Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG

EMOSI POSITIF TERKAIT DENGAN SIKAP

Dosen Pengampu: Afrin, S.Sos

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

1. YUNITA SARI
2. ARDIANSYAH
3. IKHWANSYAH
4. SUBHAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA


(STIPAR) SOROMANDI BIMA
i
TAHUN AKADEMI 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pengertian Emosi................................................................................................ 2
B. Sumber-Sumber Emosi....................................................................................... 4
C. Macam-macam Emosi......................................................................................... 4
D. Fungsi Emosi....................................................................................................... 5
E. Penggolongan Emosi........................................................................................... 7
F. Karakteristik Emosi............................................................................................. 7
G. Bentuk-Bentuk dari Emosi.................................................................................. 8
H. Dampak Emosi Positif dan Negatif..................................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 11
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emosi merupakan suatu hal yang wajar untuk ada disetiap orang, dengan
adanya emosi ini dapat membuat kita leluasa dalam menyampaikan ekspresi atau
persepsi yang ada di dalam pikiran menjadi suatu tindakan. Bahkan, emosi secara
umum terbagi menjadi dua yaitu emosi yang positif, dan emosi negatif.
Emosi positif ialah respon yang timbul akibat adanya stimulus atau
rangsangan dalam konteks hal yang positif, misalnya memperoleh kemenangan dari
lomba karya ilmiah sehingga memunculkan emosi senang atau gembira. Sedangkan,
emosi negatif merupakan respon yang timbul disebabkan dari stimulus atau
rangsangan dalam konteks hal yang negatif seperti marah, benci ataupun jijik. Maka
dari itu, orang yang telah mengalami emosi negatif cinderung tingkah lakunya tidak
terkontrol.
Dari kedua jenis emosi itu tentunya memberikan dampak pada diri kita yang
mungkin saja kita tidak dapat merasakannya secara langsung. Namun, alangkah
baiknya jika kita dapat mengontrol atau mengendalikan emosi yang sedang kita
rasakan, agar tidak memberikan dampak yang buruk pada kita nantinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Emosi ?
2. Apaa saja Sumber-Sumber Emosi ?
3. Apakah Fungsi Emosi ?
4. Bagaimana Penggolongan Emosi ?
5. Apa saja Dampak Emosi Positif dan Negatif emosi ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi
Emosi diartikan sebagai dari reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan
oleh tubuh. Hal yang biasanya memiliki kaitan dengan aktivitas berpikir (kognitif)
seseorang, yaitu sifat dan intensitas dari emosi, yang dikarenakan hasil dari persepsi
akan situasi yang terjadi.
Emosi menjadi salah satu aspek yang memiliki pengaruh besar atas sikap
manusia selama ini. Hal itu dibarengi dengan dua aspek yang lain, yaitu adanya daya
pikir (kognitif) dan psikomotorik (konatif), biasanya emosi sering dikenal dengan
aspek afektif, hal ini merupakan dari penentuan sikap, yang menjadi salah satu
predisposisi dari perilaku manusia.
Sejak datangnya Daniel Goleman (1997) yang mengangkat tulisan dengan
topik utama adanya aspek emosi. Lalu mulai banyak orang yang membicarakan hal
ini. Dalam dunia psikologi, kecerdasan emosi bukan merupakan konsep yang baru.
Sebelum itu di tahun 1920 sebelum adanya Goleman, E.L. Thorndike telah
mengemukakan bahwa kemampuan dalam mengolah hubungan antar manusia baik
dari laki-laki maupun perempuan, merupakan pengertian dari social intelligence.
Syarat penting bagi kesuksesan seseorang di berbagai aspek di kehidupannya
menurut Thorndike adalah kecerdasan sosial. Dalam hal ini menggunakan emosi di
dalamnya.
Pengetahuan yang mendalam tentang emosi sendiri menjadi salah satu cara
untuk meningkatkan dan mengembangkan kematangan emosi di diri. Seseorang
cenderung memiliki sifat negatif terhadap emosi dan tidak mengetahui emosi apa
yang sedang dia rasakan, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai aspek
emosi ini.
Biasanya seorang anak akan dididik dan dibiasakan untuk tidak boleh
menangis tentang sesuatu,  dididik untuk tidak terlalu memakai perasaan, hingga
akhirnya anak akan berpikir tentang memiliki perasaan, merupakan suatu hal yang
negatif dan hal tersebut harus dihindari.

2
Anak akan tumbuh menjadi orang yang rasional dan akan sulit baginya untuk
mengerti perasaan yang sedang dialami oleh orang lain, dan menuntut agar orang
lain sepertinya, tidak menggunakan emosi.
Definisi yang tepat tentang emosi telah dijabarkan oleh Prezz (1999) yang
merupakan seorang EQ, di bagian organizational consultant dan pengajar di
Potchefstroom University, Afrika Selatan.
Beliau mengungkapkan secara tegas bahwa emosi merupakan reaksi terhadap
situasi tertentu oleh tubuh. Hal ini merupakan hasil berpikir tentang kondisi yang
khusus, yang mana ada keterkaitan antara aktivitas berpikir dan hasil dari persepsi
terhadap kondisi. Emosi yang ada di diri acapkali menjadi hambatan bagi seseorang
untuk melakukan perubahan diri.
Timbul rasa takut akan hal yang akan terjadi, rasa khawatir, rasa cemas, serta
adanya rasa marah atas perubahan yang akan datang. Kadang orang-orang tidak
mengubah pola perilakunya hanya karena rasa-rasa tersebut, sehingga kurang berani
untuk menapaki jalur-jalur menuju jenjang kesuksesan. Kondisi ini sekaligus
membuat penjelasan mengenai mengapa seseorang hanya pasrah dengan keadaan,
karena dia takut untuk melangkah, hingga akhirnya menjadi orang yang gagal!
Pada hakikatnya emosi ini merupakan gambaran dari perasaan manusia saat
menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Hal itu wajar, karena emosi
ini merupakan reaksi alamiah manusia terhadap berbagai kondisi yang nyata, maka
sejatinya tidak ada emosi yang baik ataupun emosi yang buruk.
Dalam buku psikologi yang ditulis Atkinson (1983) yang membahas
mengenai masalah emosi, dijelaskan bahwa ada 2 jenis emosi, yaitu emosi yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Martin (2003), menyatakan bahwa emosi
baik atau buruknya itu hanya bergantung pada dampak yang akan ditimbulkan baik
bagi diri maupun bagi orang lain yang ada di sekitarnya.
Pada faktanya emosi menjadi hal yang sangat penting, hal ini dikarenakan
ekspresi emosi dapat menghilangkan stress. Semakin pandai seseorang
mengungkapkan perasaannya, akan semakin nyaman pula perasaan seseorang itu.
Dalam keterampilan seseorang dalam memanajemen emosi yang ada
mengakibatkan individu menjadi mampu akrab dan bersahabat dengan orang lain,
bahkan mampu berkomunikasi dengan tulus dan terbuka dengan orang lain. Berbagai
penelitian tentang riset sebenarnya membawa pesan yang sederhana, yaitu bahwa
sangat penting dalam membawa emosi yang menyenangkan kemana pun.
3
Selanjutnya, menyadur dari Chaplin mengenai pengertian emosi, yang
diartikan sebagai suatu kondisi yang terangsang dari organisme dalam hal ini
mencakup perubahan-perubahan yang mampu disadari dan memiliki sifat yang
mendalam dari perilaku yang terbentuk tersebut.
Dalam hal ini Chaplin juga membedakan pengertian emosi dan perasaan,
bahwa kata beliau perasaan diartikan sebagai pengalaman yang mampu disadari dan
dikembangkan secara aktif, baik oleh rangsangan eksternal maupun oleh berbagai
keadaan jasmaniah.

B. Sumber-Sumber Emosi
Dalam pemahamannya, ada beberapa sumber emosi. Emosi memiliki sumber
dari beberapa hal, yaitu:
1. Kualitas tidur
2. Kepribadian
3. Olahraga
4. Suasana hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
5. Stress
6. Gender
7. Usia
8. Aktivitas sosial

C. Macam-macam Emosi
Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan,
yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia,
gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik dengan emosi negatif, yang seperti
perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.
Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan gembira
merupakan emosi yang mendekati kesamaan yang lebih universal atau umum. Akan
tetapi perasaan emosi, takut, cinta, muak, dan jijik, merupakan emosi yang lebih
bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung budaya, pendapat ini dikemukakan
oleh Heider (1990).Awalnya  Ekman (1972), emosi dapat digolongkan menjadi
enam golongan, yaitu muak, bahagia, marah, takut, kaget dan sedih. Di tahun 1999
beliau kembali menggolongkan emosi menjadi tujuh belas golongan, yakni: terkejut,

4
malu, puas, senang, sedih, lega, bangga, bahagia, perasaan bersalah, senang, takut,
memalukan, muak, suka, jijik, marah, dan girang
Sedangkan menurut Silvan Tomkins, beliau menggolongkan emosi ke dalam
hal yang cukup sederhana. Menjadi delapan golongan emosi, iaitu malu, khawatir,
sedih, jijik, marah, terkejut, gembira, dan senang. Dan The Li Chi pun
menggolongkan emosi yang lebih rinci, hal ini pun diungkapkan oleh Prinz (2004).
Menggolongkan emosi ke dalam sembilan golongan, yaitu kasih sayang, rangsangan,
jijik, menderita, cemas, panik, dan enggan puas.
Memang menurut ahli adanya perbedaan dalam penggolongan emosi, akan
tetapi ada beberapa persamaan dalam bentuk-bentuk emosi yang dijelaskan, hal itu
antara lain, takut, sedih, jijik, bahagia, dan senang. Hal yang lebih khusus terletak
pada perasaan kaget, dan perasaan bersalah.
Bahkan, Lovenheim (2011) telah mengajukan bahwa kombinasi spesifik
dengan tingkat-tingkat adanya sinyal zat noradrenalin, dopamine, serotonin
dikombinasikan dengan delapan emosi dasar pembentukan hubungan langsung.
Hal ini menjadi sebuah model kubus tiga dimensi beliau tentang emosi, yang
mana, yang  Lovenheim ungkapkan menjadi sumbu sistem koordinat dan emosi
dasar yang telah diungkapkan Tomkins Sylvan menjadi delapan titik sudut. Menurut
model ini, masalah kemarahan diakibatkan oleh adanya kombinasi dari adanya
serotonin rendah, adanya dopamine tinggi, dan adanya nor-adrenalin yang tinggi.

D. Fungsi Emosi
Emosi dan rasa yang dimiliki oleh manusia, memiliki kegunaan untuk
mewarnai hidupnya dengan berbagai macam emosi dan perasaan. Akan sulit bagi
manusia untuk hidup secara maksimal dengan tanpa adanya emosi. Tanpa emosi,
manusia bukan menjadi manusia, jika tanpa hal tersebut. Emosi dan perasaan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena
sejatinya manusia memiliki emosi dan rasa.
Makhluk secara alamiah memiliki yang namanya emosi menurut ahli
psikologi ketika memandang manusia. Menyadur dari James (Purwanto dan
Mulyono, 2006), emosi dikatakan sebagai keadaan jiwa yang dalam hal ini
menampakkan suatu perubahan yang jelas pada tubuh manusia.
Dalam setiap orang emosi menjadi cerminan bagi keadaan jiwanya, yang
akan secara nyata terlihat pada perubahan jasmaninya. Contoh apabila seseorang
5
sedang diliputi perasaan emosi yang berwujud marah, maka perubahan dalam
jasmaninya, yaitu wajah mereka akan berubah merah, nafasnya terburu-buru, otot
pada tangan akan menegang, dan energi yang ada di dalam tubuh memuncak.
Dalam mempertahankan hidup, emosi manusia tidak hanya memiliki fungsi
untuk bertahan hidup seperti hewan. Namun, emosi juga dapat sebagai pembangkit
energi yang mampu memberikan kekuatan untuk bergairah dalam kehidupan
manusia. Emosi juga merupakan suatu pembawa pesan dalam kehidupan.

Hal-hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini:


 Pertama, bertahan hidup atau survival, yaitu emosi dijadikan sebagai sebagai
sarana untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini emosi dapat memberikan
kekuatan manusia untuk mempertahankan dirinya dari gangguan atau rintangan
di hidupnya. Munculnya perasaan sayang, cinta, marah, cemburu, dan benci,
membuat manusia akan lebih menikmati dinamika kehidupannya bersama orang
lain.
 Kedua, emosi sebagai pembangkit energi. Dalam kehidupan, emosi mampu
memberikan semangat atau motivasi dalam kehidupan kita. Misalnya, perasaan
kasih sayang dan cinta. Akan tetapi, emosi dapat pula memberikan dampak
negatif yang akan berdampak pada suramnya kehidupan sehari-hari dan
hilangnya semangat. Misalnya, perasaan benci dan sedih.
 Ketiga, emosi sebagai pembawa pesan. Biasanya, emosi mampu memberitahu
bagaimana kondisi orang-orang yang berada di sekitar kita terutama untuk
orang-orang yang kita sayangi dan cintai, sehingga mampu melakukan apa yang
sesuai dengan perasaan yang dirasakan mereka saat itu, baik dalam kondisi
bahagia dengan ikut bahagia, maupun kondisi sedih dengan ikut berempati.

Dari penjelasan mengenai fungsi emosi tersebut, maka bisa ditarik suatu
kesimpulan bahwa emosi sangat penting bagi kehidupan, yang sangat memiliki peran
dalam mendukung segala aktivitas yang dilakukan manusia. Menggunakan emosi
dalam situasi yang tepat akan mempengaruhi hasil dari situasi tersebut. Jadi, ayo
kita memahami tentang emosi dan fungsinya pada diri kita.

6
E. Penggolongan Emosi
Dalam memahami emosi, ada empat penggolongan emosi dasar, yaitu:
1. Emosi Senang
Hal ini merupakan emosi yang memberikan gambaran tentang rasa
senang yang dialami oleh seseorang, hal ini terjadi dari bermacam-macam jenis
perasaan senang, yaitu: bahagia, gembira, cinta, dan riang.
2. Emosi Sedih
Emosi ini memiliki gambaran mengenai perasaan yang tidak senang
yang dialami oleh seseorang dalam menghadapi suatu kondisi tertentu. Macam-
macam perasaan dalam kondisi ini, yaitu malu, hampa, kecewa, dan duka.
3. Emosi Takut
Hal ini merupakan kondisi yang mana ada gambaran rasa tidak senang
yang dijalani oleh seseorang, baik itu terhadap hal yang berasal dari luar diri
maupun yang ada di dalam diri sendiri. Untuk emosi rasa takut yang berasal dari
hal di luar diri misalnya takut akan perampok, takut pada hewan buas, dan begal.
Sedangkan, untuk perasaan takut yang berasal dari hal yang ada dalam diri
sendiri, misalnya takut tidak naik kelas, takut untuk mencoba dan lain-lain..
4. Emosi Marah.
Dalam emosi marah terdapat gambaran mengenai perasaan terhadap
sesuatu suatu objek, misalnya keadaan lingkungan, hubungan sosial, perilaku
orang, dan peristiwa. Berbagai emosi yang sejenis ini berasal dari masing-
masing emosi dasar dan hal ini tidak yang bersifat universal, tidak bersifat
khusus, yang dalam pengertiannya bahwa katas emosi hanya ada di dalam suatu
golongan atau kelompok tertentu saja yang sesuai dengan budaya golongan atau
kelompok tertentu.

F. Karakteristik Emosi
Dalam bentuknya emosi mempunyai suatu karakteristik. Karakteristik tersebut antara
lain, yaitu:
1. Temperamen atau kepribadian, proses epigenetik, evolusi budaya merupakan hal-
hal yang dapat mempengaruhi emosi. Dalam hal ini membuat emosi tanggap
akan rangsangan yang berlaku.
2. Proses bio-evolusi merupakan asal muasal dari emosi.

7
3. Awalnya emosi diaktifkan oleh sebuah rangkaian dari proses persepsi yang
sederhana.
4. Apabila emosi merupakan urutan yang pertama, maka emosi memiliki regulasi
yang khas untuk memandu tindakan dan kognisi.
5. Fase dari proses neurobiologis merupakan komponen dari motivasi dan
komponen perasaan yang unik dan khas.
6. Emosi pada dasarnya menyiapkan sumber untuk terus-menerus memotivasi dan
memberikan informasi yang menjadi panduan dalam kognisi dan tindakan
bekerja.

G. Bentuk-Bentuk dari Emosi


Emosi merupakan suatu hal yang mampu berkembang pada diri. Dari kalian
anak-anak hingga tumbuh dewasa. Ketika masih anak-anak kita memiliki 3 emosi
dasar. Menurut Watson (Sobur, 2003:428), dia mengungkapkan bahwa sebenarnya
pada dasarnya, manusia memiliki tiga bentuk emosi dasar, yaitu:
1. Fear, emosi ini akan berkembang menjadi kecemasan atau anxiety.
2. Rage, emosi ini kelak akan berkembang menjadi emosi marah atau anger.
3. Love, emosi ini yang kedepannya akan berkembang menjadi emosi simpati.

Nah, dalam penjabaran lebih mendalamnya, Syamsudin (2004:114) telah


menggolongkan bentuk-bentuk emosi ke dalam beberapa golongan sebagai berikut,
antara lain:

1. Malu dengan adanya perasaan hancur lebur, adanya aib, hina, kesal hati, malu
hati, bersalah, dan sesal.Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau
muntah.
2. Jengkel memiliki perasaan di dalamnya seperti perasaan mau muntah, tidak suka,
benci, mual, jijik, hina, dan muak. Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
3. Terkejut dengan adanya perasaan terpana, takjub, terkesiap di dalamnya.
4. Cinta ada perasaan kasih, kasmaran, hormat, bakti, kedekatan, kebaikan hati,
kepercayaan, persahabatan, dan penerimaan.
5. Kenikmatan dengan perasaan kegirangan luar biasa, rasa puas, rasa terpenuhi, 
rasa terpesona, terhibur, gembira, bangga, gembira, puas, riang, bahagia ringan,
dan senang.

8
6. Rasa takut di dalamnya terdapat adanya perasaan panik, fobia, ngeri, sedih,
waspada, tidak tenang, was-was, gugup, takut, dan cemas.
7. Kesedihan dengan adanya perasaan depresi, ditolak, kesepian, melankolis,
muram, dan pedih.
8. Marah, di dalamnya terdapat perasaan bermusuhan, tersinggung, rasa pahit,
berang, terganggu, kesal hati, jengkel, marah besar, benci, mengamuk dan
beringas.

H. Dampak Emosi Positif dan Negatif


Emosi memiliki dampak positif (baik) dan negatif (buruk) pada diri manusia.
Berikut adalah keterangan mengenai penjelasan dampak emosi positif dan dampak
emosi negatif, yaitu:
 Dampak Emosi Positif 
Dalam dampak ini yang biasanya terjadi pada diri manusia berwujud
pada perasaan bahagia, ceria, damai, senang, dan adanya rasa syukur. Hal ini
biasanya menjelaskan sebuah evaluasi diri atau perasaan yang menyenangkan
dan menguntungkan.
 Dampak Emosi Negatif 
Dampak dari emosi negatif biasanya perasaan menangis, marah, kecewa,
sedih, benci, dan lain-lain. Biasanya emosi ini menunjukkan sebuah evaluasi diri
atau adanya perasaan yang merugikan.
Memahami tentang seluk beluk emosi membuat kita mampu mengontrol
diri. Bagaimana emosi itu muncul? Apa sebabnya? Pemahaman mulai dari
pengertian hingga dampak dari emosi membuat munculnya pengertian tentang
emosi itu sendiri. Oleh karena itu, mengerti soal emosi sangatlah penting untuk
saat ini untuk memberikan dampak baik bagi diri kita dan adanya kemampuan
kita dalam mengontrol suatu emosi di dalam diri.

Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual


Untuk menjadi seorang yang sukses, tidak hanya dibutuhkan intelegensi yang
tinggi tapi juga kecerdasan emosi, tidak hanya berorientasi pada hubungan antar
manusia semata tapi juga didasarkan pada hubungan manusia dengan PeciptaNya.

9
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Emosi positif ialah respon yang timbul akibat adanya stimulus atau
rangsangan dalam konteks hal yang positif, misalnya memperoleh kemenangan dari
lomba karya ilmiah sehingga memunculkan emosi senang atau gembira. Sedangkan,
emosi negatif merupakan respon yang timbul disebabkan dari stimulus atau
rangsangan dalam konteks hal yang negatif seperti marah, benci ataupun jijik. Maka
dari itu, orang yang telah mengalami emosi negatif cinderung tingkah lakunya tidak
terkontrol.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/
https://psikologi.ump.ac.id/2020/11/30/peran-emosi-positif-dan-emosi-negatif/

11

Anda mungkin juga menyukai