Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

“KECERDASAN RASIONAL, EMOSIONAL, DAN SPIRITUAL”

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Muhlis Adiatma (230503063)


2. A. Zaimul Umam (230503067)
3. Sofi Endang Pujiani (230503012)

PRODI PARIWISATA SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “KECERDASAN

RASIONAL, EMOSIONAL, DAN SPIRITUAL”

Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf. Saya

ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memdukung makalah ini. Dan saya juga

menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi yang telah membantu dalam

memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 11 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

A. Latar Belakang………………………………………………………..……………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….…………….1

C. Tujuan………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2

A. Kecerdasan Rasional…………………………………………………………..………2

B. Kecerdasan Emosional…………………………………………………………….…..3

C. Kecerdasan Spiritual……………………………………………………………….…..4

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..………6

A. Kesimpulan……………………………………………………………………..……..6

B. Saran……………………………………………………………………………...……6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...….7
BAB I
PENDAHULIUAN
A. Latar Belakang

Manusia mempunyai 3 kecerdasan untuk mencapai kesempurnaan hidup sebagai

makhluk hidup yang diciptakan Tuhan di muka bumi. 3 kecerdasan itu menurut pakar

adalah kecerdasan intelektual (rasional), emosional, dan spiritual yang merupakan satu

kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain karena saling

melengkapi. Tuhan menciptakan manusia dengan kecerdasan yang mumpuni yang

membedakan antara manusia dan hewan sehingga membuat manusia mampu beradaptasi

dengan lingkungan sekitarnya dan menciptakan inovasi-inovasi dari berbagai macam ide.

Tentu saja tingkat kecerdasan manusia berbeda-beda karena setiap manusia memiliki ciri

khas masing-masing sehingga dapat diukur dengan sebuah tolak ukur dalam mencapai

kesempurnaan hidup manusia haruslah mempunyai tiga kecerdasan utama karena jika

manusia memiliki salah satu dari mereka maka mereka masih belum dapat dianggap

sebagai manusia seutuhnya. Dalam kehidupan ini manusia sejak dilahirkan sudah dilatih

untuk memiliki ketiga kecerdasan utama ini. Kita harus memanfaatkan kecerdasan ini

dengan sebaik-baiknya agar dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa aitu kecerdasan rasional?

2. Apa aitu kecerdasan emosional?

3. Apa aitu kecerdasan spiritual?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang kecerdasan rasional

2. Untuk mengetahui tentang kecerdasan emosional

3. Untuk mengetahui tentang kecerdasan spiritual


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kecerdasan Intelektual (rasional)

Kecerdasan yang merujuk pada kemampuan rasional (IQ). Intelligence Questient

atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdaan

manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari perancis

pada awal abad ke 20.

Istilah "kecerdasan rasional" dapat dipahami sebagai kemampuan berpikir logis,

mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah secara efektif dengan

menggunakan alasan dan bukti.

Kecerdasan rasional sering dikontraskan dengan kecerdasan emosional, yang

mengacu pada kemampuan memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang

lain. Meskipun kecerdasan emosional penting untuk keberhasilan dalam berbagai bidang

seperti kepemimpinan dan hubungan antarpribadi, kecerdasan rasional penting untuk

pemikiran kritis, analisis, dan pengambilan keputusan.

Alasan utama mengapa kecerdasan rasional penting:

1. Ini membantu kita membuat keputusan yang lebih baik: Kecerdasan rasional

memungkinkan kita mendekati masalah dan keputusan secara sistematis,

menggunakan bukti, logika, dan pemikiran kritis untuk mencapai kesimpulan yang

masuk akal. Hal ini dapat membantu kita menghindari bias kognitif umum dan

kesalahan dalam penilaian yang dapat menyebabkan keputusan yang buruk.

2. Hal ini penting untuk pemecahan masalah: Baik kita sedang memecahkan masalah

matematika yang rumit atau mencoba menemukan solusi kreatif terhadap tantangan

bisnis, kecerdasan rasional sangat penting untuk mengidentifikasi pola, menganalisis

data, dan menghasilkan ide-ide baru.


3. Ini merupakan prediktor penting terhadap kinerja pekerjaan: Penelitian telah

menunjukkan bahwa orang dengan tingkat kecerdasan rasional yang lebih tinggi

cenderung berkinerja lebih baik dalam berbagai pekerjaan, mulai dari posisi entry-

level hingga peran eksekutif tingkat tinggi. Hal ini mungkin terjadi karena

kecerdasan rasional membantu orang berpikir secara strategis, memecahkan masalah

secara efektif, dan membuat keputusan yang tepat.

4. Hal ini penting bagi kepemimpinan: Pemimpin yang memiliki tingkat kecerdasan

rasional yang tinggi akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang kompleks,

membuat keputusan sulit, dan membimbing timnya menuju kesuksesan. Selain itu,

kecerdasan rasional dapat membantu pemimpin mengkomunikasikan informasi

kompleks dengan lebih jelas dan persuasif.

B. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional yang disingkat EQ (Emotional Intellegences) merupakan

kemampuan yang sangat sedikit menggunakan proses berfikir yang panjang atau bisa

disebut reflek atas apa yang terbiasa kita lakukakan setiap hari.

 Unsur-unsur kecerdasan emosional

1) Kemampuan mengenali emosi

Ketika seseorang dihadapkan dengan suatu peristiwa yang menyenangkan atau

menyedihkan Kemampuan ini akan muncul dari dalam diri sebagai sebuah reaksi

terhadap suatu peristiwa ataupun keadaan.

2) Kemampuan mengelola emosi diri.

Kemampuan mengelola emosi diri meliputi kecakapan agar tetap tenang,

menghilangkan kesedihan dan kegelisahan. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini

tidak akan larut terbawa perasaan. Ketika ia merasa bahagia, ia tidak

mengungkapkannya secara berlebihan, begitu juga ketika merasakan kesedihan.


3) Kemampuan memotivasi diri dan orang lain.

Memotivasi diri bearti menuntut diri agar lebih bersemangat dalam menuju

sasaran yang ingin dicapai, mempunyai inisiatif dan mampu menghadapi kegagalan

serta bertindak secara efektif untuk dapat menghadapi kegagalan serta frustasi.

4) Kemampuan mengenali emosi orang lain.

Atau yang disebut juga dengan istilah empati, Empati di dalam kamus

psikologi berarti sebuahpemahaman dan kesadaran kognitif terhadap emosi-emosi

dan perasaan-perasaan orang lain.

5) Kemampuan membina hubungan dengan orang lain yang disebut juga dengan

keterampilan sosial.

Merupakan kemampuan menangani emosi diri secara baik disaat berhubungan

dengan teman dan orang lain serta membaca situasi secara cermat.

C. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan

masalah makna dan nilai untuk menempatkan prilaku dan hidup manusia dalam konteks

makna lebih luas dan kaya. Kecerdasan ini menilai bahwa tindakan atau jalan hidup

seseorang lebih bermakna atau kreatif dengan menemukan nilai- nilai baru. Ini

dikemukakan oleh Zohar dan Marshall bahwa SQ mempunyai kaitan dengan kreativitas.

Namun, kreativitas ini juga terkait dengan masalah nilai. Dikatakan bahwa kecerdasan

spiritual memungkinkan manusia mengubah aturan dan situasi, memberi rasa moral,

menentukan baik dan buruk dan memberi bayangan atau gambaran kemungkinan yang

belum terwujud.

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita

yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. Kecerdasan spiritual
menjadikan manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual

yang dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun diri secara utuh.

 Ciri ciri kecerdasan spiritual

a, Tawazzun (Kemampuan bersikap fleksibel).

b. Kaffah (Mencari jawaban yang mendasar dalam melihat berbagai persoalan secara

holistik).

c. Memiliki kesadaran tinggi dan istiqomah dalam hidup yang diilhami oleh visi dan

nilai.

d. Tawadhu' (Rendah hati).

e. Ikhlas dan tawakkal dalam menghadapi cobaan.

f.. Memiliki integritas dalam membawakan visi dan nilai pada orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Intelligence Questient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari

pengelompokan kecerdaan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet,

ahli psikologi dari perancis pada awal abad ke 20. Istilah ‘‘kecerdasan rasional‘‘ dapat

dipahami sebagai kemampuan berpikir logis, mengambil keputusan yang tepat, dan

memecahkan masalah secara efektif dengan menggunakan alasan dan bukti. Kecerdasan

rasional sering dikontraskan dengan kecerdasan emosional, yang mengacu pada

kemampuan memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang lain.

Kecerdasan emosional dapat diukur dari kemampuan seseorang untuk mengendalikan

emosi dan menahan diri dari amarah. Dalam Islam, kemampuan mengendalikan emosi

dan menahan diri itu disebut sabar. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang

bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau

jiwa sadar. Memiliki integritas dalam membawakan visi dan nilai pada orang lain.

B. Saran

Setelah mengetahui dan mengidentifikasi 3 kecerdasan utama yang dimiliki oleh setiap

manusia maka seharusnya kita sebagai orang yang berpendidikan dapat

memanfaatkannya dan mengamalkannya sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat dan

berguna bagi diri kita sendiri dan orang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Danah Zohar dan Ian Marshal, “SQ-Kecerdasan Spiritual”, Bandung: Mizan Pustaka,

2007.

Faisal Faliyandra, Tri Pusat Kecerdasan Sosial “Membangun Hubungan Baik Antar

Manusia Pada Lingkungan Pendidikan di Era Teknologi”, Jawa Timur: Literasi

Nusantara, 2019.

Agus Sutoyo, “Kiat sukses Prof. Hembing” , Jakarta: Prestasi Insan Indonesia, 2000.

Dedek Pranto Pakpahan, “KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DAN KECERDASAN

INTELEKTUAL (IQ) DALAM MORALITAS REMAJA BERPACARAN UPAYA

MEWUJUDKAN MANUSIA YANG SEUTUHNYA”, Malang: Ahlimedia Book, 2021.

Aditya Rovanda Prastia, “Kecerdasan Intelektual, Emosional”, dan Spiritual”, Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya.

Fitria, “KONSEP KECEERDASAN SPIRITUAL DAN EMOSIONAL DALAM

MEMBENTUK BUDI PEKERTI (AKHLAK)”, Jawa Barat: GUEPEDIA.

Anda mungkin juga menyukai