Anda di halaman 1dari 52

PENGERTIAN & KONSEP

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

DR. SRI MARYATI


OUT LINE PEMBAHASAN
Pengertian Perencanaan
Perencanaan atau Planning adalah sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002)
PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan Merupakan cara bagaimana mencapai
tujuan dgn menggunakan sumber2 yg ada, agar
lebih efisien dan efektif.
Perencanaan Mencakup :
Menentukan tujuan yang akan dicapai,
Apa yang akan dilakukan,
Bagaimana mencapai tujuan,
Bilamana pencapaian tujuan,
Siapa pelaksana perencanaan.
KATA KUNCI
DALAM MENYUSUN PERENCANAAN :

1. APA ( WHAT ),
2. KENAPA (WHY ),
3. KAPAN ( WHEN ),
4. SIAPA ( WHO’S )
5. DIMANA ( WHERE ) DAN
6. BAGAIMANA ( HOW ).
Fungsi dan Manfaat Perencanaan
Fungsi Manfaat

Selasa 19 Mei 2020


Untuk mengantisipasi • Pengarah aktivitas
kecenderungan di Organisasi
masa yang akan • Minimalisasi
datang dan Ketidakpastian
penentuan strategi • Minimalisasi inefisiensi
dan taktik yang tepat sumber daya
untuk mewujudkan • Penetapan Standar
target dan tujuan dalam Pengawasan
Kualitas
Jenis-jenis Rencana
Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis (jangka
Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka Pendek)

Berdasarkan Kejelasan Tujuan


Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif (Directive
Plans)

Berdasarkan Frekuensi Penggunaan


Rencana Sekali Pakai (single-use plans), dan Rencana yang
dipergunakan secara terus-menerus (standing plans)
Kriteria penilaian efektifitas perencanan

Ketepatan
Kegunaan Waktu Efektifitas Biaya

Efektiftas
Perencanaan

Ketepatan & Akuntabilitas


Obyektifitas Ruang
Lingkup

Selasa 19 Mei 2020


Tahapan Perencanaan
1. Penyusunan rencana
2. Penetapan rencana
3. Pengendalian rencana
4. Evaluasi pelaksanaan rencana
selesai

Selasa 19 Mei 2020


STIKOM BALI 2007
Selasa 19 Mei 2020
FAQ:gedeiwan@gmail.com
PENGERTIAN PEMBANGUNAN KONSEP DASAR
PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN
ADALAH: TUJUAN:
1)PROSES 1.PENINGKATAN STANDAR
PERUBAHAN KE HIDUP (LEVELS OF LIVING)
ARAH KONDISI YANG 2.PENINGKATAN RASA
LEBIH BAIK PERCAYA DIRI (SELF ESTEEM)
2)DILAKUKAN
3.PENINGKATAN KEBEBASAN
DENGAN UPAYA
YANG SISTEMATIS (FREEDOM/DEMOCRACY)
DAN TERENCANA
BAGAIMANA MENCAPAI
TUJUAN???
1. MENGURANGI KETIMPANGAN/DISPARITAS
PEMBANGUNAN
a) ANTAR WILAYAH DAN DAERAH
b) ANTAR GOLONGAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT
2. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DAN
MENGENTASKAN KEMISKINAN
3. MENINGKATKAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
4. MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
5. MENJAGA KUALITAS DAN MEMPERTAHANKAN
KELESTARIAN ALAM DAN LINGKUNGAN
PERUBAHAN PARADIGMA
PEMBANGUNAN

FROM GOVERNMENT TO GOVERNANCE


1. MEMBERI HAK
EKSKLUSIV PADA URUSAN DAN
NEGARA UNTUK PERSOALAN PUBLIK
MENGURUS URUSAN ADALAH URUSAN
DAN PERSOALAN
PUBLIK
BERSAMA
2. PIHAK LAIN AKAN PEMERINTAH ,
DIIKUTSERTAKAN CIVIL SOCIETY, DAN
DENGAN IZIN NEGARA DUNIA USAHA
REPOSISI PERAN PEMERINTAH

Peranan yang dituntut dari


Peranan pemerintah pada masa
lalu : pemerintah saat ini:
1. Penentu utama arah 1. “manajer” perubahan
pembangunan (menjalankan fungsi
2. “Pakar” yang paling manajerial dan koordinasi)
mengetahui dan “berhak” 2. Fasilitator dan katalisator
menentukan arah terciptanya sinergi antar
pembangunan stakeholders pembangunan
3. Peran advokasi dan
pembimbingan
PENGERTIAN Perencanaan KONSEP
PERENCANAAN

Pembangunan PEMBANGUNAN

Conyers dan Hills: Perencanaan pembangunan adalah suatu proses


berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau
pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Arthur W.Lewis: perencanaan pembangunan merupakan suatu
kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan untuk
mendorong masyarakat dan swasta untuk menggunakan
sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif.
Menurut UU SPPN: Satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat
ditingkat pusat dan daerah
Pendekatan Perencanaan
Pembangunan
•Pendekatan Politik
•Pendekatan Teknokratik
•Pendekatan Partisipatif
•Pendekatan Top-Down
•Pendekatan Bottom-Up
(UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional)
Pendekatan Politik
Proses penyusunan rencana, pembangunan
didasarkan atas penjabaran visi dan misi dan
program kepala daerah yang bersangkutan dan
bersifat indikatif.

Implementasi :
“Visi, Misi & Program Calon Kepala Daerah
menjadi RPJM-D setelah ybs terpilih menjadi
Kepala Daerah. Merupakan Instrumen
Pendekatan Politik Perencanaan
Pembangunan”
Pendekatan Teknokrat
Perencanaan dilaksanakan dgn menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang
secara fungsional bertugas untuk itu
Melibatkan-mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan
teknologi .
Pelaku atau perencana berasal dari masing masing bidang
keahlian : perencanaan anggaran, perencanaan tata ruang,
perencanaan pengembangan sistem informasi, dll)
Pengamat berasal dari :
1.Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas).
2.Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3.Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Pendekatan Partisipatif
Seluruh lapisan masyarakat ikut dalam
merencakan proses pembangunan :

Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan


untuk mengakomodasi kepentingan mereka
dalam proses penyusunan rencana
pembangunan.

Pelaku : seluruh aparat penyelenggara negara


(eksekutif,legislatif, dan yudikatif), masyarakat,
rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional,
organisasi-organisasi non-pemerintah.
Aspek Perbandingan Teknokratis Partisipatif

Aktor-aktor Tenaga ahli dari pemerintah Masyarakat dan lembaga atau


organisasi masyarakat

Asumsi-asumsi Tenaga ahli memiliki keahlian Masyarakat langsung yg


untuk mengambil keputusn yg terkena dampak mengetahui
menguntungkan dan persoalan yg ada
meminimalkan kerugian

Masy mngkn terlibat dgn isu Suara masyarakt menentukan


tetapi tidak bs bertindak rasional pilihan publik

Hasil / Capaian Efisiensi dan rasionalitas Keterjangkauan dan tanggapan


atas kebijakan bagi mereka yg
terkena dampak lgsung
Pendekatan
Top-Down dan Bottom-Up

Instrumental
Policy
Top
Down

Botto
mUp
Participative
Pendekatan Top - Down
• Scara bahasa dari Atas ke Bawah.
• Pendekatan dgn inisiatif dari organisasi/ unit/ lembaga
ATAS yg ditindaklanjuti (diterjemahkan) ke BAWAH.
• Sifat-sifat :
1.Substansi dr pusat ke daerah ke daerah yang lebih mikro
lagi.
2.Sumber utamanya : visi, misi Presiden/ Kepala daerah,
proses internal kementrian/ lembaga/ SKPD.
3.Cenderung bersifat target oriented.
4.Cenderung bersifat strategis dan tujuan jangka panjang
Pendekatan Bottom -
Up
 Kebalikan dari pendekatan Top-Down.
 Secara bahasa : dari Bawah ke Atas.
 Pendekatan dgn inisiatif dari lembaga/ organisasi Bawah

Up
Bottom -
yang ditindaklanjuti –diterjemahkan ke Atas.
 Sifat-sifat :
1.Substandi dari daerah mikro ke daerah yang lebih luas
(ke pusat)
2.Membawa substansi yg bersifat mikro (lokal)
3.Sumber utamanya : Swasta, NGO, Suara Masyarakat
cenderung bersifat trend oriented (tren perkembangan)
4.Cenderung bersifat responsif dan tujuan jangka pendek.
Pendekatan Top Down
Kelemahan Top Down Kelebihan Top Down
Peran pemerintah lebih dominan bila Masyarakat tidak perlu bekerja serta
dibanding peran dari masyarakat memberi masukan program tersebut sudah
dapat berjalan sendiri karena adanya peran
Masyarakat tidak mengetahui capaian pemerintah yang optimal.
suatu program.
Hasil yang dikeluarkan bisa optimal
Masyarakat hanya sebagai penerima dikarenakan biaya yang dikeluarkan
keputusan tanpa mengetahui jalannya ditanggung oleh pemerintah.
proses pembentukan program dari awal
hingga akhir. Mengoptimalkan kinerja para pekerja
dipemerintahan dalam menyelenggarakan
Terjadinya miss link antar kebutuhan suatu program.
masyrakat dgn kebijakan yg dibuat
pemerintah.

Masyarakat menjadi kurang kreatif.


Pendekatan Bottom-Up
Kelemahan Bottom-Up Kelebihan Bottom-Up
Pemerintah tidak begitu berharga karena Peran masyarakat dapat optimal dalam
perannya tidak begitu besar. memberikan masukan atau ide-ide kpd
pemerintah
Hasil kebijakan belum tentu baik karena
adanya perbedaan tingkat pendidikan Tujuan yang diinginkan sesuai dengan
masyarakat dibanding aparat birokrasi. keinginan masyrakat.

Hubungan masyarakat dengan Pemerintah tidak perlu bekerja secara


pemerintah tidak berjalan harmonis optimal dikarenakan ada peran
karena adanya silih faham karna kurang masyarakat lebih banyak.
jelasnya masing-masing tugas dari
pemerintah dan juga  masyarakat. Masyarakat akan lebih kreatif dalam
mengeluarkan ide-ide yang yang akan
digunakan dalam suatu jalannya proses
suatu program.
Prasyarat Dapat Diimplikasikannya Suatu Perencanaan
Pembangunan

• Faktual dan Realistis  Sesuai dengan kondisi aktual


di masyarakat, dan realistis secara ekonomi maupun
politis untuk dijalankan Bisa didapat
• Logis dan Rasional  Perencanaan yang dibuat dapat melalui
diterima akal sehat secara argumentatif perencanaan
• Komprehensif atau menyeluruh 
yang
Mempertimbangkan seluruh faktor/variabel yang Teknokratik
mempengaruhi
• Fleksibel  Dapat berubah sesuai perkembangan Bisa didapat
kondisi dan kebutuhan yang ada melalui
• Komitmen  Adanya perasaan memiliki dan perencanaan
komitmen untuk menjalankan rencana dari seluruh yang
stakeholders Partisipatif
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


NASIONAL DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

RENCANA PEMBANGUNAN TAHUNAN

PENYELENGGARA PEMERINTAH PARTISIPASI


PUSAT & DAERAH MASYARAKAT
HIRARKI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Nasional Kementerian Daerah

20 n
Th RPJP
RPJP KL RPJPD
NASIONAL

5 RPJM
hn RENSTRA RENSTRA
T NASIONAL KL SKPD

1 RKP RK KL RKPD &


hn RKSKPD
T
29
APBN
APBN APBD
KL
Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang

Visi Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025:


“Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman
dan bersatu dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Misi Pembangunan Nasional:
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
Skala Prioritas dan Strategi Tahapan RPJMN
3

INDIKATOR
KINERJA
Pembanguna
n

VENTURE2017 .AL L RIGHTS WWW.WEBSITE.COM


INDIKATOR PEMBANGUNAN

 Merupakan alat untuk mengukur/ tolok


ukur tingkat keberhasilan pembangunan
suatu masyarakat atau suatu bangsa
 Merupakan tolak ukur yang digunakan
dalam mengukur performa suatu negara
dalam pencapaian pembangunannya,
serta perbandingan terhadap negara-
negara lain.
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
• Ukuran kuantatif & kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu
kegiatan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja memberikan
penjelasan baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif mengenai apa yang
diukur untuk menentukan apakah tujuan
sudah tercapai.
• Indikator kinerja adalah alat ukur untuk
menilai keberhasilan pembangunan secara
kuantitatif dan kualitatif (PP no. 8/2008).
• Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik
secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang
terdiri dari unsur masukan, proses,
FUNGSI INDIKATOR KINERJA
• Memperjelas tentang apa, berapa dan bagaimana kemajuan
pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan organisasi;
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak
terkait untuk menghindari kesalahan interpretasi selama
pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan dan dalam menilai
kinerjanya;
• Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi
kinerja organisasi/unit kerja;
• Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan
pusat maupun daerah;
• Salah satu dasar dalam menentukan jumlah anggaran; dan
• Sebagai dasar dalam pembangunan arsitektur kinerja.
Indikator pembangunan
( Kuncoro;2000):
Konsep Pendapatan Nasional
Gross Domestic Product (GDP/PDB)
 GDP merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam priode tertentu yang menjumlahkan
semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah
warga negara asing yang bekerja di negara yang
bersangkutan.

 Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat


(termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun.
Gross National Product (GNP / PNB)
GNP dapat dihitung dengan menjumlahkan semua
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara di suatu negara ditambah dengan warga
negara yang ada diluar negeri.

GNP = GDP + (IR – IP)

Keterangan:
IR : Pendapatan faktor produksi dari luar negeri
(faktor income received from abroad) .
IP : Pembayaran faktor produksi ke Luar Negeri
(faktor income paid to abroad).
( IR – IP) =pendapatan faktor produksi neto luar
negeri (neto income receiver from abroad)

Note : jika pendapatan faktor produksi neto yang diterima dari luar negeri :
Positif maka GNP > GDP, jika Negatif GNP < GDP, jika Nol maka GNP= GDP
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

39
Human Development Index
(HDI)
Capaian Kinerja Pembangunan
Nasional
Pembangunan Daerah Sebagai Penjabaran
Pembangunan Nasional

Pembangunan daerah merupakan sinergi dari 3


elemen pembangunan, yaitu :
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah
( Pasal 11 UU 23/2014)
PERUMUSAN KEBIJAKAN PENCAPAIAN TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL
(Pasal
24) TARGET
PEMBANGUNAN
KEMENTERIA NASIONAL
MENDAGR N & LEMBAGA DIKOORDINASIKAN
I (K/L) MENDAGRI
DENGAN MEN PPN

KOORDINASI
PEMETAAN URUSAN
TEKNIS SINKRONISASI
WAJIB NON DASAR HASIL &
DAN URUSAN PILIHAN
PEMBANGUNAN
PEMETAAN HARMONISASI
ANTAR K/L DAN
DAERAH

Pembangunan Daerah merupakan • Perencanaan


perwujudan dari pelaksanaan • Pelaksanaan PROVINSI
Urusan Pemerintahan yang telah • Pengendalian KOTA/KAB
diserahkan ke Daerah sebagai • Evaluasi
bagian integral dari pembangunan
nasional. (Pasal 258 & Pasal 259)
100
rpm

Km/jam
0 0

t-5

t-4
Kondisi Yang Ingin
Dicapai
t-3
(VISI)
t-2
t-1

KM 9
BBM
Program & Jalan Tol
Kegiatan MISI
KM 7
Kota
KM 1 KM 4 Tujuan 2
PEMDA
Kondisi
Saat Ini Kota
Kilometer Tujuan 1 45
Sasaran
Penyusunan Indikator Kinerja
Kegiatan dan sumberdaya/dana yang
Masukan (Input) dibutuhkan agar keluaran sesuai dengan
yang diharapkan

Sesuatu yang secara langsung


Keluaran (output) diperoleh/dicapai dari pelaksanaan
kegiatan

Segala sesuatu yang mencerminkan


Hasil (outcome) berfungsinya suatu keluaran

Tujuan/manfaat yang diperoleh


Manfaat (benefit) dengan berfungsinya keluaran
secara optimal
Pengaruh yang ditimbulkan dari
Dampak (impact) manfaat yang diperoleh dari hasil
kegiatan
46
CONTOH :
INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Sasaran IK Impact Program IK Outcome Kegiatan IK Output

Menurunnya Angka Kematian 1. Program peningkatan Cakupan kunjungan ibu 1. Perawatan secara 1.1. Jumlah ibu hamil
Angka Ibu (AKI) keselamatan ibu hamil K4 berkala bagi ibu hamil yang mendapatkan
Kematian Ibu melahirkan dan anak bagi keluarga kurang perawatan berkala
mampu

2. Penyuluhan 1.2. Jumlah ibu hamil


kesehatan bagi ibu yang mendapat
hamil dari keluarga penyuluhan kesehatan
kurang mampu

Dst..

2. Program pengadaan, Rasio puskesmas, 1. Pembangunan 2.1 Jumlah puskesmas


peningkatan dan poliklinik, pustu per puskesmas pembantu pembantu yang
perbaikan sarana dan satuan penduduk dibangun
prasarana puskesmas/
puskesmas pembantu
dan jaringannya

2. Rehabilitasi 2.2. Jumlah puskesmas


sedang/berat pembantu yang
puskesmas pembantu direhabilitasi

3. dst.. 3. Dst..
Target Pembangunan 2020

48
Penghargaan Indonesia Awards 2019.
Kategori Peningkatan Kualitas Air Minum

Urian 2015 2016 2017 2018


Nilai SAKIP CC B BB BB
Opini BPK WDP WTP WTP WTP
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
75.25 77.49 78,05 80,50
SEMOGA BERMANFAAT
srie_jayamahe@yahoo.co.id
HP/WA: 08126735758

Anda mungkin juga menyukai