Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP PERKEMBANGAN

EMOSI REMAJA

Di susun oleh :
Kelompok 03
M. IRHAMUL ADHIM ( 2310281029 )
ADITYA HILAN WIDYA T. ( 2310281050 )
M. FERDI ARDIANSYAH ( 2310281056 )

Kelas C Pendididkan Olahraga


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammaddiyah Jember
2023

i
Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
hidayah, kekuatan, dan karunia allah yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesikan makalah dengan judul :

“KONSEP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BARU”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantua dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Allah SWT yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin dan
kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2) Dosen Perkembangan Peserta Didik
3) Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut penyusunan tugas ini

Akhirnya penulis menyadari akan kekurangan, keterbatasan serta kemampuan


sehingga masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat
penulis harapkan untuk koreksi dan perbaikan di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi selain penulis pada umumnya.

Jember, 05 oktober 2023

ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………1
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………………………………………………1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………..2
BAB II ISI PEMBAHASAN
1. Pengertian Emosi…………………………………………………………………………………………………….2
2. Bentuk Bentuk Emosi…………………………………………………………………………………………………….3
3. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku……………………………………………………4
4. Karakteristik Perkembangan pada Remaja………………………………………………………………………4
5. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi…………………………..6

6. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Emosi………………………………………8

7. Upaya Mengembangkan Emosi Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan………………8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….8
B. Saran………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUTAKA………………………………………………………………………………………………………………iii

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah pertumbuha
dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuain diri terhadap tuntutan
lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa. Masalah yang sering terjadi pada
perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidak keseimbangan antara
keduanya. Pembelajaran kadang selalu tidak disukai oleh peserta didiknya, sehingga banyak
tujuan pembelajaran yang tidak tercapai, Khususnya remaja. sebab, dalam usia remaja
perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali.

Gejala - gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan
rasa malu, cinta dan benci harapan - harapan dan putus asa, perlu di cermati dan di pahami
dengan baik.

Tanpa ada pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini, sang pendidik
kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan denga memberikan pembelajaran yang tidak
sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja. Kalau kita melihat pada hakekat
Pendidikan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat
manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki Nasib dan peradaban
umat manusia. Tanpa Pendidikan maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda
dengan generasi manusia masa lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang telah
sangat tertingggal baik kualitas maupun proses – proses perbedaanya. Secara extrim bahkan
dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya maupun baik buruknya peradaban suatu
Masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendididikan yang di jalani oleh
Masyarakat maupun para remaja tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian emosi?
2. Apa saja bentuk-bentuk emosi?
3. Bagaiman hubungan antara emosi dan tingkah laku?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi remaja?
5. Apa saja yang mempengaruhi emosi remaja?
6. Bagaimana perbedaan individi perkembangan emosi?

iv
7. Bagaimana Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi
pendididkan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian emosi
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk emosi
3. Untuk mengetahui hubungan antara emosi dan tingkah laku
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan emosi remaja
5. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi emosi remaja
6. Untuk mengetahui perbedaan individu dalam perkembangan emosi
7. Untuk mengetahui Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya
Pendidikan
8. Untuk di jadikan bahan diskusi mata kuliah perkembangan peserta didik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi

Masa remaja atau masa adolencia merupakan masa peralihan atau masa teransisi
antara masa anak ke masa dewasa.pada msa ini individu mangalami perkembangan yang
pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. salah satu perkembangan yang dialami
oleh remaja adalah perkembangan emosi.

Secara sederhana dapat di katakana bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang
mewarnai tingkah lakumu. Emosi dapat juga di artikan sebagai suatu eraksi psikologis yang
ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, Bahagia, sedih, berani, takut, marah, haru
dan sejenisnya.

Jadi emosi adalah pengalaman evektif yang di sertai penyesuayan dari dalam diri
individu tentang keadaan mental dan visik dan wujut suatu tingkah laku yang tampak. emosi
sering di devinisikan dalam adalah perasaan (feeling). misalnya pengalaman pengalaman
evektif, kenikmatan, atau ketidak nikmatan, marah, takut, Bahagia, sedih, jijik, emosi juga
sering berhubungan dengan expresi tingkah laku dan respon respomn fidiologis.

v
B. Bentuk-bentuk Emosi
1. Amarah, didalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,
kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan, dan tindak kekerasan.
2. Kesedihan, didalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis,
mengasihani diri, kesepian, di tolak, putus asa, dan despresi.
3. Rasa takut, didalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was,
perhatian, takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, dan panik.
4. Kenikmatan, didalamnya meliputi rasa bahagia, gembira, ringan puas, rasa
terpenuhi, terhibur, bangga, terpesona, dan girang.
5. Cinta, didalamnya meliputi rasa penerimaan, persahabatan, percayaan, kebaikan
hati, rasa dekat, bukti hormat, kasmaran, dan kasih saying.
6. Terkejut, didalamnya meliputi rasa terkesiap, takjub, dan terpana.
7. Jengkel, didalamnya meliputi rasa hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan
mau muntah.
8. Malu, didalamnya terdapat rasa bersalah, malu hati, kesal hatimenyesal, hina, aib,
dan hati hancur kebur.

Berdasarkan sebab dan reaksi yang di timbulkan emosi dikelompokkan menjadi tiga
( 3 ) yaitu :

1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan ( syaraf-syaraf jasmaniyah), misalnya


dingin, panas, hangat, sejuk, dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik di luar individu, misalnya cuaca, kondisi
ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang, dan
sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena factor
Kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, saying,
benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena
factor dengan orang lain.
C. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku

Gangguaan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan bicara. Hambatan-hambatan


dalam bebicara tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ

vi
berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap.
Ciri utama pikiran emosional sebagai berikut :

1. Respon yang cepat tetapi ceroboh


2. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran
3. Melakukan realitas sebagai realits simbolik
4. Masa lampau di posisikan sebagai masa sekarang
5. Realitas yang ditentukan dengan keadaan
D. Karakteristik Perkembangan Emosi pada Remaja

Masa remaja atau masa andolensia merupakan masa perealihan atau masa transisi
antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini ndividu mengalami perkembangan yang
pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada masa ini dipercaya merupakan
masa yang sulit, baik bagai remaja sendiri, maupun bagi keluarga dan lingkungan.

Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja juga menyebabkan adanya perubahan


psikologis. Yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih tinggi atau tampak lebih
intens dibandingkan dengan keadaan normal.emosi yang tinggi dapat termanifestasikan
dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung emosi berkobar-kobar atau mudah
meledak, bertengkar, takbergairah, malas, membentuk mekanisme pertahanandiri emosi yang
tinggi ini tidak berlangsung terus-menerus selama masa remaja. Dengan bertambahnya umur
emosi yang tinggi akan mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang tinggi
pada masa remaja sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu mendapat penyaluran
dan penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.

Pola emosi masa remaja hamper sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis
yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih saying, gembira amarah, takut, sedih dan
lainya. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan
emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan
emosi mereka. Emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12 – 15 tahun dan usia
15 – 18 tahun. 1. Ciri-ciri emosional manisia usia 12 – 15 tahun

 Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka


 Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
 Kemarahan bisa terjadi
 Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri

vii
 Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif

2. ciri-ciri emosional remaja usia 15 – 18 tahun

 “Pemberontakan” remaja merupakan expresi dari perubahan yang universal


dari masa kanak-kanak menuju dewasa
 Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
 Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka

Jenis emosi ada 3 yaitu :

1. Emosi marah dan permusuhan

Emosi ,marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya
dalam kehidupan remaja. Penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah
apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina, dan lainnya. Remaja yang sudah
cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan dengan berkelahi tapi
lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya.

Dalam Upaya memahami remaja, ada 4 faktor yang sangat penting


sehubungan dengan rasa marah

 Adanya perasaan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha manusia


untuk memiliki dirinya dan menjadi dirinya sendiri meskipun marah sesekali
tampak tolol dan tidak terkendali, nsmun rasa marah akan terus berlanjut
seppanjang menjadi seseorang pribadi sesuai haknya.
 Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja, dia
tidak hanya merupakan subjek kemarahan yang berkembang dan kemudian
menjadi surut, tetapi juga mempunyai sikap di mana ada sikap kemarahan
dalam bentuk permusuhan yang meliputi sisa masa lalu.
 Sering kali perasaan marah sengaja disembunyikan dan seringkali tampak
dalam bentuk yang sulit
 Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri, dalam beberapa hal aspek
ini merupakan aspek yang sangat penting dan juga paling sulit dipahami.
2. Emosi takut

Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut.
Menjelang seorang anak mencapai remaja dia telah mengalami serangkaian

viii
perkembangan yang mempengaruhi pasang surut berkenaan rasa ketakutannya.
Remaja seperti halnya anak kecil dan orang dewasa, sering kali berusaha untuk
mengatasi kekuatan yang timbul dari persoalan kehidupan. Ketakutan tersebut banyak
menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti rendahnya prestasi, sakit, rendah,
kesepian dan lain-lain. Salah satu cara untuk menghindari diri dari rasa takut adalah
keberaniaan menghadapi rasa takut tersebut.

3. Emosi cinta / kasih sayang

Jenis emosi ketiga yang sering muncul adalah pada diri remaja dalah emosi
cinta / kasih saying, emosi ini telah ada sehjak bbayi dan terus berkembang sampai
dewasa. Factor ini penting dalam diri orang lain. Kemampuan diri untuk menerima
cinta sama seperti kemampuan memberinya walaupun remaja bergerak pada
pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kekanak-kanakannya.
Remaja membutuhkan kasih saying yang sama banyaknya denga napa yang mereka
alami pada tahun-tahun sebelumnya. Karena inilah sifat-sifat menentang mereka,
menyalahkan mereka secara langsung, mengolok-ngolok mereka pada waktu pertama
kali, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan Tindakan yang kurang
bijaksana.

E. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Dengan bertambahnya umur menyebabkan terjadinya perubahan dalam hal expresi


emosional. Bertambahnya pengetahuan dalam lingkungan serta sekolah dan
permanfaatan ,edia massa berpengaruh terhadap perubahan emosional. Beberapa factor yang
mempengaruhi perkembangan pada masa remaja, yaitu anatara lain :

a. Perubahan jasmani atau fisik

Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber


menyebabkan keadaan tubuh makin tidak seimbang. Ketidak seimbangan ini
mempengaruhi keadaan prikis remaja. Tidak setiap remaja siap menerima perubahan
yang dialami, karena tidak semua menguntungkan. Terutama perubahan tersebut
memp[engaruhi penampilannya.

b. Keadaan anak

ix
Individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak akan
sangat mempengaruhi perkembangan emosional. Bahkan akan berdampak lebih jauh
pada kepribadian anak. Misalnya, rendah diri, mudah tersinggung atau menarik diri
dengan lingkungannya.

c. Perubahan pada hubungan dengan teman-teman

Pada awal remaja biasanya biasanya mereka suka membentuk geng yang biasanya
pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi sifat bersama mereka, namun jika
diteruskan pada masa Tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering percintaan dalam kalangan remaja juga menimbulkan konflik
dengan orang tua, karena ada kekhawatiran pada pihak orang tua kalu terjadi hal-hal
yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya pacaran.

d. Perubahan hubungan dalam sekolah

Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari bahwa betapa


pentingnya pendidikan untuk kehidupan diamasa yang akan dating. Hal ini sedikit
banyak dapat menyebakan kecemasan sendiri bagi remaja.

e. Perubahan atau penyesuaian dengan lingkunagan baru


1. Perubahan yang radikal menyebabkan perubahan terhadap pola kehidupannya
2. Adanya harapan sosial untuk perilaku yang lebih matang
3. Aspirasi yang tidak realistis
f. Factor belajar

Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang mereka
gunakan untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi
antara lain :

1. Belajar dengan coba-coba


2. Belajar dengan meniru
3. Belajar dengan mempersamakan diri
4. Belajar melalui perkondisian
5. Belajar dengan bimbingan dan pengawasan
6. Lingkungan keluarga
F. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Emosi

x
Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai dari bayi
sampai dewasa. Banyak factor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja individu.
Kepribadian, lingkungan, kebudayaan, Pendidikan, merupakan variabel yang sangat berperan
dalam perkembangan emosi dalam individu.

Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi atau
keaadaan individu yang bersangkutan, antara lain yaitu :

a. Kondisi dasar individu berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang
mudah marah, ada juga yang susah marah
b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu. Misalnya, saat sedang kalut, seseorang
mudah tersinggung dibandingkan dalam keadaan normal
c. Kondisi jasmani individu. Misalnya, pada sedang saat sakit biasanya lebih mudah
merasa atau lebih mudah marah.
G. Upaya Mengembangkan Emosi Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan

Dalam kaitannya denga emosi remaja awal yang cenderung banyak melamun dan sulit
di terka, satu-satunya hal yang dapat dilakukan guru adalah konsisten dalam pengolahan
kelas dan memperlakukan siswi seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab.

Apabila ada ledakan-ledakan kemarahan sebaiknya kita memperkecil ledakan emosi


tersebut, misalnya dengan jalan Tindakan yang bijaksana dan lemah lembut, mengubah
pokok pembicaraan., dan memulai aktivitas baru. Jika kemarahan siswa tidak reda guru dapat
minta bantuan kepada petugas bimbingan penyuluhan.

Dalam diskusi kelas, pentingnya memperhatikan pandangan orang lain dalam


mengembangkan pandangan sendiri. Kita hendaknya waspada terhadap siswa yang ambisius,
kependirian keras, dan kaku yang suka mengintimindasi kelasnya, sehingga tidak ada yang
berani berlainan pendapat dengannya atau menentangnya.

Guru-guru di SMA terperangkap oleh kemampuan siwa yang baru dalam


menentukan/menemukan dan mengangkat kepermukaan tentang kelemahan-kelemahan orang
dewasa. Bertambahnya kebebasan dari remaja ibarat menambah “bahan bakar pada api”. Satu
cara untuk mengatasinya adalah meminta siswa mendiskusukan atau menulis tentang
perasaan-perasaan mereka yang negatif. Untuk menunjukkan kematangan mereka, para
remaja terutama laki-laki seringkali merasa terdorong untuk menentang otoritas orang
dewasa.

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi
adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan
mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.

Bentuk-bentuk emosi antara lain amarah, sedih rasa takut, kenikmatan, cinta terkejut,
jengkel dan malu. Emosi sangat berhubungan erat dengan tingkah laku manusia. Gangguan
emosi juga dapat menyebabkan kesulitan bicara. Hambatan-hambatan dalam berbicara
tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara.
Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam hal ini mahasiswa
untuk dapat mengenal emosi kita dan dapat mengontrol emosi kita dengan baik sehingga
tidak membuat orang lain terganggu maupun merasa kesal.

xii
Daftar Pustaka

Sarwono, sarlita wirawan, 1991. Psikologi remaja. Surabaya: rajawali press

Sunarto dan Hartono agung. 2008. Perkembangan peserta didik. Jakarta: rineka cipta

James dan lange 1995 emotional intelligence.

Lindisley

Danial Goleman dalam ali dan anshori, 2005 : 63

Danial Goleman dalam ali dan anshori, 2005 : 64 – 66

Dileh Hurlock. 2022 : 213

Menurut beahliar (1972)

Leulacole

www.e-book spdf.org>home> download

xiii

Anda mungkin juga menyukai