Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MAKALAH
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
“Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah”

Oleh:
SRI RAHAYU
217 101 001

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2020
DAFTAR ISI

SAMPUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
LatarBelakang.....................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah............................
B.Pemerintah Kewenangan Pusat dan daerah
dalam UU No 22 tahun 1999...................................................................
C.Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Pusat dan
daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup...................
D. Menganalisa Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah...................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

kami juga mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat kesehatan darinya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Desentralisasi dan otonnomi daerah dengan judul “Hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Unaaha, 08 Juli 2020

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Dalam era otonomi daerah sesuai dengan ketentuan dalam UU No 22 Tentang
Pemerintahan Daerah, maka kewenangan daerah akan sedemikian kuat dan luas sehingga
diperlukan suatu peraturan perundang-undangan yang ketat untuk menghindari
ketidakteraturan dalam menyusun kebijakan dalam bidang lingkungan hidup terutama
dalam masalah penanganan penegakan hukum lingkungan dalam era otonomi daerah.

Kewenangan pemerintah Daerah menurut UU No 22 tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah sangatlah besar sehingga tuntutan untuk meningkatkan kinerja dan
penerapan kebijakan dalam bidang lingkungan hidup sangatlah dibutuhkan. Sistem
Pemerintahan Daerah otonom sebelum UU No 22 tahun 1999 terbagi dalam Sistem
Pemerintahan Administratif dan Otonomi, dalam Sistem Pemerintahan Administratif
Pemerintah Daerah berperan sebagai pembantu dari penyelenggaraan pemerintah pusat
yang dikenal sebagai azas dekosentrasi dalam UU No 54 tahun 1970 tentang Pemerintah
Daerah, hal ini diaplikasikan dalam Pemerintahan Daerah Tingkat I dan Pemerintahan
Daerah tingkat II.
Sedangkan dalam Sistem Pemerintahan Otonomi Pemerintahan Daerah adalah
mandiri dalam menjalankan urusan rumah tanganya. Pemerintahan Daerah memerlukan
alat-alat perlengkapannya sendiri sebagai pegawai/pejabat –pejabat daerah dan bukan
pegawai/pejabat pusat. Memberikan wewenang untuk menyelenggarakan rumah tangga
sendiri berarti pula membiarkan bagi daerah untuk berinisiatif sendiri dan untuk merealisir
itu, daerah memerlukan sumber keuangan sendiri dan pendapatan-pendapatan yang
diperoleh dari sumber keuangan sendiri memerlukan pengaturan yang tegas agar di
kemudian hari tidak terjadi perselisihan antara pusat dan daerah mengenai hal –hal tersebut
diatas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah ?
2. Bagaimana Pemerintah Kewenangan Pusat dan daerah dalam UU No 22 tahun
1999 ?
3. Bagaimana Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Pusat dan daerah dalam
melakukan pengelolaan lingkungan hidup ?
4. Bagaimana Menganalisa Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah ?

BAB III
iv
PEMBAHASAN

A. Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Dalam menjalankan pemerintahannya, hubungan pemerintah pusat dan pemerintah


daerah harus terjalin dengan baik dan harmonis. Tujuan yang terjalin tersebut untuk
kemakmuran rakyat. Baca juga: Istana Ingatkan Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat
Ada sejumlah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, yakni:

1. Hubungan struktural

Hubungan struktural merupakan hubungan yang didasarkan pada tingkat dan


jenjang di pemerintahan. Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan
daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berdasarkan asas otonom
dan tugas pembantuan. Presiden merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan di
tingkat pusat. Presiden dibantu para menteri untuk menjalankan pemerindah. Kepala
daerah merupakan penyelenggara urusan daerah masing-masing.

2, Hubungan fungsional Hubungan

fungsional merupakan hubungan yang didasarkan dengan fungsi yang dimiliki oleh
masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut saling memengaruhi dan bergantung antara
satu dengan yang lain. Hubungan tersebut juga terletak pada visi, misi, tujuan hingga
fungsi yang dimiliki masing-masing pemerintah. Visi dan misi yang dimiliki tersebut
bersama-sama untuk melindungi dan memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk
mengolah dan mengurusi rumah tangganya.

B.       Pemerintah Kewenangan Pusat dan daerah dalam UU No 22 tahun 1999.

Dalam bidang lingkungan hidup kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah sangat
menentukan akan tetapi dengan adanya UU No 22 tentang Otonomi daerah maka
kewenangan pengelolaan lingkungan hidup menjadi terbagi dua hal ini dapat dicermati
dalam pasal 7 UU NO 22 tahun 1999, yaitu:

v
(1) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintah,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

(2) Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat(1), meliputi kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara,
pembinaan dan pemberdayaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis,
konservasi, dan standarisasi nasional.

Dalam UU nomor 22 tahun 1999 memperlihatkan kewenangan pemetrintah pusat


yang ingin dibagi kepada daerah akan tetapi jika dilihat dari pasal 7 ayat 2 sangat terlihat
pembatasan kewenangan pemerintahan daerah, sebenarnya pasal 7 ayat 2 harus diperjelas
lagi apa yang dimaksud dengan kewenangan bidang lain yang diatur oleh UU No 22 tahun
1999. Kalau dilihat dari ayat 2 maka akan terlihat kewenangan pemerintah pusat yang
masih besar.

C. Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Pusat dan daerah dalam melakukan


pengelolaan lingkungan hidup.

Pemerintah Pusat dalam melakukan kewenangannya di bidang pengelolaan


lingkungan hidup harus mengikuti kebijakan yang telah diterapkan oleh Menko
Wasbangpan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jangan sampai pengurangan
kewenangan pemerintah Pusat di bidang lingkungan hidup tidak bisa mencegah kesalahan
pengelolaan lingkungan hidup demi mengejar Pemasukan APBD khususnya dalam pos
Pendapatan Asli Daerah.

Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf, bahwa desentralisasi


adalah mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemda dalam
pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif. Dalam penerapan desentralisasi
itu, menurut Sonny harus tercakup pula pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas
ekosistem tetap terjaga dan lestari. Dengan demikian, kendati desentralisasi ala Indonesia
tersebut pada awalnya merupakan reaksi politik untuk mempertahankan stabilitas dan
integritas teritorial, namun paradigma otonomi demi kesejahteraan masyarakat lokal tetap
bisa diwujudkan tanpa merusak kualitas lingkungan hidup setempat.

vi
Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah sekarang adalah
Pemerintahan daerah harus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah mereka untuk
memenuhi target APBD (Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah) sehingga jalan
termudah untuk memenuhi itu semua adalah mengeksploitasi kembali lingkungan hidup
karena cara tersebut adalah cara yang biasa dilakukan pemerintah pusat untuk memenuhi
APBN, dan cara ini akan terus dilakukan oleh Pemerintah daerah dengan baik.

Sehingga jika waktu yang lalu pemusatan eksploitasi lingkungan hidup hanya di
daerah-daerah tertentu seperti Daerah Istimewa Aceh, Riau, Irian Jaya/ Papua, Kalimantan
dan sebagian Proponsi di Pulau Jawa maka sekarang semua Pemerintah daerah di
Indonesia akan mengekspoitasi lingkungan hidup sebesar-besarnya untuk memenuhi target
APBD untuk daerah-daerah yang mempunyai sumber kekayaan lingkungan hidup yang
besar, sehingga akan dapat terbayang semua daerah kota dan kabupaten di Indonesia akan
melakukan eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran.

Karena desentralisasi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah


dipunyai oleh daerah kota dan kabupaten.

Permasalahan yang timbul adalah antisipasi dari pemerintah pusat sebagai pemegan
kewenangan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Karena seperti kita ketahui
kewenangan Pemerintah Pusat adalah:

 Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro;

 Dana perimbangan keuangan seperti menetapkan dan alokasi khusus untuk


mengelola lingkungan hidup;

 Sistem administrasi negara seperti menetapkan sistem informasi dan peraturan


perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

 Lembaga perekonomian negara seperti menetapkan kebijakan usaha di bidang


lingkungan hidup;

 Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia;

 Teknologi tinggi strategi seperti menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan teknologi


strategi tinggi yang menimbulkan dampak;

 Konservasi seperti menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup kawasan


konservasi antar propinsi dan antar negara;

vii
 Standarisasi nasional;

 Pelaksanaan kewenangan tertentu seperti pengelolaan lingkungan dalam


pemanfaatan sumber daya alam lintas batas propinsi dan negara, rekomendasi
laboratorium lingkungan dsb.

Seperti dijelaskan diatas maka kewenangan pemerintah pusat dalam melaksanakan


otonomi daerah sangatlah penting dalam lingkungan hidup. Sehingga jika terjadi berbagai
permaslahan yang timbul pemerintahan pusat harus menanganinya secara baik karena
pemrintah pusat masih mempunyai kewenangan untuk mengadakan berbagi evaluasi
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah dapat
menjalankan kewenanganya secara proporsional dalam bidang pengelolaan lingkungan
hidup.

D.  Menganalisa Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah

Kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam


pengelolaan lingkungan tidak bisa dijadikan suatu kesempatan untuk mengeksploitasi
lingkungan sehingga lingkungan menjadi rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi bagi
kelangsungan bangsa ini dan hal ini dilakukan hanya untuk mengejar Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga hanya untuk hal yang jangka pendek investasi
jangka panjang dikuras habis.

Jika dilihat Kewenangan Pemerintah Pusat juga besar dalam hal ini sehingga perlu
diberdayakan peran pemerintah dalam pengelolaan lingkungan dan juga fungsi dari
pemerintah sebagai suatu instansi pengawas jika terjadi pengelolaan lingkungan yang tidak
baik pad pemerintah daerah. Dalam hal ini perlu dikaji kembali berbagai kebijakan yang
ada pada pemerintah Daerah sehingga tidak ada kebijkan-kebijakan yang berupa peraturan
daerah yang merugikan lingkungan dan tidak memperhatikan keadaan masyarakat.

Oppenheim mengatkan dalam Nederlands Gemeenterecht bahwa:

“ Kebebasan bagian-bagin Negara sama sekali tidak boleh berakhir dengan kehancuran
hubungan negara. Di dalam pengawasan tertinggi letaknya jaminan, bahwa selalu terdapat
keserasian anatara pelaksanaan bebas dari tugas Pemerintah Daerah dan kebebasan
pelaksanaan tugas Tugas Negara oleh Penguasa negara itu.

viii
Van Kempen juga menulis dalam “Inleiding tot het Nederlandsch Indisch
Gemeenterecht” bahwa otonomi mempunyai arti lain daripada kedaulatan( souvereniteit),
yang merupakan atribut dari negara, akan tetapi tidak pernah merupakan atribut dari
bagian- bagiannya seperti Gemeente, Provincie dan sebagainya, yang hanya dapat
memiliki hak-hak yang berasal dari negara, bagaian-bagaian mana justru sebagai bagian-
bagian dapat berdiri sendiri( zelfstandig) akan tetapi tidak mungkin dapat dianggap
merdeka( onafhnjelijk), lepas dari, ataupun sejajar dengan negara. Dapatlah ditambahkan,
bahwa pengawasan itu dimaksudkan pula agar daerah selalu melakukan kebijkannya
dengan sebaik-baiknya sehingga produk kebijakan berupa peraturan daerah tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berada diatasnya.

Hal ini juga memerlukan peran penting dan koordinasi yang baik antara Meteri
NegaraLingkungan Hidup denga aparat Pemerintahan Daerah sehinggdapat terjalinnya
kerjasama yang baik antara pusat dan daerah dalam pengelolaan lingkungan.

Pengawasan oleh Pemerintah Pusat dapat dibenarkan untuk membangun negara Indonesia
karena Pemerintah Pusat yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap
penyelenggaraan Pemerintah Negara dan Daerah.

Pengawasan terhadap segala tindakan Pemerintah Daerah termasuk juga


Keputusan-keputusan Kepala Daerah terutama Peraturan-peraturan Daerah yang ada dapat
diawasi, jika menilik sifatnya bentuk pengawasan bisa dibagi dalam:

 Pengawasan preventif

 Pengawasan represif

 Pengawasan umum

Dan pemerintah Pusat juga harus diawasi oleh lembaga negara yang lain terutama
lembaga perwakilan yang fungsinya berupa pengawasan, karena Pemrintah Pusat juga
mempunyai kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan.

ix
BAB III

PENUTUP

A   Kesimpulan

Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan lingkungan


sangatlah besar sehingga perlu adanya pembatasan yang jelas dalam pengelolaan
lingkungan tersebut.

Dan dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberapa batasan yang jelas
dalam Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menko Wasbangpan.

Yang perlu dicermati adalah kewenangan Pemerintah Daerah yang sangat besar
sehingga perlu adanya bentuk pengawasan yang baik yang dilakukan oleh Pemerintah
Pusat sehingga janagn sampai terjadi berbagai kebijakan yang merusak lingkungan yang
terjadi di setiap kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Pemerintah Pusat harus aktif
dalam melakukan pengawasan sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat
dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah

B.  Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

x
M. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta:
Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI dan CV Sinar Bakti , 1988,h.256 op.cit, h. 257

UU NO 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

http://www.bapedal.go.id/media/serasi/00okt/lu1.html

Irawan Soejito, Pengawasan Terhadap Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah,
Bina Aksara, Jakarta, 1983

 http://hidayatwawan.blogspot.com/2012/03/makalah-hubungan-pemerintah-pusat-
dan.html

xi

Anda mungkin juga menyukai