NIM : 041961331
Pertanyaan Tugas3!
Belakangan ini sedang hangat isu yang berkaitan dengan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh
seorang anggota kepolisian di Indonesia. Awalnya mereka menyebutkan bahwa korban dengan inisial J
melakukan perilaku asusila dengan melecehkan istri atasannya. Namun, setelah dilakukannya
pemeriksaan terus-menurus terbongkarlah bahwa sebanrnya korban sengaja dibunuh dengan cara
ditembbak hingga tewas ditempat. setelah itu ditemukan juga bahwa atasannya kemudian memberikan
cerita palsu untuk menutupi kesalahannya.
1. Berikan analisis Anda berkaitan dengan kode etik mana yang telah dilanggar atasan korban sebagai
aparatur negara!
2. Bagaimana penegakan hukum yang pantas diberlakukan bagi pelaku? Erikan pendapat anda
berdasarkan analisis!
Jawaban
1. Dari analisis yang saya lakukan atasan yang melakukan pembunuhan berencana terhadap anggotanya,
ada tujuh kode etik yang dilanggar dalam perkara kasus pembunuhan berencana terhadap (J). Ketujuh
kode etik itu merujuk pada :
- Aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian
Anggota Kepolisian RI dan Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan
Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat Polri dalam etika kelembagaan wajib menjaga dan meningkatkan citra, soliditas, kredibilitas,
reputasi, dan kehormatan.
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat polri dalam etika kepbribadian wajib jujur, bertanggung jawab, disiplin, adil, peduli, tegas, dan
humanis.
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat Polri dalam etika kelembagaan dilarang melakukan permufakatan pelanggaran kepp, atau
disiplin atau tindak pidana.
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat polri sebagai atasan dilarang berikan perintah yg bertentangan dgn norma hukum, agama dan
kesusilaan.
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat Polri yang berkekedudukan sebagai atasan dilarang menggunakan wewenangnya secara tidak
bertanggung jawab.
Bunyi: Anggota Kepolisian RI dapat diberhentikan tidak hormat dari dinas Polri karena melanggar
sumpah atau janji anggota Polri, sumpah atau janji jabatan, dan atau kode etik Polri juncto setiap
pejabat Polri, dalam etika kepribadian dilarang melakukan tindakan kekerasan, berperilaku kasar, dan
tidak patut.
Sumber :
• https://nasional.kompas.com/read/2022/08/26/02545251/7-pelanggaran-etik-yang-buat-ferdy-
sambo-dipecat-dari-polri
- Pembunuhan berencana
Atas ulahnya, atasan tersebut dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP. Pasal 340 mengatur soal pembunuhan berencana dengan ancaman pidana penjara 20 tahun,
seumur hidup, atau hukuman mati dimana ancaman pidana bagi pelaku tindak pidana pembunuhan
berencana ini diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu
paling lama dua puluh tahun.
- Obstruction of Justice
1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
(1) Barangsiapa dengan sengaja menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan atau yang dituntut
karena kejahatan, atau barangsiapa memberi pertolongan kepadanya untuk menghindari penyidikan
atau penahanan oleh pejabat kehakiman atau kepolisian, atau oleh orang lain menurut ketentuan
undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi menjalankan jabatan kepolisian.
(2) Barangsiapa setelah dilakukan suatu kejahatan dan dengan maksud untuk menutupinya, atau untuk
menghalang-halangi atau mempersukar penyidikan atau penuntutannya, menghancurkan,
menghilangkan, menyembunyikan benda-benda terhadap mana atau dengan mana kejahatan dilakukan
atau bekas-bekas kejahatan lainnya, atau menariknya dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat
kehakiman atau kepolisian maupun oleh orang lain, yang menurut ketentuan undang-undang terus-
menerus atau untuk sementara waktu diserahi menjalankan jabatan kepolisian.
(3) Aturan di atas tidak berlalu bagi orang yang melakukan perbuatan tersebut dengan maksud untuk
menghindarkan atau menghalaukan bahaya penuntutan terhadap seorang keluarga sedarah atau
semenda garis lurus atau dalam garis menyimpang derajat kedua atau ketiga, atau terhadap
suami/istrinya atau bekas suami/istrinya.
Sumber :
• https://nasional.tempo.co/read/1622626/apa-itu-obstruction-of-justice-dalam-kasus-ferdy-sambo