Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INTELEGENSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Khoirotus Silfiyah ,M.Psi.Psikolog

OLEH:

AHMAD NUR KHOZIN :220101315

MUHAMMAD FIRDAUS :220101172

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.

Kami sebagai penyusun merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
yang berjudul INTELEGENSI untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Penyusun memahami jika makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu selanjutnya.

Bojonegoro, 25 Maret 2024

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2


A. Pengertian Intelegensi ............................................................................................. 2
B. macam-macam Intelegensi...................................................................................... 3
C. faktor yang mempengaruhi Intelegensi ................................................................... 5
D. Beberapa hal yang berhubungan dengan intelegensi .............................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 9


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Intelegensi atau kecerdasan sering digunakan sebagai tolak ukur prestasi seseorang.
Setiap manusia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
ecerdasan adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah ada untuk
memecahkan masalah-masalah baru; tingkat kecerdasan diukur dengan kecepatan
memecahkan masalah.
Salah satu kecerdasan yang penting distimulasi untuk perkembangan anak adalah
kecerdasan interpersonal. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati
atau mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal
mencakup kemampuan membaca orang, kemampuan berteman, dan keterampilan yang
dimiliki beberapa orang untuk bisa berjalan memasuki sebuah ruangan dan mulai
menjalin kontak pribadi yang penting, kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap
suasana hati, niat, dan hasrat orang lain. Anak dengan kecerdasan interpersonal biasanya
sangat memperhatikan orang lain, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap ekspresi
wajah, suara, dan gerak isyarat. Anak dengan kecerdasan interpersonal memiliki banyak
kecakapan, yakni kemampuan berempati dengan orang lain, kemampuan mengorganisasi
sekelompok orang menuju suatu tujuan bersama, kemampuan mengenali atau membaca
pikiran orang lain, kemampuan berteman, dan menjalin kontak.
Inteligensi merupakan salah suatu hal yang penting dalam kehidupan, banyak hal
diberbagai bidang dalam kehidupan disangkutpautkan dengan inteligensi. Inteligensi
adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang mempengaruhi kemampuan
seseorang diberbagai bidang. Inteligensi memiliki peranan penting dalam kehidupan,
salah satunya dalam dunia pendidikan dan pengajaran, masalah inteligensi merupakan
salah satu masalah pokok. Peranan inteligensi dalam proses pendidikan merupakan hal
yang sangat penting sehingga dipandang menentukan dalam hal berhasil atau tidaknya
seseorang dalam hal belajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Intelegensi?
2. Apa saja macam-macam Intelegensi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi Intelegensi?
4. Apa saja yang berhubungan dengan intelegensi .?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Intelegensi
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam Intelegensi
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi Intelegensi
4. Untuk mengetahui apa saja yang berhubungan dengan intelegensi .

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INTELEGENSI
Konsep Intelegensi menimbulkan kontroversi dan debat panas, sering kali
sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang punya kapasitas mentalumum
yang dapat diukur dan dikuantifikasikan dalam angka.1Inteligensi adalah suatu istilah
yang popular. Hampir semua orang sudah mengenal istilah tersebut, bahkan
mengemukakannya. Seringkali kita dengar seorang mengatakan si A tergolong pandai
atau cerdas (inteligen) dan si B tergolong bodoh atau kurang cerdas (tidak inteligen).
Istilah inteligen sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat sejak zaman
Cicero yaitu kira-kira dua ribu tahun yang lalu dan merupakan salah satu aspek
alamiyah dari seseorang. Inteligensi bukan merupakan kata asli yang berasal dari
bahasa Indonesia. Kata inteligensi adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu
“inteligensia“. Sedangkan kata “ inteligensia “ itu sendiri berasal dari kata inter dan
lego, inter yang berarti diantara, sedangkan lego berarti memilih. Sehingga inteligensi
pada mulanya mempunyai pengertian kemampuan untuk memilih suatu penalaran
terhadap fakta atau kebenaran.
Menurut W. Stem dalam Abu Ahmadidan Widodo Supriyono mengemukakan
intelegensi adalah suatu daya jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan
tepat di dalam situasi yang baru. 2 Menurut David Wechsler, inteligensi adalah
kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi
lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi
adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.
Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses
berpikir rasional itu. Beberapa pakar menyebutkan bahwa intelegensi sebagai
keahlian untuk memecahkan masalah.
Intelegensi merupakan potensi bawaan yang sering dikaitkan dengan berhasil
tidaknya anak belajar disekolah. Dengan kata lain, intelegensi dianggap sebagai
faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak disekolah.3
Intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang kompleks dan melibatkan
berbagai aspek kognitif, seperti pemikiran logis, pemecahan masalah, pemahaman
verbal, dan kemampuan belajar.4
Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk berpikir abstrak, memahami
informasi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Kecerdasan (Inteligensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni:

1
John, W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2011, cet-4, hal : 134
2
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, hal : 32
3
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2011, hal : 135
4
https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-intelegensi/ (diakses25 maret 2024 jam 09.00)
2
kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk
pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses
informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem
solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Sternberg dalam Santrock
mengatakan bahwa secara umum intelegensi dibedakan menjadi 3 diantaranya:

a. Inteligensi analitis
kecerdasan yang lebih cenderung dalam proses penilaian objektif dalam suatu pembelajaran
dalam setiap pelajaran, selalu mendapatkan nilai yang bagus dalam setiap hasil ujian.
Misalnya: seorang individu dalam ujian disetiap pelajarannya selalu mendapatkan nilai di atas
rata-rata.
b. Inteligensi Kreatif

Yaitu kecerdasan yang lebih cenderung pada sifat-sifat yang unik, merancang hal-hal
yang baru. Misalnya: seorang peserta didik diinstrusikan untuk menuliskan kata
“POHON” oleh gurunya, tetapi jawaban seorang individu yang kreatif dengan
menggambarkan sebuah pohon.
c. Inteligensi Praktis
Yaitu kecerdasan yang berfokus pada kemampuan untuk menggunakan, menerapkan,
mengimplementasikan, dan mempraktikan. Misalnya: seorang individu mendapatkan
skor rendah dalam tes IQ tradisional, tetapi dengan cepat memahami masalah dalam
kehidupan nyata, contohnya dalam pembelajaran praktikum di laboratorium, akan
cepat memahami karena dibantu dengan berbagai peralatan dan media.

B. Macam-macam Intelegensi
Ada beberapa macam intelegensi, antara lain :5
1. Inteligensi keterampilan verbal
Yaitu kemampuan untuk berpikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa
untuk mengungkapkan makna. Contohnya: seorang anak harus berpikir secara
logis dan abstrak untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang bagaimana
beberapa hal bisa menjadi mirip.
2. Inteligensi keterampilan matematis
Yaitu kemampuan untuk menjalankan operasi matematis. Peserta didik dengan

5
John, W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2011, cet-4, hal
3
kecerdasan logical mathematical yang tinggi memperlihatkan minat yang besar
terhadap kegiatan eksplorasi. Mereka sering bertanya tentang berbagai fenomena
yang dilihatnya. Mereka menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaan.
3. Inteligensi kemampuan ruang
Yaitu kemampuan untuk berpikir secara tiga dimensi. Cenderung berpikir secara visual.
Mereka kaya dengan khayalan internal (Internal imagery) sehingga cenderung imaginaif
dan kreatif.
4. Inteligensi kemampuan musical

Yaitu kepekaan terhadap pola tangga nada, lagu, ritme, dan mengingat nada-nada.
Ia juga dapat mentransformasikan kata-kata menjadi lagu, dan menciptakan
berbagai permainan musik.
5. Inteligensi Keterampilan kinestetik tubuh
Yaitu kemampuan untuk memanipulasi objek dan mahir sebagai tenaga fisik.
Senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki control pada gerakan,
keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.
6. Inteligensi Keterampilan intrapersonal
Yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan efektif mengarahkan
hidup seseorang. Memiliki kepekaan perasaan dalam situasi yang tengah
berlangsung, memahami diri sendiri, dan mampu mengendalikan diri dalam
konflik.
7. Inteligensi keterampilan interpersonal
Yaitu kemampuan untuk memahami dan secara efektif berinteraksi dengan orang
lain. Pintar menjalin hubungan social, serta mampu mengetahui dan
menggunakan beragam cara saat berinteraksi.
8. Inteligensi keterampilan naturalis
Yaitu kemampuan untuk mengamati pola di alam serta memahami system buatan
manusia dan alam.
9. Inteligensi emosional
Yaitu kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan emosi secara akurat dan
adaftif (seperti memahami persfektif orang lain).

4
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang
berbeda. Perbedaan intelegensi itu, dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :6
1. Pengaruh faktor bawaan
Faktor pembawaan merupakan faktor pertama yang berperan dalam Intelegensi.
Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Salah satu faktanya
adalah, saudara kembar memiliki korelasi IQ yang cukup tinggi, yaitu kurang
lebih 0,90. Sedangkan saudara jauh atau bukan saudara kandung memiliki
korelasi intelegensi yang cukup rendah, yaitu sekitar 0,20. Sedangkan anak adopsi
memiliki tingkat korelasi intelegensi yang cukup tinggi dengan orangtua
kandungnya, kurang lebih 0,40 hingga 0,50.

Dari penelitian dan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan seseorang
memiliki korelasi yang kuat dengan keluarga kandungnya, terutama ayah, ibu dan
saudara. Bisa pula dikatakan bahwa ayah dan ibu yang punya tingkat kecerdasan
tinggi akan menghasilkan anak-anak yang juga punya kecerdasan tinggi. Begitu
juga berlaku sebaliknya.
2. Faktor lingkungan
Kecerdasan yang dimiliki seseorang tidak dapat dipisahkan dari otak. Sebagai
bagian dari tubuh manusia, otak tentu membutuhkan nutrisi dari makanan untuk
dapat bekerja dengan optimal. Karenanya, tingkat kecerdasan juga dikatakan punya
hubungan yang sangat erat dengan lingkungan yang dalam hal ini adalah makanan.
Makanan dengan gizi yang baik akan mampu memberikan manfaat yang lebih
banyak untuk otak. Bahkan terdapat makanan yang secara khusus bisa
meningkatkan kemampuan berpikir otak.
Dari fakta inilah dapat disimpulkan bahwa intelegensi seseorang dapat
ditingkatkan dengan memilih makanan terbaik. Selain dari makanan, lingkungan
lain yang juga berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang adalah rangsangan dari
emosional kognitif. Rangsangan emosional dari lingkungan memainkan peran
penting dalam peningkatan kecerdasan. Bahkan penelitian juga membuktikan
bahwa tingkat kecerdasan seseorang bisa menurun jika tidak mendapatkan

6
Fauziah Nasution, Psikologi Umum, Fakultas Tarbiyah : IAIN SU, 2011, hal : 47-48
5
rangsangan atau stimulasi khusus dari lingkungan sekitar, terutama di awal
kehidupan. Skeels dan Skodak dalam sebuah studi longitudinal yang ditulisnya,
menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang terganggu,
keras serta kurang memberikan semangat akan memiliki tingkat kecerdasan yang
lebih rendah. Sedangkan anak yang dibesarkan di lingkungan yang mendukung
rasa percaya diri, peduli dan hangat memiliki intelegensi yang lebih bagus.
Sementara itu, Zanojc juga mengadakan penelitian dan menemukan fakta bahwa
anak pertama umumnya punya kecerdasan yang lebih dibandingkan adik-adiknya.
Hal itu dikarenakan anak pertama dikelilingi orang-orang dewasa dalam waktu
yang cukup lama dan itu adalah lingkungan yang mampu membentuk
kecerdasannya dengan lebih baik.
3. Faktor stabilitas intelegensi dan IQ
Meski kecerdasan tidak sama dengan IQ, namun secara umum keduanya mengacu
pada konsep umum individu dengan kemampuan tertentu. Istilah IQ digunakan
untuk menyebut hasil tes kecerdasan tertentu dan bisa dinyatakan dalam angka.
Stabilitas intelegensi atau kecerdasan mengacu pada kemampuan atau
keterampilan seseorang yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan otak secara
organik. Pada teori tahap perkembangan otak, masa pertumbuhan otak berlangsung
selama 20 tahun. Selama waktu itu, tingkat kecerdasan seseorang akan terus
meningkat dan selanjutnya akan menurun. Sementara itu, IQ mengacu pada
kecerdasan yang tidak dipengaruhi oleh perubahan fisik maupun pertambahan usia.
Artinya, seseorang yang dinyatakan memiliki IQ tinggi di usia muda akan tetap
disebut sebagai orang dengan IQ tinggi meski usianya sudah menua. Intelegensi
seseorang sangat bergantung pada IQ tersebut.7
4. Faktor kematangan seseorang
Faktor selanjutnya yang memengaruhi intelegensi adalah pertumbuhan atau
kematangan. Lagi-lagi hal ini dikarenakan kecerdasan tidak bersifat tetap atau
statis. Intelegensi berkaitan dengan kecerdasan secara teoritis serta tidak dinilai
sebatas pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan juga berhubungan
dengan emosi seseorang dan dipengaruhi oleh keterampilan serta perkembangan
fisik. Hingga akhirnya, kecerdasan dikatakan sebagai suatu yang bisa meningkat

7
https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-intelegensi/ (diakses pada tanggal 25 maret 2024 pukul 09.00)
6
seiring matangnya pemikiran seseorang dan semakin banyaknya pengalaman yang
dimiliki.

D. BEBERAPA HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN INTELEGENSI


Intelegensi selain dipengaruhi oleh beberapa faktor juga berhubungan dengan
beberapa hal lain. Hal-hal yang berhubungan dengan kecerdasan masih seputar
keahlian atau kemampuan melakukan sesuatu, mulai dari pekerjaan atau respon
terhadap situasi. Inilah beberapa hal yang berhubungan dengan intelegensi:
1. Prestasi
Berbicara tentang intelegensi atau kecerdasan, topik tentang prestasi juga tak
pernah ketinggalan. Pasalnya kedua hal tersebut sering saling dikaitkan dan disebut
punya hubungan yang kuat.
Seseorang yang punya intelegensi tinggi dikatakan lebih mampu menghasilkan
prestasi daripada mereka yang punya intelegensi rendah.Anggapan tersebut tidak
sepenuhnya salah. Namun faktanya masih banyak terdapat kesalahan dalam
pemahaman tentang hubungan kecerdasan dan prestasi.
Contohnya, seseorang dengan kecerdasan logika-matematik lebih sering dianggap
berprestasi daripada seseorang dengan kecerdasan kinestetik tubuh.
2. Kreativitas
Kecerdasan juga punya kaitan penting dengan kreativitas. Seseorang dengan
kecerdasan tinggi pada bidang tertentu akan lebih mampu berpikir dan
menghasilkan kreativitas pada bidang tersebut. Contohnya, seseorang yang punya
kecerdasan dalam bermusik akan lebih bisa menghasilkan karya berupa lagu.
Mengapa intelegensi berhubungan dengan kreativitas? Karena kecerdasan akan
membuat otak mampu berpikir lebih jauh, tidak sekadar menerima kondisi yang
sudah ada. Dari cara berpikir yang demikian, seseorang jadi lebih mampu
menghasilkan solusi yang lebih kreatif sesuai jenis kecerdasannya.8
3. Emosi
Tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang membawa pengaruh pada emosi dan
caranya dalam mengelola emosi. Hal ini dapat ditemui terutama pada seseorang
yang punya kecerdasan emosional lebih dominan. Seseorang tersebut akan lebih

8
https://blogdzikry.com/pengertian-intelegensi/ (diakses pada tanggal 25 maret 2024 pukul 09.00)
7
bisa mengelola emosinya sendiri. Selain punya kemampuan yang bagus dalam
mengelola emosi sendiri, seseorang dengan kecerdasan emosional juga bisa lebih
mudah memahami emosi orang lain. Dengan begitu, orang tersebut akan lebih bisa
bersimpati bahkan berempati pada perasaan dan keadaan orang lain.
4. Sudut Pandang
Kecerdasan seseorang yang berkaitan dengan kemampuannya dalam menghadapi
situasi tertentu bisa menghasilkan sudut pandang tertentu. Contohnya, seseorang
yang cenderung dominan dalam bidang seni mampu melihat keindahan yang tidak
bisa dilihat dari sudut pandang orang lain. Begitu juga dengan jenis kecerdasan lain
yang bisa membuat seseorang punya sudut pandang berbeda. Namun di sisi lain,
sudut pandang yang berbeda itu bisa terlihat sebagai suatu hal yang salah. Oleh
karena itu, penting bagi semua orang untuk bisa memahami sudut pandang orang
9
lain agar tidak selalu melihatnya sebagai sebuah kesalahan.

9
https://blogdzikry.com/pengertian-intelegensi/ (diakses pada tanggal 25 maret 2024 pukul 09.00)
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan Inelegensi memang harus benar-benar dipahami secara teliti
biar kita semua bisa tau apa Intelegensi itu sendiri. Yang lebih penting lagi yang harus
dipahami secara detail dalam pembagian kecerdasan/tingkat kecerdasan, dengan
memahami tingkat kecerdasan itu kita bisa tahu bahwa dalam diri kita ini ada kecerdasan
yang tidak pernah kita sadari meski dalam sekolah-sekolah kita tidak pernah
mendapatkan rangking, orang selalu menganggap bahwa orang yang cerdas adalah orang
yang dapat rangking kelas dan yang bisa jawab soal ujian, namun orang yang mampu
dalam menghias, main musik tidak dianggap kecerdasan. Dari itu, sangat perlulah kita
memahami intelegensi dan tingkat intelegensi biar tidak ada kesalah pahaman dalam
mengartikan intelegensi itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1991
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2011
Fauziah Nasution, Psikologi Umum, Fakultas Tarbiyah : IAIN SU, 2011
https://blogdzikry.com/pengertian-intelegensi/ (diakses pada tanggal 25 maret 2024 pukul 09.00)
https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-intelegensi/ (diakses pada tanggal 25 maret 2024 pukul
09.00)

John, W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2011

10

Anda mungkin juga menyukai