Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 3 TAP

Nama : Muhammad Kholil


NIM : 042118235
Prodi : Administrasi Negara

1. Pada sidang etika Polri yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Agustus 2022
pagi sampai Jumat, 26 Agustus 2022 pagi telah menjatuhkan vonis kepada FS mantan
Kepala Divisi Propam dengan tidak hormat dari institusi Polri karena terbukti
melakukan pelanggaran kode etik polisi. Sanksi bersifat etika yaitu pelaku
pelanggaran dinyatakan sebagai perbuatan tercela. Sanksi administratif berupa
penempatan dalam tempat khusus di Rutan Markobrimob selama 4 hari sejak 8
sampai 12 Agustus 2022. Menjatuhkan sanksi berupa pemberhentian secara tidak
hormat sebagai anggota Polri.
Setidaknya ada 7 kode etik yang dilanggar FS dalam kasus pembunuhan berencana
terhadap J selaku ajudan pribadinya. Ketujuh Pasal tersebut adalah yang tertuang
dalam peraturan pemerintah no 1 tahun 2003 tentang pemberhentian anggota
kepolisian RI dan peraturan kepolisian no 7 tahun 2022 tentang kode etik profesi dan
komisi kode etik kepolisian negara republik Indonesia (KEPP).
a. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 1 Huruf B Perpol 7/2022 yang berbunyi
anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Polri
karena melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan
atau kode etik Polri, Juncto setiap pejabat Polri dalam etikat kelembagaan wajib
menjaga dan meningkatkan citra, solidaritas, kredibilitas, reputasi dan
kehormatan.
b. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 8 Huruf C Perpol 7/2022 yang berbunyi ;
Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena
melanggar sumpah atau janji anggota polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau
kode etik Polri Juncto setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian wajib jujur,
bertanggung jawab, disiplin, adil, peduli, tegas dan humanis.
c. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 8 Huruf C angka 1 Perpol 7/2022 yang
berbunyi ; Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari
dinas Polri karena melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji
jabatan, dan atau kode etik Polri Juncto setiap pejabat Polri dalam etika
kepribadian wajib mentaati dan menghormati norma hukum.
d. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 10 Huruf F Perpol 7/2022 yang berbunyi ;
Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena
melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau
kode etik Polri, Juncto setiap pejabat Polri dalam etika kelembagaan dilarang
melakukan permufakatan pelanggaran KEPP, atau disiplin atau tindak pidana
e. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 11 Ayat 1 Huruf A Perpol 7/2022 yang
berbunyi ; Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas
Polri karena melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji
jabatan, dan atau kode etik Polri, Juncto setiap pejabat Polri sebagai atasan
dilarang berikan perintah yang bertentangan dengan norma hukum, agama, dan
kesusilaan.
f. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 11 Ayat 1 Huruf B Perpol 7/2022 yang
berbunyi ; Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas
Polri krena melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan,
dan atau kode etik Polri, Juncto setiap pejabat Polri yang berkedudukan sebagai
atasan dilarang menggunakan wewenangnya secara tidak bertanggung jawab.
g. Pasal 13 Ayat 1 PP 1/2003 Juncto Pasal 13 Huruf M Perpol 7/2022 yang
berbunyi ; Anggota kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas
Polri kerena melanggar sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan
dan atau kode etik Polri, Juncto setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian
dilarang melakukan tindakan kekerasan, berperilaku kasar dan tidak patut.
Itulah kira-kira pasal-pasal yang diterapkan untuk menjerat FS sebagai atasan J dalam
kasus yang telah dilakukannya.
2. Dengan adanya kasus ini dapat terlihat bahwa FS tidak mencerminkan kode etik dan
tugasnya sebagai anggota kepolisian RI. Dan demi terwujudnya penegakan hukum
yang ada maka Presiden memberikan perintah secara langsung kepada Kapolri dalam
mengungkap kasus ini secara cepat, transparan, dan akuntabel terjadinya kasus
pembunuhan tersebut. Pada perkembangan kasusnya, akhirnya tim khusus yang
diberikan tugas oleh Kapolri untuk mendalami olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),
hasil otopsi serta keterangan sejumlah saksi yang berpedoman kepada scientific crime
investigation sehingga hasilnya sukses, objektif dan bisa terbuka bagi masyarakat.
Oleh karenanya FS sekaligus sebagai otak dari rencana pembunuhan tersebut harus
dijatuhi hukuman seberat mungkin sebagaimana pasal 340 tentang pembunuhan
berencana subsider pasal 338 KUHP Juncto pasal 55 dan 56 KUHP, dengan hukuman
pelaku pembunuhan berencana adalah pidana mati. Pembacaan hukuman tersebut
dilalukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 13
Februari 2023 lalu.

Anda mungkin juga menyukai