EMOSI REMAJA
Di susun oleh :
Kelompok 03
M. IRHAMUL ADHIM ( 2310281029 )
ADITYA HILAN WIDYA T. ( 2310281050 )
M. FERDI ARDIANSYAH ( 2310281056 )
i
Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
hidayah, kekuatan, dan karunia allah yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesikan makalah dengan judul :
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantua dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Allah SWT yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin dan
kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2) Dosen Perkembangan Peserta Didik
3) Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut penyusunan tugas ini
ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………1
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………………………………………………1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………..2
BAB II ISI PEMBAHASAN
1. Pengertian Emosi…………………………………………………………………………………………………….2
2. Bentuk Bentuk Emosi…………………………………………………………………………………………………….3
3. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku……………………………………………………4
4. Karakteristik Perkembangan pada Remaja………………………………………………………………………4
5. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi…………………………..6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah pertumbuha
dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuain diri terhadap tuntutan
lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa. Masalah yang sering terjadi pada
perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidak keseimbangan antara
keduanya. Pembelajaran kadang selalu tidak disukai oleh peserta didiknya, sehingga banyak
tujuan pembelajaran yang tidak tercapai, Khususnya remaja. sebab, dalam usia remaja
perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali.
Gejala - gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan
rasa malu, cinta dan benci harapan - harapan dan putus asa, perlu di cermati dan di pahami
dengan baik.
Tanpa ada pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik
kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan denga memberikan pembelajaran yang tidak
sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja. Kalau kita melihat pada hakekat
Pendidikan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat
manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki Nasib dan peradaban
umat manusia. Tanpa Pendidikan maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda
dengan generasi manusia masa lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang telah
sangat tertingggal baik kualitas maupun proses – proses perbedaanya. Secara extrim bahkan
dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya maupun baik buruknya peradaban suatu
Masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendididikan yang di jalani oleh
Masyarakat maupun para remaja tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian emosi?
2. Apa saja bentuk-bentuk emosi?
3. Bagaiman hubungan antara emosi dan tingkah laku?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi remaja?
5. Apa saja yang mempengaruhi emosi remaja?
6. Bagaimana perbedaan individi perkembangan emosi?
iv
7. Bagaimana Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi
pendididkan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian emosi
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk emosi
3. Untuk mengetahui hubungan antara emosi dan tingkah laku
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan emosi remaja
5. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi emosi remaja
6. Untuk mengetahui perbedaan individu dalam perkembangan emosi
7. Untuk mengetahui Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya
Pendidikan
8. Untuk di jadikan bahan diskusi mata kuliah perkembangan peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi
Masa remaja atau masa adolencia merupakan masa peralihan atau masa teransisi
antara masa anak ke masa dewasa.pada msa ini individu mangalami perkembangan yang
pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. salah satu perkembangan yang dialami
oleh remaja adalah perkembangan emosi.
Secara sederhana dapat di katakana bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang
mewarnai tingkah lakumu. Emosi dapat juga di artikan sebagai suatu eraksi psikologis yang
ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, Bahagia, sedih, berani, takut, marah, haru
dan sejenisnya.
Jadi emosi adalah pengalaman evektif yang di sertai penyesuayan dari dalam diri
individu tentang keadaan mental dan visik dan wujut suatu tingkah laku yang tampak. emosi
sering di devinisikan dalam adalah perasaan (feeling). misalnya pengalaman pengalaman
evektif, kenikmatan, atau ketidak nikmatan, marah, takut, Bahagia, sedih, jijik, emosi juga
sering berhubungan dengan expresi tingkah laku dan respon respomn fidiologis.
v
B. Bentuk-bentuk Emosi
1. Amarah, didalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,
kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan, dan tindak kekerasan.
2. Kesedihan, didalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis,
mengasihani diri, kesepian, di tolak, putus asa, dan despresi.
3. Rasa takut, didalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was,
perhatian, takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, dan panik.
4. Kenikmatan, didalamnya meliputi rasa bahagia, gembira, ringan puas, rasa
terpenuhi, terhibur, bangga, terpesona, dan girang.
5. Cinta, didalamnya meliputi rasa penerimaan, persahabatan, percayaan, kebaikan
hati, rasa dekat, bukti hormat, kasmaran, dan kasih saying.
6. Terkejut, didalamnya meliputi rasa terkesiap, takjub, dan terpana.
7. Jengkel, didalamnya meliputi rasa hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan
mau muntah.
8. Malu, didalamnya terdapat rasa bersalah, malu hati, kesal hatimenyesal, hina, aib,
dan hati hancur kebur.
Berdasarkan sebab dan reaksi yang di timbulkan emosi dikelompokkan menjadi tiga
( 3 ) yaitu :
vi
berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap.
Ciri utama pikiran emosional sebagai berikut :
Masa remaja atau masa andolensia merupakan masa perealihan atau masa transisi
antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini ndividu mengalami perkembangan yang
pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada masa ini dipercaya merupakan
masa yang sulit, baik bagai remaja sendiri, maupun bagi keluarga dan lingkungan.
Pola emosi masa remaja hamper sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis
yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih saying, gembira amarah, takut, sedih dan
lainya. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan
emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan
emosi mereka. Emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12 – 15 tahun dan usia
15 – 18 tahun. 1. Ciri-ciri emosional manisia usia 12 – 15 tahun
vii
Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
Emosi ,marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya
dalam kehidupan remaja. Penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah
apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina, dan lainnya. Remaja yang sudah
cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan dengan berkelahi tapi
lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya.
Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut.
Menjelang seorang anak mencapai remaja dia telah mengalami serangkaian
viii
perkembangan yang mempengaruhi pasang surut berkenaan rasa ketakutannya.
Remaja seperti halnya anak kecil dan orang dewasa, sering kali berusaha untuk
mengatasi kekuatan yang timbul dari persoalan kehidupan. Ketakutan tersebut banyak
menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti rendahnya prestasi, sakit, rendah,
kesepian dan lain-lain. Salah satu cara untuk menghindari diri dari rasa takut adalah
keberaniaan menghadapi rasa takut tersebut.
Jenis emosi ketiga yang sering muncul adalah pada diri remaja dalah emosi
cinta / kasih saying, emosi ini telah ada sehjak bbayi dan terus berkembang sampai
dewasa. Factor ini penting dalam diri orang lain. Kemampuan diri untuk menerima
cinta sama seperti kemampuan memberinya walaupun remaja bergerak pada
pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kekanak-kanakannya.
Remaja membutuhkan kasih saying yang sama banyaknya denga napa yang mereka
alami pada tahun-tahun sebelumnya. Karena inilah sifat-sifat menentang mereka,
menyalahkan mereka secara langsung, mengolok-ngolok mereka pada waktu pertama
kali, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan Tindakan yang kurang
bijaksana.
b. Keadaan anak
ix
Individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak akan
sangat mempengaruhi perkembangan emosional. Bahkan akan berdampak lebih jauh
pada kepribadian anak. Misalnya, rendah diri, mudah tersinggung atau menarik diri
dengan lingkungannya.
Pada awal remaja biasanya biasanya mereka suka membentuk geng yang biasanya
pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi sifat bersama mereka, namun jika
diteruskan pada masa Tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering percintaan dalam kalangan remaja juga menimbulkan konflik
dengan orang tua, karena ada kekhawatiran pada pihak orang tua kalu terjadi hal-hal
yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya pacaran.
Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang mereka
gunakan untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi
antara lain :
x
Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai dari bayi
sampai dewasa. Banyak factor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja individu.
Kepribadian, lingkungan, kebudayaan, Pendidikan, merupakan variabel yang sangat berperan
dalam perkembangan emosi dalam individu.
Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi atau
keaadaan individu yang bersangkutan, antara lain yaitu :
a. Kondisi dasar individu berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang
mudah marah, ada juga yang susah marah
b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu. Misalnya, saat sedang kalut, seseorang
mudah tersinggung dibandingkan dalam keadaan normal
c. Kondisi jasmani individu. Misalnya, pada sedang saat sakit biasanya lebih mudah
merasa atau lebih mudah marah.
G. Upaya Mengembangkan Emosi Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan
Dalam kaitannya denga emosi remaja awal yang cenderung banyak melamun dan sulit
di terka, satu-satunya hal yang dapat dilakukan guru adalah konsisten dalam pengolahan
kelas dan memperlakukan siswi seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.
xi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi
adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan
mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Bentuk-bentuk emosi antara lain amarah, sedih rasa takut, kenikmatan, cinta terkejut,
jengkel dan malu. Emosi sangat berhubungan erat dengan tingkah laku manusia. Gangguan
emosi juga dapat menyebabkan kesulitan bicara. Hambatan-hambatan dalam berbicara
tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara.
Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam hal ini mahasiswa
untuk dapat mengenal emosi kita dan dapat mengontrol emosi kita dengan baik sehingga
tidak membuat orang lain terganggu maupun merasa kesal.
xii
Daftar Pustaka
Sunarto dan Hartono agung. 2008. Perkembangan peserta didik. Jakarta: rineka cipta
Lindisley
Leulacole
xiii