, kepala desa Denok juga komunikasi dan berinteraksi yang dilakukan
selalu melakukan koordinasi dengan semua kepala desa dengan mayarakat desa akan
masyarakat melalu musyawarah desa yang semakin kelihatan pula gaya kepemimpinan
mengundang berbagai elemen masyarakat yang demokratis kepala desa. Karena dalam setiap
akan membahas program-program pembangunan koordinasi tersebut melibatkan peran masyarakat
yang perlu dilaksanakan di desa dan juga sehingga masyarakat semakin partisipatif dalam
kegiatan kepala desa dan warga dalam bentuk pembangunan desa. Di samping itu juga kepala
gotong royong ataupun penjelasan tentang suatu desa Denok yang merakyat dan komunikatif
program pembangunan yang berasal dari arahan dengan masyarakatnya sehingga masyarakat
Pemerintah Kabupaten Lumajang seperti lebih mengenal pemimpinnya, sehingga dengan
Program PNPM, Askes, Gerbang Mas, Desa demikian tingkat partisipasi masyarakat akan
Siaga, BPJS dan lain sebagainya. selalu tumbuh dan berkembang luas di kalangan
Kegiatan koordinasi juga memerlukan masyarakat desa.
adanya komunikasi yang baik antara kepala desa c. Pengambilan Keputusan
dengan masyarakat, sehingga program Dijelaskan dalam gaya kepemimpinan
pembangunan yang akan dilaksanakan di desa kontinum hasil pemikiran Robert Tannenbaum
Denok merupakan hasil pemikiran bersama dan dan Warren H. Schmidt tahun 1958 (Model
satu tujuan. Oleh karena itu apabila kepala desa Leadership Continum). Menurut teori Leadership
mampu mengkomunikasikan setiap program Continum, ada tujuh model tingkatan hubungan
pembangunan dan mampu melakukan koordinasi pemimpin dan bawahan. Ketujuh model tersebut
dengan baik maka kegiatan pembangunan yang dijelaskan sebagai berikut :
dilakukan oleh masyarakat akan dapat selesai 1) Pemimpin membuat keputusan kemudian
dengan cepat dan tepat berjalan sesuai rencana, mengumumkan kepada bawahannya.
arah dan tujuan yang sesuai dengan kepentingan 2) Pemimpin menjual dan menawarkan
masyarakat karena dari hal-hal tersebut akan keputusan terhadap bawahan.
tercipta suasana persahabatan, saling percaya dan 3) Pemimpin memberikan pemikiran-
saling menghargai. Jadi dapat disimpulkan pemikiran atau ide-ide dan mengundang
bahwa, keberhasilan atau tidaknya suatu program pertanyaan-pertanyaan.
pembangunan harus ada koordinasi dan 4) Pemimpin memberikan keputusan bersifat
komunikasi yang ditentukan oleh kualitas sementara yang kemungkinan dapat diubah.
seorang pemimpin tersebut, karena pemimpin

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 143


5) Pemimpin memberikan persoalan dan dari rapat desa untuk merencanakan jalannya
meminta saran-saran pemecahannya kepada program pembangunan hingga pengawasan
bawahan. terhadap jalannya kegiatan pembangunan yang
6) Pemimpin merumuskan batasan-batasannya, sedang dilaksanakan dengan cara menghadiri
dan meminta kelompok bawahan untuk kegiatan yang dilaksanakan secara langsung
membuat keputusan. untuk melihat dan mangamati pelaksanaan
7) Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh
fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang warganya.Akan tetapi karena banyaknya tugas-
telah ditentukan oleh pemimpin. tugas kepala desa maka ia tidak mungkin akan
Dalam pengambilan keputusan yang terus hadir untuk memantau jalannya
dilakukan oleh kepala desa Denok yakni selalu pembangunan, oleh karena itu sering pula ia
melibatkan masyarakat desa dengan cara selalu harus melaksanakan pengawasan yang bersifat
untuk ikut aktif dalam pengambilan keputusan tidak langsung. Adapun pengawasan tidak
itu sesuai dengan keputusan bersama yang langsung yang dilakukan oleh kepala Desa
mufakat. Hal itu dibuktikan kepala desa dengan Denok yaitu dengan mengawasi administrasi
selalu mengajak masyarakat untuk rapat atau keuangan untuk pembangunan di desanya,
musyawarah bersama dalam pengambilan meliputi penggunaan dana yang dibutuhkan
keputusannya dengan meminta masyarakat untuk beserta dengan alokasi dana yang dikeluarkan
memberikan saran atau kritik yang sesuai. untuk kebutuhan pembangunan tersebut. Hal ini
Dengan gaya kepemimpinan demokratis yang dilakukan oleh kepala desa dengan meminta
diterapkan oleh kepala desa Denok tersebut, seluruh bukti berupa kuitansi melalui perwakilan
terlihat bahwa dalam setiap pengambilan masyarakat yang bersangkutan, misalnya
keputusannya selalu melibatkan bawahannya pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan
untuk berpartisipasi. Karena kepala desa Denok beserta dengan perincian biaya yang dikeluarkan
adalah orang yang keputusannya selalu untuk keperluan pembangunan desa.
didasarkan pada hasil proses musyawarah dan Kegiatan pengawasan yang telah
bukan dari kemauan diri sendiri atau kepentingan dilaksanakan oleh kepala Desa Denok sudah
kelompok dan juga beliau senang menerima baik, karena selain mengawasi jalannya kegiatan
kritikan, saran, pendapat dan masukan dari pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat,
bawahan maupun dari warga masyarakat. beliau juga melakukan pengawasan terhadap
Dengan gaya kepemimpinan yang demokratis bawahannya, dalam hal ini para aparatur desa
seperti itu maka dalam setiap program mengenai kinerja mereka dalam pelaksanaan
pembangunan yang akan dilaksanakan selalu program-program pembangunan. Sedangkan
didahului dengan musyawarah dan selalu pengawasan yang dilakukan pada administrasi
memberikan kesempatan kepada setiap keuangan pembangunan oleh kepala desa juga
masyarakat desa untuk mengeluarkan ide atau telah dilakukan dengan cukup baik, beliau selalu
pendapat, saran bahkan kritik mereka. Selain itu, meminta laporan penggunaan biaya
peneliti juga menemukan bahwa gaya pembangunan baik bantuan dari dana ADD
kepemimpinan kepala desa yang demokratis, (Alokasi Dana Desa) maupun dana swadaya
kepala desa Denok juga merakyat yang artinya masyarakat melalui para wakil masyarakat yang
semakin memudahkan kepala desa dalam kemudian akan dijadikan dasar pembuatan SPJ
memberikan wewenang atau putusan kepada yang selanjutnya akan diserahkan oleh kepala
masyarakat dan aparatur desa dalam desa kepada pemerintah Kecamatan Lumajang
memusyawarahkan keputusan yang mufakat. dan diteruskan kepada pemerintah kabupaten
d. Pengawasan Lumajang. Dijelaskan dalam sebuah studi yang
Pengawasan adalah proses pengamatan dilakukan di The University of Michigan, dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk Rivai dan Mulyadi (2009, h.8) mengidentifikasi
menjamin agar pekerjaan yang sedang dilakukan suatu gaya kepemimpinan yakni :“Pemimpin
berjalan sesuai dengan rencana yang telah yang berorientasi pada tugas menerapkan
ditentukan sebelumnya (Siagian, 2003, h.112). pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan
Sesuai dengan pendapat di atas dan juga tugasnya dengan menggunakan prosedur yang
yang telah dibahas pada penyajian data fokus telah ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan
sebelumnya, maka berkaitan dengan itu kegiatan kekuatan paksaan, imbalan, dan hukuman untuk
pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Desa memengaruhi sifat-sifat dan prestasi pengikutya.
Denok dalam kegiatan pembangunan di desanya Perhatian pada orang dilihat sebagai suatu hal
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mewah yang tidak dapat selalu dipenuhi oleh
melakukan pengawasan langsung yang dilakukan pemimpin (Job Oriented)”.
oleh kepala Desa Denok dilakukan baik mulai

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 144


Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawasan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
yang dilakukan oleh kepala desa Denok mempengaruhi perilaku seseorang atau
berorientasi kepada tugas (job oriented). Hal ini sekelompok orang untuk mencapai tujuan
dilakukan oleh kepala desa untuk memantau tertentu pada situasi tertentu yang di dalamnya
jalannya kegiatan pembangunan agar rencana terjadi interaksi antara pihak yang memimpin
pembangunan dapat berjalan dengan lancar dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya tidak tujuan bersama, baik dengan cara
terjadi penyimpangan maupun penyelewengan mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan
dari rencana yang telah dirumuskan sebelumnya berkomunikasi serta mengkoordinasi
dengan pengawasan yang ketat. Selain itu bawahannya.
kegiatan pengawasan juga diperlukan untuk Seorang pemimpin dalam menjalankan
menilai dan mengoreksi serta mengevaluasi kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada
apakah pelaksanaan kegiatan telah berjalan kemampuannya dalam melaksanakan program-
sesuai dengan apa yang telah direncanakan program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin
ataukah belum dan juga dapat dijadikan sebagai juga memiliki gaya kepemimpinan yang khas.
bahan untuk evaluasi terhadap kinerja aparatur Gaya kepemimpinan adalah suatu cara/pola yang
desa dan hasil pembangunan desa. digunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi,
Kegiatan pengawasan yang telah mengarahkan, bawahannya untuk mencapai
dilaksanakan oleh kepala Desa Denok sudah tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan
baik, karena selain mengawasi jalannya kegiatan yang telah ditetapkan atau direncanakan.
pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat, Gaya kepemimpinan kepala desa
beliau juga melakukan pengawasan terhadap merupakan salah satu faktor penting dan
bawahannya, dalam hal ini para aparatur desa berpengaruh terhadap keberhasilan
mengenai kinerja mereka dalam pelaksanaan pembangunan desa.Dan adanya partisipasi
program-program pembangunan. Sedangkan masyarakat desa merupakan salah satu ciri dari
pengawasan yang dilakukan pada administrasi pembangunan desa dan merupakan unsur utama
keuangan pembangunan oleh kepala desa juga yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya
telah dilakukan dengan cukup baik, beliau selalu pembangunan desa.
meminta laporan penggunaan biaya Gaya kepemimpinan kepala desa Denok
pembangunan baik bantuan dari dana ADD demokratis hal ini terbukti karena di dalam
(Alokasi Dana Desa) maupun dana swadaya memberikan pengarahan, berkoordinasi dan
masyarakat melalui para wakil masyarakat yang komunikasi, pengambilan keputusan serta
kemudian akan dijadikan dasar pembuatan SPJ pengawasan selalu melibatkan masyarakat desa
yang selanjutnya akan diserahkan oleh kepala di dalam proses tersebut dan mau menerima
desa kepada pemerintah Kecamatan Lumajang saran kritik yang diberikan oleh masyarakat desa
dan diteruskan kepada pemerintah kabupaten Denok.
Lumajang. Dijelaskan dalam sebuah studi yang Pembangunan desa adalah merupakan
dilakukan di The University of Michigan, dalam proses yang dilakukan secara terencana untuk
Rivai dan Mulyadi (2009, h.8) mengidentifikasi mencapai keadaan yang lebih baik dari
suatu gaya kepemimpinan yakni :“Pemimpin sebelumnya dengan memanfaatkan potensi
yang berorientasi pada tugas menerapkan wilayah baik potensi sumber daya manusia
pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan ataupun potensi sumber daya alam yang secara
tugasnya dengan menggunakan prosedur yang langsung maupun tidak langsung dapat
telah ditentukan. Pemimpin ini mengandalkan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desa.
kekuatan paksaan, imbalan, dan hukuman untuk Belum ratanya pembangunan dan terdapat
memengaruhi sifat-sifat dan prestasi pengikutya. kesenjangan sosial antar dusun di Desa Denok,
Perhatian pada orang dilihat sebagai suatu hal hal ini dikarenakan kepala desa belum maksimal
mewah yang tidak dapat selalu dipenuhi oleh dalam mengimplementasikan program dari
pemimpin (Job Oriented)”. pemerintah.Hal ini bisa terlihat dari perbedaan
yang sangat mencolok antar dusun. Dari dusun
Kesimpulan Denok krajan terus masuk ke dusun selanjutnya
Dari pembahasan diatas dapat ditarik maka akan semakin sepi dan kelihatan perbedaan
kesimpulan sebagai berikut: pembangunannya.

Daftar Pustaka
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Mubyarto dkk. 1996. Berbagai Aspek Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta, Aditya Media.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 145


Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Rivai, Veitzhal dan Muyadi, Deddy. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta, Rajawai
Pers.
Saparin, Ny.DRA. 1979. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa. Jakarta, Gahalia
Indonesia.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta.
Tannenbaum, R. Weschler, I. dan Massarik, F. 2013. Leadership and organization. Los Angeles,
Routledge.
Thoha, Miftah. 2009. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta, Rajawali Pers.
Widjaja HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Bulat dan Utuh. Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 139-146 | 146

Anda mungkin juga menyukai