BAB I
PENDAHULUAN
diri anak. Perubahan yang dimaksud merupakan bagian proses kedewasaan yang
berlangsung secara terus menerus yang pada akhirnya berwujud kedewasaan pada
anak. Pendidikan berawal dari keluarga yaitu kedua orang tua kemudian
perkembangan anak maka tugas orang tua terhadap anak adalah mengajarkan ilmu
anak agar menjadi taat menjalankan agama, dan mendidik anak agar berbudi
keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia maupun diakhirat. 1 Oleh sebab itu,
Lingkungan atau lembaga dalam arti luas adalah faktor-faktor yang secara
1
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia
Guru, 2008), h.27-28
2
lingkungan belajar dari lingkungan atau alam semesta sampai anak dapat
peserta didik.
Pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik memiliki tiga kategori yakni,
pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
Jalur pendidikan informal diberikan kepada setiap individu sejak lahir dan
Guru bukan satu-satunya pendidik bagi siswa. Tetapi orang tua juga adalah
orang yang paling berperan penting dalam mendidik anak. Orang tua memiliki
lebih banyak waktu dengan anak dibandingkan guru. Orang tua harus menjadikan
memberikan motivasi untuk anak agar bisa mencapai apa yang diharapkan untuk
anak. Anak adalah salah satu titipan Allah dan merupakan harta yang tidak akan
ternilai dalam kehidupan orang tua. Karenanya orang tua harus menjaga dan
2
Mansur, Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004),
h. 113
3
mendampingi anak setiap langkah yang di ambilnya.3 Pada dasarnya orang tua
tua mendukung minat dan bakat seorang anak dengan sepenuhnya tentu saja anak
dari pada itu, orang tua perlu juga untuk selalu mendampingi setiap proses yang
informal, maupun non formal orang tua tetap berperan dalam menentukan masa
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia dan sejahtera berdasarkan ketuhanan yang maha esa.’’ Anak yang
lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak dan
tanggung jawab kedua orang tuanya untuk memelihara dan mendidiknya
dengan sebaik-baiknya. Kewajiban orang tua mendidik anak ini terus
berlanjut sampai ia dikawinkan atau berdiri sendiri.4
Kewajiban mendidik ini secara tegas dinyatakan Allah dalam Q.S. At-
Tahrim/ 66: 6.
ٓ
ََاد اَّل يَ ۡعصُونٞ ظ ِشدٞ ارةُ َعلَ ۡيهَا َم ٰلَِئ َكةٌ ِغاَل ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
َ وا قُ ٓو ْا َأنفُ َس ُكمۡ َوَأ ۡهلِي ُكمۡ ن َٗارا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ۡٱل ِح َج
َٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُمۡ َويَ ۡف َعلُونَ َما ي ُۡؤ َمرُون
Terjemahnya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
3
Siti Maim unawati dan Muhammad Alif , Peran Guru dan Orang tua ,Metode dan
Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19 ,(Serang, 3M Media
Karya,2020), h.27
4
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1.
4
menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah. Ayat
diatas, walau secara redaksional tertuju kepada pria (ayah), itu bukan berarti hanya
tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan laki-laki (ibu dan
berpuasa) yang tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua
sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang meliputi oleh nilai-
oleh kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua orang tua adalah pendidik yang
pertama dan utama bagi anaknya. Karena sebelum orang lain mendidik anak ini,
Keluarga tidak terlepas dari adanya ayah dan ibu, artinya yang menjadi
pendidik pertama bagi anak ialah orang tua. Orang tua merupakan orang
pertama yang memiliki peran yang sangat besar dalam membina pendidikan anak,
karena dari pendidikan itu akan menentukan masa depan anak. Peran dan upaya
orang tua harus diperhatikan dengan baik sehingga kepribadian anak dapat
masa depan anak-anaknya agar dapat menjadi penerus bangsa. Bagi orang tua
baru, hidup bersosial, dan ilmu-ilmu yang diterima guna mempersiapkan mereka
menghadapi masa depan dengan baik.7 Jadi orang tua harus memperhatikan masa
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.8 Pendidik yang dimaksud adalah orang tua
itu sendiri. Orang tua sebagai pendidik memiliki kewajiban dalam memberikan
bekal dan landasan bagi pendidikan, serta kehidupan anaknya dimasa depan.
Dengan memberikan suasana yang baik dalam kehidupan keluarga dapat membuat
dalam mendidik peserta didik sangatlah penting, karna orang tua yang tau
bagaimana anaknya, bisa dibilang sejak dalam kandungan ibunya calon anak
perkembangan calon anak, seperti sering membaca buku, sering melantunkan ayat
suci Al-Qur’an. Jadi, secara tidak langsung kegiatan tersebut dapat sampai ke
calon anak. Setelah itu lanjut dengan ketika bayi sudah di lahirkan nah disitulah
berbagai banyak hal, mulai dari cara merangkak, duduk, lalu berjalan, berbicara
dengan baik, kemudian seiring pertumbuhan anak orang tua juga mengajari
pada bidang pendidikan Islam. Perlunya orang tua memberikan pemahaman awal
tentang bagaimana itu Islam, tentang bagaimana esensi dari ajaran-ajaran Islam
mulai dati rukun iman dan Islam, sampai pemahaman awal tentang aqidah, dan
ahlak menurut ajaran dan syariat Islam. Tak lupa juga mengajari anak tentang tata
cara sholat, bacaan sholat serta membaca Al-Qur’an sejak dini. Agar anak ketika
memasuki pendidikan formal nantinya tidak lagi bingung dan lambat memahami
pelajaran di sekolahnya. Selain dari pada mengajari anaknya orang tua juga perlu
memberi memotivasi kepada anaknya agar anak lebih semangat dalam belajar.
Tidak hanya mengajari saja, semestinya orang tua juga harus menjadi contoh yang
tua tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga bentuk lain sehingga mampu
membangkitkan semangat dan motivasi belajar anak. Beberapa peran orang tua
dalam meningkatkan mortivasi belajar anak yaitu: terlibat dalam kegiatan belajar
10
Siti Maim unawati dan Muhammad Alif , op. cit., h. 28.
7
anak, memperhatikan kondisi anak baik fisik maupun psikis, memahami dan
mengatasi kesulitan belajar anak, dan memberikan fasilitas belajar yang memadai.
Proses pendidikan bagi anak tidak serta merta hanya orang tua yang
menjadi faktor utama, akan tetapi anakpun menjadi hal-hal yang perlu
diperhatikan, dalam konteks ini misalnya sebagai orang tua dalam menjalankan
perannya sudah baik akan tetapi kondisi anak tidak mengalami perubahan, itu
artinya kondisi anaklah yang perlu dievaluasi. Didalam proses belajar ada
beberapa faktor yang menjadi hambatan bagi anak diantaranya intelegensi, bakat,
minat, motivasi dan kesehatan mental. Faktor ini juga membuat orang tua
tuntut untuk lebih baik lagi dalam memberikan motivasi belajar anak. Adanya
motivasi dari keluarga membuat anak menjadi lebih aktif di lingkungan sekolah
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan
bila dia tidak menyukai, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh
faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam
dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar dapat tercapai.11 Jadi setiap orang memerlukan motivasi, manusia tidak
11
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, ( Depok, PT Rajagrafindo
Persada, 2018 ), h.75.
8
dapat mencapai sesuatu tanpa adanya orang lain yang ikut andil mendorong
peserta didik agar selalu semangat untuk meraih apa yang dia cita-citakan.
Memang keinginan dan semangat itu berasal dari dalam diri sendiri, akan tetapi
bisa saja ketika peserta didik mendapat motivasi serta masukan dari orang lain,
penghargaan apabila anak berhasil dalam ujian. Motivasi dalam bentuk ini akan
membuat anak lebih giat lagi dalam belajar. Peran orang tua dalam meningkatkan
anak. Orang tua harus mampu menciptakan suasana rumah yang nyaman sehingga
anak bisa belajar dengan lebih baik. Namun pada kenyataannya peran orang tua
mulai melemah dikarenakan orang tua terlalu fokus kepada pekerjaan yang
membebani mereka.
peneliti hari rabu tanggal 26 januari 2022 bahwa sekitar 80% warga di desa
12
Ramlah, Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Galesong Utara,”Wawancara”,
di Ruang Guru Sekolah SMP Negeri 3 Galesong Utara, tanggal 24 Januari 2022
9
Bontosunggu itu berprofesi sebagai nelayan, yang berangkat mulai dari jam 5
subuh dan bahkan ada yang pulang sampai jam 7 malam. Jadi waktu untuk
bersama keluarga atau peserta didik masih kurang, orang tua bahkan tidak sama
kedekatan diantara orang tua dan anak sehingga hal tersebut bisa saja menjadi
yang dimilikinya
Dari hasil observasi diatas dapat diketahui bahwa nama-nama orang tua
Tabel.1
Interaksi antara orang tua dan anak sangat berperan dalam meningkatkan
motivasi belajar anak. Akan tetapi banyak orang tua yang memperbolehkan
orang tua yang kurang memahami kondisi anak apalagi didunia pendidikan.
Kadang orang tua yang acuh tak acuh dalam mendorong dan memotivasi anaknya
10
akan pentingnya pendidikan. Makanya dari itu orang tua perlu adanya kegiatan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Orang Tua
Utara Kab.Takalar”.
B. Rumusan Masalah
Masalah pokok penelitian ini yaitu peran orang tua terhadap peningkatan
motivasi belajar peserta didik bidang studi pelajaran pendidikan agama islam
kelas VIII A SMP Negeri 3 Galesong Utara Kabupaten Takalar. Dari masalah
di bawah ini :
1. Apa yang menjadi faktor penyebab kurangnya peran orang tua terhadap
Kabupaten Takalar?
didik bidang studi Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII A SMP
1. Fokus Penelitian
11
Rincian fokus penelitian yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
didik
c) Pemberian Hadiah
d) Pemberian Penghargaan
2. Deskripsi Fokus
12
orang tua terhadap anak sehingga anak kurang mendapat kasih sayang,
2) Ekonomi
pendidikan.
b). Upaya orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2. Pemberian Perhatian
13
Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak dapat berpengaruh terhadap
motivasi belajarnya. Misalnya pada saat anak pulang sekolah hendaknya orang tua
3. Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah digunakan orang tua kepada anak jika anak berhasil melakukan
suatu kegaiatan. Hadiah tersebut pada umumnya berbentuk benda. Dengan begitu
4. Pemberian Penghargaan
penguatan dari dalam diri anak.13 Hal ini dimaksudkan untuk sebagai pendorong
atau penggerak agar anak dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang
1. Tujuan
orang tua orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik
13
Diana Sari, “Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa,” Jurnal
bimbingan dan Konseling Indonesia: Teori dan Aplikasi 5 (November 2017): 42.
14
2. Kegunaan
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka hasil penelitian ini
a. Secara teoritis
relevan.
b. Secara Praktis
1) Bagi sekolah Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dan sebagai tolak
3) Bagi peneliti tentunya ini dapat menambah wawasan dan sebagai sarana
didik
E. Tinjauan Pustaka
15
1. Melita Sari Mahasiswi STAIN Jurai Siwo Metro dengan judul Skripsi Peran
GMIH Tosoa yaitu menjelaskan tujuan orang tua tentang pendidikan anak-
anak serta apa bentuk-bentuk peran orang tua dalam mempotivasi anak
untuk belajar. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta yang saat ini terjadi di
tua terhadap motivasi belajar anak. Hasil penelitian adalah masih banyak
bersekolah.15
3. Erma Fitriana IAIN Metro dengan judul Skripsi Peran Orang tua dalam
agar selalu berahklak baik. Dengan demikian peran orang tua sebagai
pendidik sangat utama. Realita yang ada peran tersebut tidak berjalan
yang baik. Fenomena ini didapatkan di Desa Ogan Lima Kecamatan Abung
perannya, maka didapati banyak anak yang tidak taat pada agama, melawan
perintah orang tua, dan lain sebagainya. Jadi hasil penelitian ini
langsung, namun ada upaya yang harus dilakukan orang tua seperti
memasukkan anak ke TPA dan sekolah agama agar anak dapat mendapat
4. Persamaan dari penelitian yang di atas dengan penelitian yang dilakukan Penulis
sendiri yaitu sama-sama menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam
15
Ros Dara, “Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak untuk belajar di SD GMIH
Tosoa”, (Jawa Tengah: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2017), h.7.
16
Arif Budi siswanto, “Peran Orang tua terhadap akhlak Anak dalam perspektif Islam Di
Desa Ogan Lima Kecamatan Abung Barat Kabupaten Lampung Utara”, (Lampung : STAIN
Jurai Siwo Metro, 2018), h.7.
17
meningkatkan motivasi belajar anak. Perbedaan dari penelitian yang di atas dengan
penelitian yang dilakukan adalah yakni dari segi tempat dan lokasi waktu
penelitian. Oleh karena itu penelitian ini dapat dikatakan tidak sama dengan
penelitian terdahulu, namun penelitian terdahulu dan buku-buku yang ada dapat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Pengertian secara umum orang tua adalah seorang yang melahirkan kita
18
(orang tua biologis) juga bisa didefinisika sebegai memberikan arti kehidupan,
mengasihi dan memelihara kita sejak kecil bahkan walaupun bukan yang
melahirkan kita kedunia juga termasuk orang tua kita tanpa ada perbedaan. 17 Dari
pendapat di atas dapat dipahami bahwa orang tua bukan hanya yang melahirkan
kita, melainkan pendidik yang ada disekolah juga termasuk orang tua orang tua
kita.
Orang tua adalah orang yang mempunyai amanat dari Allah untuk mendidik
anak dengan penuh tanggung jawab atas perkembangan dan dan kemajuan anak
dengan kasi sayang, orang tua dalam hal ini terdiri dari (keluarga; ayah,ibu serta
untuk keluarga mengatakan, orang tua adalah dua individu yang berbeda
kebiasaan sehari-hari.19
17
Dina Novita(Dkk), Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Usia
Dini Di Desa Air Pinang Kecamatan Simeulue Timur, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Kewarganegaraan Unsyiah, 1 ( Agustus ), 2016, h.23.
18
Ibid., h. 23.
19
Ania susanti (Dkk), Kiat-kiat Orang Tua Tangguh Menjadikan Anak Disiplin Dan
Bahagia, Jurnal Tunas Siliwangi, 4 (April), 2018. h.26.
20
Idi warsah , op. cit., h. 11.
19
perlakuan- perlakuan.21
Tujuan peran orang tua dalam mendidik anaknya yaitu untuk diarahkan agar
anak menjadi taat beribadah kepada Allah, berbakti kepada orang tua, serta
dalam pendidikan keluarga adalah keteladanan dan pembiasaan orang tua secara
baik. Melalui orang tua, anak bisa belajar dengan meniru dan meragakan apa yang
dicontohkan oleh orang tua, baik selama didalam rumah ataupun ketika diluar
rumah.22
Akan banyak sekali manfaat yang bisa di ambil oleh anak ketika orang tua
mengikuti perannya sebagai pendidik dirumah. Anak akan merasa nyaman dan
tentram ketika belajar dirumah. Anak lebih fokus dan betah berada dirumah.
Dengan ikut sertanya orang tua dalam perannya sebagai pendidik dirumah juga
bisa membuat anak lebih percaya diri dalam memahami materi yang dipelajarinya,
karena anak akan bertanya kepada orang tua dan saling mendiskusikan materi
21
Singgih D.Gunarsa, op. cit., h. 11.
22
Siti Maim unawati dan Muhammad Alif ,op. cit., h. 29.
23
Ibid.,
20
Ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh orang tua selama dirumah
anak untuk belajar. suatu lingkungan yang tidak nyaman untuk belajar akan
berkembang. Anak akan mudah kehilangan gairah untuk terus belajar. Anak
akhirnya muncullah keengganan anak untuk belajar. Oleh karena itu, kita
ketika anak belajar. Anak akan merasa senang ketika mereka ditemani oleh
orang tuanya. Orang tua bisa ada disamping anak mereka ketika anak
sedang belajar dirumah. Peran orang tua dalam mendampingi anak ini
sangat penting agar anak bisa saling berkomunikasi dengan orang tua.
Sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjadi contoh
yang baik untuk anaknya. Anak akan bersikap sebagaimana yang dia lihat,
24
Hendra Surya, Rahasia Membuat Anak Cerdas Dan Manusia Unggul, (Jakarta,PT Elex
Media Komputindo,2010), h.43.
21
terutama yang dia lihat dari kedua orang tuanya. Dengan menjadi tauladan
yang baik, orang tua sudah mengajarkan anak untuk bersikap baik dan
meumbuhkan sikap dewasa siswa dalam perprilaku. Anak tidak akan ragu
dalam mengambil keputusan karena dia sudah belajar dari sikap kedua
orang tuanya.
3. Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan.
atau suatu tenaga didalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak
termasuk perilaku belajar. Disamping Itu, motivasi adalah dorongan dasar yang
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
25
Dr. Puput Saeful Rahmat, M.Pd, Perkembangan Peserta Didik, (Cet.1. Jakarta, Bumi
Aksara, 2018), h.188.
26
Ibid., h. 189.
27
Sardiman A.M, op. cit., h. 11.
22
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai
tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, dan
28
Dr.Ahdar Djamaluddin,S.Ag., Sos., M.Pd.i, Dr.Wardana, M.Pd.i, Belajar Dan
Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Padagogis, (Jakarta, CV.Kaaffah Learning Center,
2019), h.6.
29
Ibid., h. 7.
30
Sardiman,op.cit.,h. 85.
23
c) Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang macam-macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif
a) Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari sebagai contoh misalnya :
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis
a. Motivasi intrinsik
24
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia
b. Motivasi ekstrinsik
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan
1. Pemberian Perhatian
terhadap motivasi belajarnya. Orang tua harus masuk kedalam dunia anaknya.
Misalnya pada saat anak pulang sekolah hendaknya orang tua menanyakan apa
saja kegiatan yang telah dilakukan di sekolah. Tidak hanya itu orang tua harus
31
Ibid., h. 86-91.
25
terhadapnya. Orang tua tidak hanya menjadi orang tua saja untuk anaknya,
hendaknya ia juga harus menjadi teman bagi anaknya seorang teman harus
sambil bermain, karna pada dasarnya anak-anak ittu sangat suka bermain.
2. Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah digunakan orang tua kepada anak jika anak berhasil
Dengan begitu anak akan selalu termotivasi dan terus giat dalam belajar. Jadi
dalam hal ini orang tua harus pandai-pandai dalam memanfaat hal-hal kecil untuk
maka orang tua akan memberinya hadiah yakni berupa uang ataupun dibuatkan
makanan enak, biasanya seorang anak jika kita memancingnya dengan sebuah
kalimat “ akan memberi hadiah” maka akan bergerak hatinya untuk melakukan
hal tersebut. Jadi lakukanlah hal demikian untuk setiap aktivitas yang akan
demikian akan membuat hati anak senang karena apa yang dilakukannya
mendapatkan penghargaan. Orang tua juga harus mengajak anaknya untuk selalu
berekreasi dan berkarya, jangan berfokus dari pada hasil dan juga hasilnya, yang
3. Pemberian Penghargaan
penguatan dari dalam diri anak.32 Hal ini dimaksudkan untuk sebagai pendorong
atau penggerak agar anak dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang
terkandung dalam Al-Qu’ran dan sunnah. Pendidikan Agama Islam adalah suatu
bahagia.34
B. Kerangka Pikir
32
Diana Sari, “Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa,” Jurnal
bimbingan dan Konseling Indonesia: Teori dan Aplikasi 5 (November 2017): 42.
33
Syamsul Huda Rohmadi, Pengembangan kurikulum Pendidikan Islam, (yogyakarta,
Araska, 2012), h. 143.
34
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Islam, ( Bandung, Alfabeta,
2013), h.202.
27
yang penting. Kerangka fikir yang baik akan mengemukakan secara teoritis
Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan teoritis antara variabel yang akan
diteliti. Untuk itu sesuai dengan judul peneliti yang akan membahas tentang
“Peran Orang Tua Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam Kelas VIII A SMP Negeri 3 Galesong Utara
Kab.Takalar”.
35
Rukaeshi A Moelani, At. All, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. II; Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2016), h. 49-50.
28
Analisis
Temuan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penlitian
atau pemahaman yang mendalam tentang sesuatu masalah yang dihadapi, yang
tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata, maupun kejadian
penelitian ini berupa kata-kata atau tindakan dari orang yang di wawancara,
penelitian yang dibahas oleh peneliti yaitu mengenai peran orang tua terhadap
agama Islam kelas VIII A SMP negeri 3 galesong utara kabupaten Takalar.
B. Pendekatan Penelitian
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.37 Penelitian deskriptif ini
merupakan pendekatan untuk mengetahui ilmu-ilmu tentang atau hal-hal apa saja
yang tampak. Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu fenomena
terkait dengan faktor penyebab kurangnya perhatian orang tua, dan upaya yang
dilakukan orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik di SMP
peserta didik
3. Peneliti mengenal kepala sekolah, guru, dan para staf yang akan dijadikan
dibutuhkan.
D. Sumber Data
Data merupakan hasil pencatatan Penulis, baik berupa fakta maupun angka.
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari data yang diperoleh. Ada6pun
1. Data Primer
Sumber primer adalah data yang diperoleh dari pelaku peristiwa itu sendiri,
dengan pertanyaan yang bersifat umum yang bertujuan untuk mengungkap data.38
Adapun yang dimaksud dari data primer adalah data yang berbentuk verbal atau
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek
38
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2013), 104.
31
Berdasarkan kutipan di atas, maka sumber data primer dalam penelitian ini
yaitu guru dan orang tua peserta didik yang bersekolah di SMP Negeri 3 Galesong
2. Data Sekunder
Sumber sekunder dapat disebut juga dengan sumber tambahan atau sumber
penunjang. Sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung dalam
atau lewat orang lain.39 Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah
tokoh masyarakat, tetangga dan referensi buku-buku tentang orang tua dan
motivasi belajar.
1. Observasi
dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk
39
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (Jakarta: Rajawali Press, 2011), 114.
32
dengan peran orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik
bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP Negeri 3 Galesong Utara
Kab.Takalar.
2. Wawancara
antara dua orang dalam situasi yang berhadapan salah seorang, yaitu melakukan
wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang
panduan wawancara yang berasal dari pengembangan topik dan pengajuan lebih
fleksibel. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan
secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara dan diminta pendapat,
41
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Cet. I; Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010), h. 49-50.
42
Sugiyono, Op.Cit., h. 233.
33
oleh peneliti menggunakan alat perekam suara atau ponsel, disamping itu peneliti
dalam wawancara. Pada penelitian ini yang akan diwawancarai adalah guru, orang
3. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dengan metode
dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. 43 Teknik
kualitatif untuk mencari data yang berkaitan dengan peran orang tua terhadap
peningkatan motivasi belajar peserta didik bidang studi pendidikan agama islam
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya jauh lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain:
43
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, (Cet. I; Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015),h. 63.
34
1. Pedoman observasi
sistematis.
telah direncanakan.
suatu alat atau teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
2. Pedoman wawancara
44
Muhammad Arif Tiro, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Survei (Cet. I; Makassar:
Andira Publisher, 2011), h. 140
35
Pedoman wawancara ini digunakan kepada guru, orang tua peserta didik, peserta
mendengarkan dan mencatat apa yang dikemukakan oleh responden. Oleh karena
3. Pedoman dokumentasi
sebagai sumber data karena dengan dokumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk
dijadikan objek penelitian yang meliputi keadaan sekolah, keadaan guru, keadaan
peserta didik, keadaan orang tua peserta didik dan serta foto-foto.
45
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif dan R & D (Cet. X; Bandung: Alfabeta,
2010), h.149.
36
menganalisis data yang penting, menyusun atau menyajikan data sesuai dengan
masalah penelitian dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar mudah
dipahami ada empat macam kegiatan dalam analisis kualitatif sebagai berikut:
adalah langka utama dan paling penting untuk penelitian, terlepas dari bidang
kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau
orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan penelitian
46
Metode Penelitian diakses di internet https://Penelitian.com/metode-pengumpulan-
data/pada hari Senin tanggal 12 April 2021, pukul 01.57.
37
reduksi data, kreasi dan penggunan display juga bukan merupakan sesuatu yang
terpisah dari analisis, akan tetapi merupakan bagian dari analisis. Dengan
mendapatkan gambaran dan penafsiran dari data yang telah diperoleh serta
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apa bila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
47
Endang widi winarni,, Teori Dan Praktik Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, PTK,R
Dan D, (Jakarta, Bumi Aksara, 2018), h.173.
48
Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development, (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan, 2017),
h. 106.
38
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi data.
penelitian.50
1. Triangulasi sumber
data yang telah diperoleh dari lapangan penelitian melalui beberapa sumber.
Artinya untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Adapun sumber yang dimaksud meliputi, guru pendidikan agama,
yang sama atau spesifik dan mana pandangan yang berbeda. Data yang telah
Guru
39
Wawancara
mendalam Peserta
Didik
Orang Tua
Peserta
Didik
2. Triangulasi tehnik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Jika
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan
atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar sehingga dapat
masalah yang ada dalam penelitian ini. Triangulasi teknik dilakukan jika data atau
teknik alam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
40
Observasi
Sumber
Wawancara
Data
Dokumentasi
3. Triangulasi waktu
wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda untuk
menghasilkan data yang valid sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian. 51
Waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik
wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar akan memberikan data
yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-
51
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif dan R & D (Cet. X; Bandung: Alfabeta,
2010), h. 373.
41
BAB IV
Pada tahun 2010, telah didirikan sekolah sekolah menengah pertama yang
tetapi pembangunan sekolah terkendala pada akses jalan, sehingga sekolah yang
dibangun dipindahkan ke tempat yang akses jalan yang bagus yang berdekatan
dengan jalan raya dengan menggunakan dana dari APBN pusat. SMP Negeri 3
Galesong Utara berdiri pada tanggal 17 juli 2010. Pembangunan gedung sekolah
Pada saat itu pertama kalinya menerima siswa sebanyak 3 kelas. Kemudian
SMP Negeri 3 Galesong Utara dinahkodai oleh Bapak Bambang S.Pd. Selama 3
bulan dengan jumlah guru 12 orang dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang.
Kemudian terjadi pergantian Pada tahun yang sama atau tepatnya pada tahun 2010
42
Bapak Bambang digantikan oleh Bapak Drs. Amirullah selama 2 tahun yaitu
tahun 2010 s/d 2012 dengan jumlah siswa lebih 200 orang. Kemudian Pada 10
oktober 2012 Bapak Drs. Amirullah diganti oleh Bapak Rauf S.Pd dengan jumlah
mulai berkembang dengan sangat pesat mulai dari segi prestasi dan insptratuktur.
Kemudian pada tahun 2018, Bapak Rauf S.Pd diganti oleh Hj. Nuraeni S.Pd
1. Identitas sekolah
Tipe sekolah :B
Tabel 4.1
Data siswa
43
Jumlah
Siswa SMP Negeri 3 Galesong
Siswa
No Utara
3 Kelas IX 63 Siswa
Tabel 4.2
30 Hasriani,S.Pd P PAI
Pegawai
1 Samsuardi, S.Sos L
2 Masriati, SE P
3 Lisnawati, SE P
4 Rahmawati, SE P
5 Nurlinah.S.SOS P
6 Muhammad Syakri L
7 Muh.Abrianto Putra L
8 Nurinsani P
Kepala sekolah, guru dan staf yang ada di SMP Negeri 3 Galesong Utara
memegang peranan yag amat sangat penting dalam mengawal seluruh proses
pembelajaran dan pendidikan bagi peserta didik, tenaga pendidik (Guru) yang ada
guru. Tenaga pendidik ini terdiri dari guru tetap dari Dinas Pendidikan Kab.
Takalar. Selain itu, terdapat guru tidak tetap (Honorer). Sedangkan jenjang
pendidikan yang ditempuh oleh pendidik SMP Negeri 3 Galesong Utara yaitu S1
dan S2.
sekolah. Sejak pertama dibuka SMP Negeri 3 Galesong Utara telah menerima
serangkaian berbagai ras dan suku yang semuanya beragama islam, siswa (peserta
didik) adalah faktor pendidikan yang sangat penting karena tanpa peseta didik
46
pendidikan tidak akan berlangsung. Sebagian siswa ada yang menjalankan tata
tertib dengan baik dan ada juga yang sebagian tidak pedulikan tata tertib yang ada
terutama kedisiplinan. Padahal tata tertib itu sendiri merupakan hal yang sangat
menyimpang dan juga bisa menjadikan kita manusia yang selalu taat.
b. Penggunaan Tanah
Dipakai lainnya -
Belum digunakan -
Galesong Utara
k k
k Ringa Ringa k
k Ringa k Bera k
Berat n n Berat
n t
1 Ruang Kelas 9
2 Ruang Kepala 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang TU 1
5 Laboratorium 1
6 Perpustakaan 1
Ruang
7 1
Keterampilan
8 Ruang Kesenian 1
9 Ruang BP/BK 1
10 Ruang UKS 1
11 Ruang Aula 1
Masjid/
12 1
Mushollah
13 Rumah Dinas 1
14 Kantin 1
15 WC Guru 2
16 WC Siswa 8
4 Papan Tulis 9
5 Meja Guru 12
6 Kursi Guru 12
7 Lemari Guru 6
8 Meubelair Perpustakaan 1
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa status kepemilikan tanah SMP Negeri 3
Galesong Utara adalah seluruhnya milik negara dengan luas area seluruhnya
60.000 M2. Dalam dunia pendidikan pelaksanaan jenis dsn jenjang pendidikan
tergantung pada sarana dan prasarana guna mencapai keberhasilan proses belajar
mengajar disekolah.
a. Visi
Unggul dalam ilmu iptek berdasarkan imtaq berbudi pekerti luhur demi
b. Misi
49
terbaik.
mata pelajaran
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, Karena dalam
keluargalah manusia dilahirkan. Berikut adalah hasil wawancara dengan orang tua
peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 3 Galesong Utara Kabupaten Takalar:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ambo Dg.Nai orang tua dari
kegiatan belajar peserta didik dirumah dalam bentuk kata-kata atau nasehat,
tapi kesibukan saya bekerja sebagai nelayan, sehingga saya merasa masih
belajar peserta didik hingga dapat diperoleh jawaban “saya sebagai orang
Saya berusaha meluangkan waktu saya untuk anak saya dan mengawasi dan
Saparuddin orang tua dari Reski Ramdani mengenai bagaimana peran orang
52
Wawancara dengan bapak Ambo Dg.Nai, 28 Maret 2022
53
Wawancara dengan bapak hamaruddin , 28 Maret 2022
51
Dg.Sakking orang tua dari wahyudin mengenai bagaimana peran orang tua
belajar anak saya dan selalu mengingatkan ketika waktunya belajar, tetapi
terkadang anak saya lebih suka main game dari pada belajar.55
dg. tagang orang tua dari Nurul Awaliyah mengenai bagaimana peran orang
jawaban bahwa “ saya sebagai orang tua sudah memberikan motivasi seperti
orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar disebabkan oleh faktor pekerjaan
yang diperkuat dengan hasil observasi peneliti bahwa orang tua yang dimaksud
peneliti.
Dari hasil wawancara dan observasi maka dapat disimpulkan bahwa faktor
Dalam arti luas pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.
Dalam arti sempit istilah pekerjaan adalah suatu yang dilakukan oleh manusia
untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan tujuan yang baik dan benar. Manusia
nelayan yang berdasarkan hasil observasi bahwa orang tua yang berprofesi
sebagai nelayan yang diatas dapat dibuktikan dengan hasil observasi peneliti
berprofesi sebagai nelayan, yang berangkat mulai dari jam 5 subuh dan bahkan
ada yang pulang sampai jam 7 malam. Jadi waktu untuk bersama keluarga atau
peserta didik masih kurang, orang tua bahkan tidak sama sekali memberikan
motivasi kepada anaknya, sama halnya memberi jarak kedekatan diantara orang
tua dan anak sehingga hal tersebut bisa saja menjadi faktor yang menyebabkan
mengatakan bahwa motvasi belajar yang diberikan orang tua yang saya rasakan
masih kurang karna kesibukan orang tua akan pekerjaan. Jadi, motivasi yang
peserta didik diketahui perkembangan belajar peserta didik sudah cukup baik,
orang tua sudah cukup berperan dalam peningkatan motivasi belajar peserta
didik. Bentuk motivasi yang mereka berikan hanya pada pembiayaan dan kata-
kata dorongan belajar atau nasehat, tetapi keseharian anak masih kurang
53
orang tua berikan masih kurang memadai atau masih kurang layak, selain itu
peserta didik memiliki hubungan yang sangat signifikan atau saling terkait satu
sama lain antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar. Salah satu dari peran
dirumah. Perhatian orang tua memiki pengaruh pada psikologis yang amat besar
terhadap kegiatan belajar peserta didik. Dengan adanya perhatian dan motivasi
dari orang tua maka peserta didik akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar.
Bidang Studi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII A SMP Negeri 3
Dari hasil wawancara dan observasi diatas upaya yang musti dilakukan
orang tua agar motivasi belajar peserta didik meningkat antara lain:
mengatur jadwal belajar peserta didik agar peserta didik tau apa yang perluh
belajar terjalan dengan baik. Jadi pembuatan jadwal belajar ini sangat
maka bentuk hadiah yang diberikan orang tua biasanya bentuk benda.
Dengan begitu peserta didik akan selalu termotivasi dan selalu giat dalam
baik.
penting. Orang tua cerdas akan membuat anaknya menjadi cerdas. Ruang lingkup
keluarga yang baik akan membuat anaknya menjadi baik. Karena guru pertama
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa peran orang tua terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik belum
bisa dikatakan baik karena motivasi hanya pada pembiayaan dan kata-kata
dorongan belajar atau nasehat. Sedangkan keseharian peserta didik masih kurang
mendapatkan perhatian dari orang tua. Maka, orang tua diharapkan mampu
memperhatikan peserta didik yaitu dengan cara menjadi panutan, cerminan atau
contoh untuk peserta didik, menjadi fasilitator dan motivator peserta didik. Bentuk
motivasi yang harus diberikan kepada peserta didik yaitu dengan cara
penghargaan.
B. Saran
peserta didik peneliti memberikan sumbangan saran untuk orang tua peserta didik
antara lain:
56
cara memberikan dorongan kepada anak agar untuk terus belajar sehingga
2. Meninngkatkan peran orang tua untuk lebih maksimal lagi agar dapat
membimbing dan mengarahkan anak untuk lebih giat dan semangat dalam
lebih baik lagi serta terpenuhinya kebutuhan belajar yang lebih memadai.
57
F. Kepustakaan
Al-Qur’an Al-Karim.
2007.
Diana Sari, “Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa,” Jurnal
bimbingan dan Konseling Indonesia: Teori dan Aplikasi, 2015.
Dina Novita (dkk), Peran Orang Tua Dalam MeningkatkanPerkembangan Anak
Usia Dini Di Desa Air Pinang Kecamatan Simeulue Timur, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, 1 Agustus 2016.
Dr.Ahdar Djamaluddin, S.Ag., Sos., M.Pd.i, 2019, Dr.Wardana, M.Pd.i, Belajar
Dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Padagogis, (Jakarta,
CV.Kaaffah Learning Center.
Dr. Puput Saeful Rahmat, M.Pd, Perkembangan Peserta Didik, (Cet.1. Jakarta,
Bumi Aksara, 2018.
58
Drs.A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986,
hal 25
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010.
H. Fuad Ihsan, 2005, Dasar-dasar pendidikan, Jakarta, PT Rineka Cipta Siti
Maim unawati dan Muhammad Alif, 2020, Peran Guru dan Orang
tua ,Metode dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi
Covid-19 ,Serang, 3M Media Karya.
Hendra Surya, 2010, Rahasia Membuat Anak Cerdas Dan Manusia Unggul,
Jakarta,PT Elex Media Komputindo
Haris Herdiansyah,Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif, Jakarta Rajawali Press, 2013.
Idi warsah, Pendidikan Islam dalam keluarga ,Palembang , Tunas Gemilang
Press, 2020.
Karwono, Mularsih Heni, Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Ros Dara, “Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak untuk belajar di SD
GMIH Tosoa”, (Jawa Tengah: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,
2017.
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Jakarta: Rajawali Press, 2011.
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta, Lentera hati, 2003.
Prof. Dr. Endang widi winarni,M.Pd, 2018, Teori Dan Praktik Penelitian
Kuantitatif Dan Kualitatif, PTK,R Dan D, (Jakarta, Bumi Aksara.
Pengertian Pekerjaan diakses di internet https ://id.scribd. com/doc/250348421/
PEKERJAAN-adalah , pada hari senin tanggal 14 februari 2022, pukul
13.00
59
Rukaeshi A Moelani, At. All, 2016, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. II;
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ramlah,S.Ag, Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Galesong Utara,
“Wawancara”,di Ruangguru SMP Negeri 3 Galesong Utara, tanggal 24
Januari 2022.
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015.
Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,
Mixed Methods, serta Research & Development, Jambi: Pusat Studi Agama
dan Kemasyarakatan, 2017.
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, Depok, PT Rajagrafindo
Persada, 2018.
Singgih D.Gunarsa, psikologi Perkembangan,Jakarta, PT BPK Gunung Mulia,
1981.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2013.
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1.
Yandry Pangappong, Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor
Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda Seberang,
Jurnal Ilmu Pemerintah, Samarinda, Copyright, 2015.