Anda di halaman 1dari 22

6

BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritik
1. Peran Orang Tua
a.Pengertian Peran Orang Tua
Peran didefinisikan sebagai harapan-harapan yang diorganisasi
terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk orientasi
motivasional individu terhadap yang lain1. Peran merupakan aspek
dinamis kedudukan, yaitu seseorang yang melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya.2 Peran juga dapat diartikan sebagai suatu bagian dari tugas
utama yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai
organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara orangtua
adalah ”orang yang sudah tua, ayah, ibu/orang yang dianggap tua”. Selain
itu, pendapat lain mengatakan “orangtua adalah pembina pribadi yang
pertama dalam hidup anak-anak.3 dan Pada penelitian ini yang dimaksud
dengan kata peran yaitu kewajiban ataupun tugas yang orang tua
laksanakan pada anaknya. Sangat penting dan juga berpengaruh peran dari
orang tua pada pendidikan anaknya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa peran


orangtua merupakan suatu tugas utama yang harus dilakuakan oleh setiap
orangtua yaitu ayah dan ibu kepada anaknya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Seseorang yang pertama kali dikenal oleh seorang anak itulah
yang dikatakan orang tua. Manusia yang mempunyai jasa paling besar
bagi anak-anaknya adalah orang tua. Orang tua memegang peranan yang
penting yaitu menjadi penanggung jawab, menjadi pemimpin keluarga dari
keselamatana setiap warganya baik dunia maupun akhirat 4 Orangtua
1
Jhon Scott. Sosiologi The Key Koncepts. Jakarta Rajawali Pers. 2011. h.228
2
SoerjonoSoekanto & Budi Sulistyowati. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Press,
2013), h. 217.
3
Zakiah Daradjat. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta. Bulan Bintang. 2010. h. 67
4
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan…, h. 177.
7

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena


dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian
bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga
dengan orangtua sebagai pendidik pertama.5 Pada setiap anak keterlibatan
orang tuanya penting sejak awal kehadiran mereka dibumi, contohnya
peran memberikan pendidikan.

Kewajiban dari orang tua bukan hanya pada peran pendidikan saja,
namun eksistensi diri juga perlu ditemukan dihadapan Allah sebagai
makhluk mempunyai jasmani dan juga rohani yang sehat selain itu juga
terhadap makhluk yang lain terutama pada manusia 6 Dalam diri orang tua
yang melekat tugas memberikan pendidikan juga menjadi perintah dalam
agama, Maka orangtua di dalam keluarga harus dan merupakan kewajiban
kodrati untuk memperhatikan anak-anaknya serta mendidiknya sejak anak
itu kecil bahkan sejak dalam kandungan. Seperti yang dijelaskan dalam
Al-Quran Surat An Nahal ayat 78 yaitu:7

‫َو ُهّٰللا َاْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢن ُبُط ْو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َشْئًـ ۙا َّوَجَع َل َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـ َد َة ۙ َلَع َّلُك ْم‬
‫َتْشُك ُرْو َن‬

Artinya :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An Nahal : 78 )8

Islam memandang keluarga sebagai lingkungan pertama individu


di mana ia berinteraksi. Islam juga memandang kedua orang tuanya adalah
penanggung jawab terpeliharanya fitrah seorang anak. Demikian juga
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak disebabkan oleh
ketidak waspadaan orang tua terhadap perkembangan anak. Rasulullah
berkata: “Setiap anak dilahirkan berdasarkan fitrah, lalu kedua orang
5
Dindin Jamaludin. Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta. Bulan Bintang. 2010 h. 17.
6
Moh Roqib, Ilmu Pendidikan…, h. 39.
7
Abu Ahmadi. Ilmu Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. 2015. Cet III, h. 177
8
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Kalam Mulia. 2010. Cet VIII, h. 282
8

tuanyalah yang membuatnya memeluk agama Yahudi, Nasrani, atau


Majusi.” (HR. Abu Hurairah dalam kitab Muwatta’ Imam Malik Juz 2). Al-
Qur’an dan Hadist telah menganjurkan kepada orang tua untuk
mempersiapkan diri mendidik anak dengan memberikan bekal yang
cukup, baik dari perkembangan moral atau pendidikan formal beserta
materi atau kebutuhan anak itu sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam surat An-Nisa; ayat 9, yang artinya: “Dan hendaklah takut kepada
Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”9

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa orang tua wajib mendidik
anak-anaknya sejak kecil dan bertanggung jawab terpeliharanya fitrah
seorang anak Karena anak adalah amanah yang dititipkan Allah kepada
orang tua untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dan didik dengan sebaik-
baiknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa Orangtua
merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena
dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian
bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga
dengan orangtua sebagai pendidik pertama.10 Pada setiap anak keterlibatan
orang tuanya penting sejak awal kehadiran mereka dibumi, contohnya
peran memberikan pendidikan.

b. Bentuk-bentuk Peran Orang Tua Terhadap Anak

9
Ahmad Yanizon.Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Moral Anak. Jakarta. Bulan Bintang.
2021 h. 03.
10
Dindin Jamaludin. Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta. Bulan Bintang. 2010 h.
17.
9

Orang tua adalah sosok yang paling penting dalam kehidupan anak.
Melalui orang tualah anak mendapatkan kesan pesan pertama tentang
dunia luar. Untuk dapat mendidik dan membina anak dengan baik, maka
11
orang tua harus menjalankan peran-perannya dengan baik juga Peran
antara orang tua yang satu dengan orang tua yang lain pastinya berbeda.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh masalah pendidikan, masalah
pekerjaaan orang tua atau masalah yang lain-lainnya.

a. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak


Perlunya dorongan, melakukan bimbingan, memberikan motivasi,
serta fasilitas secara terus menerus dari orang tua untuk melaksanakan
peran dalam memberikan pendidikan. Untuk bisa mencapai pendidikan
anak yang baik. Berikut beberapa peran orang tua dalam pendidikan anak
adalah sebagai berikut:12

1) Mengajarkan anak pendidikan agama

Pendidikan agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia,


apalagi bagi kehidupan anak usia dini. Anak usia dini perlu sekali untuk
diberikan bekal agama agar nantinya anak dapat tumbuh dan kembang
sesuai ajaran agama yang dianutnya. Dalam pendidikan agama, orang tua
dapat mengajarkan berbagai hal kepada anak antara lain mengajarkan anak
untuk beribadah, mengajarkan anak membaca serta menyuruh anak untuk
mengikuti kegiatan yang bersifat positif.

2) Mengajarkan anak pendidikan sosial

Pendidikan sosial adalah suatu pendidikan yang mengajarkan


bagaimana kita berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain secara
baik sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Orang tua perlu
mengajarkan sikap-sikap sosial kepada anak agar nantinya anak dapat

11
Mardiyah, "Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak", Jurnal Kependidikan, Vol. 3, No. 2, November 2015, h. 113-122.
12
Efrianus Ruli, "Tugas dan Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak", Jurnal Edukasi Nonformal,
April 2020, h. 145-146.
10

berinterkasi mudah dengan orang lain dan tidak akan canggung apabila
bertemu dengan orang yang baru. Orang tua dapat mengajarkan
pendidikan sosial kepada anak melalui beberapa hal antara lain
mengajarkan anak untuk saling menyayangi sesama saudara, mengajarkan
anak untuk saling menyapa, mengajarkan anak untuk hidup secara hemat,
mengajarkan anak untuk menjalin persahabatan yang baik kepada saudara
dan orang lain, dan yang terakhir mengajarkan anak untuk memiliki sikap
adil.

3) Mengajarkan anak pendidikan akhlak

Pendidikan akhlak adalah suatu pendidikan yang berhubungan


dengan tingkah laku atau kepribadian seseorang. Pendidikan akhlak sangat
penting diberikan kepada anak sejak usia dini karena anak pada usia dini
masih suci dan bersih dan belum terkontaminasi dengan berbagai hal yang
buruk13 Orang tua sebagai orang yang pertama yang dikenal oleh anak
perlu sekali mengajarkan dan mencontohkan perbuatan-perbuatan yang
mulia kepada anak seperti mengajarkan anak sifat jujur, mengajarkan anak
sikap sabar, dan lain sebagainya.

Selain itu, peran orang tua menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional) adalah sebagai berikut:14

1) Peran sebagai pendidik


Arti penting dari pendidikan serta ilmu pengetahuan yang
diperoleh disekolah perlu ditanamkan orang tua pada anaknya. Juga
penanaman nilai agama serta moral terutama yang berkaitan pada
kejujuran juga perlu diberikan penanaman pada anak usia dini untuk
menjadi bekal mereka dalam menghadapi berbagai perubahan yang bisa
terjadi.

13
Herawati, "Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dini", Vol. 3, No. 2, Desember 2017, h. 128-136.
14
I. Wirdhana, dkk, Komunikasi Efektif Orang Tua dengan Remaja, (Jakarta: BKKBN, 2014),
h.68.
11

2) Peran sebagai pendorong


Diperlukan dorongan dari orang tua dalam menumbuhkan perasaan
berani serta percaya diri ketika anak berada dalam masa peralihan untuk
menghadapi masalah.

3) Peran sebagai panutan


Dalam kehidupan sehari-hari orang tua hendaknya memberikaan
teladan maupun ccontoh yang baik pada anaknya seperti berkata jujur.

4) Peran sebagai pengawas


Pengawasan terhadap sikap serta perilaku anak dari pengaruh berbagai
lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat
untuk tidak keluar dari jalur jati dirinya.

b. Peran Orang Tua Terhadap Anak

Orang tua memiliki peran yang beragam dalam kehidupan anak,


mulai dari mendidik anak, menafkahi anak, membimbing anak, mengasuh
anak dan masih banyak peran yang dimiiliki oleh orang tua terhadap
anaknya. Berikut akan dijelaskan beberapa peran orang tua terhadap
anaknya antara lain:

1) Memberikan arahan dan bimbingan

Yang memiliki peranan untuk menjadi pembina utama pada


kehidupan anak adalah orang tua. Unsur pendidikan secara tidak langsung
yang berasal dari kepribadian orang tua, sikap serta cara dalam hidup.
Sikap dari orang tua pada agama dan juga gura agama memberikan
pengaruh pada sikap anak terhadap guru agama maupun pendidikan agama
yang ada disekolah. Dalam pengembangan bakat serta minat dari anak
pada dirinya diperlukan bimbingan dari kedua orang tua. Pendidikan sejak
dini untuk mengembangkan bakat serta minat pada anak.
12

Instruksi dan tuntunan diberikan kepada anak khususnya pada


beberapa hal baru yang belum anak kenali. Dalam memberinya tuntunan
ke anak akan sebaiknya diberi saat anak masih berumur awal. Orangtua
semestinya menuntun anak semenjak lahir ke hidup sesuai tuntunan agama
yang diyakininya, hingga anak terlatih hidup sesuai nilai-nilai adab yang
diberikan oleh agama. Memberinya pembimbingan yang memiliki arti
memberinya informasi pada anak untuk melangsungkan penyiapan-
persiapan menghadapi beberapa hal yang belum dijumpai awalnya atau
agar dilaksanakan dengan memprediksi tujuan dan hasil yang bakal diraih
dan perbuatan yang perlu dilaksanakan15

2) Memberikan motivasi

Manusia hidup di dunia tentunya mempunyai harapan, kemauan


atau keinginan. Karena ada keinginan itu pasti muncul semangat dalam
kehidupannya, walupun kadang untuk meraihnya membutuhkan usaha
yang demikian sulit. Kesuksesan mencapai atau penuhi keperluan itu
memunculkan rasa senang dalam diri manusia yang pada akhirannya
memunculkan dorongan untuk menggapai kemauan lainnya. Dengan
begitu, tiap tindakan manusia ada selalu suatu hal yang mendorongnya.
Suatu hal itu dikenali dengan istilah motivasi, walau terkadang motivasi
itu tidak demikian terang atau mungkin tidak diakui oleh pelakunya.16

3) Memberikan teladan yang baik

Keteladanan jadi hal yang khusus dalam mendidik anak. Anak akan
mengikuti atau meniru sikap apa yang sudah dilakukan orangtua dan orang
disekelilingnya, baik itu sikap yang bagus atau sikap yang buruk. Oleh
karenanya, jika orangtua akan mengajari mengenai arti kecerdasan religius
pada anak, karena itu orangtua sudah seharusnya mempunyai kecerdasan
religius.17
15
Charles Schaefer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, (Jakarta: Effhar Dahara Prize), h. 71.
16
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), h. 60.
17
Supardi dan Aqila Smart, Ide-Ide Kreatif Mendidik Anak Bagi Orang Tua Sibuk, ( Jogjakarta:
Katahati, 2010), h. 36.
13

4) Memberikan pengawasan

Pengawasan ialah poin penting dalam mendidik anak, karenanya


pemantauan sikap anak bisa terkontrol secara baik, hingga jika anak
bertingkah yang tidak bagus dapat segera dijumpai dan dibetulkan oleh
orang tuanya. Dengan begitu, pengawasan ke anak sebaiknya diberi
semenjak anak berumur dini hingga semua sikap yang sudah dilakukan
anak bisa dijumpai langsung. Disamping itu, pemantauan yang ketat pada
dampak budaya asing harus juga dilaksanakan. Karena banyak budaya
asing yang riil berlawanan dengan tuntunan agama Islam. Karena itu bila
ketentuan-ketentuan agama bisa dimengerti oleh orangtua dan bisa
dikerjakan pada anak jadi tidak akan terjadi permasalahan.18

Dari penjelasan diatas bentuk Peran Orang Tua Terhadap Anak


yaitu perlunya pembentukan moral anak yang baik. Karena orang tua
adalah madrasah pertama bagi anak-anak mereka dirumah.

c. Tanggung Jawab Orang Tua terhadap anak usia 5-6 Tahun.

Sesuai dengan pendapat dari Abdullah Nashih Ulwan dalam


karyanya yang menyatakan bahwa orang tua mempunyai lima tanggung
jawab pada anaknya, yakni19

1. Tanggung jawab pendidikan iman


Melakukan pengikatan pada anak dengan keimanan yang mendasar
sesuai pada rukun islam serta memberikan dasar syariat sejak usia dini
kepada mereka adalah yang dimaksud dengan pendidikan iman. Hal yang
dilakukan penetapan dengan melalui pemberitaan yang bersifat benar yang
berkaitan dengan hakikat keimanan serta permasalahan gaib adalah yang
dimaksud dengan dasar keimanan. Yang dimaksud dengan hakikat
keimanan ataupun permasalahan gaib yaitu iman kepada Allah, iman
kepada malaikat, iman pada kitab, iman kepada rasul, iman pada siksa

18
Zakiah Darajat, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, (t.k: t.p, t.t), h. 95.
19
Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam Jilid 1, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), h.
165.
14

kubur, hari pembangkitan, hari hisab, surga dan neraka serta semua
perkara yang bersifat baik.

Rukun Islam adalah setiap ibadah yang bersifat badani maupun


materi seperti halnya shalat, puasa, zakat, dan haji bagi orang yang
mampu. Dan yang dimaksud dengan dasar-dasar syariat ialah segala yang
berhubungan dengan sistem atau aturan Ilahi dan ajaran-ajaran Islam,
berupa akidah, ibadah, akhlak, perundang-undangan, peraturan, dan
hukum.

2. Tanggung jawab pendidikan moral


Serangkaian dari prinsip dasar moral dan juga keutamaan sikap
yang anak sejak masa pemula hendaknya miliki serta menjadikan mereka
seorang mukalaf yaitu dalam kehidupan siap untuk mengarunginya itulah
yang dimaksud dengan pendidikan moral Apabila pada masa pertumbuhan
serta perkembangan pada masa kanak-kanaknya telah memegang landasan
iman kepada Allah serta menjadi terdidik agar senantiasa mempunyai rasa
takut, ingat serta pasra dan juga meminta pertolongan, maka nantinya ia
mempunyai kemampuan serta bekal dari pengetahuan dalam menerima
sebuah keutamaan maupun kemuliaan. Sebab benteng pertahanan religius
yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan mengingat Allah yang telah
dihayati dalam dirinya dan instropeksi diri yang telah menguasai seluruh
pikiran dan perasaan telah memisahkan anak dari sifat-sifat jelek,
kebiasaan-kebiasaan dosa, dan tradisi-tradisi jahiliyah yang rusak.

3. Tanggung jawab pendidikan fisik


Untuk menjadi anak yang tumbuh dengan dewasa serta mempunyai
kondisi fisik yang kuat, semangat, dan sehat, maka tanggung jawab yang
diberikan Islam pada orang tua, serta pengajar yaitu tanggung jawab
pendidikan fisik. Apabila anak memiliki fisik yang kuat, maka anak juga
akan semangat dalam mendapatkan pendidikan yang diberikan oleh orang
tua ataupun oleh gurunya.
15

4. Tanggung jawab pendidikan rasio (akal)


Yang dimaksud dengan pendidikan rasio (akal) adalah membentuk
pola pikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat seperti: ilmu-ilmu
agama, kebudayaan dan peradaban. Dengan demikian, pikiran anak
menjadi matang, bermuatan ilmu, kebudayaan, dan sebagainya. Tanggung
jawab ini tidak kalah pentingnya dibanding tanggung jawab lain yang telah
disebutkan sebelumnya, semisal tanggung jawab pendidikan keimanan,
moral, dan fisik.

5. Tanggung jawab pendidikan kejiwaan


Pendidikan kejiwaan bagi anak dimaksudkan untuk mendidik anak
semenjak mulai mengerti supaya bersikap berani terbuka, mandiri, suka
menolong, bisa mengendalikan amarah dan senang kepada seluruh bentuk
keutamaan jiwa dan moral secara mutlak. Tujuan dari pendidikan ini ialah
membentuk, membina dan menyeimbangkan kepribadian anak. Sehingga
ketika anak sudah mencapai usia taklif (dewasa) ia dapat melaksanakan
kewajiban-kewajiban yang dibebankan pada dirinya secara baik dan
sempurna.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab


orang tua terhadap anak adalah tanggung jawab dunia akhirat, karena anak
merupakan Amanah yang Allah titipkan untuk kita sebagai tanggung
jawab yang akan kita tanggung di akhirat.

2. Pembiasaan Sedekah

a. Pengertian Sedekah

۞ ‫اَل َخ ۡي َر ِفۡى َك ِثۡي ٍر ِّم ۡن َّنۡج ٰو ٮُهۡم ِااَّل َم ۡن َاَم َر ِبَص َد َقٍة َاۡو َم ۡع ُر ۡو ٍف َاۡو ِاۡص اَل ٍۢح َبۡي َن الَّناِسؕ َو َم ن َّيۡف َع ۡل‬
١١٤ ‫ٰذ ِلَك اۡب ِتَغٓاَء َم ۡر َض اِت ِهّٰللا َفَس ۡو َف ُنـۡؤ ِتۡي ِه َاۡج ًرا َع ِظ ۡي ًم ا‬

Artinya : “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan


mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah,atau berbuat ma´ruf, atau mengadakan perdamaian di
16

antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikiankarena mencari


keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar.” (Qs. an-Nisa : : 114)20

Ayat diatas menjelaskan secara sekilas mengenai makna sedekah.


Dapat diartikan bahwa sedekah berarti mengambil beberapa bagian dari
rezeki yang diperoleh untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya, dengan berlandaskan keikhlasan hati untuk memperoleh
ridho Allah SWT.21

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata sedekah berarti


“derma”22 Kata sedekah merupakan kata serapan yang diambil dari bahasa
arab“shadaqah” yang berarti benar23.Sedekah merupakan sebuah
pemberian yang dilakukan secara spontan dan sukarela dari seorang
muslim kepada orang lain, tanpa adanya batasan waktu dan jumlah. Dapat
juga diartikan sebagai sebuah pemberian yang diberikan oleh seseorang
sebagai suatu kebaikan yang hanya mengharap ridha Allah SWT saja.
Pemahaman sedekah dalam pengertian diatas oleh para fuqaha (ahli fiqih)
disebut sebagai shadaqah at-tatawun (sedekah secara spontan dan
sukarela)24

Beberapa tokoh berpendapat mengenai makna sedekah.


Muhammad Yunus dan Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa sedekah
adalah pemberian harta kepada orang yang membutuhkan, orang-orang
fakir atau pihak yang berhak menerima sedekah, tanpa disertai imbalan
dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Al Juraij mengatakan bahwa
sedekah adalah segala pemberian, baik itu berupa harta, berupa sikap,

20
Alquran, an-Nisa ayat 114, Alquran dan Terjemahnya (Bandung: Departemen Agama RI, CV
Penerbit Diponegoro, 2010), h.97.
21
Wahyu Indah Retnowati, Hapus Gelisah Dengan Sedekah (Jakarta : Qultummedia, 2009), h.5.
22
Trisno Yuwono & Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahsa Indonesia Praktis ( Surabaya : Arkola,
2016), h.367.
23
Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia (Jakarta : PT.Mahmud Yunus, Wadzuriyah, 2017),
h.214.
24
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal Disandur Dari Kitab:Min Ajaib As
Sadaqah (Semarang : Aneka Ilmu), h.8.
17

ataupun berupa perbuatan baik, yang mana pemberian itu hanya


mengharapkan ridho Allah SWT.25

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sedekah


merupakan sebuah kegiatan untuk memberikan sesuatu dari seorang
muslim yang bersifat material atau non material kepada orang lain
(seperti : fakir miskin, kerabat keluarga, ke masjid, ataupun untuk jihad fi
sabilillah) dengan hati yang ikhlas dan bertujuan hanya untuk
mendapatkan ridho Allah SWT.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sedekah berarti


mengambil beberapa bagian dari rezeki yang diperoleh untuk diberikan
kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dengan berlandaskan
keikhlasan hati untuk memperoleh ridho Allah SWT.

b. Dalil Perintah Sedekah

ؕ ‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۤۡو ا َاۡن ِفُقۡو ا ِمَّم ا َر َز ۡق ٰن ُك ۡم ِّم ۡن َقۡب ِل َاۡن َّي ۡا ِتَى َي ۡو ٌم اَّل َبۡي ٌع ِفۡي ِه َو اَل ُخ َّل ٌة َّو اَل َش َفاَع ٌة‬
٢٥٤ ‫َو اۡل ٰك ِفُر ۡو َن ُهُم الّٰظ ِلُم ۡو َن‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan
Allah) Sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa´at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”(Qs. al-
Baqarah : 254)26

‫ُقْل ِّلـِع َباِدَى اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا ُيِقۡي ُم وا الَّص ٰل وَة َو ُيۡن ِفُقۡو ا ِمَّم ا َر َز ۡق ٰن ُهۡم ِس ًّر ا َّوَع اَل ِنَيًة ِّم ۡن َقۡب ِل َاۡن َّيۡا ِتَى َيۡو ٌم اَّل‬
٣١ ‫َبۡي ٌع ِفۡي ِه َو اَل ِخ ٰل ٌل‬
Artinya : “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman:"Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian
rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun

25
Nurlaela Isnawati, Sepuluh Amal Shalih Yang Membuat Tubuh Selalu Sehat (Jogjakarta: Sabil,
2018), h.159-162.
26
Choiruddin Hadhiri, Klasifikasi Kandungan Alquran Jilid I (Jakarta : Gema Insani, 2005),
h.257.
18

terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak
ada jual beli dan persahabatan.” (Qs. ibrahim :31)27

Dalil-dalil di atas merupakan perintah untuk setiap muslim agar


bersedekah, dan juga sebuah penegasan akan pentingnya sedekah dalam
Islam.Perintah bersedekah tidak hanya untuk harta, tetapi juga untuk
persendian juga. Orang kaya dengan kelebihannya dituntut untuk
bersedekah dengan dua cara,material dan non material. Sedangkan untuk
orang yang kurang mampu, dapat bersedekah dengan alternatif-alternatif
yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian setiap
muslim dengan kondisi apapun dapat melakukan sedekah, orang kaya
tidak harus menunggu hartanya berlipat ganda dan orang yang kurang
mampu tidak perlu untuk menjadi kaya dulu untuk bersedekah.

c. Hukum Sedekah
Para fuqoha’ menyepakati bahwa sedekah dasar hukumnya adalah
sunah, mendapatkan pahala bila dikerjakan dan rugi bila
ditinggalkan.Kesepakatan itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah
al-Baqarah ayat 280.28

٢٨٠ ‫َو ِاۡن َك اَن ُذ ۡو ُع ۡس َر ٍة َفَنِظ َر ٌة ِاٰل ى َم ۡي َسَرٍة ؕ َو َاۡن َتَص َّد ُقۡو ا َخ ۡي ٌر َّلـُك ۡم ِاۡن ُك ۡن ُتۡم َتۡع َلُم ۡو َن‬

Artinya : “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah Tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.” (Qs. al-Baqarah :280).29
Selain sunah mu’akkad, hukum sedekah bisa berubah menjadi haram,
yaitu dalam sebuah persoalan apabila orang yang akan bersedekah
mengetahui dengan pasti bahwa penerima sedekah akan menggunakan
harta sedekah untuk kemaksiatan. Dapat juga berganti menjadi wajib, yaitu

27
Alquran, Ibrahim ayat 31, h.260.
28
Imam Haihaqi Kusuma Wardana, “Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur” (skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah,2018), h.18.
29
Alquran, al-Baqarah ayat 280, h.47.
19

apabila seseorang telah bernazar akan bersedekah kepada seseorang atau


kepada sebuah lembaga tertentu. Dalam kasus lain wajib bersedekah
terjadi juga apabila seseorang menjumpai orang lain yang sangat
membutuhkan dan dapat mengancam jiwanya. Misalnya, menjumpai
seorang pengemis yang belum makan selama tiga hari dan orang tersebut
sudah terlihat sangat lemas, sementara kita memiliki makanan yang lebih,
maka wajib kita bersedekah kepadanya.30

d. Macam-macam Sedekah
Berikut ini beberapa hal yang termasuk dalam sedekah :

1) Tasbih, Tahlil, Tahmid dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :


“Setiap manusia yang merupakan keturunan Adam itu diciptakan dengan
360 ruas tulang. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil,
bertasbih, dan beristighfar kepada Allah, menyingkirkan batu, duri,
ataupun tulang dari jalan yang dilalui manusia, atau memerintahkan
manusia kepada kebaikan atau melarang mereka dari kemungkaran,
sebanyak 360 kali, maka sesungguhnya orang itu telah memasuki sore
hari dalam keadaan telah menjauhkan dirinya dari neraka.”
(HR.Muslim).31 Oleh karena itulah para sahabat diminta oleh Rasullah
untuk mengerjakan hal itu.Karena tasbih, tahlil dan tahmid merupakan
salah satu bentuk sedekah yang tentunya memiliki nilai ibadah pada Allah
SWT.

2.) Sedekah Jum’at

Hari Jum’at adalah hari yang istemewa bagi umat Islam. Hari
dimana umat Islam melaksanakan sholat Jum’at Menurut Ibnu Katsir
dinamai hari Jum’at karena hari itu merupakan saat berkumpul. Hari
30
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h.8-9.
31
Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, Ringkasan Shahih
Muslim,h.278-279.
20

Jum’at memang di khusukan untuk umat Islam, bukan untuk umat yang
lain. Dari Hurairah dan Hudhaifah RA :“Allah menyimpangkan kaum
sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu,
sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah
membawa kita dan menunjukkan kita kepada hari Jum’at.” (HR.
Muslim).57 Hari Jum’at merupakan satu-satunya hari yang menjadi nama
salah satu surah dalam Alquran, yakni surah al-Jumu'ah. Surah al-Jumu’ah
merupakan surah yang ke 62 dan termasuk surat madaniyah, memiliki 11
ayat, 180 kalimat dan 576 huruf.32

2) Senyum
Menunjukan keceriaan wajah dan kegembiraan hati kepada sesama
muslim adalah sedekah. Rasulullah SAW bersabda :“senyum kepada
saudaramu adalah sedekah.’(HR. Timidzi dan al-Albani
menghasankannya).33

Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda : “janganlah


kalian menganggap remeh suatu kebaikan pun. Jika ia tidak
mendapatkannya, maka hendaklah ia Ketika menemui saudaranya ia
menemuinya dengan wajah ramah, dan jika engkau membeli daging, atau
memasak dengan periuk atau kuali, maka perbanyak kuahnya dan berikan
pada tetangggamu dari padanya.”(HR. Tirmidzi)34

Syekh A’idh al-Qarni berpendapat bahwa senyum merupakan kata


yang indah menarik hati dan menggembirakan. Allah telah mencukupi
kebutuhan hamba-hambanya.Lautan dengan segala isinya, kebun-kebun
yang subur, hewan-hewan yang halal di konsumsi,burung-buirung
berkicauan di pagi hari, serta keindahan alam. Begitulah syekh A’idh al-
Qarni melukiskan kata senyum35

32
Komarudin Ibnu Mikam, Rahasia & Keutamaan Hari Jumat (Jakarta: QultumMedia, 2007),
h.24.
33
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h.32.
34
Abdul Hamid, Rajin Sedekah Tapi,h. 21.
35
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal,h. 33.
21

Maka setiap muslim sangat dianjurkan Untuk tersenyum. Senyum


yang bernilai sedekah ialah senyum yang tulus, berasal dari lubuk hati.
Senyum yang berfungsi untuk membahagiakan, menghormati dan
memuliakan orang lain.
3) Membantu Orang Lain
Contoh dari membantu orang lain diantaranya : seorang anak
membantu temannya yang sedang jatuh dari sepeda memberikan air
minum kepada teman yang tidak membawa air minum dan memberikan
pinjaman pinsil Ketika ada teman yang tidak membawa pinsil ketika
menulis.

4) Mendamaikan Dua Orang yang Berseteru


Dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda :“Setiap ruas persendian insan adalah shadaqah,matahari yang
terbit setiap hari adalah shadaqah, mendamaikan di antara manusia yang
berselisih adalah shadaqah.” (HR.Bukhari)36

5) Menjenguk Orang Sakit


Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAWbersabda : “Barangsiapa
yang menafkahkankelebihan hartanya di jalan Allah SWT. Maka Allah
SWT akan melipat gandakannya menjadi tujuh ratus. Dan, barangsiapa
yang berinfaq untuk diri dan keluarganya, atau menjenguk sakit, atau
menyingkirkan duri, maka ia mendapatkan kebaikan, serta kebaikan
sepuluh kali lipatnya. Puasa itu ibarat tameng selama ia tidak merusaknya.
Dan, barangsiapa yang diuji oleh Allah pada fisiknya maka itu akan
menjadi penggugur (dosa-dosanya).” (HR. Ahmad)37

36
Syaiful Bahri, Amalan-Amalan Super Ringan, Tapi Berpahala Besar (Yogyakarta: Sabil, 2020),
h.185.
37
Syaiful Bahri, Amalan-Amalan Super Ringan,h. 185-186.
22

Dari uraian diatas sedekah yang diterapka di TK RIZKI


HASANATULLAH yaitu Sedekah Jum’at, Membantu Orang Lain, dan
Menjenguk Orang Sakit.

e. Manfaat Sedekah
1. Sedekah Menghapus Dosa
Orang yang bersedekah akan dihapus dosanya. Rasulullah bersabda :
“Sedekah dapat menghapuskan kesalahan sebagaimana air yang
memadamkan api.” (HR. Ahmad).38

2. Mendapatan Naungan di Hari Kiamat


Rasulullah bercerita mengenai tujuh golongan manusia yang mendapat
naungan di hari akhir, salah satunya golongan tersebut adalah orang yang
bersedekah dengan ikhlas.“Tujuh golongan yang mendapat naungan dari
Allah pada hari kiamat yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu
imam yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah, seorang
yang hatinya terpaut di masjid, dua orang yang saling mencintai karena
Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang laki-laki yang diajak oleh
perempuan cantik dan memiliki kedudukan yang mapan lalu ia berucap
“aku takut kepada Allah”, dan seorang yang bershadaqah sesuatu lalu ia
merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa pun yang
telah dishadaqahkan oleh tangan kanannya.” (HR.Bukhari).39

3. Sedekah dapat Membebaskan dari Siksa Kubur


Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panasnya kubur bagi
pemilik sedekah.” (HR. Thabrani).40

4. Sedekah merupakan bukti keimanan dan ketakwaan seseorang.


Ketakwaan tersebut disebut dalam firman Allah SWT :

38
Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim,
h.439-440.
39
Abdul Hamid, Rajin Sedekah Tapi,h.34-35.
40
Abdul Hamid, Rajin Sedekah Tapi,h.32.
23

‫ٰذ ِلَك اْلِكٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفْيِه ۛ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقْيَۙن‬

‫ۙ اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن ِباْلَغْيِب َو ُيِقْيُم ْو َن الَّص ٰل وَة َوِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن‬

Artinya : “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;


petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”(Qs. al-
Baqarah : 2-3)41

3. Anak Usia Dini

a. Pengertian Anak Usia Dini

Berdasar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai


Mekanisme Pengajaran Nasional terkait dengan pengajaran anak umur dini
tercatat pada pasal 28 ayat 1 yang mengeluarkan bunyi "pengajaran anak
umur dini diadakan untuk anak semenjak lahir s/d 6 tahun dan bukan
persyaratan untuk ikuti pengajaran dasar." Seterusnya pada bab 1 ayat 14
dipertegas jika pengajaran anak umur dini ialah satu usaha pembimbingan
yang ditujukkan ke anak semenjak lahir s/d umur 6 tahun yang sudah
dilakukan lewat pemberian rangsangan pengajaran untuk menolong
perkembangan dan perubahan rohani dan jasmani supaya anak mempunyai
persiapan dalam masuk pengajaran selanjutnya.42

Anak usia dini menurut National Association for the Education of


Young Children (NAEYC) Asosiasi para pendidik anak yang berpusat di
Amerika ini mendefinisikan rentang usia berdasarkan perkembangan hasil
penelitian di bidang psikologi perkembangan anak yang mengindikasikan
bahwa terdapat pola umum yang dapat diprediksi menyangkut
perkembangan yang terjadi selama 8 tahun pertama kehidupan anak.
NAEYC membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8
41
Alquran, al-Baqarah ayat 2-3,h. 2.
42
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD…, h.2.
24

tahun. Menurut definisi inianak usia dini merupakan kelompok manusia


yang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan.43

Anak usia dini dilihat dari bentang umur menurut UU No 20 Tahun


2003 mengenai Mekanisme Pengajaran Nasional, adalah anak semenjak
lahir sampai umur 6 tahun. Bentang umur anak umur dini menurut
undang-undang ini ada pada bentang umur lahir sampai taman kanak-
kanak. Harus dipahami jika batas umur yang disampaikan oleh undang-
undang itu mempunyai kekurangan yang cukup fundamental, dan hal
tersebut berpengaruh pada servis program perawatan, pengasuhan,
pendiidkan, dan evaluasi yang tidak sesuai tahapan perubahan anak.44

Anak umur dini ialah figur pribadi sebagai makhluk sosiokultural


yang alami proses perubahan yang paling esensial untuk kehidupan
seterusnya dan mempunyai beberapa karakter tertentu. Anak umur dini
alami satu proses perubahan yang esensial dalam makna jika pengalaman
perubahan pada periode umur dini bisa memberinya dampak yang
membekas dan berjangka waktu yang lama hingga menerpasi proses
perubahan anak seterusnya45 Umur dini sebagai periode emas, periode saat
anak alami perkembangan dan perubahan yang cepat. Pada umur ini, anak
paling sensitif dan prospektif untuk pelajari suatu hal dan rasa ingin
ketahui anak besar sekali.

b. Aspek Perkembangan Agama dan Moral Anak Usia Dini


Perkembangan agama pada anak usia dini identik dengan
pemahamannya akan Tuhan.dan pada perkembangan agama dan moral
anak dapat dibentuk melalui pembiasaan sedekah di TK RIZKI
HASANATULLAH46

43
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan Praktik Pembelajaran, (Padang: UNP
Press, 2013), h. 28.
44
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini…, h.29
45
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini…, h.47.
46
Novan Ardy Wiyani, Dasar-Dasar Manajemen PAUD…, h. 26.
25

c. Karakteristik Anak Usia Dini

Periode umur dini sebagai periode saat anak mempunyai beragam


kekhasan dalam berlagak laris. Wujud badannya yang imut dan
kelakuannya yang lucu, membuat orang dewasa berasa suka, gaungs dan
berkesan. Tetapi, kadang membuat orang dewasa berasa kecewa bila
perilaku anak terlalu berlebih dan tidak dapat dikontrol.47
Semua wujud kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seorang
anak dasarnya sebagai fitrah. Karena, periode umur dini ialah periode
perubahan dan perkembangan yang bakal membuat pribadinya saat
dewasa. Seorang anak belum pahami apa yang dia kerjakan itu beresiko
atau mungkin tidak, berguna atau bikin rugi, dan salah atau benar.
Hal paling penting untuk mereka adalah dia berasa suka dan
nyaman dalam melakukakannya. Beberapa karakteristik anak usia dini
menurut para ahli sebagai berikut:48
a. Anak bersifat egosentris
Secara umum anak masih memiliki sifat egosentris, dia
menyaksikan dunia dari pemikiran dan keperluannya sendiri. Hal tersebut
dapat dilihat saat anak sama-sama berebutan mainan, menangis saat
inginkan suatu hal tetapi tidak dipenuhi dengan orang tuanya.

b. Anak memiliki rasa ingin tahu (curiosity)


Anak berpandangan jika dunia ini dipenuhi oleh beberapa hal yang
memikat dan mengagumkan. Ini menggerakkan rasa ingin ketahui yang
tinggi. Rasa ingin ketahui anak benar-benar bervariatif, bergantung dengan
yang menarik perhatiannya, sebagai contoh anak akan tertarik sama warna,
peralihan yang terjadi dalam benda tersebut. Rasa ingin ketahui baik sekali
untuk diperkembangkan untuk memberinya pengetahuan yang baru untuk
anak dalam meningkatkan kognitifnya. Makin banyak pengetahuan yang
didapatkan berdasar rasa ingin tahu anak yang tinggi karena itu daya
berpikir anak makin kaya.
47
Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD…, h. 40.
48
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini…, h. 31.
26

c. Anak bersifat unik


Kekhasan dipunyai oleh setiap anak sesuai bawaan, ketertarikan,
kekuatan dan background budaya dan kehidupan yang lain keduanya.
Walau ada skema posisi umum dalam perubahan anak yang bisa
dipredikasi, tetapi skema perubahan dan belajarnya masih tetap
mempunyai ketidaksamaan keduanya.

d. Anak kaya imajinasi dan fantasi


Anak mempunyai dunia sendiri berlainan sama orang di atas
umurnya, mereka tertarik sama beberapa hal yang memiliki sifat imajinatif
hingga mereka kaya dengan fantasi. Untuk membuat bertambah khayalan
dan fantasi anak, karena itu perlu diberi pengalaman-pengalaman yang
menggairahkan untuk selalu meningkatkan kekuatannya.

e. Anak memiliki daya konsentrasi pendek


Secara umum anak susah untuk fokus di suatu aktivitas dalam
periode waktu lama. Dia selalu cepat mengubah perhatian pada aktivitas
lain, terkecuali memang aktivitas itu selainnya membahagiakan bervariatif
dan tidak menjemukan. Bentang fokus anak umur 5 tahun biasanya ialah
sepuluh menit agar bisa duduk dan memerhatikan suatu hal dengan
nyaman.

B. Penelitian Yang Relevan


Studi relavan merupakan penelitian yang hampir serupa sudah
dilakukan oleh penelitian lain, relavan dengan masalah yang diteliti.
Untuk menghindari adanya plagiarisasi/duplikasi, peneliti ini didukung
oleh penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya.
No Penulis Judul Persamaan Perbedaan
1 EKA Peran Orang Tua Menggunakan Meneliti tentang
FEBRIANA Terhadap Metode Penelitian Perkembangan
Perkembangan Kualitatif Dengan Moral Anak Usia
27

(Jurusan Moral Anak Usia Jenis Kualitatif Dini Pada Film


Pendidikan Dini Pada Film Deksriptif Kartun. Dan
Islam Anak Kartun Di Desa -Teknik Menggunakan
Usia Dini Trimomukti Pengumpulan metode penelitian
Fakultas Tarbiah Lampung Selatan Data (Observasi, kualitatif dengan
Dan Keguruan Wawancara, jenis studi kasus
Universitas Dokumentasi).
Islam Negeri -Meneliti Tentang
Raden Intan Perkembangan
Lampung 2020) Moral Anak Usia
Dini Pada Film
Kartun

2 MIFTAHUL Peran Pembiasaan Menggunakan Meneliti Tentang.


MUNAWAROH Infaq untuk Metode Penelitian sikap kepedulian
(Jurusan Pendidikan membentuk sikap Kualitatif Dengan sossial peserta didik
Islam Anak Usia kepedulian sossial Jenis Kualitatif
Dini Fakultas ilmu peserta didik kelas Deksriptif
tarbiyah dan III MIN 1 -Teknik
keguruan. Yogyakarta. Pengumpulan
Universitas islam Data (Observasi,
negeri Yogyakarta Wawancara,
2018) Dokumentasi).
-Meneliti
Tentang
membentuk sikap
kepedulian sossial
peserta didik kelas
III MIN 1
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai