Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN KECERDASAN IESQ

Diajukan untuk memnuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Kecerdasan
Intelektual, Emosional dan Spritual Semester 4 BPI B

Dosen Pengampu ;
Dr. Meisil B Wulur, S.Kom.,M.Sos.I

Oleh :
Inka Nurjanna
50200122051

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

َّ ‫الرحْ ٰم ِن‬
‫الر ِحيْم‬ َّ ‫ّٰللا‬
ِ ‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan hadirat Allah Subhanahu wata’ala,


atas limpahan nikmat dan rahmat-Nya, saya bisa menyelesaikan makalah ini
shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENGERTIAN
KECERDASAN IESQ” yang insya Allah bermanfaat bagi semuanya.

Ucapan terima kasih pula tertuju pada ibu Dr. Meisil B.Wulur,
S.Kom.,M.Sos.I yang memberikan arahan tentang mata kuliah kecerdasan
intelektual, emosional, dan spritual, yang telah menyuntikkan wawasan dan teori
baru melalui tugas makalah ini, sebagai rujukan untuk mempelajari dan memahami
materi ini.

Kami mengucapkan pula terima kasih pada seluruh pihak yang


bersangkutan atas dukungan dan bantuannya selama proses pembuatan makalah ini.
Ini baru proses awal kami dan masih jauh dari kata sempurna, semoga tulisan ini
membawa berkah dan berguna untuk pembaca dalam memahami lebih lanjut terkait
yang penulis bahas.

Samata, 13 Maret 2024

Inka Nurjanna

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Konsep Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual .................... 3


B. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual ................ 6

BAB III KESIMPULAN ................................................................................ 10


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN .................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pertanyaan-pertanyaan yang sering mucul diberbagai kesempatan
seperti dialong dan diskusi ketika berbicara tentang manusia antara lain
adalah potensi apa yang dimiliki manusia untuk menghadapi kenyataan
hidup ini. Dapatkah ia dengan potensi itu mengatasi berbagai persoalan
yang ia hadapi. Berbagai pertanyaan tersebut telah dicoba dijawab sebaik
mungkin melalui kemampuan yang dimiliki manusia berupa kemampuan
berpikir dan bernalar atau yang dikenal dengan kecerdasan akal
(Kecerdasan Intelektual/IQ) .
Namun, pada kenyataannya ada beberapa orang yang memiliki
kecerdasan akal yang cukup tinggi tetapi ia gagal dalam menghadapi
berbagai persoalan yang mereka hadapi dalam hidup, maka para psikolog
kemudian berpikir tentang kemungkinan adanya suatu kemampuan lain
sealain dari kecerdasan akal yang dapat membantu manusia dalam
menghadapi berbagai persoalan yang mereka hadapi sehungga lahirlah apa
yang dikenal dengan keceerdasan emosional (EQ)1.
Dalam teori kecerdasan misalnya, para psikolog klasik hanya
menemukan kemampuan akal (intellect) dalam menangkap dan
menyelesaikan suatu gejala, sehingga teori-teori tentang kecerdasan hanya
bersentuhan dengan aspek-aspek kognitif saja. Sedangkan dalam,
pengembangan selanjutnya para psikolog telah menemukan kemampuan
lain yang diperoleh manusia dari kecerdasan emosional (Emotional
Quotient/EQ), kecerdasan spritual (Spriritual Quotient/SQ) selain dari
kecerdasan akal (Intelegent Quotiont/IQ).

1
Luk Luk Nur Mufidah, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spritual dalam Perspektif Al Qur’an, Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 1 No. 2 (Juli, 2012) h.
200-201

1
2. Rumusan masalah
1. Bagaimana Konsep Kecerdasan Intelektiual, Emosional dan Spritual ?
2. Apa Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan emosional dan
Kecerdasan Spritual ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keceerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual (IESQ)


1. Pengertian Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan intelektual merupakan konsep yang sangat penting dibahas


dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
perumusan konsep dan strategi penerapannya mesti dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari guna menumbuhkan kecerdasan intelektual pada
seseorang. Adapun proses pertumbuhan kecerdasan intelektual menurut
pendidikan islam ditandai dengan adanya Pendidikan akhlak. Di samping
berupa membina kecerdasan intelektual , juga membina kecerdasan
intelektual spiritual untuk membina dan meluruskan hati terlebih dahulu
dari penyakit-penyakit hati dan mengisi dengan akhlak yang terpuji, seperti,
jujur, kasih sayang, tolong menolong, bersahabat, silaturahmi dan lain-lain.
Aajaran akhlak yang demikian inilah yang menjadi titik berat dalam proses
pendidikam islam.

Kecerdasan intelektual (bahasa inggris: intelegnce quotient,


disingkat IQ) adalah istilah umum yang digunkaan untuk menjelaskan sifat
pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti, kemampuan menalar,
merencankan, memecahkan masalah berpikir abstrak, memahami gagasan,
menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur
dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada
juga pendapat yang mengatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang
dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis. 2

2
Mohammad Iqbal Abdullah Kafi, Syarifah Hanum, Pendidikan Kecerdasan Intelektual
Berbasis Al-Qur’an, Jurnal Al-Hikmah Vol 2, No. 1 (Yogyakarta 2020) h. 100

3
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
kecerdasan adalah perihal cerdas, intelegensi, kesempurnaan perkembangan
akal budi (seperti kepandaian ketajaman pikiran). Sedangkan dalam KBBI
intelektual adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati,
jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara maksimal
dengan yang lain3.

2. Penegertian Kecerdasan Emosional

Menurut English and English, emosi adalah A complex feeling state


accompanied by characteristic motor and garandular activies (suatu keadaan
perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjer dan
motorisa). Sedangkan Sarlito wirawan Sarwono berpendapat bahawa emosi
merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif
baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat luas (mendalam).

Beberpa literatur lain menyebutkan emosi merupakan perasaan, dan


persaan merupakan gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang hanya corak
dan tingkahnya yang tidak sama. Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian
atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang
dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif. Perasaan
lebih erat kaitannya deangan pribadi seseorang dan berhubungan pula
dengan gejala-gejala yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan
seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang
lain, terhadap hal yang sama.4

3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.1; Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 264
4
Wiwik Dyah Aryani, Pengembangan Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual,
Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol 2, No. 4 (Juli, 2022), h. 73

4
Menurut KBBI emosional adalah keceerdasan yang berkenaan
dengan hati dan kepedulian antarsesama manusia , makhluk lain dan alam
sekitar.5

3. Pengertian Kecerdasan Spritual

Kecerdasan spiritual adalah keceerdasan jiwa. Ia adalah keceerdasan


yang dapat membantu kita menyembuhkan dan membangun diri kita secara
utuh. Banyak sekali diantara kita yang saat ini menjalani hidup yang penuh
luka dan berantakan. Kita merindukan apa yang disebut oleh penyair T.S.
Eliot “penyatuan yang lebih jauh, keharmonisan yang lebih mendalam”,
namum hanya sedikit sumber yang kita temukan di dalam Batasan ego kita
atau dalam simbol dan institusi budaya kita yang ada. SQ adalah kecerdasan
yang berada di bagian diri yang dalam, berhubungan dengan kearifan di luar
ego atau pikiran sadar.6

Menurut Zohar dan marshall kecerdasan spiritual dibangun atas teori


God Spot (titik Tuhan) yang dipelopori oleh Terence Deacon dan Viktor
Frankl pada akhir 1990. God spot merupakan sekumpulan saraf yang
terletak didaerah lobus temporal otak di balik pelipis. God spot berfungsi
menyadarkan akan eksistensi fundamental yang menyebabkan kita bersikap
identitas dan mencari solusi atas problem yang ada. God spot membuat kita
berhasrat pada sesuatu yang lebih tinggi (transenden) , sehingga muncul rasa
cinta yang mendalam, rasa damai yang mendalam, rasa kesatuan eksistensi,
dam keindahan yang mendalam.

Jika dalam istilah barat disebut istilah god spot, maka dalam islam
ada istilah ‘fitrah’. Fitrah dalam hal ini dimaksudkan sebagai potensi
ataupun naluri keberagaman yang benar, yang telah di anugerhkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.1; Jakarta: PT.
5

Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 262


6
Dana Zohar dan Ian Marshall, Kecerdasan Spritual (Bandung: Mizan, 2007), h. 8

5
Allah SWT sejak manusia berasal di alam ruh7. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam (Q.S. Ar-Rum [30]: 30)

ِ ‫علَ ْي َه ۗا ََل تَ ْب ِد ْي َل ِلخ َْل‬


‫ق‬ َ ‫ط َر ال َّن‬
َ ‫اس‬ َ َ‫ّٰللا الَّ ِت ْي ف‬
ِ ‫ط َرتَ ه‬ ْ ‫فَا َ ِق ْم َوجْ َهكَ ِل ِلدي ِْن َح ِن ْيفً ۗا ِف‬
٣٠ َ‫اس ََل َي ْع َل ُم ْو ُۙن‬ِ ‫الدي ُْن ْالقَ ِي ُۙ ُم َو ٰل ِك َّن ا َ ْكثَ َر ال َّن‬
ِ َ‫ّٰللا ٰۗذلِك‬
ِ‫ه‬

Terjemahnya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah
Allah, (itulah) agama yang lurus , tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.8

Karena potensi inilah, ketika manusi merasa bahwa problem tak lagi
dapat diselesikan dengan modal intelektial, maka secara alami akan
mengantarkan manusia untuk mengadu pada potensi yang
keberagamanyang dimilikinya. Maka sepatutnyalah potensi yang dimiliki
oleh manusia itu harus dipertajam, sehungga eksistensi dari fitrah tetap
terjaga pada diri manusia hingga akhir hayatnya. Tingkatan Fitrah suci
itulah yang disebut dengan kesempurnan dalam keceerdasan spiritual.

B. Pengaruh Kecerdsan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan


Spritual
1. Pengaruh Kecerdasan Intelektual

Beberapa ahli mendeskripsikan kecerdasan sebagai kemampuan


untuk menyelesaikan masalah. Ahli lain mendeskripsikannya sebagai
kapasitas beradaptasi dan belajar dari pangalaman, ahli lain berpendapat

7
Rahmat Rifat Lubis, Optimalkan Kecerdasan Spritual Anak, Jurnal Pendidikan dan
Kesehatan, Vol 1, No. 1 (Janiari-Juni, 2018), h. 7-8
8
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Jenderal Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,
2012), h. 407

6
bahwa keceerdasan meliputi karakteristik seperti kreatipitas dan keahlian
interpersonal. 9

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Wira Miharja (2003)


menemukan bahwa kecerdasan yang lebih bersifat kognitif memiliki
korelasi positif yang bersifat signifikan dengan hasil belajar. Dalam
penelitiannya ia memberikan bukti bahwa IQ memberikan kontribusi
sebesar 30% dalam pencapaian hasil kerja seseorang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa orang yang memiliki skor intelegensi yang cukup baik
akan dapat berhasil dalam lingkunagnnya. Keseimbangan yang baik antara
IQ dan EQ haruis dapat dicapai dan orang yang memiliki EQ yang baik
tanpa dijunjung IQ yang baik pula belum tentu dapat berhasil dalam
tarunanya. Karena hal ini disebabkan oleh IQ masih memegang peranan
yang penting dalam hasil belajar seorang, sehingga keberadaan IQ tidak
boleh dihilangkan begitu saja. Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Gordon pada tahun 2004 bahwa perbaikan kemampuan kognitif adalah
syarat terbaik untuk meningkatkan hasil belajar para taruna. Kemampuan
kognitif dalam hal ini keceerdasan intelektual merupakan alat peramal yang
paling baik untuk melihat hasil belajar seseorang di masa yang akan datang.

2. Pengaruh Kecerdasan Emosional

Kemampuan emosi atau keceerdasan emosi lebih banyak dilakukan


apabila seseorang dapat menyelesaikan masalah-masalah dunia yang
berkaitan dengan emosinya maka dia akan menghasilkan Pendidikan yang
lebih baik. Agustian pada 2001 berdasarkan penelitian dan pengalamannya
dalam memajukan akademisi, ia berpendapat bahwa keberadaan kecerdasan
emosional yang baik akan mengubah seseorang menampilkan hasil yang
lebih baik.

9
John W. Santrock, Perkembangan anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 317

7
Untuk mencapai kesuksesan bukan hanya cognitive intelligence saja
yang dibutuhkan tetapi juga emotional intelligence. Secara khusus pada
pemimpin yang membutuhkan EQ yang tinggi karena dalam lingkungan
berinteraksi dengan banyak orang baik di dalam maupun di liuar lingkungan
sangat berperan penting dalam membentuk moral dan disiplin. Hal ini sesuai
yang diucapkan Meyer bahwa kecerdasan emosi merupakan factor yang
sama pentingnya dengan kombinasi kemampuam teknis dan analisis untuk
mrnghasilkan belajar yang optimal.

3. Pengaruh Kecerdasan spritual

Kecerdasan spiritual merupakan perasaan yang terhubungkan


dengan diri sendiri, orang lain, dan alam semesta secara utuh. Kecerdasan
spiritual mengajarkan orang untuk mengekspresikan dan memberi makna
pada setiap tindakannya, sehingga bila ingin menampilkan hasil yang baik
maka dibutuhkan kecerdasan spritual. Penelitian yang dilakukan oleh
Wiersma memberikan bukti tentang oengaruh kecerdasan spritual. Chak
Raborty melakukan penelitian tentang spritual dan leadership. Spritualitas
berpengaruh terhadap bagaimana seseorang bersikap sebagai pemimpin,
pemimpin yang baik dalam mereka yang memiliki kecerdasan spiritual yang
bagus, serta dapat membawa nilai-nilai spritualitas dalam
kepemimpinannya.

Kecerdasan spiritual yang dimiliki setiap orang tidaklah sama, hal


tersebut tergantung pribadi orang dalam memberikan makna pada hidupnya.
Kecerdasan spiritual lebih bersifat luas dan tidak terbatas pada agama saja
karena perbedaan yang dimiliki masing-masing individu akan membuat
hasil kejayaan yang berbeda. Idrua dalam penelitiannya oxford University
menunjukkan bahwa spiritual berkembang karena manusia krisis makna jasi
kehadiran spiritual harusnya juga memberi makna apa menjadi tujuan

8
hidup. Makna yang muncul dalam hidup akan membuat setiap orang yang
bekerja didalamnya lebih dapat mengembangkan diri mereka,10

10
Adhi Prastistha Silen, Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spritual Terhadap Prestasi Akademik, jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 21, No. 2
(September, 2014), h. 120-122

9
BAB III

KESIMPULAN

1. Kecerdasan yang dimiliki manusia sangatlah kompleks tidak hanya


kecerdasan intelektual yang dapat dikembangakan akan tetapi kecerdasan
lain seperti kecerdasan emosional dan spiritual. Ketiga kecerdasan ini pasti
dimilki semua manusia karena setiap manusi memilki fitrah akal yang
diberikan oleh Allah Swt, dengan akal tersebut maka manusia dapat
menemukan kebenaran dengan mengembangkan ketiga kecerdasan
tersebut.
2. Dari ketiga pengembangan kecerdasan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengamati, tiru dan modifikasi, karena pengembangan kecerdasan tersebut
dapat dilakukan dengan mengelola berbagai macam respons positif dan
mengelola persaan manusia itu sendri. Hal demikian menjadikan manusia
terus menemukan kekuatan lain dan kebenaran yang bersifat abadi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adhi Prastistha Silen, “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional


dan Kecerdasan Spritual Terhadap Prestasi Akademik”, jurnal Bisnis dan
Ekonomi, Vol 21, No. 2 (2014).
Dana Zohar dan Ian Marshall, Kecerdasan Spritual, Bandung: Mizan, (2007).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT.
Gramedia Pustaka Utama, (2008).
John W. Santrock, Perkembangan anak, Jakarta: Erlangga , (2007).
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Jenderal Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, (2012).
Luk Luk Nur Mufidah, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spritual dalam Perspektif Al Qur’an, At- Jurnal Ilmu Tarbiyah Tajdid, Vol.
1 No. 2 (2012).
Mohammad Iqbal Abdullah Kafi, Syarifah Hanum, Pendidikan Kecerdasan
Intelektual Berbasis Al-Qur’an, Jurnal Al-Hikmah Vol 2, No. 1 (2020).
Rahmat Rifat Lubis, Optimalkan Kecerdasan Spritual Anak, Jurnal Pendidikan
dan Kesehatan, Vol 1, No. 1 (2018).
Wiwik Dyah Aryani, Pengembangan Kecerdasan Intelektual, Emosional dan
Spritual, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol 2, No. 4 (2022),

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai