KECERDASAN SPRITUAL
Disusun Oleh
Tisno (2271010078)
A. Latar Belakang
Kecerdasan spiritual dikenal dengan SQ (bahasa Inggris: spiritual quotient)
adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara
utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. SQ
merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai
dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang
untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Spiritual
Intelligence adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kerohanian yang
berkorelasi dengan IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient). Seperti EQ,
Spiritual Intelligence menjadi lebih utama dalam penyelidikan ilmiah dan diskusi
filosofis / psikologis. Ini merujuk kepada sekelompok atau serangkaian kecenderungan
yang terdiri dari persepsi, intuisi, kognisi, yang berkaitan dengan spiritualitas dan/atau
religiusitas, khususnya modal spiritual.
Spiritual Intelligence adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang
memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan
persoalan. Utamanya persoalan yang menyangkut masalah eksistensial, yaitu saat
seseorang secara pribadi terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah
masa lalu akibat penyakit dan kesedihan. Dengan Spiritual Intelligence, seseorang
mampu mengatasi masalah hidupnya dan berdamai dengan masalah tersebut. Spiritual
Intelligence (SI) mengacu pada keterampilan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan
untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan sumber utama dari
semua (Tuhan YME), keberhasilan dalam menemukan makna hidup, menemukan cara
moral dan etika untuk membimbing kita dalam hidup, mengeksternalisasi perasaan kita
akan makna dan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi kita dan dalam hubungan
interpersonal kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kecerdasan Spritual
2. Apa Kriteria Mengukur Kecerdasan Spritual Seseorang
3. Bagaimana Ciri-Ciri dari Kecerdasan Spritual
4. Apa Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual
5. Bagaimana Implementasi Kecerdasan Spritual
6. Apa Manfaat Kecerdasan spritual
7. Bagaimana Meningkatkan Kecerdasan Spritual
C. Tujuan Penbahasan
1. Mengetahui Pengertian Kecerdasan Spritual
2. Mengetahui Kriteria Mengukur Kecerdasan Spritual Seseorang
3. Mengetahui Ciri-Ciri dari Kecerdasan Spritual
4. Mengetahui Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual
5. Mengetahui Implementasi Kecerdasan Spritual
6. Mengetahui Manfaat Kecerdasan spritual
7. Mengetahui Meningkatkan Kecerdasan Spritual
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Spiritual Intelligence ialah berkorelasi dengan IQ (Intelligence Quotient) dan EQ
(Emotional Quotient). Kecerdasan kecenderungannya terdiri dari persepsi, intuisi,
kognisi, yang berkaitan dengan spiritualitas dan/atau religiusitas,khususnya modal
spiritual. Kecerdasan Spiritual(Spiritual Quotient disingkat SQ) menurut Zohar adalah
kecerdasan untuk memecahkan tentang makna dan nilai, kecerdasan yang membuat
perilakudan hidup memiliki konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.1
SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan Intellegent Quotient
(IQ) dan. Emotional Quotient (EQ) secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan
tertinggi kita, karena SQ merupakan landasan dan sumber dari kecerdasan yang lain.
Kecerdasan spiritual menurut Khavari adalah potensi dari dimensinon-material atau roh
manusia.Potensi tersebut seperti intan yang yang belum terasah yang dimiliki olehsemua
orang. Selanjutnya, tugas setiap oranglahuntuk mengenali potensi masing-masing
sekaligus menggosoknya hingga berkilau dengan tekad yang besar dan menggunakannya
untuk memperoleh kebahagiaan abadi.2
Spiritualitas, dalam pengertian yang luas menurut Hasan merupakan hal yang
berhubungan dengan spirit. Sesuatu yang spiritual memiliki kebenaran abadi yang
berhubungan dengan tujuan hidup manusia,sering dibandingkan dengan sesuatu yang
yang bersifat duniawi dan sementara.3
Spiritual intelligence dikonsepkan sebagai suatu evolusi teorikecerdasan terkini,
melengkapi IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (EmotionalQuotient) yang lebih dahulu
dikembangkan. Jika IQ adalah parameterkecerdasan logika klasik matematika dan verbal
(pemahaman terhadap duniafisik/material capital), dan EQ adalah parameter kemampuan
1
.Ary, Agustian Ginanjar.ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan ( Jakarta: Penerbit Arga
2007) 99-100
2
. Ibid
3
. Ibid
inter-relasi(social capital); maka SQ didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mentranspose dua aspek kecerdasan IQ dan EQ menuju kebijaksanaan dan pemahaman
yang lebih mendalam hingga dicapai kedamaian dan keseimbangan lahiriah dan batiniah
(spiritual capital).
Howard Gardner, pencetus teori kecerdasan ganda, memilih untuktidak
memasukkanSpiritual Intelligence kedalam “kecerdasan” karena itumenentang kodifikasi
ilmiah kriteria yang terukur (kuantitatif). Sebaliknya,Gardner menyarankan suatu
“kecerdasan eksistensial” yang sesuai. Mitra Gardner telah merespon dengan penelitian
grafik pemikiran eksistensialsebagai dasar spiritualitas. Namun, Gardner membentuk
fondasi ilmiah dalam disiplin teori pendidikan dan interdisciplinarity, yang
mengakibatkan munculnya wacana kecerdasan spiritual/ Spiritual Intelligence.4
Pengetahuan dasar yang perlu dipahami adalah Spiritual Intelligence tidak mesti
berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence) adalah
kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara
utuh.Spiritual Intelligence tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti
nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu
sendiri.
Spiritual Intelligence adalah fasilitas yang berkembang selama
jutaan tahun yang memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan makna
dalam memecahkan persoalan. Utamanya persoalan yang menyangkut masalah
eksistensial, yaitu saat seseorang secara pribadi terpuruk, terjebak oleh kebiasaan,
kekhawatiran dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan. Dengan dimilikinya
Spiritual Intelligence, seseorang mampu mengatasi masalah hidupnya dan berdamai
dengan masalah tersebut.Spiritual Intelligence memberi sesuatu rasa yang “dalam” pada
diri seseorang menyangkut perjuangan hidup.
Spiritual Intelligence (SI) mengacu pada keterampilan, kemampuan dan perilaku
yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan sumber
utama dari semua (Tuhan YME), keberhasilan dalam menemukan makna hidup,
menemukan cara moral dan etika untuk membimbing kita dalam hidup,
4
. Danie,Goleman Daniel.Emotional Inteligense.(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996.177-178
mengeksternalisasi perasaan kita akan makna dan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi
kita dan dalam hubungan Interpersonal kita.5
2. Keterampilan Dasar dan Kemampuan Spiritual Intelligence
Kebijaksanaan Intuitif, pemahaman rasional dan motivasi,pengetahuan, keinginan
dan niat, kasih sayang dan cinta, fokus kekuatan dankeadilan, penyembuhan dan
pengampunan, hidup dengan semangat, hidup dengan martabat, empati dan komitmen,
pelayanan dan koneksi kreatif,hidup dengan Spiritual Intelligence yang optimal,
kesadaran pandangan duniamereka sendiri, kesadarantujuan hidup (misi), kesadaran dari
hirarki nilai,kompleksitas dalam berpikir, kesadaran akan ego diri, kesadaran
akanhubungan sepanjang hidup, kesadaran akanpandangan dunia orang lain,persepsi
terhadap waktu, kesadaran akan keterbatasan kekuatan dari persepsi manusia, spiritual
kesadaran hokum, pengalaman kesatuan transenden,komitmen untuk pertumbuhan
rohani, menjaga Higher Self yang bertanggungjawab, mempertahankan tujuan hidup dan
nilai-nilai, mempertahankan iman anda mencari bimbingan dari spritual, seorang guru
spritual yang bijaksana dan efektif, seorang agen perubahan yang bijak dan efektif
membuat keputusan yang welas asih dan bijaksana, ketenangan, menghadirkan
penyembuhan, berdaa selaras dengan pasang surut aliran kehidupan.
Orang yang mempunyai Spiritual Intelligent yang baik akan sesuaiantara hati,
kata dan perbuatannya, selaras antara apa yang ada dalam hatinya,ucapan dan
perbuatannya.6
5
. Cyndi, Wigglesworth, Spriritual Intelengence and Why It matters. (Dalam Conscious Pursuits,2022), 30-
31
6
. Abdu, Hasan Wahid.SQ Nabi Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spritual Rosulullah Di Masa
Kini.( Joggjakarta : IRCISOD, 2006) 43-45
Menurut Zohar dan Marshall mengidentifikasikan kriteria mengukur kecerdasan
spritual seseorang sebagai berikut :7
1. Kesadaran Diri
2. Spontanitas, termotivasi secara internal
3. Melihat kehidupan dari visi dan berdasarkan nilai-nilai fundamental
4. Holistik, melihat sistem dan universalitas
5. Kasih sayang ( rasa berkomunitas, rasa mengikuti aliran kehidupan.
6. Menghargai keragaman
7. Mandiri, teguh melawan mayoritas
8. Mempertanyakan secara mendasar
9. Menata kembali dalam gambaran besar
7
. Ary, Agustian Ginanjar.ESQ Power sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan (Jakarta : Penebit Arga,
2007) 99-100
5. Kecenderungan nyata untuk bertanya “ mengapa” atau “ bagaimana” jika untuk
mencari jawaban-jawaban yang mendasar
6. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai bidang mandiri,yaitu memiliki
kemudahan untuk bekerja melawan konvensi.8
Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan
kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan
dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu
mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara
berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna
hidupnya.
Menurut Abdul Wahid, dalam Muhidin, 2011, beberapa ciri orang yang memiliki
kecerdasan spiritual adalah :
1. Memiliki prinsip dan pegangan hidup yang jelas dan kuat yang berpijak pada
kebenaran universal, baik berupa kasih sayang, keadilan, kejujuran, toleransi,
integritas dan lain-lain. Dengan prinsip hidup yang kuat, seseorang menjadi betul-
betul merdeka dan tidak diperbudak oleh siapapun.
2. Memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, dan
memiliki kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit. Semua itu
dihadapi dengan senyuman dan keteguhan hati, karena itu semua adalah bagian dari
proses menuju kematangan kepribadian secara umum, baik moral dan spiritual.
3. Mampu memaknai pekerjaan dan aktivitasnya dalam kerangka dan bingkai yang
lebih luas dan bermakna. Apapun profesinya, apakah presiden, menteri, dokter,
dosen, bahkan nelayan, petani, buruh, atau tukang reparasi mobil, sepeda motor
hingga tukang tambal ban, tukang sapu dan lain-lain, ia akan memaknai semua
aktifitas yang dijalani dengan makna yang luas dan dalam. Dengan motivasi yang
luhur dan suci.
4. Memiliki kesadaran diri (self-awareness) yang tinggi. Apapun yang dilakukan,
dilakukan dengan penuh kesadaran.
8
. Zohar, Danah, Dan Marshall, Ian.SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spritual Dalam Berfikir Integralistik
Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan.(Jakarta : Pustaka Mizan, 2001) 75-86
5. Pakar lainnya mengungkapkan bahwa sekurangnya terdapat delapan Tanda
Kecerdasan Spiritual, yaitu : fleksibel, memiliki kemampuan refleksi yang tinggi,
memiliki kesadaran diri & lingkungan yang tinggi, memiliki kemampuan
kontemplasi (perenungan) yang tinggi, memiliki kemampuan berpikir holistik, berani
menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, berani melawan arus dan tradisi,
mempunyai prinsip sesedikit mungkin menimbulkan kerusakan.
11
. Schwartz,David j.Keajaiban Berfikir Besar.(Jakarta : Pustaka Delaparatasa,1997) 89-90
13. Mampu bangkit dari kegagalan
14. Tidak terpuruk dalam penderitaan dan mampu menjadi motivator bagi diri sendiri
dan orang lain
15. Mampu menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani dan menyikapi kehidupan
12
. Segel, Jeane.Meningkatkan Kecerdasan Emosional.(Jakarta : Citra Aksara, 2001,55-56
2. Lakukan Intropeksi Diri. Dalam istilah keagamaan dikenal dengan istilah tadabbur
atau muhasabah, ajukan pertanyaan pada diri sendiri, sudahkah saya berjalan dengan
benar, sudah karier saya itu lurus dijalan yang di ridhai Allah?. Barangkali saat kita
melakukan introspeksi, kita menumakan bahwa selama ini kita telah melenceng jauh
dari rel kebenaran, masuk dalam kecurangan, atau kemunafikan terhadap orang lain.
3. Aktifkan Hati Secara Rutin. Dalam konteks beragama adalah mengingat Tuhan (zikir
kepada Allah). Karena, Dia adalah sumber kebenaran tertinggi dan kepada Dia-lah
kita kembali. Dengan mengingat Tuhan, maka kita menjadi damai. Hal ini
membuktikan kenapa banyak orang yang mencoba mengingat Tuhan melalui cara
berzikir, tafakur, shalat tahajud, kontemplasi di tempat sunyi, bermeditasi, dan lain
sebagainya.
4. Menemukan Keharmonisan dan Ketenangan Hidup. Kita tidak akan jadi manusia
yang rakus secara materi, tapi dapat merasakan kepuasan tertinggi berupa kedamaian
dalam hati dan jiwa, sehingga kita merasa ada kestabilan dalam hidup dan
keseimbangan dan merasakan kebahagiaan spiritual.
Menurut Abdul Wahid Hasan langkah-langkah dalam meningkatkan kecerdasan
spiritual adalah sebagai berikut :
1. Merenungkan secara mendalam persoalan-persoalan hidup yang terjadi, baik di
dalam diri sendiri, termasuk di luar diri sendiri.
2. Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara utuh dan menyeluruh, tidak terpisah.
3. Mengenali motif diri. Motif atau tujuan (niat) yang kuat akan memiliki implikasi
yang kuat pula bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan.
4. Merefleksikan dan mengaktualisasikan spiritualitas dalam penghayatan hidup yang
konkrit dan nyata.
5. Merasakan kehadiran yang begitu dekat, saat berzikir, berdoa dan dalam aktivitas
yang lain.
Demikianlah beberapa Cara meningkatkan Kecerdasan Spiritual, Orang yang kuat
spiritualnya akan bahagia dalam hidupnya, dan akan selalu merasakan damai karena
mereka yakin bahwa hanya Tuhan saja yang memiliki kekuatan mutlak semntara yang
lain selalu dan wajib bergantung padanya.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Kecerdasan spiritual mendasari hubungan manusia dan Tuhan serta hubungan
manusia dengan sesamanya yang diwujudkan dalam kompetensi spiritual. Kompetensi
spiritual adalah kompetensi dalam membaca dan melaksanakan perintah Tuhan Yang
Maha Esa. Kompetensi spiritual merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan dengan kompetensi sosial yaitu kompetensi dalam memberikan kenyamanan
kepada orang lain. Dengan Spiritual Intelligence, seseorang mampu mengatasi masalah
hidupnya dan berdamai dengan masalah tersebut. Spiritual Intelligence (SI) mengacu
pada keterampilan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan dengan sumber utama dari semua (Tuhan YME),
keberhasilan dalam menemukan makna hidup, menemukan cara moral dan etika untuk
membimbing kita dalam hidup, mengeksternalisasi perasaan kita akan makna dan nilai-
nilai dalam kehidupan pribadi kita dan dalam hubungan interpersonal kita.
Elemen kompetensi spiritual antara lain disiplin, dedikasi, integritas & loyalitas,
ethos kerja dan motivasi kerja. Elemen kompetensi sosial antara lain mampu
berkomunikasi secara efektif, mampu mengapresiasi pendapat orang lain, mampu bekerja
dengan baik dalam tim, mampu melakukan koordinasi internal-eksternal dan mampu
melakukan kerjasama vertikal – horizontal. Langkah-langkah penerapan kecerdasan
spiritual dimulai dari penyadaran diri, pengenalan konsep nilai, pemantapan diri dan
pengelolaan diri.
B. SARAN
Untuk penerapan kompetensi spiritual diperlukan komitmen dan konsistensi untuk
melakukan perbaikan diri terus menerus. Untuk itu membuat agenda dan evaluasi diri
dilakukan setiap hari. Hati harus senantiasa dibersihkan dari berbagai kotoran penyakit
hati setiap saat dengan bertobat dan melakukan perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Khavari Kahlil, Spritual Intelegence A Pratical Guide to Personal Happiness. ( Canada : White Mountain
Publications,2000),
Abdu, Hasan Wahid.SQ Nabi Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spritual Rosulullah Di Masa Kini.
Ary, Agustian Ginanjar.ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan ( Jakarta: Penerbit Arga 2007)
Cyndi, Wigglesworth, Spriritual Intelengence and Why It matters. (Dalam Conscious Pursuits,2022),
Zohar, Danah, Dan Marshall, Ian.SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spritual Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik