KABUPATEN MAROS
Skripsi
Oleh :
DEDY RIZALLUL AULAT.
NIM : 10120180088
1
BAB I
PENDAHULUAN
Islam diyakini sebagai agama universal, tidak terbatas oleh waktu dan
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. adalah untuk seluruh umat manusia, di
mana pun ia berada. Oleh karena itu, Islam seharusnya dapat diterima oleh setiap
manusia di atas muka bumi ini, tanpa harus ada konflik dengan keadaan di mana
Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ini mengemban
dengan iman dan takwa kepada Allah, mengeluarkan manusia dari kesesatan
menunjukkan manusia dari kehidupan yang sesat kepada kehidupan yang lurus,
serta menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran. Misi ini sejalan pula
dengan jiwa manusia yang menginginkan sebuah tatanan kehidupan yang terang
benderang, selamat dari berbagai hal yang merugikan, serta terbebas dari berbagai
penderitaan.1
1
Abuddin Nata, Psikologi Pendidikan Islam (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2018), cet. I,
h. 42.
2
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, karena manusia
saat dilahirkan tidak mengetahui sesuatu apapun sebagaimana firman Allah swt. di
dalam QS An-Nahl/16:78.
َو ٱلَّل ُه َأۡخ َر َج ُك م ِّمۢن ُبُط وِن ُأَّمَٰه ِتُك ۡم اَل َتۡع َلُم وَن َش ٔۡيا َو َجَع َل َلُك ُم ٱلَّس ۡم َع َو ٱۡل َأۡب َٰص َر َو ٱۡل َأِٔۡفَد َة َلَعَّلُك ۡم َتۡش ُك ُر وَن
٧٨
Terjemahnya:
yang membedakan dengan makhluk lainnya yaitu roh manusia yang mempunyai
dua daya, yaitu daya pikir yang disebut dengan akal dan daya rasa yang disebut
dengan kalbu.
pelaksanaan ibadah berdasarkan ajaran agama Islam, sedangkan daya pikir (akal)
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
2
Kementerian Agama RI. Alquran dan Terjemahnya, (Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah, 2012), h. 139.
3
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh
belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik. Meski diakui, bahwa pendidikan
adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan, dan diberi
sarana maupun prasarananya, tetapi sampai saat ini masing – masing lembaga
pendidikan masih berkutat pada permasalahan klasik dalam hal ini kualitas
pendidikan.
karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat
mungkin berbeda sesuai dengan orientasi dari masing – masing lembaga yang
3
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta
Penjelasannya, (Jakarta: Cemerlang, 2003), h. 3.
4
Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Landasan Pendidikan (Gorontalo: Bumi Aksara,
2016), h. 37.
4
mengembangkan anak didik agar memiliki kedewasaan atau kematangan dalam
berpikir, beriman, dan bertaqwa kepada Allah swt. Di samping itu juga mampu
sehingga menjadi pemikir yang baik sekaligus pengamal ajaran Islam yang
terhadap anak-anak. Apabila akidah, ibadah dan akhlak tertanam dengan kokoh
pada diri anak dalam keluarga, maka mampu mewujudkan kepribadian muslim
yang utama. Pemahaman agama yang perlu di tanamkan sejak kecil menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan pembiasaan keberagamaan seperti salat, berdoa dan
membaca Al-Qur’an. 6
menanamkan hal tersebut sejak kecil sehingga menjadi kebiasaan ketika beranjak
dewasa. Namun, tidak bisa pungkiri masih banyak anak yang tidak mendapatkan
terkhusus pada sekolah dasar diajarkan tentang keagamaan mulai dari hal yang
5
Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (Malang: Refika Aditama, 2013), cet. II, h. 7.
6
Mujamil Qomar, Dimensi Manajemen Pendidikan Islam (Malang: Erlangga, 2015), h. 6.
5
sehingga keterbelakangan keagamaan terus terjadi, penyebabnya karena
atau tenaga pendidik tidak kompeten, serta kekurangan dari segi sarana dan
Berdasarkan hasil observasi awal pada hari kamis tanggal 2 Juni 2022, MI
Maros yang jauh dari kata layak sebagai tempat menuntut ilmu, mulai dari segi
bangunan sekolah yang kurang layak sampai fasilitas yang tidak memadai seperti
buku-buku penunjang dan fasilitas lainnya, kondisi inilah yang membuat siswa
yang berjumlah dua puluh orang dari kelas satu sampai enam digabung menjadi
tiga kelas dengan rincian kelas satu digabung dengan kelas dua, kelas tiga dengan
kelas empat dan kelas lima dengan kelas enam. MI Hidayatullah hanya memiliki
dua tenaga pengajar dengan kualifikasi pendidikan yang tidak sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan, itupun jika guru hadir maka siswa akan belajar.
keagamaan kepada anaknya dan sekolah sebagai tempat belajar pun tidak mampu
agama terus terjadi di Dusun Makmur Desa Bonto Manurung Kabupaten Maros.
Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN) terbentuk atas rasa peduli sesama
Komunitas Koin Untuk Negeri yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan
untuk daerah terpencil dan 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), yaitu Sekolah
6
Jejak Nusantara (SEJARA) yang setiap bulan membuka pendaftaran relawan
kelas yaitu Kelas Agama, Kelas Literasi, Kelas Kreatifitas, Kelas Alam, dan Kelas
Inspirasi yang membina anak ditingkatan SD/MI, serta Kelas Komunitas membina
maka Komunitas Koin Untuk Negeri memilih lokasi ini sebagai tempat
yang dilakukan oleh para relawan Komunitas Koin Untuk Negeri dengan tujuan
mengamalkan ajaran agama Islam. Inilah yang melatar belakangi peneliti tertarik
7
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian lebih terarah dan memudahkan
8
Fokus Penelitian Deskripsi Fokus
Mengenalkan huruf
hijaiyah beserta makhrijul
huruf yang tepat
Membimbing peserta didik
Pemahaman mengaji
Pendidikan Mengajarkan tata cara
Agama Islam Wudhu yang baik dan
Peserta Didik benar
Mengajarkan tata cara
Peran Program Salat yang baik dan benar
Komunitas Koin beserta bacaan-bacaan
Untuk Negeri yang dilafalkan dalam salat
Dalam
Relawan mampu
Meningkatkan
memahami karakteristik
Pemahaman
peserta didik agar bisa
Pendidikan
memberikan bimbingan
Agama Islam
sehingga peserta didik
Pada Peserta
memahami apa yang
Didik
Peran Program disampaikan oleh relawan
Komunitas dan peserta didik mampu
Koin Untuk mengimplementasikannya
Negeri
Relawan mengetahui
tingkat keberhasilan
program Komunitas Koin
Untuk Negeri dalam
meningkatkan pemahaman
agama Islam peserta didik
Tabel. 1
9
C. Pengertian Judul dan Definisi Operasional
1. Pengertian Judul
d. Komunitas Koin Untuk Negeri adalah sebuah komunitas yang terbentuk atas
rasa peduli sesama manusia yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.
usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu ke suatu arah yang lebih baik lagi
daripada sebelumnya.
sudah pernah diajarkan tentang ajaran agama Islam yang berisi aturan-
2. Definisi Operasional
atas, maka penulis akan meneliti skripsi yang berjudul “Peran Program
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Ed. IV; Jakarta: PT
Gramaedia Nusantara, 2012), h. 622.
8
Ibid., h. 652.
10
Makmur Desa Bonto Manurung Kabupaten Maros” dengan maksud dan
tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk program Komunitas Koin Untuk
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Islam
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penulis akan mengkaji peran program Komunitas Koin Untuk Negeri dalam
9
Irfandi Nasrum, “Strategi Bimbingan Islam Dalam Pembinaan Keagamaan Anak
Daerah 3T Pada Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN) di SD Al Mubaroq Dusun Bara Desa
Bonto Somba Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten Maros” Skripsi (Makassar: Fak. Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar 2019), h. 10
12
Bonto Tengnga Desa Patanyamang Kecamatan Camba Kabupaten Maros”.
jalan menuju desa dan minimnya akses jaringan membuat tenaga pengajar
B. Landasan Teori
1. Peran
a. Pengertian Peran
sebagai sebuah aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang
11
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014)
13
Peran menurut terminologi adalah seperangkat tingkah yang diharapkan
Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”.
Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang
biasanya diatur dalam suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga
tersebut. Peran itu ada dua macam yaitu peran yang diharapkan (expected role)
dan peran yang dilakukan (actual role). Dalam melaksanakan peran yang
kepada pola prilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status/posisi
tertentu dalam organisasi atau system. Menurut Abu Ahmadi, peran adalah suatu
berbuat dalam siatuasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
12
Syamsir, Torang, Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 86.
14
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.13
peran adalah suatu sikap atau prilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau
tertentu.
Peran atau role menurut Bruce J. Cohen, juga memiliki beberapa jenis,
yaitu:14
1) Peranan nyata (Anacted Role) yaitu suatu cara yang betul-betul dijalankan
3) Konflik peranan (Role Conflick) yaitu suatu kondisi yang dialami seseorang
yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut harapan dan tujuan
emosional.
peranan tertentu.
6) Model peranan (Role Model) yaitu seseorang yang tingkah lakunya kita contoh,
tiru, diikuti.
13
Soekanto, Soerjono, Teori Peranan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 243.
14
S Fahrizal, http://repository.radenintan.ac.id/2535/5/BAB%2011%20TESIS.pdf, diakses
pada tanggal 14 Maret 2022 Pukul 21.00 WITA
15
7) Rangkaian atau lingkup peranan (Role Set) yaitu hubungan seseorang dengan
nyata (Anacted Role) yaitu satu cara yang betul-betul dijalankan atau sekelompok
a. Pengertian Komunitas
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal
dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. 15
biasanya didasari oleh beberapa hal yaitu lokalitas dan sentiment community. 16
15
Agoes Patub B. N. Modul Seminar Peran Komunitas Musik Etnik Dalam Kebangkitan
Budaya Bangsa Dalam Ambar Kusumastuti, Peran Komunitas Dalam Interaksi Sosial Remaja di
Komunitas Angklung Remaja, (Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 8
16
Ibid, h. 8
16
Menurut Mac Iver unsur-unsur dalam sentiment community adalah: 17
1) Seperasaan
kesamaan kepentingan.
2) Sepenanggungan
3) Saling Memerlukan
kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai suatu kesatuan dan dapat
b. Bentuk-bentuk Komunitas
hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta bersifat kekal. Dasar
hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah
dikodratkan. 18
17
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 131-132
18
Ibid, h. 114
17
Tipe gemeinschaft sendiri ada tiga, yaitu:
keturunan.
berdekatan.
jumlah anggota terbatas dan berlangsung dalam jangka waktu relatif lama.
anggota yang banyak dan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Contoh:
lain.
Dalam hal ini, Komunitas Koin Untuk Negeri dapat dikategorikan sebagai
pemikiran untuk membantu dalam bergerak di bidang pendidikan dan sosial juga
menjadi bagian dari secondary group dimana komunitas ini terbentuk karena
19
Cholil Mansyur, Dalam Ambar Kusumastuti, Op.cit., h. 11
18
Komunitas Koin Untuk Negeri adalah Komunitas yang dibentuk sebagai
Komunitas yang peduli akan sesama manusia. Komunitas Koin Untuk Negeri
merupakan Komunitas otonom, bebas, aktif, mandiri, dan transparan yang bersifat
Komunitas Koin Untuk Negeri yang berdiri sejak 1 Januari 2016 di Kota
Makassar, yang didirikan oleh Akbar Alimuddin, Wahyudin dan Asri Suryaningsi.
dalam satu tahun yang dilaksanakan setiap bulan yaitu membuka open
pengabdian Komunitas Koin Untuk Negeri selama 4 hari (empat hari) yaitu pada
hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu yang kemudian dikenal dengan istilah
non formal yang diluncurkan oleh komunitas Koin Untuk Negeri pada tanggal 1
Januari 2017. Program ini dibentuk atas dasar kepedulian terhadap kondisi
alam sekitar melibatkan peserta didik secara aktif, kreatif, partisipatif, inovatif,
tambahan kepada anak-anak yang berada di daerah terpencil karena melihat fakta
20
Akbar Alimuddin, Buku Saku Sekolah Jejak Nusantara Komunitas Koin Untuk Negeri
19
bahwa pendidikan di daerah terpencil masih mengalami ketimpangan dan
kesenjangan yang diakibatkan oleh sarana dan prasarana yang kurang memadai,
tenaga pendidik yang minim, serta faktor sosial masyarakat daerah terpencil.
mempunyai 6 Kelas. Kelas Agama, Kelas Literasi, Kelas Alam, Kelas Kreativitas,
Kelas Inspirasi, dan Kelas Komunitas. Adapun jadwal relawan Komunitas Koin
Jadwal kegiatan kelas program SEJARA Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN)
Tahun 2022
07.30 s/d
09.30 Kelas Agama
1. Jumat
09.30 s/d Kelas Kreatifitas
10.30
07.30 s/d
09.30
Kelas Literasi
09.30 s/d
2. Sabtu Kelas Alam
10.30
Kelas Inspirasi
13.00 s/d
14.30
Tabel 1.1
menekankan program pengenalan huruf hijaiyah, tata cara berwudhu, dan tata cara
shalat yang baik dan benar. Program ini bertujuan untuk memberikan peserta
20
didik pemahaman yang baik mengenai agama terkhusus pada kegiatan mengaji,
akan diterapkan dalam program kelas agama. Penguatan menjadi komponen yang
sangat penting untuk memberikan gambaran tentang garis besar jenis kegiatan
mengajarkan tata cara wudhu yang baik dan benar dan mengajarkan tata cara
Istilah pendidikan dalam bahasa Arab kata yang paling sering digunakan
salah satunya yaitu al-tarbiyah. Kata tarbiyah berasal dari kata rabba-yarubbu-
sehingga potensi tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui
21
A. W. Munawir, Kamus Istilah Modern Al-Munawwir Indonesia-Arab, (Surabaya:
Pustaka Progressif, 2018), h. 462
22
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Predanamedia Group, 2016), h. 8
21
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
oleh tiap-tiap peserta didik secara sistematis dan terencana agar tercapai tujuan
dalam proses mencapai tujuannya perlu dikelola dalam suatu sistem terpadu dan
serasi.
konteks pendidikan, yang dimaksud dengan Islam yaitu ajaran yang diwahyukan
oleh Allah Swt untuk umat manusia yang ajarannya disampaikan melalui
Rasulullah Saw.25 Maka, Islam berarti agama yang mengajarkan para pemeluknya
23
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),
(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), h..3
24
Abuddin Nata, op.cit., h. 32.
25
Ibid.
22
atau yang disebut umat muslim untuk menyebarkan perdamaian, keamanan, dan
sekitarnya.
kepribadian muslim atau perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan
26
petunjuk ajaran Islam. Pendidikan agama Islam merupakan usaha memberikan
bimbingan dan asuhan kepada anak didik dengan tujuan agar anak didik dapat
akhirat.27
suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di
dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta
tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan
ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan
hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat
kelak.28
Jadi, Pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
26
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.10
27
Ibid., h. 86
28
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 88
23
melalui cara yang sistematis dan terencana agar mengenal, memiliki, menghayati,
sampai mengimani ajaran agama Islam sebagai tuntunan yang dapat digunakan
akhirat.
menjadi insan kamil yang berarti “manusia yang memiliki keutuhan rohani dan
jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya
Islam baik itu kaitannya dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia
Tujuan pendidikan agama Islam tentunya sangat luas jika dilihat dari
berbagai aspek. Salah satu tujuan pendidikan agama Islam pada tingkat mata
29
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),, h. 29
30
Abuddin Nata, op.cit., h. 65.
24
Pada tingkat mata pelajaran berarti tujuan pendidikan agama Islam lebih
pendidikan agama Islam pada materi tata cara salat wajib maka tujuan yang
pendidikan Agama harus mampu mengantarkan peserta didik kepada tiga aspek.
Pertama, aspek keimanan yaitu mencakup seluruh rukun iman. Kedua, aspek
ibadah yaitu mencakup seluruh rukun Islam. Ketiga, aspek akhlak mencakup
agamanya yang mencakup poin utamanya yaitu keimanan, ibadah dan akhlak
Maka fungsi dari pembelajaran pendidikan agama Islam dengan materi yang
diadakan dalam program kelas agama komunitas koin untuk negeri adalah untuk
31
Redaksi Sinar Grafika, op.cit., h. 21
32
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2014), cet. 4, h. 74
25
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik mengenai hal-hal
Islam sebagai agama dan objek kajian pendidikan memiliki cakupan dan
ruang lingkup yang luas. Secara garis besar Islam memiliki sejumlah ruang
1) Aqidah
diyakini kebenarannya oleh hati manusia dengan berpedoman kepada Alquran dan
Sunnah Rasul.
2) Syariat
Syariat merupakan aturan dan norma-norma yang diturunkan oleh Allah Swt
seseorang. Semakin baik tingkat keberagaman seseorang, maka akan terlihat baik
pula akhlak, etika dan moral yang tercermin. Karena akhlak merupakan keadaan
Umat muslim yang memiliki akidah yang lurus dan kuat maka akan mendorong
33
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 9
26
dirinya untuk melaksanakan syariat Islam yang hanya ditujukan kepada Allah
krisis dan apa yang kita capai jangan sampai hilang. Kedua, kita berada dalam
maka harus ditekankan pada pembentukan peserta didik agar mampu berkembang
sebagai generasi “khaira ummah” (beriman dan bertakwa, dewasa dalam bersikap,
mentalitas daya fikir, dan semangat hidup mandiri, kreatif dinamis dan berakhlak
karimah).
Oleh karena itu, umat Islam harus menghadapi tantangan globalisasi, bukan
untuk dihindari dan ditakuti tetapi harus ditantang dan ditata secara alami dengan
penuh percaya diri, kualitas SDM harus selalu dikedepankan dengan berpijak pada
konsep tauhid.
pendidikan Islam adalah tidak tersedianya sumber daya yang memadai. Hal ini
34
Muh Idris, Orientasi Pendidikan Islam, (Sleman: Deepublish, 2020), h. 38.
27
disebabkan karena SDM masih lemah dan mereka masih berpikir sangat tidak
kreatif, berpikir dengan cara juklak, juknis dan tidak membuat terobosan-
35
terobosan baru. Oleh karena itu, Islam harus mampu menghadapi globalisasi
yang diperkuat oleh SDM sehingga bisa kompetitif ke depan dalam menghadapi
globalisasi.
didik supaya dapat menjadi manusia masa depan yang ideal, dengan cara
menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lengkap dalam dimensi
religiusnya. Hal ini berarti, suatu proses pengondisian agar anak didik menjadi
3. Kerangka Pikir
penting.37
36
Ibid, h. 53.
37
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 13.
28
deduktif dengan menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai premis-premis
Kelas Agama
Peserta Didik
BAB III
METODE PENELITIAN
29
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah jenis
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang mengkaji objek untuk
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang
terkait berbagai realita yang ditemukan. Olehnya itu, penulis akan mengamati
Kabupaten Maros.
B. Lokasi Penelitian
38
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 82
30
39
kegiatan. Olehnya itu, penelitian akan dilakukan pada Komunitas Koin Untuk
Tompo Bulu Kabupaten Maros. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama dua
bulan.
C. Fokus Penelitian
Pendidikan Agama Islam, penulis akan menentukan fokus masalah yang akan
diteliti yaitu Program Komunitas Koin Untuk Negeri. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah Muh Aril Patongai, SH sebagai ketua umum Komunitas Koin
Untuk Negeri, Muh Aslam Tompo, S.Pd sebagai pembina kelas agama, Bapak
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk mencapai hal
sejarah, dan hasil pengamatan visual yang menjelaskan momen-momen dan nilai-
nilai rutinitas dan problematic kehidupan setiap individu yang terlibat di dalam
penelitian.40
39
Ibid, h. 184
40
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 141
31
Pengumpulan data di lokasi dilakukan dengan menggambarkan Teknik
1. Observasi
serba kompleks dalam pola-pola kultur tertentu. Hal yang akan diobservasi ketika
melakukan penelitian ini adalah tentang hal apa yang perlu diajarkan di MI
2. Wawancara
tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
Tompo Bulu Kabupaten Maros. Wawancara ini dilaksanakan pada warga sekolah
41
Ibid, h. 143
42
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 160
32
khususnya guru, Muh Ariel Patongai, SH selaku ketua umum komunitas Koin
Untuk Negeri dan Syaifullah Agit selaku Pembina kelas Agama komunitas Koin
Untuk Negeri.
3. Dokumentasi
digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Menurut Guba
dan Lincoln, tingkat kredibilitas suatu hasil penelitian kualitatif sedikit banyaknya
merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa
sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental yang semuanya
itu meberikan informasi bagi proses penelitian. Yang diambil dari metode
dokumentasi adalah dokumen resmi untuk memperoleh profil sekolah, serta hal-
Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena dari
analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal. Dalam
33
penelitian. Semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data,
yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan
data.
44
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 210
45
Ibid, h. 211
46
Ibid, h. 211
34
Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus
dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi data.
penelitian.48
1. Triangulasi Sumber
data yang telah diperoleh dari lapangan penelitian melalui beberapa sumber.
Artinya untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Adapun sumber yang dimaksud meliputi, guru pendidikan agama,
yang sama atau spesifik dan mana pandangan yang berbeda. Data yang telah
47
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 160
48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2016) h. 274
35
dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan selanjutnya
Pengurus KUN
Guru
2. Triangulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. Jika
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan
atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar sehingga dapat
masalah yang ada dalam penelitian ini. Triangulasi teknik dilakukan jika data atau
teknik alam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Observasi
36
Sumber
Wawancara
Data
Dokumentasi
3. Triangulasi Waktu
wawancara dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda untuk
menghasilkan data yang valid sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian.49
teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar akan memberikan
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-
49
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif dan R & D (Cet. X; Bandung: Alfabeta,
2010), h. 373.
37
BAB IV
38
Berdasarkan hasil observasi, ditemui hanya ada satu sekolah MI
Hidayatullah di Dusun Makmur ada di kampung Pattiro yang ada sejak tahun
2017.
Pada awalnya posisi kelas jauh ini terletak di bawah kolong rumah kepala
dusun yang berdinding kayu dan beralaskan tanah. Sewaktu – waktu bangku dan
meja yang digunakan dalam proses pembelajaran dipenuhi kotoran ayam sebab
ruangannya terbuka.
Pattiro telah mengalami renovasi. Tidak lagi di bawah kolong rumah tetapi telah
memiliki bangunan sekolah dengan dinding dan lantai yang beralaskan kayu
mengajar.
39
c. Mendidik dan membimbing agar peserta didik senantiasa beriman dan
kondisi bangunan sekolah masih berdinding kayu. Kedua fasilitas belajar peserta
didik sangat terbatas seperti belum ada perpustakaan dan kondisi buku-buku yang
dijadikan media belajar sudah kumuh, lusuh, terhambur dan robek. Ketiga akses
jalan masih jalan setapak dan sempit sehingga menjadi kendala utama guru datang
mengajar serta kendala bagi pemerintah daerah dalam pengadaan bahan materil
didik dalam satu kelas, sebab gurunya hanya dua dan siswa berjumlah 25 orang.
memenuhi kelayakan seperti pertama, insentif guru yang masih rendah sehingga
tidak sebanding dengan kerja keras mereka mengajar siswa dengan begitu
50
Kasmawati. Kepala MI Hidayatullah, “Wawancara”, di Rumah Kepala MI
Hidayatullah, tanggal 19 Januari 2023
40
sebagian guru yang diberi amanah mengajar tidak konsisten bahkan enam orang
berhenti tiba-tiba. Kedua jumlah tenaga pendidik yang tidak memadai. Padahal,
sehingga pendidikan dapat terselenggara sesuai prinsip adil, demokratis, dan tidak
Maros dengan luas wilayah 1.619,12 km2 dan berbatasan dengan Kabupaten
Pangkep sebelah Utara, Kabupaten Gowa dan Bone sebelah Timur, Kabupaten
Gowa dan Kota Makassar sebelah Selatan, dan selat Makassar sebelah Barat.
Kabupaten Maros terdiri atas 14 Kecamatan dan dibagi 80 Desa dan 23 Kelurahan
dan letak pengabdian Komunitas Koin Untuk Negeri berada di Dusun Makmur
Desa Bonto Manurung adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah
Bonto Manurung memiliki luas wilayah 40,55 km2 dan jumlah penduduk
sebanyak 1.379 jiwa. Lokasi pengabdian Komunitas Koin Untuk Negeri berada di
Dusun Makmur yang berada jauh dari pusat Kabupaten Maros. Kondisi geografis
51
Muh Ariel Patongai. Ketua Umum Komunitas Koin Untuk Negeri, “Wawancara”, di
MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022.
41
Dusun Makmur berada di daerah pegunungan dengan akses jalan yang terjal dan
berdinding papan yang mulai keropos, meja yang rusak, papan tulis serta buku-
buku yang tidak layak pakai, ruangan belajar yang tidak kondusif, jauh dari kata
layak sebagai tempat menuntut ilmu. Melihat kondisi masyarakat Dusun Makmur
pendidikan agama Islam maka Komunitas Koin Untuk Negeri memilih lokasi ini
agama Islam yang dilakukan oleh para relawan Komunitas Koin Untuk Negeri
dengan tujuan membina keagamaan dan membantu agar siswa mampu memahami
pada tanggal 1 Januari 2016. Cikal bakal komunitas ini terbentuk berawal dari
42
dengan kondisi pendidikan yang ada di kota-kota besar khususnya di kota
ekonomi. Hal ini kemudian diperkuat dengan adanya rilis data yang dikeluarkan
oleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2016 tentang angka putus
sekolah mencapai 2,5 juta anak, 70% diantaranya berada di tingkat pedesaan. Hal
ini yang menjadi dasar permasalahan yang harus dipecahkan secara bersama-sama
dilapangan digerakkan dengan inisiatif yang tinggi hingga tercipta sebuah konsep
yang utuh dan kemudian diaplikasikan dalam sebuah perkumpulan yang bernama
Komunitas Koin Untuk Negeri-Ku yang seiring dengan waktu berubah nama
menjadi Koin Untuk Negeri. Nama Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN)
terinspirasi dari uang koin yang selalu dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh
salah satu pendirinya dan hasil tabungan koin tersebut disalurkan ke daerah yang
Melihat hal ini cukup positif dan kebiasaan menabung cukup memberikan
komunitas ini, belum mampu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan karena
kurangnya yang tertarik untuk bergabung. Berbagai cara telah dilakukan namun
52
Akbar Alimuddin, Buku Saku Sekolah Jejak Nusantara Komunitas Koin Untuk Negeri
43
hasilnya nihil dan belum ada sama sekali yang tertarik. Kemudian pendiri
berinisiatif untuk membuat PIN dan membagikan kepada siapa saja yang ingin
Dengan inisiatif yang tinggi, pendiri dan kedua temannya kemudian menata
untuk membagi tugas, ada yang bertugas mengelola keuangan dan ada yang
bertugas mengajak bergabung melalui sosial media. Akhirnya dari setiap usaha
dan kerja keras membuahkan hasil dengan bertambahnya beberapa orang yang
Komunitas Koin Untuk Negeri yang berdiri sejak 1 Januari 2016 di kota Makassar
Program awal komunitas Koin Untuk Negeri adalah Tunjuk Satu Koin
44
3. Visi dan Misi Komunitas Koin Untuk Negeri
a. Visi
b. Misi
1) Menjadi wadah untuk dapat mengambil peran secara aktif dalam dunia
masyarakat.
pengembangan kreatifitas.
kreatifitas.
manusia.
lokal.
45
8) Mengirim relawan untuk mengabdi di daerah terpencil
dalam 1 tahun yang dilaksanakan setiap bulan yaitu perekrutan relawan baru
celengan relawan setiap bulan yang disebut program Tunjuk Satu Koin (TSK),
oleh komunitas Koin Untuk Negeri yang dihadiri oleh relawan dan masyarakat
umum untuk mengumpulkan hasil celengan. Hasil dari perhitungan celengan akan
disalurkan untuk membeli bantuan peralatan sekolah kepada peserta didik yang
diluncurkan oleh komunitas Koin Untuk Negeri pada tanggal 1 Januari 2017.
Program ini dibentuk atas dasar kepedulian terhadap kondisi pendidikan di daerah
46
mengedepankan pembelajaran yang ramah lingkungan, santai, inspirasi dan
inovasi agar keinginan dan semangat belajar peserta didik semakin bertambah.54
bermain di alam sekitar melibatkan peserta didik secara aktif, kreatif, partisipatif,
prasarana yang kurang memadai, tenaga pendidik yang minim, serta faktor sosial
mempunyai 6 Kelas. Kelas Agama, Kelas Literasi, Kelas Alam, Kelas Kreativitas,
Kelas Inspirasi, dan Kelas Komunitas. Adapun jadwal relawan Komunitas Koin
Jadwal kegiatan kelas program SEJARA Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN)
Tahun 2022
07.30 s/d
09.30 Kelas Agama
1. Jumat
09.30 s/d Kelas Kreatifitas
10.30
54
Akbar Alimuddin, Buku Saku Sekolah Jejak Nusantara Komunitas Koin Untuk Negeri
47
10.30
13.00 s/d Kelas Inspirasi
14.30
Tabel 1.1
c. Ekspedisi KUN
daerah terpencil. Bantuan ini berupa peralatan sekolah yang berasal dari hasil
program Tunjuk Satu Koin (TSK) dan bantuan yang diberikan oleh donator. Tim
Ekspedisi juga bertugas untuk mengecek sekolah yang kurang layak untuk
d. Bakti Sosial
Bakti sosial komunitas Koin Untuk Negeri (KUN) merupakan kegiatan yang
program bakti sosial yaitu ekonomi kreatif kearifan lokal, penyuluhan kesehatan,
menekankan program pengenalan huruf hijaiyah, tata cara berwudhu, dan tata cara
55
Akbar Alimuddin, Buku Saku Sekolah Jejak Nusantara Komunitas Koin Untuk Negeri
48
shalat yang baik dan benar. Program ini bertujuan untuk memberikan peserta
didik pemahaman yang baik mengenai agama terkhusus pada kegiatan mengaji,
akan diterapkan dalam program kelas agama. Penguatan menjadi komponen yang
sangat penting untuk memberikan gambaran tentang garis besar jenis kegiatan
mengajarkan tata cara wudhu yang baik dan benar dan mengajarkan tata cara
No Kelas Penguatan
Mengenalkan huruf Hijaiyah beserta
makhrijul huruf yang tepat.
Membimbing siswa mengaji.
1 Kelas Agama Mengajarkan tata cara Wudhu yang baik dan
benar.
Mengajarkan tata cara Sholat yang baik dan
benar beserta bacaan-bacaan yang dilafalkan
dalam sholat.
Tabel 1.2
agar mereka mampu dan taat menjalankan praktek ajaran agama dengan baik dan
49
benar, serta memiliki karakter jujur, sabar, ikhlas, amanah dan menjunjung tinggi
Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah Swt untuk orang tuanya.
Orang tua adalah yang melahirkan anak-anaknya. Orang tua dituntut untuk
karena semua ini adalah menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua,
) َفَأَبَو اُه ُيَه ِّو َد اِنِه َأْو ُيَم ِّج َس اِنِه َأْو ُيَنِّص َر اِنِه (رواه مسلم،ُك ُّل َمْو ُلْو ٍد ُيْو َلُد َعَلى اْلِف ْطَر ِة57
Artinya:
Dari hadits tersebut di atas jelas bahwa orang tua adalah tempat pertama kali
sudah mendapatkan perhatian dan pendidikan dari orang tuanya hingga ia lahir
dan sampai dewasa. Pendidikan yang diberikan orang tua itu merupakan
pembentuk dasar kepribadian anak sebagai bekal kehidupannya dimasa yang akan
datang.
56
Kurikulum Sekolah Jejak Nusantara (SEJARA) Komunitas Koin Untuk Negeri
57
Muslim, Sahih Muslim No: 4803
50
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang terprogram dalam pendidikan
informan, formal dan non formal. Selain keluarga sebagai lembaga pendidikan
informal, sekolah adalah pendidikan formal yang juga merupakan wadah tempat
Permasalahan pendidikan formal yang sedang dihadapi bangsa ini yaitu belum
dengan daerah terpencil masih tinggi. Berbagai masalah yang menghambat proses
pendidik yang tidak berkompeten , serta kekurangan dari segi sarana dan
yang terpencil membuat daerah ini kekurangan baik darai segi sarana dan
pemahaman agama.
51
yang selalu mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat dan
mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak Dusun Makmur.”58
pembelajaran yang baik seperti yang didapatkan oleh anak-anak kota. Orang tua
juga tidak memperlihatkan nilai-nilai agama kepada anaknya seperti hal sederhana
dikatakan masih kurang. Padahal jika dilihat mereka semua adalah mayoritas
beragama Islam. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan Pak
mengatakan:
52
kelas agama, Muh Aslam Tompo, S.Pd selaku wali kelas agama mengatakan
bahwa:
Pengenalan huruf hijaiyah diberikan kepada peserta didik yang sama sekali
meengatakan bahwa :
“Usaha yang dilakukan oleh relawan komunitas Koin Untuk Negeri kepada
peserta didik MI Hidayatullah yang tadinya tidak mengenal huruf hijaiyah,
setelah dibina beberapa bulan sudah ada beberapa dari mereka yang
mengenal huruf hijaiyah dan bahkan sudah ada yang naik ketingkatan
membaca Iqra.”61
60
Muh Aslam Tompo, S.Pd. Wali Kelas Agama Komunitas Koin Untuk Negeri,
“Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
61
Muh Aslam Tompo, S.Pd. Wali Kelas Agama Komunitas Koin Untuk Negeri,
“Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
53
Hal serupa juga diungkapkan oleh ketua Komunitas Koin Untuk Negeri:
relawan dan peserta didik dapat saling memahami sehingga dalam proses
yang cocok dengan karakteristik peserta didik. Mengenal huruf hijaiyah melalui
media flashcard yang telah dilakukan memberikan dampak yang baik terhadap
Praktek membaca Iqra atau Alquran dilakukan jika peserta didik telah
mampu mengenal huruf hijaiyah. Program ini diperuntukkan untuk peserta didik
yang mampu membaca huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul huruf. Jika telah
mampu, maka selanjutnya peserta didik akan dibimbing membaca Iqra oleh
Membaca Iqra merupakan salah satu cara khusus agar bisa membaca
Alquran dengan baik. Iqra memiliki 6 jilid yang diajarkan oleh relawan secara
bertahap. Jika jilid pertama sudah lancar, relawan bisa melanjutkan pembelajaran
ke jilid selanjutnya.
62
Muh Ariel Patongai. Ketua Umum Komunitas Koin Untuk Negeri, “Wawancara”, di
MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
54
“Sebelum peserta didik naik ketingkatan selanjutnya, kita melakukan review
pengetahuan peserta didik mengenai huruf hijaiyah untuk memberikan
stimulus dengan menggunakan ice breaking atau games. Dengan itu,
pembelajaran akan berjalan seru dan menarik.”63
Maksud dari kutipan di atas adalah, belajar sambil bermain dapat mengasah
kemampun kognitif seorang anak. Saat bermain, peserta didik dapat memiliki
Melalui pembinaan iqra dan mengaji oleh relawan komunitas Koin Untuk
Negeri, telah terjadi perubahan yang signifikan yaitu peserta didik mulai dapat
membaca iqra dengan makhorijul huruf yang benar, tanda baca dan beberapa
tetapi tidak berwudhu terlebih dahulu maka shalat kita akan sia-sia. Relawan
simulasi pada peserta didik untuk memberikan pemahaman tentang tata cara
63
Muh Aslam Tompo, S.Pd. Wali Kelas Agama Komunitas Koin Untuk Negeri,
“Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
64
Muh Aslam Tompo, S.Pd. Wali Kelas Agama Komunitas Koin Untuk Negeri,
“Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
55
Dengan metode demonstrasi dan simulasi yang digunakan oleh relawan,
proses penerimaan peserta didik terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara
Shalat merupakan kewajiban umat Islam yang mulai sejak dini diajarkan
metode demonstrasi dan simulasi. Seperti yang diungkapkan oleh Aslam Tmpo,
65
Muh Aslam Tompo, S.Pd. Wali Kelas Agama Komunitas Koin Untuk Negeri,
“Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022
66
Muh Ariel Patongai. Ketua Umum Komunitas Koin Untuk Negeri, “Wawancara”, di
MI Hidayatullah, tanggal 1 November 2022.
56
Proses pembelajaran tata cara shalat dengan metode demonstrasi ini
sangatlah membantu. Sebelum relawan mengajarkan tata cara shalat, peserta didik
ternyata belum mahir dan terbata-bata. Namun setelah dibimbing oleh relawan,
bacaan shalat pada peserta didik MI Hidayatullah. Hal ini dikarenakan relawan
tujuan. Adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran
yang dituju. Dalam hal ini adalah bagaimana tingkat keberhasilan program kelas
mereka lebih senang bekerja dan ke kebun. Lingkungan dan keluarga tidak begitu
mendukung para peserta didik untuk belajar bahkan untuk terus melanjutkan
57
pendidikan ke tingkatan selanjutnya, dari keinginan pribadi, dorongan dari guru
Untuk Negeri mengajar dengan cara berbeda dengan guru asal sekolah. Relawan
menggunakan strategi dengan metode belajar sambil bermain dengan diselingi ice
kegiatan menarik minat peserta didik. Dengan adanya relawan Komunitas Koin
Untuk Negeri, peserta didik semakin rajin untuk ke sekolah dan mau menempuh
Namun, semua itu tidak terlaksana dengan baik jika peserta didik tidak
mempunyai kesadaran dan niat yang kuat untuk menjadi lebih baik.
67
Anwar. Kepala Dusun Makmur, “Wawancara”, di Rumah Kepala Dusun Makmur,
tanggal 1 November 2022
58
Keberhasilan program kelas agama Komunitas Koin Untuk Negeri dapat
relawan mengajar masih minim, yaitu tidak mengenal huruf hijaiyah, belum
mampu membaca iqra dengan baik, tata cara wudhu dan shalat yang kurang tepat.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan program kelas agama Komunitas Koin Untuk
kelompok usia peserta didik dan menggunakan media pembelajaran yang inovatif
hasil yang memuaskan dimana kemampuan mengenal huruf hijaiyah peserta didik
sudah meningkat dengan baik. Peserta didik bisa menunjukkan huruf hijaiyah,
menyebutkan huruf hijaiyah, dan menuliskan huruf hijaiyah. 21 peserta didik yang
hijaiyah dengan baik yang awalnya sebelum relawan mengajar peserta didik
Melalui pembinaan iqra dan mengaji oleh relawan komunitas Koin Untuk
Negeri, telah terjadi perubahan yang signifikan yaitu peserta didik mulai dapat
membaca iqra dengan makhorijul huruf yang benar, tanda baca dan beberapa
peserta didik telah paham cara membaca huruf mad. Satriani salah satu peserta
“Sebelum kakak KUN datang, saya masih belum bisa lancar baca iqra, tapi
setelah kakak KUN ajar saya sudah bisa sampai iqra 3.”68
68
Satriani Peserta Didik MI Hidayatullah, “Wawancara”, di MI Hidayatullah, tanggal 22
Januari 2023
59
Perubahan yang terlihat pada saat pembelajaran iqra adalah peserta didik
Pada materi tata cara wudhu perubahan yang terlihat sebelum dan setelah
relawan mengajar sangat signifikan yang awalnya ketika mengambil wudhu tidak
sesuai urutan dan asal-asalan namun setelah dibimbing oleh relawan, peserta didik
sebelum dan setelah wudhu. Peserta didik juga mampu memahami pentingnya
relawan.
mendemonstrasikan tata cara shalat yang benar sesuai media pembelajaran yang
digunakan. Proses pembelajaran tata cara shalat dengan metode demonstrasi ini
sangatlah membantu. Sebelum relawan mengajarkan tata cara shalat, peserta didik
ternyata belum mahir dan terbata-bata. Namun setelah dibimbing oleh relawan,
bacaan shalat pada peserta didik MI Hidayatullah. Hal ini dikarenakan relawan
60
Keberhasilan program kelas agama Komunitas Koin Untuk Negeri dapat
dilihat dalam aspek afektif, dimana peserta didik dapat menunjukkan sikap
berkaitan dengan perbuatan, tingkah laku, ucapan, dan kecenderungan dalam hal
ketika belajar bersama, peserta didik yang memiliki pemahaman yang baik
membantu temannya yang belum paham huruf hijaiyah. Begitu juga di materi
membaca iqra/al quran peserta didik mau berbagi pengetahuan kepada teman
lainnya yang belum lancar membaca iqra. Dalam prilaku keseharian sebelum
berdoa sebelum belajar dan bertutur kata yang baik. Ini merupakan pembiasaan
yang selalu dipraktekkan dan diajarkan oleh relawan Komunitas Koin Untuk
Negeri agar dapat saling menghormati antara orang tua, guru dan teman sebaya.
Ketika waktu shalat, relawan mengajak peserta didik untuk ikut shalat
Terlihat juga setelah shalat maghrib, peserta didik selalu membawa iqra dan
Negeri.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, dapat
disimpulkan bahwa:
iqra/mengaji, praktek tata cara wudhu dan praktek tata cara shalat.
62
2. Tingkat keberhasilan Sekolah Jejak Nusantara (SEJARA) program kelas
didik. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari pemahaman dan perubahan
B. Saran
yaitu lebih banyak menjalin kerja sama dengan pemerintah melalui lembaga-
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al karim
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesi Ed. IV. Jakarta:
PT Gramaedia Nusantara. 2012
64
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2017
Nasih, Ahmad Munjin, Lilik Nur Kholidah. Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Malang: Refika Aditama. 2013
S Fahrizal. http://repository.radenintan.ac.id/2535/5/BAB%2011%20TESIS.pdf.
65
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2015
Tabel 1
Struktur Kepengurusan Komunitas Koin Untuk Negeri
66
Tabel 2
Data Peserta Didik MI Hidayatullah
67
11. Yusuf Laki-laki 3
12. Sahrul Laki-laki 3
13. Rahma Laki-laki 3
14. Tika Perempuan 3
15. Rahul Laki-laki 4
16. Farul Laki-laki 4
17. Dirga Laki-laki 5
18. Takdir Laki-laki 5
19. Satuni Perempuan 5
20. Satriani Perempuan 5
21. Aini Perempuan 5
Keterangan:
Laki-laki : 11
Perempuan : 10
Tabel 3
68
Zahra T Y Y
Ilham T Y Y
Santi Y Y Y Y
Ansari Y Y Y Y
Yusuf Y Y Y Y
Sahrul Y Y Y Y
Rahma Y Y Y Y
Tika Y Y Y Y
Rahul T Y Y
Farul T Y Y
Dirga Y Y Y Y
Takdir Y Y Y Y
Satuni Y Y Y Y
Satriani Y Y Y Y
Aini T Y Y
69
R
70
B. Surat Izin Penelitian
71
C. Surat Telah Melakukan Penelitian
72
D. Lembar Pedoman Observasi
PEDOMAN WAWANCARA
KETUA KOMUNITAS KOIN UNTUK NEGERI
1. Profil Narasumber
73
a. Bagaimana profil Komunitas Koin Untuk Negeri ?
b. Bagaimana sejarah terbentuknya komunitas Koin Untuk Negeri ?
c. Bagaimana cara perekrutan relawan baru komunitas Koin Untuk
Negeri?
d. Apa saja program dari komunitas Koin Untuk Negeri ?
e. Mengapa memilih MI Hidayatullah sebagai sekolah binaan ke 5 ?
f. Bagaimana perbedaan perubahan MI Hidayatullah sebelum dan
sesudah dibina oleh Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN) ?
g. Harapan apa saja yang anda inginkan dari komunitas Koin Untuk
Negeri terhadap mi Hidayatullah ?
h. Berkaitan dengan dana apakah ada yang membantu?
i. Apakah kurikulum yang diajarkan relawan komunitas Koin Untuk
Negeri ?
j. Apakah warga setempat menerima baik komunitas Koin Untuk Negeri
di Dusun tersebut?
k. Sejauh mana tingkat keberhasilan komunitas Koin Untuk Negeri
dalam pembinaan di MI Hidayatullah?
l. Bagaimana dampak minimnya pemahaman agama Islam peserta didik
di MI Hidayatullah?
m. Apa hambatan yang anda rasakan ketika menjadi relawan komunitas
Koin Untuk Negeri ?
PEDOMAN WAWANCARA
WALI KELAS AGAMA KOMUNITAS KOIN UNTUK NEGERI
1. Profil Narasumber
74
b. Apa yang membuat anda tertarik untuk menjadi relawan komunitas
Koin Untuk Negeri ?
c. Bagaimana bentuk program kelas agama komunitas Koin Untuk
Negeri di MI Hidayatullah ?
d. Bagaimana perbedaan perubahan peserta didik di MI Hidayatullah
sebelum dan sesudah mengikuti program kelas agama ?
e. Bagaimana proses yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas Agama
Komunitas Koin Untuk Negeri?
f. Metode pembelajaran apa yang digunakan pada kelas agama
khususnya pada materi Wudhu, Shalat dan Mengaji?
g. Faktor apa yang mendukung dalam proses pembelajaran kelas agama
di MI Hidayatullah ?
h. Apa saja hambatan pembelajaran kelas Agama di MI Hidayatullah ?
i. Apa kiat-kiat untuk mengatasi hambatan tersebut agar pembejaran
kelas Agama tetap terlaksana ?
PEDOMAN WAWANCARA
GURU MI HIDAYATULLAH DAN WARGA DUSUN
MAKMUR
1. Profil Narasumber
Nama : Kasmawati
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Guru
Pendidikan Terakhir : S1
Alamat : Dusun Tanete Bulu
Tanggal Wawancara : 20 Januari 2023
Nama : Anwar
Umur : 46 tahun
75
Pekerjaan : Kepala Dusun Makmur, Guru
Pendidikan Terakhir : S1
Alamat : Dusun Makmur
Tanggal Wawancara : 1 November 2022
E. Dokumentasi
76