Nama Kelompok 3
Pertanyaan !
Jawaban
1. Pengertian Kecerdasan Eksistensial Atau Spiritual
Spiritual Intelligence iaah berkorelasi dengan IQ (Intelligence
Quotient) dan EQ (Emotional Quotient). Kecerdasan kecenderungannya
terdiri dari persepsi, intuisi, kognisi, yang berkaitan dengan spiritualitas
dan/atau religiusitas, khususnya modal spiritual. Kecerdasan
Spiritual(Spiritual Quotient disingkat SQ) menurut Zohar adalah
kecerdasan untuk memecahkan tentang makna dan nilai, kecerdasan yang
membuat perilaku dan hidup memiliki konteks makna yang lebih luas,
.
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna dibanding dengan yang lain.1
Spiritualitas, dalam pengertian yang luas menurut Hasan merupakan
hal yang berhubungan dengan spirit. Sesuatu yang spiritual memiliki
kebenaran abadi yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia, sering
dibandingkan dengan sesuatu yang yang bersifat duniawi dan
sementara.Spiritual intelligence dikonsepkan sebagai suatu evolusi teori
kecerdasan terkini, melengkapi IQ (Intelligence Quotient) dan EQ
(Emotional Quotient) yang lebih dahulu dikembangkan. Jika IQ adalah
parameter kecerdasan logika klasik matematika dan verbal (pemahaman
terhadap dunia fisik/material capital), dan EQ adalah parameter
kemampuan inter-relasi (social capital); maka SQ didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk mentranspose dua aspek kecerdasan IQ dan
EQ menuju kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih mendalam hingga
dicapai kedamaian dan keseimbangan lahiriah dan batiniah (spiritual
capital). Secara singkat, IQ adalah bekal untuk menjawab pertanyaan : "apa
yg kupikirkan", EQ untuk "apa yang kurasakan?", sedangkan SQ untuk
menjawab "siapa aku?"Howard Gardner, pencetus teori kecerdasan ganda,
memilih untuk tidak memasukkan Spiritual Intelligence kedalam
“kecerdasan” karena itu menentang kodifikasi ilmiah kriteria yang terukur
(kuantitatif). Sebaliknya, Gardner menyarankan suatu “kecerdasan
eksistensial” yang sesuai. Mitra Gardner telah merespon dengan penelitian
grafik pemikiran eksistensial sebagai dasar spiritualitas. Namun, Gardner
membentuk fondasi ilmiah dalam disiplin teori pendidikan dan
interdisciplinarity, yang mengakibatkan munculnya wacana kecerdasan
spiritual/ Spiritual Intelligence.2
1 Ary, Agustian Ginanjar. ESQ Power Sebuah Inner Journey Mealui Al-Ihsan. Jakarta: Penerbit Arga,
2007, hlm 99-100
2 Danie, Goleman Daniel. Emotional Inteligence. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996, hlm 177-178
.
3Cindy, Wigglesworth. Spiritual Intelligence and Why It Matters.Dalam Conscious Pursuits, 2002, hlm
30-31
.
4 Nuryanto, S. 2017. Stimulasi Kecerdasan Spiritual Pada Anak Usia Dini Melalui
Kisah. JURNAL INDRIA Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah
Awal,hal.41–55
5 Syarifah, S. 2019. Konsep Kecerdasan Majemuk Howard Gardner.
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.6 Kecerdasan spiritual juga
mencakup kemampuan seseorang untuk berhubungan baik dengan Tuhan,
manusia, alam, dan dirinya sendiri sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya.7 Kecerdasan spiritual adalah kemampuan individu untuk
mengembangkan dan mengintegrasikan dimensi spiritual dalam kehidupan
mereka. Ini melibatkan pemahaman dan kesadaran yang mendalam tentang
nilai-nilai, tujuan hidup, makna eksistensi, dan hubungan dengan yang
lebih tinggi atau transenden. Kecerdasan spiritual melibatkan pemahaman
tentang diri sendiri, orang lain, dan alam semesta dalam konteks
spiritualitas. 8
Kecerdasan spiritual melibatkan pemahaman bahwa ada aspek
kehidupan yang lebih dalam dari sekedar materi dan fisik. Ini melibatkan
kesadaran bahwa ada kekuatan dan energi yang lebih besar di luar diri kita
yang dapat mempengaruhi dan memberi makna pada kehidupan kita. Ini
juga melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mendasari kehidupan kita, serta kemampuan untuk mengintegrasikan dan
mengamalkannya dalam tindakan sehari-hari.9 Kecerdasan spiritual tidak
hanya terkait dengan agama tertentu, tetapi dapat ditemukan dalam
berbagai tradisi keagamaan dan filosofis. Ini melibatkan pemahaman dan
eksplorasi tentang pertanyaan eksistensial, seperti tujuan hidup, arti
kehidupan, dan hubungan kita dengan yang lebih tinggi atau transenden.
Kecerdasan spiritual dapat dikembangkan melalui berbagai cara, termasuk
refleksi diri, meditasi, doa, praktik spiritual, pembelajaran, dan
pengalaman hidup. Ini melibatkan pengembangan kesadaran diri yang
6 Suharso dan Ana Retno Ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : BalaiPustaka, 2011), h.208.
7 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan SpiritualEsq, (Jakarta:
Agra, 2010), h.36
8 Abd. Wahab Dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Dan Kecerdasan Spiritual,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), h. 47
9 Bambang Q-Anees Dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran,(Bandung: Siombisa Rekatama
10Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),h. 406
11da Daudiah dan Feryana Dwi Rahayu, Hubungan Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual) dengan Kenakalan
Remaja pada Siswa SMK Negeri Tutur Kabupaten Pasuruan, Vol. 2, No. 1,Jurnal Psikologi, 2013, hal.33
.
12 Sri Handayani, Kecerdasan Spiritual dan Prestasi Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Godean),
Vol. 3 No. 2, Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2019, hal. 293-294
13 Yazidul Busthomi, dkk, Pendidikan Kecerdasan Spiritual dalam
Al-Qur’an Surat Al-Luqman, Volume 1, Nuomor 2, Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, hal. 163-164
.
14 Dr. Sienny Agustin,Melatih Kecerdasan Spiritual untuk Menjadi Orang yang Lebih Baik, hlm.1, tahun 2021.
15 Akhirin, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual melalui Rukun Iman dan Rukun Islam, Vol. 10. Nomer 2,
Jurnal Tarawih, 2013, hal.16-18
16 Suharso dan Ana Retno Ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : BalaiPustaka, 2011), h.208.
.
17 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan SpiritualEsq, (Jakarta:
Agra, 2010), h.36
18 Abd. Wahab Dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Dan Kecerdasan Spiritual,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), h. 47
19 Bambang Q-Anees Dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran,(Bandung: Siombisa
20Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),h. 406
21Fatrica Syafri, M. Pd. I, Metode Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini, jurnal agama Islam,
Bengkulu, hlm. 13-14, tahun 2019
.
1. Menjadi teladan
24 Dr. Sienny Agustin,Melatih Kecerdasan Spiritual untuk Menjadi Orang yang Lebih Baik, hlm.78-
79, tahun 2018.
25 Suharso dan Ana Retno Ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : BalaiPustaka, 2011), h.210
26 Abdu, Hasan Wahid. SQ Nabi Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spiritual Rosululloh di masa
27 Cindy, Wigglesworth. Spiritual Intelligence and Why It Matters. (Dalam Conscious Pursuits, 2002), hlm
30-31
28 Danie, Goleman Daniel. Emotional Inteligence. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), hlm 177-178
29 A, Khavari Khalil.Spiritual Intelligence A Pratictical Guide to PersonalHappiness. (Canada: White
30 Zohar, Danah, dan Marshall, Ian. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik Dan
Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. (Jakarta: Pustaka Mizan, 2001), hlm 75-86
31 Siti Sofiyah, Kecerdasan Spiritual Anak; Dimensi, Urgensi dan Edukasi, Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
33 M. Japar, Religiousity, Spirituality and Adolescents Self-Adjustment. International Education Studies, Vol. 7,
No. 10 (2014): 66.
34 D. P. Ashmos & D. Duchon, Spirituality at Work : A Conceptualization and Measure Journal of Management
36 Toni Buzan, Kekuatan ESQ: 10 langkah Meningkatkan Kecerdasan Emosional Spiritual, Terj. Ana Budi
Kuswandani (Indonesia: Pustaka Delapratosa, 2003, 6.
37 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1989), 480
.
yang terbaik untuk Tuhan. Cara menanamkannya ialah dengan cara ketika
anak bertanya “kenapa Tuhan menciptakan aku?”, maka jawablah “Sebab
Tuhan mencintaimu, kamu dipercaya lahir di dunia ini. Tuhan sangat
sayang padamu, meski kamu tidak melihat wujud-Nya, tetapi kamu
merasakan banyak sekali nikmatnya, kan? Kamu bernafas dengan lega,
kamu bisa berjalan, kamu bisa ini itu, semua itu karena cinta Tuhan
terhadap kamu. Ayo, nak kita sama-sama mencintai Tuhan dengan taat
pada-Nya”38
Mindful Mengajarkan anak mindful tentu saja orangtua juga harus
bersikap demikian. Bersikaplah se-mindful mungkin di hadapan anak.
Seperti tidak memegang gawai saat makan, atau saat beraktivitas lainnya.
Buatlah peraturan rumah agar semua anggota keluarga menjadi akrab dan
hangat. Gawai sangat berpengaruh besar saat ini, apalagi media sosial yang
terus mengganggu pikiran dan konsentrasi Anda. Jika anak Anda terbiasa
terpapar distraksi gawai, maka juga akan mudah mengurangi daya
analitisnya. Berikan pengertian pada anak jika gawai atau smartphone
gunanya untuk komu nikasi dan belajar. Bisa mencari hiburan di internet,
namun lebih pilih hiburan secara luring seperti main congklak, menyanyi
bersama, jalan-jalan keliling komplek, mencoba resep baru dan lainnya. 39
Sering Ajak Anak Diskus Untuk meningkatkan daya pikir anak,
ajaklah mereka berdiskusi. Tak perlu diskusi yang berat, cukup diskusikan
hal-hal yang dilakukannya. Misalnya anak pulang sekolah, tanyakan
bagaimana harinya di sekolah, apa saja kejadiannya, tanyakan pendapat
mereka tentang kejadian-kejadian yang ia alami di sekolah.40
38 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ (Jakarta:
Arga, 2001), xxxviii.
39 Khavari, Spiritual Intelligence; A Pratictical Guide to Personal Happiness, 109-111.
40 Zakiah Darajad, Kesehatan Mental (Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001), 5.
.
41 Ujam, Jaenudin. Psikologi Transpersonal. (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm 75-84
42 Yulianti, Erba Rozalina. Psikologi Transpersonal. (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm 100
43 Zohar, Danah, dan Marshall, Ian. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik
Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. (Jakarta: Pustaka Mizan, 2001), hlm 63
44
Zohar, Danah, dan Marshall, Ian. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik
Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. (Jakarta: Pustaka Mizan, 2001), hlm 25
.
49 D. P. Ashmos & D. Duchon, Spirituality at Work : A Conceptualization and Measure Journal of Management
Inguiry, Vol. 8, No. 2 (2000): 134-145.
50 Siti Sofiyah, Kecerdasan Spiritual Anak; Dimensi, Urgensi dan Edukasi, Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Artinya:
“Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali
kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan
hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah
pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari
Akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan
jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap
sesuatu.” (QS. At-Talaq 65: Ayat 3)
• Qs. Al-Kahfi/18:
َّ ِ ت ا ْل ِف ْرد ْو
َّس نُ ُز ًل َُّ ّٰت ل ُه َّْم جن ّٰ انَّ ال ِذ ْينَّ ٰامنُ ْوا وع ِملُوا ال
َِّ ص ِل ٰح
َّْ ت كا ن
.
mereka disediakan Surga Firdaus sebagai tempat tinggal,” (QS. Al-Kahf 18:
Ayat 107)
b. Hadis
• HR. Bukhari dan Muslim
“Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka
baiklah seluruh tubuhnya. Dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ingatlah,
segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
• HR. Muslim
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuhmu dan harta yang kamu miliki,
tetapi Allah melihat kepada hatimu dan amalmu.” (HR. Muslim)