Diajukan untuk memnuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Kecerdasan
Intelektual, Emosional dan Spritual Semester 4 BPI B
Dosen Pengampu ;
Dr. Meisil B Wulur, S.Kom.,M.Sos.I
Oleh :
Inka Nurjanna
50200122051
َّ الرحْ ٰم ِن
الر ِحيْم َّ ّٰللا
ِ س ِم ه
ْ ِب
Ucapan terima kasih pula tertuju pada ibu Dr. Meisil B.Wulur,
S.Kom.,M.Sos.I yang memberikan arahan tentang mata kuliah kecerdasan
intelektual, emosional, dan spritual, yang telah menyuntikkan wawasan dan teori
baru melalui tugas makalah ini, sebagai rujukan untuk mempelajari dan memahami
materi ini.
Inka Nurjanna
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pertanyaan-pertanyaan yang sering mucul diberbagai kesempatan
seperti dialong dan diskusi ketika berbicara tentang manusia antara lain
adalah potensi apa yang dimiliki manusia untuk menghadapi kenyataan
hidup ini. Dapatkah ia dengan potensi itu mengatasi berbagai persoalan
yang ia hadapi. Berbagai pertanyaan tersebut telah dicoba dijawab sebaik
mungkin melalui kemampuan yang dimiliki manusia berupa kemampuan
berpikir dan bernalar atau yang dikenal dengan kecerdasan akal
(Kecerdasan Intelektual/IQ) .
Namun, pada kenyataannya ada beberapa orang yang memiliki
kecerdasan akal yang cukup tinggi tetapi ia gagal dalam menghadapi
berbagai persoalan yang mereka hadapi dalam hidup, maka para psikolog
kemudian berpikir tentang kemungkinan adanya suatu kemampuan lain
sealain dari kecerdasan akal yang dapat membantu manusia dalam
menghadapi berbagai persoalan yang mereka hadapi sehungga lahirlah apa
yang dikenal dengan keceerdasan emosional (EQ)1.
Dalam teori kecerdasan misalnya, para psikolog klasik hanya
menemukan kemampuan akal (intellect) dalam menangkap dan
menyelesaikan suatu gejala, sehingga teori-teori tentang kecerdasan hanya
bersentuhan dengan aspek-aspek kognitif saja. Sedangkan dalam,
pengembangan selanjutnya para psikolog telah menemukan kemampuan
lain yang diperoleh manusia dari kecerdasan emosional (Emotional
Quotient/EQ), kecerdasan spritual (Spriritual Quotient/SQ) selain dari
kecerdasan akal (Intelegent Quotiont/IQ).
1
Luk Luk Nur Mufidah, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spritual dalam Perspektif Al Qur’an, Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 1 No. 2 (Juli, 2012) h.
200-201
1
2. Rumusan masalah
1. Bagaimana Konsep Kecerdasan Intelektiual, Emosional dan Spritual ?
2. Apa Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan emosional dan
Kecerdasan Spritual ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mohammad Iqbal Abdullah Kafi, Syarifah Hanum, Pendidikan Kecerdasan Intelektual
Berbasis Al-Qur’an, Jurnal Al-Hikmah Vol 2, No. 1 (Yogyakarta 2020) h. 100
3
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
kecerdasan adalah perihal cerdas, intelegensi, kesempurnaan perkembangan
akal budi (seperti kepandaian ketajaman pikiran). Sedangkan dalam KBBI
intelektual adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati,
jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara maksimal
dengan yang lain3.
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.1; Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 264
4
Wiwik Dyah Aryani, Pengembangan Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual,
Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol 2, No. 4 (Juli, 2022), h. 73
4
Menurut KBBI emosional adalah keceerdasan yang berkenaan
dengan hati dan kepedulian antarsesama manusia , makhluk lain dan alam
sekitar.5
Jika dalam istilah barat disebut istilah god spot, maka dalam islam
ada istilah ‘fitrah’. Fitrah dalam hal ini dimaksudkan sebagai potensi
ataupun naluri keberagaman yang benar, yang telah di anugerhkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.1; Jakarta: PT.
5
5
Allah SWT sejak manusia berasal di alam ruh7. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam (Q.S. Ar-Rum [30]: 30)
Karena potensi inilah, ketika manusi merasa bahwa problem tak lagi
dapat diselesikan dengan modal intelektial, maka secara alami akan
mengantarkan manusia untuk mengadu pada potensi yang
keberagamanyang dimilikinya. Maka sepatutnyalah potensi yang dimiliki
oleh manusia itu harus dipertajam, sehungga eksistensi dari fitrah tetap
terjaga pada diri manusia hingga akhir hayatnya. Tingkatan Fitrah suci
itulah yang disebut dengan kesempurnan dalam keceerdasan spiritual.
7
Rahmat Rifat Lubis, Optimalkan Kecerdasan Spritual Anak, Jurnal Pendidikan dan
Kesehatan, Vol 1, No. 1 (Janiari-Juni, 2018), h. 7-8
8
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Jenderal Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,
2012), h. 407
6
bahwa keceerdasan meliputi karakteristik seperti kreatipitas dan keahlian
interpersonal. 9
9
John W. Santrock, Perkembangan anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 317
7
Untuk mencapai kesuksesan bukan hanya cognitive intelligence saja
yang dibutuhkan tetapi juga emotional intelligence. Secara khusus pada
pemimpin yang membutuhkan EQ yang tinggi karena dalam lingkungan
berinteraksi dengan banyak orang baik di dalam maupun di liuar lingkungan
sangat berperan penting dalam membentuk moral dan disiplin. Hal ini sesuai
yang diucapkan Meyer bahwa kecerdasan emosi merupakan factor yang
sama pentingnya dengan kombinasi kemampuam teknis dan analisis untuk
mrnghasilkan belajar yang optimal.
8
hidup. Makna yang muncul dalam hidup akan membuat setiap orang yang
bekerja didalamnya lebih dapat mengembangkan diri mereka,10
10
Adhi Prastistha Silen, Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spritual Terhadap Prestasi Akademik, jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 21, No. 2
(September, 2014), h. 120-122
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12