Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN EMOSI

Disusun oleh

Kelompok 5 :

● Sita Alfiatul Imaniah (B2B020001)


● Aisyah Rachmawati (B2B020018)
● Wulansari (B2B020019)
● Putri Eko Susilowati (B2B020034)
● Amalia Silvana (B2B020065)

Dosen pengampu :

Eko Andy Purnomo, M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kami curahkan atas kehadirat Allah Swt.
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perkembangan Emosi" ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Eko Andy Purnomo, M.Pd pada mata kuliah perkembangan peserta
didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
perkembangan emoisi peserta didik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Eko Andy Purnomo, M.Pd


selaku dosen mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca kita terima dengan
sepenuh hati demi kesempurnaan makalah ini nantinya.

Semarang, 10 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Hakekat Manusia.....................................................................................................3
B. Kelemahan Dalam Diri Manusia.............................................................................4
C. Kelebihan Dalam Diri Manusia.............................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalan waktu
singkat (KBBI). Luapan perasaan yang timbul akibat adanya rangsangan dari
luar, memunculkan berbagai macam jenis emosi sesuai dengab rangsangab
yang diterima pada saat itu.
Sedangkan menurut Daniel Goleman emosi adalah setiap kegiatan atau
pergolakan perasaa, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan
meluap-luap. Daniel juga mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu
perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis
dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Atkinson (1983) membedakan emosi hanya 2 jenis yakni emosi
menyenangkan dan emosi tidak menyenangkan. Dengan demikian emosi di
kantor dapat dikatakan baik atau buruk hanya tergantung pada akibat yang
ditimbulkan baik terhadap individu maupun orang lain yang berhubungan
(Martin, 2003).
Secara garis besar emosi terbagi ke dalam dua bagian yaitu emosi positif
dan emosi negatif. Emosi positif seperti senang, bahagia, gembira dan cinta.
Sedangkan emosi negatif seperti takut, marah, sedih dan cemas. Sedangkan
meurut Menurut Heider (1990), emosi sesih, marah, gembira, dan kaget
mendekati kesamaan universal, tetapi emosi cinta, takut, jijik, dan muak lebih
bersifat khusus dan tergantung budaya. Pendapat yang berbeda di kemukakan
oleh Ekman (1972), dimana menurutnya emosi dapat digolongkan menjadi
enam, yaitu marah, muak, takut, bahagia, sedih dan kaget. Dalam perkebangan
selanjutnya Ekman (1999) menggolongkan emosi menjadi tujuh belas macam,
yaitu: girang, marah, jijik, suka, muak, memalukan, senang, yakut, merasa
bersalah, bahagia, bangga, lega, sedih, puas, senang, puas, malu, dan kaget.
Dalam proses belajar dan pembelajaran pengendalian emosi sangatlah penting
karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa nantinya. Sebagai

3
seorang guru harus senantiasa memperhatikan emosi setiap siswanya baik
sebelum, saat ataupun sesudah pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pemberian
materi bisa lebih efektif dan tujuan belajar bisa tercapai sepenuhnya. Lantas
bagaimana perkembangan emosi itu terjadi? Dan apa saja kah hal hal yang
perlu diperhatikan dalam perkembangan emosi agar kelangsungan
pembelajaran dapat efektif?

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan emosi?
2. Apa saja macam – macam emosi?
3. Bagaimana pengaruh perkembangan emosi terhadap psikologi pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
2. Untuk mengetahui definisi emosi
3. Untuk mengetahui definisi perkembangan emosi
4. Untuk mengetahui berbagai macam emosi
5. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan emosi terhadap psikologi
pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Emosi


Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) emosi sendiri merupakan
luapan perasaan yang berkembang dan surut dalan waktu singkat. Dari
pengertian itu sendiri didapat bahwa emosi hanyalah sesuatu luapan perasaan
yg timbul akibat perangsang dimana luapan tersebut berkembang dengan cepat
dan bisa hilang dg cepat pula.
Menurut Daniel Goleman emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan
perasaa, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
Daniel juga mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan
pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Teori kognitif tentang emosi juga memiliki pandangan lain mengenai
definisi emosi. Teori ini memandang bahwa emosi merupakan interpretasi
kognitif dari rangsangan emosional (baik dari luar atau dalam tubuh). Teori ini
dikembangkan oleh Magda Arnold (1960), Albert Ellis (1962), dan Stanley
Schachter dan Jerome Singer (1962).
Menurut Soerganda Poerbakawatja emosi adalah respon terhadap suatu
perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang
kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Dengan
pengertian emosi menurut Soergada ini terlihat adanya perbedaan diantara
perasaan dan emosi, bahkan terlihat juga bahwa perasaan termasuk ke dalam
emosi atau menjadi bagian dari emosi itu sendiri.
Dari beberapa pengertian emosi menurut para ahli diatas dapat kita tarik
sebuah kesimpulan bahwa emosi adalah suatu respon atau interpretasi kognitif
berupa perasaan yang muncul akibat adanya perangsang yang menyebabkan
suatu perubahan fisiologis. Sedangkan perkembangan emosi merupakan suatu
peningkatan atau perubahan dalam mengolah emosi yang dimiliki. Di mana
setiap peserta didik memiliki perkembangan emosi yang berbeda-beda, dan
sebagai seorang guru hendaknya memperhatikan emosi setiap siswa agar dalam

5
memberikan materi pembelajaran dan memilih metode pembelajaran dapat
lebih efektif sehingga pada akhirnya nanti akan berpengaruh terhadap hasil
belajar setiap siswa
B. Macam – Macam Emosi
Ada beberapa perbedaan menurut para ahli tentang macam-macam
emosi. Namun secara garis besar emosi terbagi kedalam dua jenis yaitu emosi
positif dan emosi negatif. Emosi positif meliputi senang, bahagia, gembira dan
cinta. Sedangkan emosi negarif meliputi takut, cemas, marah, dan sedih.
Beberapa ahli juga mengemukakan macam emosi menurut mereka, seperti
Heider (1990) mengatakan bahwa emosi sedih, marah, gembira dan kaget
mendekati kesamaan universal, tetapi emosi cinta, takut, jijik dan muak lebih
bersifat kusus dan tergantung budaya. Selanjutnya Sylvan Tomkins
menggolongkan emosi menjadi delapan golongan yaitu senang, gembira,
kaget, marah, jijik, sedih, khawatir, dan malu.
The Li Chi menggolongkan emosi yang lebih rinci dikemukakan oleh
prinz (2004). Mengemukakan emosi menjadi Sembilan golongan yaitu
kecewa, panik, cemas, jijik (fisik), menderita, enggan puas, rangsangan, dan
kasih sayang. Dari beberapa perbedaan pendapat para ahli tentang
penggolongan emosi, ada beberapa persamaan bentuk-bentuk emosi yaitu
senang, bahagia, jijik, sedih dan takut. Perbedaan terletak pada emosi yang
lebih khusus sperti kaget dan merasa bersalah. Namun emosi dasar dapat
digolongkan menjadi empat golongan, yakni:

1. Emosi Senang
emosi senang adalah gambaran rasa senang yang dialami seseorang.
Emosi senang ini terdiri dari bermacam-macam bentuk, misalnya bahagia,
riang, gembira, dan cinta.

2. Emosi Sedih
Emosi sedih adalah gambaran rasa tidak senang yang dialami seseorang.
Emosi ini juga banyak macamnya seperti duka, kecewa, hampa, dan malu.

6
3. Emosi Takut
Emosi takut artinya gambaran rasa tidak senang yang dialmai oleh
seseorang, baik terhadap objek dari luar diri maupun dalam diri orang
tersebut. Objek dari luar diri misalnya takut pada pencuri, takut pada
harimau, dan perampok. Rasa takut yang objeknya dalam diri orang
tersebut misalnya takut tidak lulus dan takut berbuat salah.

4. Emosi Marah
Emosi marah merupakan gambaran perasaan terhadap suatu objek seperti
peristiwa, perilaku orang, hubungan sosial, dan keadaan lingkungan.
Masing-masing emosi dasar terdiri dari berbagai emosi yang sejenis.
Masing-masing emosi tidak ada yng bersifat universal, tetapi ada pula
yang bersifat khusus, artinya kata sifat emosi tersebut hanya ada pada
golongan atau suku tertentu saja sesuai dengan budaya golongan tersebut.

C. Perkembangan Emosi dalam Psikologi Pendidikan

Menurut Hurlock (1997:6) “faktor yang memainkan peranan penting


dalam perkembangan adalah kematangan dan belajar.” Kematangan adalah
terbukanya sifat-sifat bawaan individu (Hurlock, 1997).

Menurut Syamsudin (2004) “kematangan menunjukkan kepada suatu masa


tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan sebagai
titik tolak kesiapan dari suatu fungsi psikofisik untuk menjalankan fungsinya.”
Lalu pola kematangan emosi pada tahun pertama perkembangan individu akan
menjadi dasar untuk perkembangan emosi.

Belajar dalam kaitannya dengan perkembangan emosi individu dapat


dilakukan dengan belajar cara mengekspresikan emosi, dan belajar memahami
peristiwa yang menimbulkan emosi (Hilgard, 1962:169). Perkembangan
emosi setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan disekitar
individu. Melalui belajar ini lah nantinya akan mencapai sebuah kematangan
yang berujung kepada penguasaan emosi yang lebih baik.

Hal ini sesuai juga dengan beberapa penelitian yang menyampaikan


bahwasanya perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh kematangan dan

7
psikologi pendidikan. Dua hal tersebut saling berkaitan secara berat satu sama
lain dan akan mempengaruhi perkembangan intelektual individu. Di dalam
psikologi pendidikan terdapat metode-metode yang menunjang perkembangan
emosional, yaitu :

 Psikologi pendidikan dengan coba-coba


Peserta didik psikologi pendidikan dengan coba-coba untuk
mengekspresikan perkembangan emosionalnya dalam bentuk perilaku
yang dapat memberikan kepuasan sedikit atau bahkan tidak memberikan
kepuasan.

 Psikologi pendidikan dengan cara meniru


Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang dapat membangkitkan
perkembangan emosional orang lain.

 Psikologi pendidikan dengan cara mempersamakan diri


Peserta didik akan menirukan reaksi perkembangan emosi orang yang
dikagumi dan mempunyai ikatan perkembangan emosi yang kuat.

 Psikologi pendidikan melalui pengondisian


Objek atau situasi yang mulanya gagal memancing reaksi perkembangan
emosi kemudian berhasil melalui metode asosiasi.

 Psikologi pendidikan di bawah bimbingan dan pengawasan


Peserta didik diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu
perkembangan emosional terangsang. Dapat melalui pelatihan maupun
yang lainnya

Beberapa metode diatas dapat diterapkan untuk mencapai perkembangan


emosi yang diinginkan. Namun akan terdapat juga kemungkinan bahwa
peserta didik akan mengalami perkembangan emosi negatif. Untuk itu perlu
dilakukan pendampingan kepada peserta didik agar emosional positif pada diri

8
peserta didik dapat berkembang dengan baik, dapat dirangsang, disikapi oleh
orang tua maupun guru dengan cara :

 Orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya dalam lingkungan peserta
didik  (significant person) dapat menjadi model dalam mengekspresikan
perkembangan emosional-perkembangan emosional negatif, sehingga
tampilannya tidak meledak-ledak.
 Adanya program latihan berperkembangan emosional baik di sekolah
maupun didalam keluarga, misalnya dalam merespon dan menyikapi
sesuatu yang tidak sejalan sebagaimana mestinya.
 Mempelajari dan mendiskusikan secara mendalam kondisi-kondisi yang
cenderung menimbulkan  perkembangan emosional negatif dan upaya-
upaya menanggapinya secara lebih baik.
Dalam penerapannya peranan guru dan orang tua sangatlah penting untuk
perkembangan emosional peserta didik. Orang tua yang selalu bersama
dengan peserta didik memang harus bisa mengawasi setiap perkembangan
peserta didik selama dirumah dan lingkungan sekitar rumah. Sedangkan
guru sendiri yang selalu bersama peserta didik ketika berada di sekolah
dan lingkungannya maka guru akan terbiasadengan peserta didik serta
perkembangan peserta didik di sekolah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Emosi merupakan suatu respon dari individu terhadap rangsangan yang
diterimanya. Para ahli banyak mengemukakan tentang macam-macam emosi
namun pada dasarnya emosi dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu senang,
sedih, takut dan marah. Dari keempat golongan emosi tersebut berulah muncul
emosi emosi lainnya seperti cemas, jijik, khawatir, terharu, menangis, cinta,
sayang dan sebagainya.
Perkembangan emosi merupakan suatu pertumbuhan yang terjadi pada
setiap individu yang dimana pertumbuhan itu juga terjadi berbeda beda setiap
individunya. Kematangan dan belajar menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi individu, sehingga perkembangan emosional
akan berbanding lurus dengan kematangan individu itu sendiri. Disinilah peranan
orang tua dan guru sangat diperlukan guna menunjang perkembangan emosional
peserta didik kearah yang positif. Psikologi pendidikan dapat diterapkan oleh guru
dalam mengajar peserta didik, dimana dengan memahami emosi setiap peserta
didik nantinya guru bisa menemukan metode pembelajaran yang paling sesuai
untuk mewujudkan kematangan peserta didik dan tercapainya tujuan
pembelajaran.

B. Saran
Sebagai seorang guru hendaklah memahami kondisi setiap peserta didik,
baik dari luar(fisik) maupun dalam (emosional). Peserta didik yang masih belajar
dan belum mencapai kematangan yang baik akan selalu mengikuti emosinya.

10
Dimana hal ini akan menyusahkan guru nantinya, oleh karenanya guru sangatlah
perlu menerapkan psikologi pendidikan dan memahami perkembangan emosional
setiap peserta didik.
Dengan memahami hal tersebut nantinya guru akan lebih mudah dalam
menyampaikan materi belajar, memilih metode belajar, membuat latian belajar
kepada peserta didik. Serta nantinya tujuan belajar yang sudah ditentukan dapat
tercapai dengan maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-emosi/#ftoc-heading-10 diakses
pada 11 Maret 2021 pukul 07.47 WIB.
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/perkembangan-emosional-
dalam-psikologi-pendidikan/amp diakses pada 11 Maret 2021 pukul 07.50 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai