Anda di halaman 1dari 15

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI

DESA TANJUNG BERINGIN

Gite Riani Fitriah (215311057)1, Pita Purnama Sari (21531113) 2, Rana Meiyanda (21531121)3
1,2,3,
Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Curup
( Email: gitefitria@gmail.com, psp23392@gmail.com, meirana30@gmail.com )

Abstrak

Peran orang tua menjadi salah satu faktor dalam menentukan karakter pada anak, karena
orang tua merupakan pendidik utama bagi seorang anak. Artikel ini bertujuan untuk
menjelaskan betapa pentingnya peran orang tua dalam pembentukan karakter pada anak di
Desa Tanjung Beringin. Melalui pembentukan karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh
menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan memiliki kesadaran sosial yang
tinggi. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif yang merupakan metode penelitian bertujuan mengambarkan secara mendalam
dan utuh yang berkenaan dengan keadaan realitas social dan berbagai fenomena yang terjadi
di masyarakat. Subjek dari penelitian ini adalah orang tua dalam pembentukan karakter anak
didesa Tanjung Beringin. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di Desa Tanjung
Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ada
beberapa anak usia dini yang memiliki tingkah laku yang kurang baik seperti berbicara yang
kurang sopan, menggunakan suara yang terlalu tinggi terhadap orang yang lebih tua, dan
tidak jujur terhadap orang tua. Dari pengamatan ini anak-anak pada lingkungan tersebut
masih banyak yang tidak mencerminkan karakter integritas yaitu salah satu dari 5 karakter
yang harus ada dan ditanamkan pada anak usia dini. Berdasarkan latar beakang tersebut,
penulis tertarik meakukan penelitian dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Pembentukan
Karakter Anak Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang
Lebong.”Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam tentang
peran orang tua dalam pembentukan karakter anak terhadap perkebangan zaman seperti pada
masa sekarang. Karena pada masa sekarang peranan orang tua dalam pembentukan karakter
anak sangatlah penting.

Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pendidikan, Karakter Anak.

PENDAHULUAN
Peran orang tua menjadi salah satu faktor dalam menentukan karakter pada anak,
karena orang tua merupakan pendidik utama bagi seorang anak. Dalam masyarakat, peran
orang tua sangatlah penting dalam membentuk karakter pada anak-anak mereka. Hal ini
berlaku tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di desa-desa seperti Desa Tanjung Beringin. Desa
Tanjung Beringin adalah sebuah desa yang terletak di daerah pedesaan yang kaya akan budaya
dan nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, peran orangtua dalam membentuk karakter anak di
desa ini memiliki nilai yang sangat penting.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan betapa pentingnya peran orang tua dalam
pembentukan karakter pada anak di Desa Tanjung Beringin. Melalui pembentukan karakter
yang baik, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan
memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Dengan demikian, maka penting sekali peranan orang
tua di keluarga dalam pembentukan karakter pada anak, karena orang tua merupakan pendidik
pertama yang diterima anak ketika mereka terlahir kedunia.
Dalam Amandemen Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 3003 Pasal
28 Ayat 23 mengenai tujuan pendidikan anak usia dini yaitu berbunyi: “membantu anak didik
dalam mengembangkan berbagai potensi baik secara psikis maupun fisik yang meliputi
perkembangan moral, nilai, sosial, emosional, kognitif, bahasa, motorik, kemandirian dan seni
untuk dipersiapkan memasuki pendidikan dasar.” Setiap anak memiliki potensi/bakat
kecerdasan dan merupakan tanggung jawab pendidik, baik orang tua maupun guru di lembaga
pendidikan untuk mengembangkan dan membina potensi/bakat tersebut secara sistematis
melalui kegiatan pendidikan.1
Orang tua merupakan salah satu lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama
dalam diri seorang anak, karena seorang anak dibesarkan dan dilahirkan dari orang tua, serta
akan berkembang menuju dewasa. Orang tua merupakan panutan pagi seorang anak. Karena
setiap anak mula-mula mengagumi orang tuanya semua tingkah orang tuanya di tiru oleh anak
anaknya.2 Orangtua dapat menggunakan pendekatan edukatif dalam membentuk karakter
anak. Cerita, dongeng, atau permainan yang berisi pesan moral dapat menjadi alat yang efektif
untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan menarik
bagi mereka.
Dalam Islam pendidikan pertama yang yang dilakukan oleh orang Islam adalah
pendidikan keluarga. Seperti firman Allah:
َ‫ّٰللا َما ٰٓ اَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُ ْون‬ ُ ‫علَ ْي َها َم ٰل ِٕى َكةٌ غ ََِلظٌ شِ دَادٌ ََّّل يَ ْع‬
َ ‫ص ْونَ ه‬ َ ‫اس َو ْالحِ َج‬
َ ُ ‫ارة‬ ً ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمن ُْوا قُ ْٰٓوا اَ ْنفُ َسكُ ْم َواَ ْه ِل ْيكُ ْم ن‬
ُ َّ‫َارا َّوقُ ْودُهَا الن‬
َ‫َما يُؤْ َم ُر ْون‬

1Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis (Yogyakarta: Suka Press, 2014), 12.
2Dewi Salma Prawiradilaga dan Eviline Sirega, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2004),
65
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras,
yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”. Ayat ini mendorong orang tua bisa memperhatikan
keluarganya. Pendidikan orang tua kepada keluarga bisa menjadi perhatian umum, hal itu pun
dijelaskan dalam surat at Tharim ayat 6 dan minta seseorang menjaga keluarganya jadi perhatia
utama orangtua kepada kunci kesuksesan dalam binaan keluaga, surat at Tahrim ayat 6 juga
merupakan tuntunan bagi umat islam utuk meneladani sifat Rasulullah SAW dalam menjaga
keluarga.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti Desa Tanjung Beringin Kecamatan
Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ada beberapa anak usia dini yang
memiliki tingkah laku yang kurang baik seperti berbicara menggunakan suara yang terlalu
tinggi terhadap orang yang lebih tua, dan tidak jujur terhadap orang tua. Dari pengamatan ini
anak-anak pada lingkungan tersebut masih banyak yang tidak mencerminkan karakter
integritas yaitu salah satu dari 5 karakter yang harus ada dan ditanamkan pada anak usia dini.
Dan dari penuturan salah satu orangtua yaitu bapak sanjaya peneliti mengetahui bahwa salah
satu cara yang paling dominan yang dilakukan orang tua dalam membantu membentuk
karakter anak adalah melalui memberikan nasehat. Nasehat yang baik (mauidzah hasanah),
mauidzah merupakan nasehat yang mampu menyentuh hati dan menumbuhkan semangat
beramal.
Oleh karena itu mengingat penting serta kompleknya masalah yang ada pada anak yang
akan mengakibatkan anak dapat terjebak dan terpengaruh akan lingkungan luar rumah yang
tidak baik sehingga bisa dapat mengakibatkan krisis moral. Terutama pada anak usia dini
dimana pada usia ini termasuk kedalam usia golden age yaitu merupakan periode
perkembangan otak, sehingga anak dapat dengan mudah menerima apa yang orang tua ajarkan
seperti baik dan buruknya prilaku.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh M. Hidayat Ginanjar dalam pandangan
Islam, anak merupakan amanah Allah atas kedua orang tua. Untuk itu, orang tua berkewajiban
menjaga dan mendidik anaknya supaya selamat dunia dan akhirat. Bahkan keselamatan
kehidupan keluarga juga merupakan tanggung jawab orang tua. Banyak anggapan bahwa
kewajiban dan peran ayah hanyalah bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarga,
sedangkan ibu mendidik anak serta mengurusi pekerjaan rumah tangga, padahal seharusnya
orang tua (ayah-ibu) harus dapat berkerja sama untuk mendidik anak-anaknya. Terdapat
perbedaan antara penelitian ini dengan yang penulis lakukan yaitu penelitian ini berfokus
membahas keseimbangan peran orang tua dalam pembentukan karakter anak antara ayah dan
ibu sedangkan penelitian penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter
anak.3
Menurut sebuah penelitian yang dilakuakn oleh Septi Irmalia anak merupakan
anugerah dan sekaligus amanah yang dititipkan oleh Allah kepada hambaNya yang akan
dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Kewajiban sebagai orang tua adalah
memberikan pendidikan kepada anak yang dimulai sejak usia dini. Perkembangan pada anak
usia dini sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya4. Terdapat perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian ini berfokus membahas
pendidikan karakter anak usia dini secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang
tua dalam pembentukan karakter anak.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mualamatul Musawamah Semua orang
tua memiliki peran penting dalam membangun karakter ini kepada anak-anaknya. Anak
sebagai peniru yang baik akan melakukan apa yang mereka lihat, sehingga orang tua dalam
hal ini perlu menjadi panutan yang baik bagi anak. 5 Terdapat perbedaan anatara penelitian ini
dengan penelitian yang penulis lakuakan yaitu penelitian ini berfokus membahas peran orang
tua dan guru dalam membentuk karakter anak, sedangkan penulis hanya berfokus pada peran
orang tua dalam pembentukan karakter anak.
Dari latar belakang di atas, sudah sepantasnya nilai-nilai karakter itu terutama nilai
karakter integritas yang masih kurang ditanamkan pada anak-anak dilingkungan tersebut.
Tepatnya didesa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong,
Provinsi Bengkulu peran orang tua harus lebih membimbing, membina dan mendidik untuk
pembentukan karakter anak. Sehingga harapanya anak mudah untuk melakukan hal-hal baik,
sopan, jujur, atau memiliki karakter yang baik yang dapat menyelamatkan di dunia dan akhirat.

3 M. Hidayat Ginanjar, Keseimbangan Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak Vol. 02, Jurnal
Pendidikan Islam, 2013, hal. 230
4 Septi Irmalia, Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini, Vol. 5, No. 1, Jurnal El-Hamrah

(Kependidikan dan Kemasyarakatan), hal.31


5 Mualamatul Musawamah, Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembentukan Karakter Anak di Kabupaten Demak,

Vol.3, No. 2, JurnaL Al- Hikmah, 2021, hal.54


TINJAUAN PUSTAKA
1. Peran Orang Tua
Peran dalam KBBI adalah perangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan di masyarakat. Peran adalah kemampuan atau kesiapan yang di miliki
seorang untuk mempengarui, mendorong mengajak orang lain agar menerima pengaruh itu
sendiri. Selanjutnya berbuat sesuatu yang akan membantu pencapaian suatu maksut dan
tujuan tertentu.6
Jadi dapat diketahui bahwa peran merupakan suatu wujud prilaku yang di harapkan
dalam kerangka sosial tertentu atau suatu wujud dari pelaksana orang tua dalam mengajak,
berpartisipasi atau bertugas sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab terhadap
anaknya agar membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan orang tua sendri
adalah ayah atau ibu yang menjadi pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, karena
dari orang tua lah mereka mula-mula merima pendidikan. Orang tua memegang peranan
penting untuk baik buruknya seorang anak. “Orang tua adalah pembina pribadi yang
pertama dalam hidup anak”. 7
Firman Allah SWT dalam Surat An Nur ayat 59 yang berbunyi:

‫علِي ٌم َحكِي ٌم‬ ُ َّ ُ‫ُوا َك َما ٱ ْستَـْٔذَنَ ٱلَّذِينَ مِن قَ ْب ِل ِه ْم ۚ َك ٰذَلِكَ يُبَيِن‬
ُ َّ ‫ٱَّلل لَكُ ْم َءا ٰيَتِِۦه ۗ َو‬
َ ‫ٱَّلل‬ ۟ ‫ط ٰفَ ُل مِ نكُ ُم ْٱل ُحلُ َم ف َْليَ ْستَـْٔ ِذن‬
ْ َ ‫َوإِذَا بَلَ َغ ْٱْل‬

Artinya :
“Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta
izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Kepribadian orang tua tentunya menjadi pusat perhatian yang pertama bagi seorang
anak. Orang tua juga dikatakan sebagai orang yang terdekat dengan anak. Orang tua terdiri
dari seorang ayahdan seorang ibu. Seorang ayah harus bias menasehati dan memberi
kepada seorang anak laki-laki begitu juga dengan seorang ibu harus bias menasehati
seorang anak perempuan. Dengan demikian jelaslah, betapa mutlaknya kedua orang tua itu
harus bertindak, berkata, berprilaku dan bertujuan da bersamasama berprilaku baik demi
anaknya.

6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Grafika, 2003), hal.
276.
7 Muhammad Roeslin, Kajian Islam Tentang Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan Anak (Bandung: Rieneka

Cipta, 2019), 13.


Orang tua merupakan salah satu proses yang dijalani oleh pasangan yang memiliki
anak. Pasangan tersebut terdiri dari ayah dan ibu, yang akan memberikan contoh,
bimbingan, arahan, nasehat dan sikap yang baik ke anaknya.8
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa orang tua merupakan ayah
dan ibu yang mempunyai tanggung jawab yang besar untuk anaknya dan menjadi panutan
karena anak mula- mula akan mencontoh semua, baik buruk yang ada pada diri orang
tuanya. Orang tua atau ayah dan ibu adalah sosok yang memegang peranan penting dan
amat berpengaruh atas anak-anaknya. Tingkah laku anak akan menjadi baik jika tingkah
laku orang tua nya baik. Dan tinggah laku anak akan menjadi buruk jika orang tuanya
berprilaku buruk. Orang tua juga sosokorang yang mempunyai hubungan genetis.
Hubungan tersebut terjadi ketika ayah dan ibu yang menikah kemudian ibu melahirkan
anak-anaknya.
2. Pembentukan Karakter Anak
Karakter adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap
perasaan, perkataan, dan pernuatan berdasarkan normanorma agama, hukum tata-karma,
budaya, dan adat istiadat.9
Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga lima
tahun, kemampuan menalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar
masih terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulasi yang dimasukan kedalamnya
tanpa tanpa ada penyeleksi, mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga. 10
Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pondasi awal terbentuknya karakter sudah
terbangun sejak kecil dan orang tua lah yang menjadi pendidik utamanya. Dan faktor yang
mendukung terbentuknya karakter anak adalah lingkungan sekolah dan masyarakat. Dan
berbagai sumber lainya menambah pengetahuan yang akan mengantarkan seseorang
memiliki kemampuan yang sangat besar.

8 Ani Siti Anisah, “Pola Asuh Orang Tua Dan Impikasina Terhadap Pembentukan Anak,” Pendidikan Universal
Garuda 5, no. 1 (2011): 5.
9
Abdul Majid and Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013),
25
10
Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang
Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), 17
Hal ini sesuai dengan penjelasan dibawah ini bahwa proses pembentukan karakter
dapat melalui:11
a. Keluarga
b. Sekolahan
c. Lingkungan masyarakat.
“Karakter akan terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil
dalam mengambil keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain”. Dari
penjelasan diatas jelas bahwa karakter akan terbentuk karena kebiasaan. Karakter ini pada
akhirnya akan menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang. Namun ada beberapa
faktor yang membuat anak usia dini yang memiliki tingkah laku yang kurang baik seperti
berbicara yang kurang sopan, menggunakan suara yang terlalu tinggi terhadap orang yang
lebih tua, dan tidak jujur terhadap orang tua salah satunya kurangnyaa prrhatian orang tua
terhadap karakter anaknya.
Ada beberapa penelitian yang relavan dengan penelitian ini yang terdiri dari
beberapa judul diantaranya adalah sebagai berikut: Peneitian mengemukakan dan
menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti atau
berbeda dengan peneliti sebelumnya. Untuk itu di tinjauan krisis terdapat krisis terdapat
hasi kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini. Sehingga dapat ditentukan dimana
posisi penelitian yang akan dilakukan berada. Berdasarkan pengamatan dan penelusuran
peneliti sebagai literature kepustakaan tentang peran orang tua dalam membentuk karakter
anak. Penelitian menemukan beberapa tulisan penelitian yang diperoleh dalam skripsi.
Selanjutnya akan disajikan beberapa kutipan penelitian terkait di antaranya :
1. Penelitian Rika Devianti dengan judul “Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini.”
Hasil penelitian mengemukakan bahwa Anak usia dini yang berada pada usia 0-6 tahun
memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks dan sangat unik.
Pertumbuhan dan perkembangannya berkembang dengan sangat pesat tidak dapat
diulang pada masa mendatang. Pada usia dini pula dikatakan bahwa the golden age,
dimana anak pada usia dini dapat dengan mudah meniru dan menyerap berbagai
pengetahuan di lingkungannya. Atas dasar inilah perlu kiranya dilakukan pendidikan
karakter untuk anak usia dini, baik dilakukan oleh 11 pendidik/guru maupun orangtua

11
Majid and Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, 32.
selaku pendidik utama di dalam kehidupan anak. Karena pendidik dan orangtua
merupakan model bagi anak. 12
Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama
sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat perbedaan yaitu
penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter anak usia dini secara umum,
sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter anak .
2. Penelitian yang di lakukan oleh Nurdin yang berjudul “Peran Guru Dalam Membina
Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga
Sekampung Kabupaten Lampung Timur”. Metode yang digunakan pada Berdasarkan
kutipan hasil penelitian diatas, masing-masing pembahas sangat berkaitan. Persamaan
penelitian ini sama-sama membahas pada objek yang sama yaitu untuk mengetahui
pembentukana karakter anak. Namun terdapat perbedaan yang penulis teliti. Perbedaan
ini terdapat dalam sabjeknya yaitu peran guru pendidikan agama islam dan penulis
lebih menekankan bagaimana peran orang tua dalam membentek karakter anak.
Sehingga keunggulan dalam penelitian lebih berfokus pada orang tua. Karena orang
tua lah yang memiliki peran paling utama seperti berkewajiban membentuk karakter
anak (usia 6-12 Tahun). Dimana pada usia ini merupakan masa-masa anak mudah
dipengarui sehingga pembentukan karakter harus lebih ditekankan kepada pendidik
utamanya yaitu orang tua. Mengetahui peran guru dalam membina karakter anak di
TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten
Lampung Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama islam.
Sedangkan objeknya anak di TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa bahwa peran guru dalam membina karakter anak di
TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten
Lampung Timur cukup baik, kendati dalam kondisi tertentu tentu guru tidak dapat
memberikan pendidikan secara langsung, namun ada upaya lain seperti orang tua.13
Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama
sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat perbedaan yaitu
penelitian ini berfokus membahas peran guru dalam membina karakter anak,
sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter anak.

12
Rika Devianti, “Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini,” Mitra AshShibyan : Jurnal Pendidikan Dan
Konseling Volume 3, no. 2 (2020): 67.
13
Nurdin, “Peran Guru Dalam Membina Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan
Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini vol. 3, no. 1 (2020): 2.
3. Penelitian yang dilakukan oleh sariwandi Syahroni dengan judul “Peran orang tua dan
sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter”. Dengan hasil Karakter adalah sifat
psikologis, moral, dan tata krama yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari
orang lain. Karakter seseorang terlihat kembali dari keaslian kepribadian, kepribadian
yang baik kemudian disebut mulia, dan sebaliknya kepribadian buruk kemudian
disebut karakter tercela. Karena kepribadian seseorang tidak langsung berevolusi
secara pasif, namun secara aktif menggunakan kapasitasnya untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan.14
Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama
sama membahas tentang karakter anak. Namun, terdapat perbedaan yaitu penelitian ini
berfokus membahas peranan orang tua dan sekolah dalam pengembangan karakte anak
didik sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter
anak.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian
kualitatif deskriptif yang merupakan metode penelitian bertujuan mengambarkan secara
mendalam dan utuh yang berkenaan dengan keadaan realitas social dan berbagai fenomena
yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu penulis menggunakan penelitian kualitatif jenis
kualitatif deskriptiif untuk melakuakan eksplorasi seacara mendalam terhadap upaya guru
dalam menanakan nilai-nilai kesetaraan gender kepada anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga diperlukan subjek atau
informasi penelitian. Yang dimaksud dengan Subjek atau informasi adalah benda, orang,
tempat, dan data untuk variasi yang dipermasalahkan. Jadi subjek dari penelitian ini adalah
orang tua dalam pembentukan karakter anak didesa Tanjung Beringin. Sedangkan sumber
data yang dipergunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer
yang berupa wawancara dengan sumber informasi yaitu orang tua serta sumber data
sekunder berupa buku penunjang dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian
ini.
Dengan melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data dalam waktu secara berkesinambungan. Salah satu

14Sariwandi Syahroni, “Peranan Orang Tua dan Sekolah dalam Pengembangan Karakter Anak Didik”, Vol. 6, No. 1,
hal. 13
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data penelitian yang dikumpulkan
menggunakan teknik wawancara. Data penelitian ini dianalisis menggunakan model
interaktif. Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.
Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mengumpulkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian lapangan atau Field research, dalam menulis penelitian ini penulis
mengumpulkan data dari lapangan untuk menemukan pemecah masalah dari
permasalahaan yang ada secara relevan. Pendekataan yang digunakan di penelitian ini
adalah dengan menggunakan pendekataan metode kualitatif. Penelitian kuliatitatif itu
sendiri memiliki pengertian yaitu sebuah perencanaan penyelidikan atau inquiri untuk
memberikan tekananpada pencarian suatu makna, sebuah pengertian, karateristik, symbol
atau mendeskripsikan suatu fenomena dan sebagainya yang disajikan secara naratif.
Pengertian penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln adalah penelitian yang
digunakan untuk mengartikan sebuah fenomena yang sedang terjadi atau dilakukan dengan
menyertakaan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.15 Penggunaan
metode kualitatif ini adalah agar dapat menjawah sebuah pertanyaan yang berkenaan
dengan pengalaman, arti atau pandangan dari sudut narasumber. 16 Tujuan dari penelitian
kualitatif itu sendiri adalah untuk mendapatkan sebuah jawaban dari pernyataan atau
fenomena yang terjadi melalui suatu tahapan ilmiah yang dilakukan secara sistematis
dengan menerapkan pendekatan kualitatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian
kualitatif itu merupakan penelitian digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan yang
bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi dari subyek penelitian dengan
mendeskriptifkan melalui sebuah kata atau lisan terhadap suatu objek yang diamati.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Hasil menunjukan bahwa melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi
dilapangan bawasannya peran orang tua dalam membentuk karakter anak didesa Tanjung
Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yaitu

15
Umar Shidiq and Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan, Journal of Chemical
Information and Modeling, vol. 53, 2019.
16
K. Hammarberg, M. Kirkman, and S. De Lacey, “Qualitative Research Methods: When to Use Them and How to
Judge Them,” Human Reproduction 31, no. 3 (2016): 498–501, https://doi.org/10.1093/humrep/dev334.
Dari hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam membentuk karakter anak di Desa
Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu,
bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter anak dilakukan dengan lima peran
orang tua yaitu mendidik melalui menciptakan suasana hangat dan tentram, menjadi
panutan yang positif, bagi anak, memperhatikan karakter anak sebagai bahan ajar bagi
orang tua, dan memberikan keteladanan yang baik.
Hendaknya orang tua di Desa Tanjung Beringin lebih memaksimalkan prinsip
keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia untuk anak agar pembembentukan karakter
berjalan lebih efektif. Sebaiknya anak bersikap saling menghormati, sopan santu, memiliki
rasa tanggung jawab, baik hati dan mentaati peraturan. Dan anak harus dapat lebih terbuka
dengan kedua orang tua serta memahami kesibukan orang tua.
2. Pembahasan
Peran orang tua dalam membentuk karakter anak di Desa Tanjung Beringin
Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, bahwa peran
orang tua dalam membentuk karakter anak dilakukan dengan lima peran orang tua yaitu
mendidik melalui menciptakan suasana hangat dan tentram, menjadi panutan yang positif,
bagi anak, memperhatikan karakter anak sebagai bahan ajar bagi orang tua, dan
memberikan keteladanan yang baik.
Untuk itu di tinjauan krisis terdapat krisis terdapat hasi kajian terdahulu perlu
dilakukan dalam bagian ini. Sehingga dapat ditentukan dimana posisi penelitian yang akan
dilakukan berada. Berdasarkan pengamatan dan penelusuran peneliti sebagai literature
kepustakaan tentang peran orang tua dalam membentuk karakter anak.
Penelitian Rika Devianti dengan judul “Pendidikan Karakter untuk Anak Usia
Dini.” Hasil penelitian mengemukakan bahwa Anak usia dini yang berada pada usia 0-6
tahun memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks dan sangat unik.
Pertumbuhan dan perkembangannya berkembang dengan sangat pesat tidak dapat diulang
pada masa mendatang. Pada usia dini pula dikatakan bahwa the golden age, dimana anak
pada usia dini dapat dengan mudah meniru dan menyerap berbagai pengetahuan di
lingkungannya.17 “Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis
lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat
perbedaan yaitu penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter anak usia dini

Nurdin, “Peran Guru Dalam Membina Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan
17

Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini vol. 3, no. 1, 2020, hal. 2.
secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan
karakter anak”.
Penelitian Ni Kadek Santya Pratiwi dengan judul “Pentingnya Peran Orang Tua
dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar” Hasil penelitian mengemukakan
Kunci utama keberhasilan dalam membangun karakter positif pada anak adalah
keteladanan dimana orang tua harus menjadi orang yang memiliki karakter positif.
Perbuatan dan amal baik ini bukan hanya menjadi contoh nyata bagi anak tentang
bagaimana karakter positif terwujudkan dalam segala sikap, perkataan dan perbuatan kita,
tetapi juga menjadi penyemangat sekaligus untuk memudahkan anak kita dalam proses
tumbuh kembangnya.18 “Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis
lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter. Namun, terdapat perbedaan yaitu
penelitian ini berfokus membahas pentingnya peran orang tua dalam pendidikan karakter
anak usia sekolah dasar, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam
pembentukan karakter anak”.
Penelitian M. Rezi Andhika dengan judul “Peran Orang Tua sebagai Sumber
Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini” dengan hasil penelitian yaitu Peran orang tua
menjadi faktor penentu bagi perkembangan anak baik fisik maupun mental adalah peran
kedua orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan
sampai dia dewasa. Dalam proses pembentukan pengetahuan, melalui berbagai pola asuh
yang disampaikan oleh orang tua sangatlah penting. Pendidikan dalam keluarga sangat
berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-nilai
keagamaan dan moral serta ketrampilan sederhana anak.19 “Terdapat persamaan penelitian
ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter.
Namun, terdapat perbedaan yaitu penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter
anak usia dini secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam
pembentukan karakter anak”.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui lebih
mendalam tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter anak terhadap
perkebangan zaman seperti pada masa sekarang ini. Karena pada masa sekarang peranan
orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.

18 Ni Kadek Santya Pratiwi, “Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar”,
vol. 3, no. 1, 2018, hal. 90
19 M. Rezi Andhika, “Peran Orang Tua sebagai Sumber Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini”, Vol. 13, No.1,

Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 2021, hal. 73


Dari penelitian ini ada kelemahan dan implikasi dari sebuah penelitian bisa dilihat
dari segi perbedaanna yaitu penelitian ini berfokus membahas peran guru dalam membina
karakter anak, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan
karakter anak dan penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter anak usia dini
secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan
karakter anak. Dengan melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dalam waktu secara
berkesinambungan.

KESIMPULAN
Dari pengamatan ini anak-anak pada lingkungan tersebut masih banyak yang tidak
mencerminkan karakter integritas yaitu salah satu dari 5 karakter yang harus ada dan
ditanamkan pada anak usia dini. Dari hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam
membentuk karakter anak di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara, Kabupaten
Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran orang tua
dalam membentuk karakter anak dilakukan dengan lima peran orang tua yaitu mendidik
melalui menciptakan suasana hangat dan tentram, menjadi panutan yang positif, bagi anak,
memperhatikan karakter anak sebagai bahan ajar bagi orang tua, dan memberikan
keteladanan yang baik. Hendaknya orang tua di Desa Tanjung Beringin lebih
memaksimalkan prinsip keadilan dalam mengatur waktu yang tersedia untuk anak agar
pembembentukan karakter berjalan lebih efektif. Sebaiknya anak bersikap saling
menghormati, sopan santu, memiliki rasa tanggung jawab, baik hati dan mentaati peraturan.
Dan anak harus dapat lebih terbuka dengan kedua orang tua serta memahami kesibukan
orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid and Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2013), 25
Abdulah Idi Dan Safarina, Etika Pendidikan Keluarga Sekolah Dan Masyarakat (Jakarta:
Rajawali Press, 2019), 12.
Ani Siti Anisah, “Pola Asuh Orang Tua Dan Impikasina Terhadap Pembentukan Anak,”
Pendidikan Universal Garuda 5, no. 1 (2011): 5.
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis
(Yogyakarta: Suka Press, 2014), 12.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pustaka Grafika, 2003), 276.
Dewi Salma Prawiradilaga dan Eviline Sirega, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta:
Prenada Media Group, 2004), 65.
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, Dan Keunggulannya, (Jakarta:
PT. Grasindo, 2010). 49 1 50,” n.d., 50–62.
K. Hammarberg, M. Kirkman, and S. De Lacey, “Qualitative Research Methods: When to
Use Them and How to Judge Them,” Human Reproduction 31, no. 3 (2016): 498–
501, https://doi.org/10.1093/humrep/dev334.
Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan
Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab (Jakarta: Bumi Aksara,
2019), 17
Majid and Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, 32.
Mualamatul Musawamah, Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembentukan Karakter Anak
di Kabupaten Demak, Vol.3, No. 2, JurnaL Al- Hikmah, 2021, hal.54
Muhammad Roeslin, Kajian Islam Tentang Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
(Bandung: Rieneka Cipta, 2019), 13.
M. Hidayat Ginanjar, Keseimbangan Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak
Vol. 02, Jurnal Pendidikan Islam, 2013, hal. 230
M. Rezi Andhika, “Peran Orang Tua sebagai Sumber Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia
Dini”, Vol. 13, No.1, Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 2021, hal. 73
Ni Kadek Santya Pratiwi, “Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter
Anak Usia Sekolah Dasar”, vol. 3, no. 1, 2018, hal. 90
Nurdin, “Peran Guru Dalam Membina Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa
Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur,” Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 3, no. 1 (2020): 2.
Rika Devianti, “Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini,” Mitra AshShibyan : Jurnal
Pendidikan Dan Konseling Volume 3, no. 2 (2020): 67.
Septi Irmalia, Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini, Vol. 5, No.
1, Jurnal El-Hamrah (Kependidikan dan Kemasyarakatan), hal.31
Sariwandi Syahroni, “Peranan Orang Tua dan Sekolah dalam Pengembangan Karakter
Anak Didik”, Vol. 6, No. 1, hal. 13
Umar Shidiq and Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan,
Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, 2019.
Walgito Bimo, Psikologi Sosial Suatu Pengantar (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,
2010), 29.

Anda mungkin juga menyukai