PENDAHULUAN
Indonesia memerlukan sumber daya yang berkualitas dalam jumlah yang memadai
sebagai pendukung utama pembangunan untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut,
maka pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, pembentukan karakter
merupakan salah satu tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang dijelaskan dalam
Nasional (undang-undang Sis diknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manuasia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga sistem yang demokratis
serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional merupakan rumusan mengenai kualitas
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa.2 Menurut John Dewey dalam Masnur Muslich, pendidikan adalah proses
1
Muhammad Ilyas Ismail, Pendidikan Karakter Suatu pendekatan Nilai, (Makassar: Alauddin
University Press, 2012), h.4
2
1
2
pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan
sesama manusia. Tujuan pendidikan dalam hal ini agar generasi muda sebagai penerus
keterampilan yang melatar belakangi nilai-nilai dan norma-norma hidup dan kehidupan.3
Pentingnya suatu pendidikan sejalan dengan ajaran agama Islam, bahkan Islam
mewajibkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu. Bahkan Allah memberikan perbedaan
bagi orang yang berilmu, serta akan meninggikan derajatnya sebagaimana firman Allah swt
QS,al-Mujadalah/58: 11
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل اْنُشُز ْو ا
َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر
Terjemahnya:
Yang dimaksud dalam ayat di atas adalah manfaat dari beriman dan berilmu
pengetahuan yakni orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan menunjukkan sikap
yang arif dan bijaksana. Iman dan ilmu tersebut akan membuat orang mantap dan agung.
Tentu saja yang dimaksud dengan yang diberi pengetahuan. Ini berarti pada ayat tersebut
membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar, yang pertama sekedar beriman dan
beramal saleh, dan yang kedua beriman dan beramal saleh serta memiliki pengetahuan.
3
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, (Cet 2;
Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.67
4
Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat
Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, 2012), h. 793.
3
Derajat kelompok kedua ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang
disandangnya, tetapi juga amal dan pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan, tulisan
senantiasa mau bekerja keras, baik dalam menuntut ilmu maupun dalam bekerja untuk
mencari nafkah. Oleh karena itu Allah mengangkat derajat kehidupan orang-orang yang
beriman dan berilmu. Sebab hanya dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan amal yang
bergunalah manusia akan mendapat kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Beriman
dan berilmu dalam ayat ini terdapar perilaku orang-orang yang mengamalkannya seperti
perilaku disiplin, menghormati, rajin, giat mencari ilmu, taat beribadah kepada Allah,
bersikap sportif, dan bertanggung jawab. Perilaku diatas termasuk beberapa nilai yang akan
dikembangkan dalam pendidikan karakter. Maka dari itu pendidikan karakter juga sangat
banyak perhatian dari masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan karena masyarakat
merasakan ketimpangan sosial dari hasil pendidikan. Ketimpangan itu dapat dilihat dari
perilaku lulusan pendidikan formal saat ini contohnya seperti korupsi, seks bebas, narkoba,
dan tawuran antar pelajar. Salah satu permasalahan saat ini adalah rendahnya mutu
pendidikan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan siswa 6. Fenomena ini disebabkan oleh
kurangnya penanaman pendidikan karakter yang kuat dalam diri siswa. Pendidikan karakter
merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas dan
berpotensi. Oleh karena itu, diperlukan adanya karakter sejak awal yaitu sejak kecil. 7
5
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Volume 14, (Jakarta :
Lentera Hati, 2012), h.77
6
Abdul Majid, Dian andayani. Pendidikan karakter dalam perspektif Islam. (Bandung: Insan Cita
Utama, 2010) h. 11
7
Heri Gunawan, pendidikan karakter konsep dan implementasi, (Bandung: Alfabeta,2012), h. 23-24
4
Sebelum mengarah pada apa itu pendidikan karakter? terlebih dahulu perlu
memahami apa itu karakter. Stedje dalam Yaumi karakter adalah kulminasi dari kebiasaan
yang dihasilkan dari pilihan etik, perilaku, dan sikap yang dimiliki individu yang merupakan
Pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan sebagainya. Pendidikan bisa dilakukan
dimana saja, baik di lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga. 9 Pendidikan mempunyai
peranan yang sangat pentinng dalam menjamin kelangsungan hidup Negara, karena
daya manusia. Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh
dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh
karena itu, pendidikan secara terus menerus di bangun dan di kembangakan agar dari proses
Di era yang di tandai dengan kemajuan ilmu teknologi dan informasi, memberikan
banyak perubahan dalam segala bidang. Tentunya kemajuan teknologi dan informasi ini
memiliki dampak yang positif maupun yang negatif. Adapun dampak positifnya adalah
penipuan dan kejahatan, konten negative yang berkembang pesat, fitnah dan pencemaran
nama baik secara luas, membuang-buang wakttu untuk hal yang tidak berguna, menurunnya
prestasi belajar dan kemampuan bekerja seseorang dan sebagainya. Meskipun memiliki
banyak dampak positif dan negatif yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari tentunya
8
Muhammad Yaumi, Pilar-pilar Pendidikan Karakter, (Makassar: Alauddin University Press,
2012), h.22
9
Saidah, pengantar pendidikan Telah pendidikan secara global dan Nasional,( Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2016), h.1
5
ini banyak disebabkan karena kurangnya pemahaman akan etika yang baik dan benar
Dewasa ini terjadi krisis yang nyata dan mengkhawatirkan dalam masyarakat. Krisis
yang sangat mengkhawatirkan yaitu krisis moral pada generasi muda yang di tandai dengan
hilangnya rasa salinng menghormati, toleransi, sopan santun dan etika. Sepanjang tahun 2015
saja , tercatat 796 kasus tawuran pelajar di Indonesia. Kenakalan lain adalah menyangkut
masalah narkoba. Dimana dari empat juta pecandu narkoba dan sebanyak 70% diantaranya
adalah anak usia sekolah yaitu yang berusia 14 sampai dengan 20 tahun.10
Menurut guru akidah akhlak , karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitude),
tingkah laku, (behavior), motivasi (motivation), dan keterampilan (skill).11 Whynne dalam
Suyanto mengatakan karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai)
dan memfokuskan pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalm bentuk tindakan
atau tingkah laku. Oleh sebab itu, orang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus
dikatakan sebagai orang yang bekarakter jelek, sementara orang yang berperilaku jujur, suka
menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi, istilah karakter erat
kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang, dimana seseorang bisa disebut orang
yang berkarakter (a person of character) jika tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral.12
dijabarkan di atas dapat dikatakan moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan, dan sikap
seseorang yang ditunjukkan kepada orang lain melalui tindakan. Karakter adalah penerapan
nilai-nilai kebajikan dalam diri seseorang. Jadi seseorang dikatakan berkarakter kalau
10
Mansur Muchlish, Pendidikan Karakter:Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional (Jakarta:Bumi
Aksara,2011), h.58
11
Siti Azisah, Guru dan Pengembangan Kurikulum Berkarakter, (Cet 1; Makassar: Alauddin
University Press, 2014), h. 51.
12
Suyanto, Pendidikan karakter, (Jakarta:Rineka, 2010). h.39
6
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang hasil dari penelitian tersebut akan di tuangkan dalam sebuah skripsi dengan
judul “implementasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran akidah akhlak di kelas
1. Fokus Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian
ini dan menghindari adanya kesalahpahaman serta sebagai tindakan efisiensi waktu dan biaya
maka penulis memberi batasan terhadap penelitian yang akan dilakukan denagan
2. Deskripsi Fokus
berikut:
b. Proses pembelajaran
(materi, media dan strategi), dan penilaian (proses). Pendidikan karakter adalah usaha
berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Hal ini dapat diartikan bahwa
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang akan diajukan
D. Tujuan Penelitian
karakter dalam proses pembelajaran aqidah Akhlak Kelas XI IPS MAN 2 Polewali
Mandar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan pengembagan
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi acuan yang sangat
berharga bagi para guru di MAN 2 Polewali Mandar sebagai bahan acuan untuk
antaranya :
1. Ismi Latifah Implementasi pendidikan Karakter pada mata pelajaran PAI di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Kediri . Hasil penelitian pada penelitian ini adalah bahwa terdapat
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI yang baik, pasalnya pembelajaran PAI
Madrasah Tsanawiah Negeri kediri 2 tersusun secara sistematis. Persamaan yang terdapat
pada peneliti adalah sama-sama ingin mendeskripsikan tentang pendidikan karakter dalam
2. Rini Sutra Dewi Implementasi Pendidikan Karakter dalam mata pelajaran PAI kelas X di
SMA Sultan Mahmud Badaruddin Palembang. Hasil penelitian pada penelitian ini ialah
guru mata pelejaran mengupayakan pengajaran yang mampu memenuhi kebutuhan peserta
didik. Persamaan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama ingin mendeskripsikan
Grobogan. Hasil dari penelitian ini ailah pendidikan kareakter pada mata pelajaran aqidah
akhlak telah sesuai dengan standar pendidikan nasional dan juga telah mampu
13
Ismi Latifah. “implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI di Madrasah Tnsnawiyah
Negerei 2 Kediri” Skripsi. (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2018.
https://www.google.com/search?
q=ismi+latifah&oq=&aqs=chrome.2.69i58j69i64j35i39i362i523l5...5.-1j0j4&client=ms-android-
vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8 diakses pada tanggal,27 mei 2023 jam 10.11
14
Rini Sutra Dewi. “Implementasi Pendidikan Karakter dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam
kelas X di SMA Sultan Mahmud Badaruddin Palembang . Skripsi.(Palembang:UIN Raden Fatah Palembang)
9
memberikan pendidikan karakter yang baik pada murid. 15 Persamaan penelitian ini
karakter pada proses pembelajaran. Dan perbedaannya adalah terletak pada kelas yang
dijadikan objek openelitian sedangkan peneiliti tidak memberikan batasan kelas yang akan
15
https://www.google.com/search?
q=rini+sutra+dewi&oq=rin&aqs=chrome.2.69i57j69i61j35i39j0i433i512l2j0i512j0i433i512l2.2310j0j9&client=m
s-android-vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8 diakses pada tanggal 27 mei 2023 jam 10.50
16
Alfida Roihkatum Mukhafidho. “Implementasi pendidikan karakter pada mata pelajaran Aqidah
akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah Tungu kecamatan Godong. Skripsi (Semarang: Fak. Ilmu Tarbiyah
dan keguruan UIN Walisongo Semarang)