OLEH :
NIM : 20202101005
PROGRAM STUDI :
PROGRAM PASCASARJANA
2020
LEMBAR PENGAJUAN
NIM : 20202101005
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Pada Program Pasca Sarjana
Menyetujui:
………………………… …………………………
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Permasalahan .............................................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………….…………………… 8
1.4. Batasan Penelitian …………………………………………………………. 8
1.5. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 9
Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
diperlukan Kebijakan Publik yang baik dan benar di saat menghadapi Pandemi
Covid 19 dan Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara. Tapi juga memberikan masukan
Besar harapan Penulis bahwa proposal tesis yang merupakan penelitian ini
dapat diterima karena berdasarkan relevansi yang nyata dibutuhkan Pemerintah dan
Saran maupun masukan yang bersifat konstruktif dari semua pihak sangat
Penulis,
PENDAHULUAN
19. Sebuah Krisis yang memporak porakkan system dan tatanan dunia dimana
terjadi perubahan signifikan secara cepat dalam segala aras termasuk di bidang
perilaku dan kebiasaan social masyarakat menjadi sesuatu yang wajib dan tak
terbantahkan.
berinovasi sebagian kerja di kantor dan lainnya kerja dari rumah berujung pada
Negara.
Di tengah persoalan dunia ini, Tahun 2020 Indonesia diperhadapkan
dengan Program Pemilihan Kepala Daerah secara serentak di 270 daerah yang
Pemilihan Gubernur.
tangan rakyat. Rakyat di beri ruang dan kesempatan untuk memilih secara
konsep teori ilmu politik, politik selalu di kaitkan dengan distribusi sumber
daya, seperti kekuasaan dengan pemaknaan yang luas. Output dari bekerjanya
sistem politik adalah kebijakan public. Kebijakan public tidak mungkin tanpa
melalui proses politik, sebaliknya proses politik pun tak memiliki nilai guna
sesuai dengan janji kampanyenya dan visi misi serta harapan yang di sampaikan
bergantung pula pada bagaimana proses politik itu terjadi. Apakah proses
politik yang dijalaninya menggunakan pelibatan orang-per orang level elit dan
pemodal, atau berangkat dari kesamaan nafas dan semangat bersama rakyat di
bawah. Karena bisa jadi ketika seseorang menjalani proses politik di bawah
yang salah baik dalam konsep maupun penerapan akan membawa dampak
buruk bagi kelangsungan bangsa tetapi sebaliknya kebijakan yang tepat akan
unggul, bukan karena Negara itu kaya dengan sumber daya alam melainkan
dan secara simultan menghadirkan Negara yang luar biasa tanpa harus melihat
ada tidaknya sumber daya alam yang kaya itu. (Public Policy Riant Nugroho
2017). Karena itu bagi Indonesia tantangan membangun kebijakan public yang
unggul menjadi sesuatu yang penting dan wajib . Kebijakan Publik yang benar
Covid 19 tentu perlu mendapat analisa dan perhatian yang lebih mendalam
Propinsi Sulawesi Utara. Di Tahun 2020 ini baik Pemerintah Pusat, Propinsi,
Sistem Keuangan
Sulut
jenjang kekuasaan dari pusat sampai dengan daerah yang dibuktikan dengan
Minahasa oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi. Perhatian Pemerintah Pusat dan
kepada pemerintah. Pemberian bantuan yang begitu intens, massif dan terukur
kepada masyarakat akan menambah rasa cinta dan hormat kepada Pemimpin,
terlepas apakah bantuan ini diberikan atas dasar kepedulian dan kemanusiaan
maupun dalam upaya pencitraan dalam hal menarik hati masyarakat untuk tetap
bahwa tidak semua khalayak akan menerima itu dengan kebesaran hati dan
sikap positif. Pro Kontra terhadap sebuah kebijakan adalah sesuatu yang biasa
- Model Sosiologis :
Politic Aliran atau identitas yang akan menekankan pada factor Sosiologis
- Model Psikologis :
Faktor-faktor jangka pendek dan jangka panjang terhadap pemilih dapat
ekonomi. Rasionalitas sebagai usaha untuk mencapai tujuan denan cara yang
ketika rasa cinta akan uang, jabatan atau benda lainnya menjadi dasar dalam
perilaku memilih.
1.2 PERMASALAHAN
2020;
19
kebijakan public
1. Secara Teoritis
Kebijakan Publik.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis
b. Bagi Pemerintah
kebijakan Publik
c. Bagi Masyarakat
Gubernur
BAB II
KERANGKA TEORITIS
atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Disamping itu kebijakan publik juga
ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu
(Widodo, 2001:190) :
tertentu.
Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat-pejabat
pemerintah.
(Tangkilisan, 2003:2) :
Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum atau dapat juga
Contohnya:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;
Undang;
c) Peraturan Pemerintah;
d) Peraturan Presiden;
e) Peraturan Daerah.
diimplementasikan.
Kebijakan publik yang bersifat meso atau yang bersifat menengah atau
kebijakan yang dibuat dapat mencapai tujuan yang diharapkan (Budi Winarno,
2007: 32–34 ):
Penyusunan Agenda
Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis
dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk
memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam
Formulasi Kebijakan
tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Dalam tahap implementasi kebijakan akan menemukan dampak dan
Evaluasi Kebijakan
dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan
adalah :
Abdul Wahab ( Suharno: 2010: 14) sebagai berikut: “Studi kebijakan publik
berupa dampak kebijakan publik pada masyarakat, baik berupa dampak yang
Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 16- 19) dengan
pada dampak kebijakan tertuju pada sistem politik dan lingkungan yang
karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh
karena itu beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji
beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan urutan yang berbeda.
Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda
suatu masalah tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain
masalah terbaik.
ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari
para pelaksana.
e) Tahap evaluasi kebijakan Dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan
akan dinilai atau dievaluasi, unuk melihat sejauh mana kebijakan yang
publik yang telah dilaksanakan sudah mencapai dampak atau tujuan yang
ini;
Tahap-Tahap Kebijakan:
Penyusunan kebijakan
Formulasi kebijakan
Adopsi kebijakan
Implemantasi kebijakan
Evaluasi kebijakan
tanggung jawab dan kemauan, serta kemampuan atau keahlian, sehingga dapat
Tidak jarang pembuat kebijakan harus memenuhi tuntutan dari luar atau
yang hingga saat ini belum professional dan terkadang amat birikratik,
sebagai suatu yang salah dan perlu diubah. Kebiasaan lama tersebut sering
besar.
Maksud dari faktor ini adalah bahwa pengalaman latihan dan pengalaman
1) Tujuan yang akan dicapai, hal ini mencakup kompleksitas tujuan yang
mudah.
2) Prefensi nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan. Suatu kabijakan
yang mengandung berbagai variasi nilai akan jauh lebih sulit untuk
dicapai dibanding dengan suatu kebijakan yang hanya mengejar satu nilai.
diimplementasikan.
(Suharno: 2010:
daripada sebagai perilaku atau tindakan yang serba acak dan kebetulan.
berkait dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan
redistributif
kelompok sasaran.
bebas.
Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 25- 27)
kebijakan publik sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan, ketika kita
Merupakan wujud dari kebijakan publik yang paling dapat dilihat dan
pemecahan masalah.
sebelumnya.
dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (3) Pemerintah Daerah adalah
daerah otonom.,
a) Asas Desentralisasi
Desentralisasi dari bahasa Latin, yaitu De yang berarti lepas dan Centrum
2007:81).
b. Asas Dekonsentrasi
2010: 125).
2010:1.15-1.16).
langsung oleh rakyat ini memberikan ruang partisipasi yang luas untuk
pemimpin yang pilih secara langsung oleh masyarakat akan lebih paham akan
gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota yang
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota secara
terpenuhi dengan baik. Prihatmoko & Moessafa (2008: 34) juga mengatakan
permainan dengan aturan main yang sama. Pilkada langsung dapat disebut
tahapan kegiatan dan penunjang kegiatan yang terbuka (transparan) dan dapat
daerah oleh beberapa ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemilih
kepala daerah merupakan proses pemilihan secara langsung oleh rakyat untuk
dan kebebasan yang dimiliki oleh rakyat ini harus dimanfaatkan dengan baik
daerah tersebut.
Selain memberikan keleluasaan kepada masyarakat dalam memilih
2. Legitimasi yang sama antar kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan
DPRD;
3. Kedudukan yang sejajar antara kepala daerah dan wakil kepala daerah
dengan DPRD;
karena rakyat bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan kebijakan. Hal
ini merupakan salah satu bukti dari telah berjalannya program desentralisasi.
1) Keterbukaan,
2) Ketepatan,
3) Keefektifan pemilu.
Ketiga kriteria tersebut harus dipenuhi bukan hanya pada saat pemungutan
suara. Akhirnya, kriteria itu juga berarti kepala daerah dipilih benar-benar
Asas yang digunakan dalam pilkada langsung sama persis dengan asas
yang dipakai dalam pemilu, yakni langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan
berikut :
1. Langsung
2. Umum
status sosial;
3. Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih, bebas menentukan pilihan
4. Rahasia
tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun.
5. Jujur
pilkada, pemilih serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan
6. Adil
Pada penyelenggara pilkada, setiap pemilih dan calon atau peserta pilkada
manapun.
Maret 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tehnik pengambilan sampel
Sugiyono (2011: 29) penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk
data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan
ini adalah metode studi kasus (case study). Menurut Nazir (2004:66) tujuan dari
studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status
dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal
yang bersifat umum. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi dapat
1) Tempat Penelitian
2) Waktu Penelitian
a) Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuntitatif. Data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
b) Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana
1) Sumber data primer, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti (atau
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
N
n=
1 + Ne2
Di mana :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
n = 6.834
1 + 6.834 (0,1)2
Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 99 masyarakat Pemilih.
Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, maka dalam penelitian
ini diambil 120. Besarnya sampel ini sesuai dengan yang ditetapkan
atau lima kali dari jumlah indikator yang digunakan. Dalam penelitian
sampel 120 dianggap telah mencukupi dan memenuhi syarat yang ada.
Setelah disebarkan hanya 200 kuesioner yang kembali dan bisa dijadikan
3. Sampling Teknik
1. Wawancara
diperlukan .
2. Studi Dokumentasi,
mendukung penelitian
3. Kuesioner
a. Produk
ada, Dibuat dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert
bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert dengan rentang nilai
c. Harga
dengan skala likert skala likert dengan rentang nilai 1–5, yaitu 1 =
5 = Sangat Setuju
d. Tempat
mendengar Visi, Misi dan Program Kerja Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur. Dibuat dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala
likert skala likert dengan rentang nilai 1–5, yaitu 1 = Tidak Pernah, 2 =
e. Orang
dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert skala likert
f. Proses
kuesioner dan diukur dengan skala likert skala likert dengan rentang
Dibuat dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert skala
Bauran
yang baik
(X1)
Pengakuan X1.2
masyarakat
terhadap kinerja
pemerintah
Keyakinan X1.3
terhadap Kebijakan
Publik
Pengenalan X2.2
langsung kepada
masyarakat
dengan masyarakat
Publik
terhadap Calon
terhadap calon
terhadap Kebijakan
Publik
terhadap Calon
Barat
Pernah mengikuti
Kampanye Calon
Mengetahui Visi,
Calon
(X5)
Masyarakat
memilih masyarakat
Gubernur
Pencarian masyarakat
informasi memperoleh
informasi yang
lengkap tentang
Calon
yang lain
Keputusan Keputusan Y1.4
memilih merekomendasikan
pilihan kepada
orang lain
dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
∑ ∑ ∑
rxy =
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
X = Skor item
Y = Skor Total
thitung = r √√
t = Nilai 𝑡 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
n = jumlah responden
2) Uji Reliabilitas
𝑟i = Nilai Reliabilitas
2
∑ b = Jumlah Varians butir
2
t = Varians total
data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
Chi-Kuadrat (𝑥2)
𝑥2 = ∑ (𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
Keterangan :
𝑥2 = Nilai Chi-kuadrat
adalah :
=a + bX
Keterangan :
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka
terjadi penurunan.
2. Uji Hipotesis
KP = = 𝑟2 X 100%
Keterangan :
b. Uji t ( Persial )
Priyatno (2013, hlm. 43) mengatakan bahwa, “Uji-t bertujuan
√
√
Keterangan:
n = jumlah sampel
c. Uji F (Simultan)
Menurut Gani dan Amalia (2015, hlm. 143) bahwa, Uji F
populasi.
1. Dunn Wiliam, 2000, Pengantar analisis Kebijakan Publik, Gadjah Mada Press,
Yogyakarta
2. Winarno Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta.
3. Nugroho Riant, 2017, Public Policy 6, Kompas Gramedia, Jakarta
4. Suharno, 2013, Dasar-dasar Kebijakan Publik, Ombak, Yogyakarta
5. Agustino Leo, 2016, Dasar-dasar Kebijakan public, Alfabeta, Bandung
6. Tangkilisan, 2003, Kebijakan Publik yang membumi : Konsep, strategi dan kasus,
Lukman Offset dan Yayasan Pembaruan Administrasi Publik Indonesia,
Yogyakart
7. Gadjong, 2007, Pemerintah Daerah (Kajian Politik dan Hukum), Ghalia
Indonesia, Bogor
8. Ridwan, 2010, Perencanaan Pembangunan Daerah, Alfabeta, Bandung
9. Prihatmoko dan Moesafa, 2008, Menang Pemilu Di Tengah Oligarki Partai,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
10. Prihatmoko, 2008, Mendemokratiskan Pemilu : dari system sampai elemen
teknis, Publikasi ilmiah FISIP Unwahas, Semarang
11. Maulidditya, 2019, Strategi Marketing Politik Pasangan Ade UU Sukaesih dan
Nana Suryana, Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Siliwangi, Tasikmalaya
12. Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung
13. Nazir, 2014, Metode Penelitian, ghalia Indonesia, Semarang
14. Maholtra Naresh, 1996, Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta
15. Magdalena Elina, 2009, Analisa Kebijakan Publik Untuk Negara Negara
Berkembang, Tesis Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Indonesia, Jakarta
16. Subakti Ramlan, 2008, Perekayasaan system pemilu untuk pembangunan tata
politik demokratis, Publikasi Ilmiah Universitas Airlangga, Surabaya
17. Budiharjo Miriam, 2013, Dasar dasar ilmu politik,Prima Grafika, Jakarta
18. Asfar Muhammad, 2006, Pemilu dan Perilaku Memilih 1995-2004, Pusat study
demokrasi dan Ham, Surabaya
19. Yustiningrum dan Ichwanuddin, Partisipasi Politik dan Perilaku memilih pada
Pemilu 2014, Publikasi Indonesian Institute of Sciences, Indonesia