Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TENTANG EMOSI DAN


EMOSIONAL UNIVERSITAS
STIMA (IMMI)

KELOMPOK I :

1. HENNY - 331201300194
2. AGUS RUDYANTO - 331201300055
3. MARDIYANTI - 331201300099
4. JUNI ADAM - 331201300178
DWIRANTO.S
5. FATHIYA - 331201300017
6. PANDU WINATA - 331201300103
7. WILDAN KHAMDANI - 331201300141
KATA
PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji kepada Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik,serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ”EMOSI DAN EMOSIONAL”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kecerdasan Emosional pada Universitas
STIMMA IMMI.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada kedua orang tua
kami yang senantiasa mendoakan kami Dalam menjalankan setiap kegiatan-kegiatan yang
bekenan dengan kuliah kami.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukut kami
kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ke depannya.
DAFTAR
ISI

KATA
PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR
ISI...............................................................................................................................

BAB I
(PENDAHULUAN)...........................................................................................................

-LATAR
BELAKANG ................................................................................................................

-
TUJUAN ................................................................................................................................
..

-RUMUSAN
MASALAH….........................................................................................................

BAB II
(PEMBAHASAN)...........................................................................................................

BAB III
(KESIMPULAN)............................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………
…………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Emosi adalah perasaan intens yang di tunjukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian dan dapat di tunjukkan ketika merasa senang
mengenai sesuatu, marah kepada seseorang ataupun takut terhadap sesuatu. Kata “Emosi”
diturunkan dari kata Bahasa Perancis emotion, dari emouvoir, “kegembiraan dari bahasa latin
emovere, dari e-(varian eks-) ‘luar’ dan movere ‘bergerak’. Kebanyakan ahli yakin bahwa
emosi lebih cepat berlalu dari pada suasana hati. Sebagai contoh. Bila seseorang bersikap
kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan
pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang
dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam. Emosional memiliki kata dasar yakni emosi,
yang merupakan suatu ungkapan dari perasaan yang sesungguhnya ia rasakan yang di
tunjukkan kepada seseorang maupun sesuatu hal yang membuat dia emosi. Sedangkan
emosional lenih mengarah pada karakteristik serta ekspresi dari sebuah emosi. Emosional
tidak hanya tentang marah – marah saja seperti diketahui banyak orang. Menurut dari
penjelasan emosi merupakan suaru ungkapan dari sebuah perasaan yang sesungguhnya.
Dimana setiap orang pasti memiliki banyak sekali bentuk ungkapan perasaannya. Beberaoa
diantara perasaan yang dimiliki seseorang adalah bahagia, tertawa, sedih, menangis, marah
dan lain-lain.
Jadi perlu kita garis besarkan bahwa emosi atau emosional bukan tentang marah-marah saja.
Namun segala ungkapan dari perasaan yang dimiliki dari masing-masing orang tersebut yang
tentunya berbeda-beda dan sangat beragam.

B. Tujuan

- Mengetahui apa yang di maksud dengan emosi


- Mengetahui apa yang di maksud dengan emosional
- Cara mengatasi emosional
- Dapat mengetahui emosional diri sendiri

C. Rumusan Masalah

1. Jelaskan perbedaan dari Emosi dan Emosional ?


2. Macam – macam emosi dasar ?
3. Karakteristik dalam Emosi ?
4. Bentuk Bentuk Emosi ?
5. Dampak Emosi Positif dan Negatif ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EMOSI

Emosi menjadi salah satu aspek yang memiliki pengaruh besar atas sikap manusia selama ini.
Hal itu dibarengi dengan dua aspek yang lain, yaitu adanya daya pikir (kognitif) dan
psikomotorik (konatif), biasanya emosi sering dikenal dengan aspek afektif, hal ini
merupakan dari penentuan sikap, yang menjadi salah satu predisposisi dari perilaku manusia.

Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi positif
dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta.
Berbanding terbalik dengan emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan
marah.

Sejak datangnya Daniel Goleman (1997) yang mengangkat tulisan dengan topik utama
adanya aspek emosi. Lalu mulai banyak orang yang membicarakan hal ini. Dalam
dunia psikologi, kecerdasan emosi bukan merupakan konsep yang baru.

Sebelum itu di tahun 1920 sebelum adanya Goleman, E.L. Thorndike telah mengemukakan
bahwa kemampuan dalam mengolah hubungan antar manusia baik dari laki-laki maupun
perempuan, merupakan pengertian dari social intelligence. Syarat penting bagi kesuksesan
seseorang di berbagai aspek di kehidupannya menurut Thorndike adalah kecerdasan sosial.
Dalam hal ini menggunakan emosi di dalamnya.

Pengetahuan yang mendalam tentang emosi sendiri menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan dan mengembangkan kematangan emosi di diri. Seseorang cenderung
memiliki sifat negatif terhadap emosi dan tidak mengetahui emosi apa yang sedang dia
rasakan, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai aspek emosi ini.

Definisi yang tepat tentang emosi telah dijabarkan oleh Prezz (1999) yang merupakan
seorang EQ, di bagian organizational consultant dan pengajar di Potchefstroom University,
Afrika Selatan.

Beliau mengungkapkan secara tegas bahwa emosi merupakan reaksi terhadap situasi tertentu
oleh tubuh. Hal ini merupakan hasil berpikir tentang kondisi yang khusus, yang mana ada
keterkaitan antara aktivitas berpikir dan hasil dari persepsi terhadap kondisi. Emosi yang ada
di diri acapkali menjadi hambatan bagi seseorang untuk melakukan perubahan diri.
Timbul rasa takut akan hal yang akan terjadi, rasa khawatir, rasa cemas, serta adanya rasa
marah atas perubahan yang akan datang. Kadang orang-orang tidak mengubah pola
perilakunya hanya karena rasa-rasa tersebut, sehingga kurang berani untuk menapaki jalur-
jalur menuju jenjang kesuksesan. Kondisi ini sekaligus membuat penjelasan mengenai
mengapa seseorang hanya pasrah dengan keadaan, karena dia takut untuk
melangkah, hingga akhirnya menjadi orang yang gagal!

Dalam pemahamannya, ada beberapa sumber emosi. Emosi memiliki sumber dari beberapa
hal, yaitu:

1. Kualitas tidur
2. Kepribadian
3. Olahraga
4. Suasana hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
5. Stress
6. Gender
7. Usia
8. Aktivitas sosial

B. Pengertian Emosional

Emosional adalah seuatu yang menyentuh perasaan. Ini bisa berupa ekspresi, respons, atau
wujud apapun tentang emosi. keadaan emosional selalu diiringi dengan emosi. Emosional
adalah wujud dari emosi itu sendiri.

Emosional adalah segala seuatu yang berhubungan dengan cara menunjukkan perasaan
emosi. Emosional terkadang bisa muncul karena dirangsang atau dibangkitkan. Kondisi
emosional adalah bagian penting dari diri. Tetapi emosi bisa menjadi kacau, rumit, dan
terkadang membingungkan.

Dalam makna paling harfiah, Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai
“setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental hebat atau
meluap- luap”. Emosi merujuk ada perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan
biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Sejumlah
Teoretikus mengelompokkan emosi dalam golongan-golongan besar, Beberapa anggota
golongan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa
pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barang kali yang paling hebat, tindak
kekerasan dan kebencian yang patologis.
2) Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian,
ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis; depresi berat.
3) Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, waspada,
sedih, tidak tenang, ngeri, kecut; sebagai patologi, fobia dan panik
4) Kenikmatan: bahagia gembira, riang, puas, ringan, senang, terhibur, bangga,
kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan
luar biasa, senang, senang sekali, dan batas ujungnya; mania.
5) Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat, kasmaran, kasih.
6) Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
7) Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
8) Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.

Emosional didasarkan pada perasaan atau sikap seseorang dalam bereaksi pada suatu
kondisi. Emosional adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis,
psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Pada suatu perbankan syariah
sangat dibutuhkan yang namanya faktor Emosional terhadap nasabahnya. Nasabah yang
bersifat emosional, dimana mereka lebih mengedepankan aspek religius atau rohani seperti
begitu sukarela menggunakan perbankan syariah dalam segala transaksi tanpa ada dorongan
atau pengaruh marketing perbankan. Karena jenis nasabah seperti ini mempunyai kesadaran
beragama dan pengetahuan yang cukup terutama mengharapkan keberkahan dan ridho Allah
SWT.

Faktor emosional lebih cenderung kepada sikap nasabah ketika memutuskan untuk
menyimpan uangnya pada suatu bank dengan dua perspektif. Pertama, perspektif waktu
sekarang, yaitu ketika masih hidup didunia. Kedua, perspektif waktu setelah mati, yaitu pada
periode sejak nasabah meninggal atau kehidupan alam kubur sampai dengan waktu saat
manusia akan dihitung amal baik dan buruknya selama hidup di dunia. Adanya perspektif
waktu setelah mati pada nasabah muslim ini dapat menjelaskan mengapa seseorang nasabah
baik syariah bahkan bisa menerima keuntungan yang nilainya lebih kecil sepanjang itu halal.

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan mengenai fungsi emosi tersebut, maka bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa
emosi sangat penting bagi kehidupan, yang sangat memiliki peran dalam mendukung segala
aktivitas yang dilakukan manusia. Menggunakan emosi dalam situasi yang tepat akan
mempengaruhi hasil dari situasi tersebut. Jadi alangkah baiknya kita dapat mengontrol dana
mengetahui cara mengatasi emosional kita pada saat berinteraksi dengan sesama atau sedang
melakukan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai