Dosen Pembimbing:
Herawati Mansur.,S.ST.,M.Pd.,M.Psi
Disusun Oleh :
1. Nafa Eka Zhasmita (P17310183065)
2. Himatus Salsabila (P17310183066)
3. Kuntarsi Hanum N. (P17310183077)
4. Nike Pradini (P17310184083)
5. Syehra Silvya Marta C. (P17310184104)
6. Widy Arum Permatasari (P17310184092)
7. Yessika Riski Melati (P17310184107)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Kecerdasan emosi dalam
pembentukan pribadi bidan”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kecerdasan Emosional ........................................................................ 3
2.2 Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional ........................................................................... 4
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ............................ 5
2.4 Implementasi Kecerdasan Emosional Dalam Pelayanan Kebidanan ................ 6
BAB III............................................................................................................................... 8
TINJAUAN KASUS.......................................................................................................... 8
BAB IV ............................................................................................................................. 10
PENUTUP........................................................................................................................ 10
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
4.2 Saran ...................................................................................................................... 10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Kesadaran diri
2. Managemen suasana hati (mood)
3. Motivasi diri
4. Pengendalian impulsi/ desakan diri
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksut dengan kecerdasan emosional?
2. Apasaja Ciri-Ciri dan factor faktorKecerdasan Emosional?
3. Apasajakah Implementasi Kecerdasan Emosional Dalam Pelayanan
Kebidanan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksut dengan kecerdasan emosional?
2. Mengetahui Apasaja Ciri-Ciri dan factor faktorKecerdasan Emosional?
3. Mengetahui Apasajakah Implementasi Kecerdasan Emosional Dalam
Pelayanan Kebidanan?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Lambat laun teori kecerdasan emosional ini pun disempurnakan oleh ahli
psikologi perkembangan tempatnya pada tahun 1999, yakni oleh Cooper dan
Sawaf. Mereka berpendapat bahwa kecederaan emosional adalah kemampuan
merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan
emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Didalam
kecerdasan emosi menuntut pemilikan perasaan, untuk belajar mengakui,
menghargai perasaan pada diri dan orang lain. Selain itu, mampu
menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam
kehidupan sehari-hari. Ditahun yang sama,dua ahli perkembangan juga
memiliki pendapat tentang kecerdasan emosional. Dua orang ahli tersebut
bernama Howes dan Herald. Mereka juga berpendapat bahwa kecerdasan
emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar
menggunakan emosi.
3
Dari pendapat-pendapat para ahli diatas dapatlah disimpulkan bahwa,
kecerdasan emosional menuntut manusia agar dapat mengembangkan
kemampuan emosional dan kemampuan sosialnya. Kemampuan emosional
sendiri meliputi sadar akan keadaan emosi diri sendiri, kemampuan mengelola
emosi,kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan menyatakan perasaan
kepada orang lain. Kecerdasan emosional adalah kekuatan dibalik singgasana
kemampuan intelektual. Ia merupakan dasar-dasar pembentukan emosi yang
mencakup ketrampilan-ketrampilan untuk:
•mampu memotivasi dan menjaga semangat disiplin diri dalam usaha mencapai
tujuan-tujuan
4
b. Mengelola Emosi
Menangani emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda
kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran serta mampu pulih kembali
dari tekanan emosi (Goleman dalam Widodo,1999)
e. Membina hubungan
Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain,
cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancer,
menggunakan kemampuan ini untuk mempengaruhi dan memimpin,
bermusyahwarah dan menyelesaikan penyelesaian dan untuk bekerja sama
dalam tim (Goleman dalam Widodo,1999)
a. Usia
Usia merupakan salah satu hal yang mempengaruhi emosi seseorang
(Freun dan Baltes dalam satiadarma dan Waruwu, 2003). Usia merupakan
salah satu indicator yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi
kecerdasan emosi seseorang. Karena perubahan pengalam hidup sangat
mempengaruhi kondisi emosi seseorang. Januarsari dan Murtanto (2000)
5
menambahkan usia yang semakin matang membantu tercipttanya kestabilan
emosi dan cenderung lebih handal dalam memecahkan permasalahan secara
realitis.
b. Budaya Dan Tingkat Sosial Ekonomi
Budaya dan kondisi sosial ekonomi sangat mempengaruhi
perkembangan emosi seseorang, pernyataan yang diungkap satiadarma dan
waruwu (2003). Seseorang dalam mengendalikan emosinya akan
mengalami banyak perubahan apabila pindah tempat tinggal atau jika
kondisi sosial ekonominya mengalami perubahan
c. Keadaan Keluarga
Hasil penelitian Ulpatusalicha (2009) menunjukan bahwa keadaan
keluarga menyumbang pengaruh besar terhadap kecerdasan emosional
anak. Terutama pada kasusu single parents, akan berdampak pada anak
yaitu : kecenderungan anak yang tidak dapat mengontrol diri, kecewa,
frustasi, melawan peraturan, memberontak, kurang kosentrasi, murung,
terasa bersalah, mudah marah, kurang motivasi, iri, ketidak stabilan emosi,
tidak percaya diri.
6
yaitu kemampuan intrapersonal, interpersonal, adaptability, stress management
dan general mood.
Selain itu, tipe kepribadian juga dirasa memiliki peranan penting dalam
profesi bidan selain kecerdasan emosional. Bidan harus mampu menerapkan
kelima kecerdasan emosional tersebut dalam praktik sehari hari. Namun masih
ada beberapa bidan yang mungkin belum menerapkan kecerdasan emosional
secara baik. Sebagai contoh terdapat studi kasus yang dilakukan untuk melihat
gambaran kecerdasan emosional dan tipe kepribadian bidan praktik mandiri.
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
Selain itu, rasa empati yang kurang juga membuatnya sulit untuk membina
hubungan dengan lingkungan sosialnya. Namun, setelah dilakukan wawancara
lebih dalam, kecerdasan emosional AN yang terlihat cukup baik, ternyata tidak
sebaik seperti apa yang digambarkan dari hasil tes EQ-i.
8
menentukan keinginan dan tujuan hidupnya. AN membutuhkan kehadiran dan
dukungan dari orang lain untuk menjalani hidupnya. Hal ini tercermin dari
rendahnya kemampuan asertif dan rasa mandiri dalam diri AN.
Dari aspek sosial, AN memiliki minat sosial yang cukup namun dihadapkan
dengan kemampuan interpersonal yang rendah, khususnya pada aspek empati,
maka AN kesulitan untuk membina relasi sosial yang diharapkan. Namun, jika
dalam konteks pekerjaannya sebagai bidan, AN terlihat memiliki tanggung jawab
sosial yang terbilang tinggi walau sebenarnya AN sangat membutuhkan kehadiran
dan dukungan orang lain.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan
secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi
dan pengaruh yang manusiawi. Dari pendapat-pendapat para ahli dapat
disimpulkan bahwa, kecerdasan emosional menuntut manusia agar dapat
mengembangkan kemampuan emosional dan kemampuan sosialnya.
Kemampuan emosional sendiri meliputi sadar akan keadaan emosi diri sendiri,
kemampuan mengelola emosi,kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan
menyatakan perasaan kepada orang lain. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang antara lain : usia, budaya dan
tingkat ekonomi, dan keadaan keluarga seseorang itu sendiri.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11