Anda di halaman 1dari 14

Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan


Motivasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar

Wahidin*
Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
*Email : elkasihilyasafiddin2801@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas tentang peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar pada anak sekolah
dasar. Anak yang dimaksud ini adalah anak paa usia sekolah dasar. Yaitu mereka yang berusia 6,0 tahun sampai
dengan 12 tahun. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya diantaranya
sebagai motivator. Dalam hal ini orang tua harus senantiasa memberikan dorongan kepada anaknya agar mempunyai
semangat dalam belajar, khususnya dalam belajar dirumah sebagai penunjang keberhasilan prestasi disekolahnya.
Adapun upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak antara lain: 1) mengetahui
hasil, 2) memberikan hadiah dan hukuman, 3) menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan. Orang tua sebagai
pendidik harus senantiasa memperhatikan perkembangan pribadi anak sebagai penentu dalam perlakukan
pendidikan yang sesuai dengan periode atau tingkat usia serta kemampuan berfikir anak.
Kata kunci: motivasi belajar, motivator, prestasi, motivasi belajar
Abstract
This paper discusses the role of parents in improving children’s learning motivation. The children refered to
in this paper are children of primary school age (SD/MI) is those aged 6.0 years to 12 years. Parents have of very
important role in the education of their children among them as a motivator. In this case the parents should always
give encouragement to their children to have a passion in learning, especially in home study as a supporter of
successful achiement in school. The efforts that can be done by parents in improving motivation to learn children
include: 1) knowing the results, 2) providing rewards and punishments, 3) provide the necessary tools or facilities.
Parents as educators should always pay attention to child’s personal development as a determinant in the treatment
of education in accordance with the period or level of age and ability to think child.
Keywords: learning motivation, motivation, achiement, motivation to learning

PENDAHULUAN adalah pendidik utama sekaligus pertama bagi


Anak merupakan amanat Allah SWT anak-anaknya.
yang dititipkan kepada kedua orang tuanya, Kesadaran orang tua terhadap tanggung
karena itu anak dilahirkan dalam keadaan suci jawab dan peranannya sebagai pendidik yang
dan bersih. Bagaimana jadinya kelak di pertama dan utama sangatlah mempengaruhi
kemudian hari bergantung kepada orang tuanya perkembangan diri anak. Keluarga sebagai unit
mendidik, membina dan mengarahkan. terkecil dari masyarakat juga merupakan
Pendidikan ialah segala usaha orang pangkal dari terbentuknya masyarakat. Oleh
dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak karena itu keluarga merupakan wadah yang
untuk memimpin perkembangan jasmani dan pertama dan fundamental bagi pertumbuhan dan
rohaninya ke arah kedewasaan. 1 Bentuk perkembangan anak.
pertama dari pendidikan terdapat dalam Dalam menjalankan fungsinya sebagai
keluarga. Anak mula-mula menerima pendidik maka untuk mendukung keberhasilan
pendidikan dari orang tua, karena orang tua belajar anaknya perlu adanya dorongan atau
motivasi dari keluarga terutama orang tuanya
sebagai pendidik yang utama. Dalam makalah
1
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan ini akan membahas tentang peran orang tua
Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
2004), hlm. 11.

232
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Anak yang dimaksud dalam makalah ini adalah memberikan contoh yang baik dalam menjalani
anak pada usia Sekolah Dasar (SD/MI) yaitu kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga
mereka yang berusia 6,0 tahun sampai dengan memperkenalkan anaknya ke dalam hal-hal yang
12 Tahun. terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas
tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak,
METODE PENELITIAN maka pengetahuan pertama diterima oleh anak
Metode pembahasan dalam tulisan ini adalah dari orang tuanya karena orang tua adalah
menggunakan metode deskriptif analitis dan pusat kehidupan rohani sianak dan sebagai
pendekatan lepustakaan (library research), penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka
dengan menelaah buku, majalah, dan sumber- setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya di
sumber bacaan lainnya. kemudian hari terpengaruh oleh sikapnya
terhadap orang tua.
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Kata orang tua merupakan kalimat
1. Orang Tua majemuk, yang secara leksikal berarti “Ayah ibu
a. Pengertian orang tua kandung: orang yang dianggap tua (cerdik,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pandai, ahli dan sebagainya), orangorang yang
tentang pengertian orang tua adalah ayah, ibu dihomati (disegani).
kandung. 2 Berdasarkan pengertian etimologi,
Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu pengertian orang tua yang dimaksud pada
Pendidikan Islam menulis bahwa orang tua pembahasan ini ialah seseorang yang telah
merupakan pendidik utama dan pertama bagi melahirkan dan mempunyai tanggung jawab
anak-anak mereka, karena dari merekalah anak terhadap anak-anak baik anak sendiri maupun
mula-mula menerima pendidikan. Dengan anak yang diperoleh melalui jalan adopsi, orang
demikian bentuk pertama dari pendidikan tua akibat adopsi dimaksudkan yaitu dalam
terdapat dalam kehidupan keluarga.3 kategori “Orang tua” yang sebenarnya karena
Menurut Noer Aly orang tua adalah orang dalam praktek kehidupan sehari-hari, orang tua
dewasa yang memikul tanggung jawab karena adopsi mempunyai tanggung jawab yang
pendidikan, sebab secara alami anak pada masa- sama dengan orang tua yang sebenarnya, dalam
masa awal kehidupannya berada di tengah- berbagai hal yang menyangkut seluruh indikator
tengah ibu dan ayahnya. Dari merekalah anak kehidupan baik lahiriyah maupun batiniyah,
mulai mengenal pendidikannya.4 orang tua dalam hal ini yaitu suami istri, adalah
Orang tua merupakan orang yang lebih figur utama dalam keluarga, tidak ada orang
tua atau orang yang dituakan, namun umumnya yang lebih utama bagi anaknya selain dari pada
di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang tuanya sendiri, apalagi bagi adat
orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan ketimuran, orang tua merupakan simbul utama
bapak, selain yang telah melahirkan kita ke kehormatan, maka orang tua bagi para anak
dunia ini ibu dan bapak juga yang mengasuh dan merupakan tumpuan segalanya.
yang telah membimbing anaknya dengan cara Istilah orang tua atau keluarga dalam
sosialisasi menjadi salah satu bagian ikon yang
2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa mendapat perhatian khusus, keluarga dianggap
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 995. penting sebagai bagian bagi masyarakat secara
3
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan umum. Individu terbentuk karena adanya orang
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 35.
4
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, tua dan dari keluarga pada akhirnya akan
(Jakarta: Logos, 1999), hlm. 87. membentuk masyarakat, sedemikian penting

233
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

peran orang tua atau posisi keluarga dalam Secara umum dapat diambil pengertian
pembentukan masyarakat. bahwa orang tua atau keluarga adalah: 1)
Dari definisi di atas, dapat diambil Merupakan kelompok kecil yang umumnya
kesimpulan bahwa orang tua adalah orang tua terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak; 2)
kandung atau wali yang mempunyai tanggung Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh
jawab dalam pendidikan anak. suasana afeksi dan rasa tanggung jawab; 2)
Pada umumnya pendidikan dalam rumah Hubungan sosial di antara anggota keluarga
tangga itu bukan berpangkal tolak pada relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah,
kesadaran dan pengertian yang lahir dari perkawinan atau adopsi; 4) Orang tua
pengetahuan mendidik, melainkan karena secara berkewajiban memelihara, merawat, dan
kodrati suasana dan strukturnya memberikan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya
kemungkinan alami membangun situasi agar meraka mampu mengendalikan diri dan
pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berjiwa social. 5
bekal adanya pergaulan dan hubungan pengaruh b. Kewajiban Orang Tua
mempengaruhi secara timbal balik antara orang Orang tua atau keluarga merupakan
tua dan anak. lingkungan pendidikan yang pertama dan utama
Orang tua ibu dan ayah memegang bagi anak-anak, pendidikan orang tua lebih
peranan penting dan amat berpengaruh atas menekankan pada aspek moral atau
pendidikan anak-anaknya. Seorang ayah, di pembentukan kepribadian dari pada pendidikan
samping memiliki kewajiban untuk mencari untuk menguasai ilmu pengetahuan, dasar dan
nafkah bagi keluarganya, dia juga berkewajiban tujuan penyelenggaraan pendidikan keluarga
untuk mencari tambahan ilmu bagi dirinya bersifat individual, sesuai dengan pandangan
karena dengan ilmu-ilmu itu dia akan dapat hidup orang tua masing-masing, sekalipun
membimbing dan mendidik diri sendiri dan secara nasional bagi keluarga-keluarga Indonesia
keluarga menjadi lebih baik. Demikian halnya memiliki dasar yang sama, yaitu pancasila.
dengan seorang ibu, di samping memiliki Orang tua merupakan lembaga pendidikan
kewajiban dan pemeliharaan keluarga dia pun tertua, bersifat informal, yang pertama dan
tetap memiliki kewajiban untuk mencari ilmu. utama dialami oleh anak serta lembaga
Hal itu karena ibulah yang selalu dekat dengan pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua
anak-anaknya. bertanggung jawab memelihara, merawat,
Dengan demikian jelaslah bahwa orang melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan
tua memiliki kedudukan dan tanggung jawab berkembang dengan baik. Bahwa perkembangan
yang sangat besar terhadap anaknya, karena kehidupan seorang anak salah satunya
mereka mempunyai tanggung jawab memberi ditentukan oleh orang tua, maka tanggung jawab
nafkah, mendidik, mengasuh, serta memelihara orang tua terhadap anak sangatlah penting bagi
anaknya untuk mempersiapkan dan mewujudkan masa depan anak, karena seorang anak pertama
kebahagiaan hidup anak di masa depan. Atau tumbuh dan berkembang bersama orang tua dan
dengan kata lain bahwa orang tua umumnya
merasa bertanggung jawab atas segalanya dari
5
Valeza Alsi Rizka, “peran orang tua
dalam meningkatkan prestasi anak di perum tanjung
kelangsungan hidup anak-anaknya, karena tidak
raya permai kelurahan pematang wangi Kecamatan
diragukan lagi bahwa tanggung jawab Tanjung Senang Bandar Lampung” skripsi,
pendidikan secara mendasar terpikul pada orang (Lampung: Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
tua. Intan, 2017), 16-17

234
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

sesuai tugas orang tua dalam melaksanakan ikatan keluarga, lembaga pendidikan keluarga
perannya sebagai penyelenggara pendidikan memberikan pengalaman pertama yang
yang bertanggung jawab mengutamakan merupakan faktor penting dalam perkembangan
pembentukan pribadi anak.6 Dengan demikian, pribadi anak, suasana pendidikan keluarga ini
faktor yang mempengaruhi perkembangan sangat penting diperhatikan sebab dari sinilah
pribadi anak adalah kehidupan keluarga atau keseimbangan individu selanjutnya ditentukan.
orang tua beserta berbagai aspek, perkembangan 2) Menjamin kehidupan emosial anak
anak yang menyangkut perkembangan psikologi Suasana didalam keluarga harus dipenuhi
dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, filsafat dengan rasa dan simpati yang sewajarnya,
hidup keluarga, pola hidup keluarga seperti suasana yang aman dan tentram juga suasana
kedisiplinan, kepedulian terhadap keselamatan saling percaya, karena melalui keluarga
dan ketertiban menjalankan ajaran agama, kehidupan emosional atau kebutuhan kasih
bahwa perkembangan kehidupan seorang anak sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang
ditentukan pula oleh faktor keturunan dan dengan baik, hal ini dikarenakan ada hubungan
lingkungan.7 darah antara orang tua dengan anak dan
Seorang anak didalam keluarga hubungan tersebut didasarkan atas rasa cinta
berkedudukan sebagai anak didik dan orang tua kasih sayang yang murni, kehidupan emosional
sebagai pendidiknya, banyak corak dan pola merupakan salah satu faktor yang terpenting di
penyelenggaraan pendidikan keluarga yang dalam membentuk pribadi seseorang.
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3) Menanamkan dalam pendidikan moral
tiga kelompok pola pendidikan yaitu, pendidikan Di dalam keluarga juga merupakan
otoriter, pendidikan demokratis, dan pendidikan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak,
liberal.8 yang biasanya tercermin di dalam sikap dan
Kewajiban atau tanggung jawab orang tua prilaku orng tua sebagai teladan yang dapat
terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada dicontoh anak, memang biasanya tingkah laku
hal-hal yang sifatnya material saja melainkan cara berbuat dan berbicara akan ditiru oleh anak,
juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti dengan teladan ini melahirkan gejala identifikasi
halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang positif yakni penyamaan diri dengan orang yang
tua harus memberi teladan yang baik bagi anak- ditiru.
anaknya. Beberapa tanggung jawab orang tua 4) Memberikan dasar pendidikan sosial
terhadap anaknya, yaitu: Keluarga merupakan basis yang sangat
1) Pengalaman pertama masa kanak-kanak penting dalam peletakan dasar-dasar pendidikan
Di dalam keluargalah anak didik mulai sosial anak, sebab pada dasarnya keluarga
mengenal hidupnya, hal ini harus disadari dan merupakan lembaga sosial resmi yang minimal
dimengerti oleh setiap orang tua bahwa anak terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak,
dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang perkembangan banih-benih kesadaran sosial
berkembang sampai anak melepaskan diri dari pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin
terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh
6
Zuhairini , Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : rasa tolong-menolong, gotong-royong secara
Bumi Aksara : 1991), h. 177 kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga
7
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (
sakit, bersama-sama menjaga ketertiban,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) hal 88
kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam
8
Nursyamsiyah Yusuf, Ilmu Pendidikan…..hal.
menjaga hal.
52

235
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

5) Peletakan dasar-dasar keagamaan sejak seorang anak lahir seorang ibunyalah yang
Keluarga sebagai lembaga pendidikan selalu disampingnya.9
pertama dan utama, disamping sangat Berkaitan dengan masalah pendidikan,
menentukan dalam menanamkan dasar-dasar maka orang tua atau keluarga merupakan tempat
moral yang tidak kalah pentingnya adalah untuk meletakkan pondasi dasar pendidikan bagi
berperan dasar dalam proses internalisasi dan anak-anaknya, maksudnya pendidikan
transformasi nilai-nilai keagamaan kedalam dilingkungan keluarga merupakan peletakan
pribadi anak. dasar bagi perkembangan anak untuk
Masa kanak-kanak adalah masa yang selanjutnya, dengan demikian lingkungan yang
paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup diciptakan oleh orang tuanyalah yang
yang beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi menentukan masa depannya, oleh karena itu
dalam keluarga, misalnya dengan mengajak anak orang tua berkewajiban untuk menciptakan
ikut serta kemasjid untuk menjalankan ibadah, lingkungan keluarga yang harmonis dan
mendengarkan khutbah atau ceramah berkewajiban memberikan didikan dan
keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali bimbingan kepada anak-anak, sebab merekalah
pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi yang mempunyai tanggung jawab terhadap
kehidupan dalam keluarga hendaknya pendidikan anak-anak.10
memberikan kondisi kepada anak untuk Dasar-dasar tanggung jawab keluarga atau
mengalami suasana hidup keagamaan.8 orang tua dalam mendidik anak, yaitu:
Dalam bidang pendidikan utama dan a) Adanya motivasi atau dorongan cinta
dalam bidang ekonomi orang tua merupakan kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan
produsen dan konsumen sekaligus harus anak, kasih sayang orang tua yang ikhlas dan
mempersiapkan dan memberikan segala murni akan mendorong sikap dan tindakan rela
kebutuhan sehari-hari, seperti sandang dan dan menerima tanggung jawab untuk
pangan, dengan fungsinya yang ganda orang tua mengorbankan hidupnya dalam memberi
mempunyai peranan yang besar dalam pertolongan kepada anaknya.
mensejahterakan keluarga, oleh karena itu orang b) Pemberian motivasi kewajiban moral
tua bertanggung jawab atas keluarganya baik sebagai konsekwensi kehidupan orang tua
dalam bidang ekonomi maupun bidang terhadap keturunannya, adanya tanggung jawab
pendidikan. moral ini meliputi nilai-nilai spiritual, menurut
Keluarga sebagai pusat pendidikan utama para ahli bahwa penanaman sikap beragama
dan pertama yaitu Keluarga (orang tua) sangat baik pada masa anak-anak. Karena
merupakan pendidik pertama bagi anak-anak seorang anak memiliki pengalaman agama yang
karena dari merekalah anak mula-mula asli dan mendalam, serta mudah berakar dalam
menerima pendidikan, dengan demikian bentuk diri dan kepribadiannya, hal tersebut merupakan
pertama dari pendidikan itu terdapat dalam faktor yang sangat penting melebihi orang lain,
kehidupan keluarga. Orang tua yaitu ayah dan karena pada saat ini anak mempunyai sifat
ibu yang mempunyai peranan penting dan sangat wondering (heran) sebagai salah satu faktor
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya, untuk memperdalam pemahaman spiritual

9
Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta :
Bumi Aksara, 2008) hal 35
8 10
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta :
…hal 38-39 PT. Rineka Cipta, 2007) hal 59

236
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

reality, pada periode ini peranan orang tua Dalam keluarga terdapat hubungan timbal
sering mengajak anak-anaknya ketempat-tempat balik antara orang tua dan anak yang mana
ibadah sebagai penanaman dasar yang akan kewajiban orang tua menjadi hak bagi anak-
mengarahkan anak pada pengabdian yang anaknya dan begitu juga sebaliknya, kewajiban
selanjutnya, dan mampu menghargai kehadiran anak merupakan hak bagi orang tua. Maka perlu
agama dalam bentuk pengalaman dengan penuh dijelaskan bahwa fungsi keluarga, yakni
ketaatan. Dengan demikian, penanaman agama
yang dimiliki anak sejak kecil ini betulbetul 1) Fungsi pengaturan seksual
tertanam dan berkesan pada dirinya. Orang tua atau Keluarga adalah lembaga
c) Tanggung jawab sosial adalah bagian pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat
dari keluarga yang pada gilirannya akan untuk mengatur dan mengorganisasikan
menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa keinginan seksual, kehidupan sosial yang teratur
dan Negara. Tanggung jawab sosial itu dan terlindungi nyata-nyata menjadi pilihan
merupakan perwujudan kesadaran tanggung hidup manusia. Dorongan-dorongan seksual
jawab kekeluargaan yang dibina oleh darah, yang perlu mendapatkan penyaluran diupayakan
keturunan, dan kesatuan keyakinan. untuk difasilitasi antara individu yang memiliki
d) Memelihara dan membesarkan anaknya, kecenderungan dan komitmen untuk saling
tanggung jawab ini merupakan dorongan alami memenuhi kebutuhan satu sama lain, penyaluran
untuk dilaksanakan karena anak memerlukan yang terorganisir yang relatif bisa
makan, minum dan perawatan agar ia dapat dikomunikasikan dan mendapatkan pengakuan
hidup secara berkelanjutan. dari individu lain adalah dengan cara
e) Memberikan pendidikan dengan membentuk keluarga.
berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan 2) Fungsi reproduksi
yang berguna bagi kehidupan anak kelak, Salah satu akibat dari hubungan seksual
sehingga bila ia dewasa akan mampu mandiri.11 adalah mendapatkan keturunan. Dengan
Dengan demikian, terlihat besar tanggung demikian, dalam keluarga terdapat fungsi
jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang reproduksi. Fungsi reproduksi ini luga bisa
anak, keluarga persekutuan hidup pada dikatakan sebagai fungsi regenerasi dimana
lingkungan keluarga tempat dimana ia menjadi pasangan dalam keluarga berkeinginan untuk
diri pribadi atau diri sendiri, keluarga juga melanjutkan generasi yang tumbuh dengan hak-
merupakan wadah bagi anak dalam konteks hak dan kewajiban keluarga yang bersangkutan.
proses belajarnya untuk mengembangkan dan Terdapat cara lain dimana masyarakat yang
membentuk dari dalam fungsi sosialnya.12 menetapkan seperangkat norma untuk
Setiap orang menginginkan agar memperoleh anak selain sebagai bagian dari
keturunannya dapat dibanggakan dan dapat keluarga.
membahagiakan orang tua dunia akhirat, oleh 3) Fungsi sosialisasi
karena itu keseimbangan antara orang tua dan Sebagaimana diketahui secara faktual
anak harus dilaksanaknan sebaik-baiknya. bahwa anak dilahirkan dalam keadaan suci,
Dalam Al-Qur’an umat islam diperintahkan sehingga evolusi perkembangan biologis dan
untuk lebih mengutamakan kerabatnya dalam psikologisnya memerlukan proses sosialisasi
memberikan perhatian. dari orang-orang terdekatnya, bahkan keluarga
juga menjadi tempat sosialisasi bagi orang-orang
11
Binti Maunah, Ilmu Pendidikan … hal 100 dewasa, dimana satu sama lain bisa memberi dan
12
Surat Al-Jaastiyah ayat 13-14 menerima seperangkat pola berperilaku yang

237
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

diinginkan satu sama lain. Sosialisasi ini Dalam setiap masyarakat, orang tua atau
menjadi penting ketika anak sudah cukup umur keluarga memberikan perlindungan fisik,
untuk memasuki kelompok lain diluar keluarga, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh
pondasi dasar kepribadiannya sudah ditanamkan anggotanya. Keluarga akan memberikan
secara kuat, salah satu dari sekian banyak cara peluang-peluang bahkan menghindarkan
keluarga untuk mensosialisasikan anak adalah rintangan yang akan mengganggu sebagian
melalui pemberian model bagi anak. anggota keluarganya untuk mendapatkan hak
4) Fungsi afeksi perlindungan fisik, ekonomis dan psikologis.
Salah satu kebutuhan dasar manusia Biasanya anggota keluarga akan saling
adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa merasakan kebahagiaan atau penderitaan
dicintai, dengan demikian ketiadaan afeksi akan anggota-anggotanya satu sama lain, kebahagiaan
mempengaruhi kemampuan seorang bayi untuk salah seorang anggota keluarga akan
bertahan hidup, sehingga logis ketika menimbulkan rasa puas terhadap anggota
mengatakan bahwa kebutuhan akan keluarga yang lain. Demikian pula, aib atau rasa
persahabatan dan keintiman, tanggapan malu yang ditimbulkan oleh salah seorang
manusiawi yang penuh kasih sayang penting anggota keluarga biasanya akan menimbulkan
adanya bagi manusia, barangkali cinta adalah rasa kecewa dan hinanya anggota keluarga yang
salah satu kebutuhan sosial kita yang paling lainnya.
penting, jauh lebih penting misalnya seks, 7) Fungsi ekonomis
banyak orang yang tidak menikah namun bisa Seperti dijelaskan di atas bahwa keluarga
bahagia, sehat, dan hidup berguna, tetapi orang merupakan unit ekonomi yang akan memberikan
yang tidak pernah dicintai jarang bahagia dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi seluruh anggota
tidak berguna. keluarganya, para anggota keluarga bekerja
5) Fungsi penentuan status sama sebagai team untuk menghasilkan sesuatu
Dalam memasuki sebuah keluarga, yang secara ekonomis berguna untuk
seseorang mewarisi suatu rangkaian status, kelangsungan hidup untuk seluruh anggota
seseorang diserahi beberapa status dalam keluarganya.13
keluarga berdasarkan umur, jenis kelamin, Pentingnya keluarga dalam kehidupan
urutan kelahiran, dan lain-lain. Dalam masyarakat Sosiologi telah dijelaskan di atas,
masyarakat yang berdasarkan system kelas, sementara dalam sudut pandang pendidikan ada
status kelas keluarga seorang anak sangat beberapa penegasan yang perlu dibuat terkait
menentukan peluang dan hadiah yang terbuka posisi keluarga yang menjadi lembaga
untuk itu dan harapan yang dapat digunakan pendidikan yang pertama dan utama. Dengan
orang lain untuk mendorong atau merintangi. demikian, keluarga diharapkan menyediakan
Namun demikian, status kelas dapat diubah lingkungan yang kondusif dan sekaligus sebagai
melalui beberapa cara seperti karena faktor sarana yang efektif untuk terjadinya proses
keberuntungan dan usaha pribadi yang dalam pembelajaran.
sosiologi biasanya dibahas dalam konteks Secara Sosiologis keluarga adalah bentuk
mobilitas sosial. Pada dasarnya, setiap anak masyarakat terkecil dan merupakan kelompok
mulai dengan status kelas keluarganya, dan ini sosial yang pertama dimana anak menjadi
sangat mempengaruhi prestasi dan imbalan yang anggotanya serta menjadi tempat anak untuk
akan diterimanya.
6) Fungsi perlindungan 13
Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai
Kemasyarakatan,… hal 19-22

238
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

menjadikan sosialisasi kehidupan anak-anak Di sinilah orang tua berperan


tersebut. Ibu, ayah, dan saudara serta keluarga- menumbuhkan motivasi atau rangsangan dari
keluarga yang lain adalah orang yang pertama luar yang kemudian mampu secara alamiah
dimana seorang anak mengadakan kontak menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak
pertama untuk mendidik atau mengajar pada tersebut.
anak itu sebagaimana dia hidup dengan orang 3) Fasilitator
lain, sampai anak-anak memasuki sekolah Anak yang sedang belajar selain harus
mereka itu dan menghabiskan seluruh waktunya terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga
di dalam unit keluarga, hingga sampai pada membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
remaja mereka itu kira-kira menghabiskan belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis
setengah waktunya dalam keluarga.14 menulis, buku dan lain-lain. 17 Jadi orang tua
berkewajiban memenuhi fasilitas belajar agar
c. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan proses belajar berjalan dengan lancar.
Sebagai pemimpin dalam keluarga orang 4) Pembimbing
tua harus mendahulukan pendidikan dalam Sebagai orang tua tidak hanya
keluarganya agar tidak terjerumus kepada hal- berkewajiban memberikan fasilitas dan biaya
hal yang tidak baik. Peran orang tua sangat sekolah saja. Tetapi anak juga membutuhkan
menentukan keberhasilan pendidikan anak- bimbingan dari orang tuanya.
anaknya, di antaranya orang tua berperan Sekolah merupakan kegiatan yang berat
sebagai : dalam proses belajar banyak dijumpai kesulitan,
1) Pendidik (edukator) kadang-kadang anak mengalami lemah
Pendidik dalam Islam yang pertama dan semangat. Orang tua wajib memberikan
utama adalah orang tua, yang bertanggung jawab pengertian dan mendorongnya membantu
terhadap anak didik dengan mengupayakan sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
perkembangan seluruh potensi anak didik, baik sekolah. 18
potensi afektif, potensi kognitif dan potensi Oleh sebab itu orang tua harus
psikomotor.15 mempunyai waktu dalam mendampingi anak-
2) Pendorong (motivator) anaknya. Pada saat itulah anak diberi
Motivasi adalah daya penggerak atau pengarahan dan nasehat agar lebih giat belajar.
pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
Yang bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) d. Tanggung Jawab Orang Tua Dalam
yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari, Pendidikan
umumnya karena kesadaran akan pentingnya Orang tua bukan hanya menjadi bapak
sesuatu. Dan motivasi yang berasal dari luar dan ibu bagi anak-anaknya tetapi juga menjadi
(ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar pendidik yang bertanggung jawab atas
diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, pendidikan anak-anaknya.
teman-teman dan anggota masyarakat.16 “The family is responsible for
preparing the young child to live in society
for teaching the child the language, the
14
Nursyamsiyah Yusuf, Ilmu Pendidikan …
hal 65 17
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang
15
Noeng Muhadjir, Sosiologi Pendidikan, Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
(Yogyakarta: Rike Sarasin, 1993), hlm. 167. hlm. 63.
16 18
M Dalyono, Psikologi Pendidikan, Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hlm. 57. Mempengaruhinya,hlm. 64.

239
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

attitudes and some of the basic skills he or ‫وجه ويكتمل التكوين العلمي والنفسي والحلقي‬
she will need”. 19 21
... !!‫على أنبل معنى‬
“Keluarga bertanggung jawab untuk “Di antara prinsip pendidikan yang telah
mempersiapkan anak kecil untuk hidup di disepakati para ahli ilmu sosial, ahli psikologi
masyarakat untuk mengajari anak berbahasa, dan ilmu pendidikan adalah memperkuat
bersikap dan beberapa kemampuan dasar yang hubungan antara pendidik dengan anak, agar
dia laki-laki atau perempuan butuhkan”. interaksi edukatif dapat terlaksana dengan
Menurut Zakiah Daradjat tanggung jawab sebaik-baiknya. Pembentukan intelektual,
pendidikan Islam yang dibebankan orang tua spiritual, dan moral dapat berjalan sesempurna
sekurang-kurangnya adalah: mungkin.
1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini Orang tua sebagai pendidik harus
adalah bentuk yang paling sederhana dari senantiasa menjalin hubungan baik dengan anak
tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan agar tidak terdapat jurang pemisah dan jarak
dorongan alami untuk mempertahankan antara anak dengan orang tua sebagai pendidik
kelangsungan hidup manusia. sehingga pendidikan dapat tercapai dengan baik.
2) Melindungi dan menjamin kesamaan, baik Orang tua hendaknya mencari cara-cara positif
jasmaniah maupun rohaniah, dari berbagai dalam menciptakan kecintaan anak, memperkuat
gangguan penyakit dan dari penyelewengan hubungan, mengadakan kerjasama antara
kehidupan dan tujuan hidup yang sesuai dengan mereka dan menumbuhkan kasih sayang
falsafat hidup dan agama yang dianutnya. mereka.
3) Memberi pengajaran dalam arti yang luas 2. Motivasi Belajar
sehingga anak memperoleh peluang untuk a. Pengertian Motivasi Belajar
memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya
setinggi mungkin yang akan dicapainya. yang mendorong seseorang untuk melakukan
4) Membahagiakan anak, baik dunia maupun sesuatu. Berawal dari kata “motif” itu, maka
akherat, sesuai dengan pandangan dan tujuan motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
hidup muslim.20 yang telah menjadi aktif.22
Orang tua sebagai pendidik dalam Dalam kegiatan belajar, maka motivasi
keluarga memiliki tanggung jawab terhadap dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
anggota keluarganya. Dalam hal ini orang tua penggerak di dalam diri siswa yang
berkewajiban memenuhi kebutuhan pendidikan, menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
sandang, pangan, papan dan kesehatan sehingga kelangsungan dari kegiatan belajar.23
anak mampu untuk hidup sendiri. Keterangan di atas, ternyata motivasi memiliki
‫من القو اعد التربوية المحمع عليهالدى علماء‬ posisi penentu bagi kegiatan hidup manusia
‫االجتماع والنفس والتر بية تقوية الصلة ما بين‬ dalam usaha mencapai cita-cita. Oleh karena itu
‫المربي والولد ليتم القفاعل التربوي على احسن‬ tanpa motivasi, proses belajar tidak akan
berjalan dengan baik.

19 21
Judith Rich Harris Robert M. Liebert, The Abdullah Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil
Child Development From Birth Throught Islam Juz II, Beirut: Darussalam
22
Adolescence, (New Jersey: Prentice Hall, 1984), hlm. Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi
39. Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
20
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan 1996), hlm. 73.
23
Islam, hlm. 35. Ibid., hlm. 75

240
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Motivasi belajar merupakan faktor psikis 3) Menyeleksi perbuatan, menentukan


yang bersifat non intelektual. Peranannya yang perbuatan mana yang harus dilakukan,
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, yang sesuai guna mencapai tujuan.26
merasa senang dan semangat untuk belajar.24 Berdasarkan uraian tersebut di atas maka
Sedangkan menurut WS. Winkel menjelaskan dapat diketahui bahwa fungsi motivasi dalam
bahwa, motivasi belajar adalah keseluruhan belajar itu di samping memberikan dan
daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menggugah minat dan semangat dalam belajar
menumbuhkan kegiatan belajar, menjamin anak, juga akan membantu anak untuk memilih
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan jalan atau tingkah laku yang mendukung
arah kepada kegiatan untuk mencapai tujuan pencapaian tujuan belajar maupun tujuan
belajar. 25 hidupnya
Dengan demikian, motivasi belajar c. Macam-macam motivasi belajar
memegang peranan penting dalam memberikan Kebanyakan para ahli membagi motivasi
semangat belajar sehingga anak akan memacu menjadi dua tipe umum yang kemudian lebih
motivasi dan energinya untuk belajar. dikenal dengan motivasi intrinsik dan motivasi
b. Fungsi Motivasi ekstrinsik.
Tanpa adanya motivasi (dorongan) usaha 1) Motivasi Intrinsik
seseorang tidak akan dapat mencapai hasil yang Motivasi intrinsik adalah motif-motif
baik, begitu juga sebaliknya. Demikian juga yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dalam mencapai hal belajar, belajar akan lebih dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
baik jika selalu disertai dengan motivasi yang individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sungguh-sungguh. Maka tidaklah sesuatu. 27
mengherankan apabila ada seseorang yang Di sini individu bertingkah laku karena
mampu mencapai prestasi sesuai dengan yang mendapatkan energi dan pengaruh yang tidak
diharapkan. dapat dilihat, karena sumber pendorong individu
Dalam proses belajar mengajar, motivasi tersebut untuk bertingkah laku berasal dari
mempunyai peran dan fungsi yang sangat dalam dirinya.
penting. Di antara fungsi motivasi belajar 2) Motivasi Ekstrinsik
adalah: Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
1) Mendorong manusia untuk bertindak yang aktif dan berfungsinya karena adanya
atau berbuat, jadi berfungsi sebagai perangsang dari luar. 28
penggerak atau sebagai motor yang Dalam belajar, anak memerlukan
memberikan energi atau kekuatan perhatian dan pengarahan yang khusus dari
kepada seseorang untuk melakukan orang tua, seringkali jika mereka tidak menerima
suatu tugas. umpan balik yang baik, berkenaan dengan hasil
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke maka mereka akan menjadi lambat atau mereka
arah perbuatan suatu tujuan dan cita- menjadi malas belajar.
cita. d. Upaya menumbuhkan motivasi belajar

26
M. Ngalim Purwanto, Psikologi
Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995),
hlm. 70-71.
24 27
Ibid., hlm. 75 Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi
25
Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Belajar Mengajar, hlm. 89
28
Grasindo, 1987), hlm. 92. Ibid.,hlm. 90.

241
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Untuk dapat memperoleh hasil belajar Anak yang sedang belajar selain harus
yang optimal dalam belajar maka seorang anak terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga
perlu mendapatkan motivasi baik intrinsik membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
maupun ekstrinsik. Oleh karena itu hendaknya belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis
orang tua senantiasa memotivasi anak agar lebih menulis, buku dan lain-lain. 31
giat dalam belajar. Dengan demikian pula adanya kesediaan
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan
motivasi dalam kegiatan belajar di rumah, yaitu: fasilitas belajar anaknya dapat mendorong anak
1) Mengetahui hasil untuk lebih giat belajar, sehingga anak dapat
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, meningkatkan prestasi belajarnya.
apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong
anak untuk lebih giat belajar. Semakin 3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
mengetahui bahwa grafik hasil belajar Siswa SD sesuai dengan tingkat
meningkat, maka ada motivasi pada diri anak pertumbuhan dan perkembangannya dalam
untuk terus belajar, dengan suatu harapan kategori masa pertumbuhn menginjak remaja.
hasilnya akan terus meningkat.29 Pada usua ini sangat mudah kena pengaruh
Seorang anak biasanya akan merasa malu terhadap hal-hal yang sifatnya negatif. Upaya
apabila prestasinya merosot, oleh karena itu yang paling efektif adalah mengarahkan mereka
orang tua hendaknya jangan segan-segan untuk untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan
menanyakan hasil yang dicapai oleh anaknya. positif, salah satunya adalah kegiatan olahraga.
2) Memberikan hadiah dan hukuman Dalam olahraga akan mendapat nilai positif,
Metode pemberian hadiah (reward) yaitu pengembangan minat, bakat dan memupuk
dikatakan sebagai motivasi yaitu apabila hadiah mental siswa dan mengisi waktu luangnya,
tersebut disukai oleh anak sekalipun kecil/murah sekolah sebagai wadah untuk kegiatan 27
harganya. Sebaliknya hadiah tidak akan disukai pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
oleh anak apabila hadiah tersebut tidak disukai kesehatan olahraga dan kesehatan
oleh anak atau anak tidak berbakat untuk suatu Annarino, Cowell dan Hazelton (1980:
pekerjaan. 100-133) dalam bukunya Mochamad Furqon
Sebagai contoh hadiah yang diberikan Hidayatulloh (2006: 15) mengemukakan
untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan karakteristik anak sekolah dasar. Karakteristik
menarik bagi anak yang tidak memiliki bakat tersebut meliputi karakteristik fisiologis,
menggambar.30 psikologis, dan sosiologisAnak kelas 5 dan 6
Demikian halnya dengan hukuman- (berusia sekitar 11-12 tahun).
hukuman dapat menjadi reinforcement yang a. Karakteristik Fisiologis
negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan 1) Otot-otot penunjang lebih berkembang
bijaksana dapat menjadi alat motivasi. lagi dari usia sebelumnya; 2). Makin menyadari
3) Menyediakan alat atau fasilitas yang keadaan tubuhnya sendiri; 3) Permainan-
dibutuhkan permainan aktif lebih disukai, baik oleh anak
laki-laki maupun perempuan; 4) Masa ini bukan
masa bertambahnya tinggi dan berat badan; 5)
29
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi
31
Belajar Mengajar, hlm. 92 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang
30
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
Belajar Mengajar,hlm. 91 hlm. 63.

242
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Perkembangan kekuatan ototnya belum sejalan atas kemampuannya, dan membenci kekalahan
dengan laju pertumbuhannya; 6) Reaksi ataupun kekeliruan yang menimpanya; 14) Ada
geraknya makin membaik; 7) Minat terhadap keinginan dikenal oleh kelompoknya; 15) Rasa
cabang-cabang olahraga kompetitif mulai kerjasamanya meningkat, memperlihatkan mutu
bangkit; 8) Perbedaan anak laki-laki dan kepemimpinannya; 16) Senang berperan serta
perempuan makin tampak jelas; 9) Penampilan dalam merencanakan dan melaksanakan
tubuhnya tampak sehat dan kuat; 10) Koordinasi kegiatan pesta; 17) Suka merasakan apa yang ia
geraknya baik; 11) Pada usia ini perkembangan inginkan; 18) Setia terhadap kelompoknya
panjang tungkai lebih cepat dari pada anggota ataupun terhadap gangnya; 19) Berminat besar
badan bagian atas; 12) Kekuatan otot antara terhadap ikatan kelompok, lebih-lebih terhadap
anak laki-laki dan perempuan makin tampak kelompok jenis kelamin
perbedaannya; 13) Karakteristik Psikologis; 14) Aktivitas jasmani sangat penting bagi
Minat terhadap olahraga permainan yang lebih anak dalam masa pertumbuhan. Menurut
kompleks makin besar; 15) Rasa Sukintaka seperti yang di kutip oleh Bayu Purba
kepahlawanannya kuat; 16) Lingkup Sakti (1992: 10) menyatakan bahwa
perhatiannya pun bertambah luas lagi; 17) pertumbuhan, perkembangan, dan belajar lewat
Merasa bangga atas keterampilannya sendiri; 18) aktivitas jasmani akan mempengaruhi: 1) Ranah
Kepeduliannya terhadap kelompoknya makin Kognitif yaitu kemampuan berpikir, memahami,
kuat; 19) Semangatnya mudah menurun bila dan menyadari gerak; 2) Ranah Psikomotorik
mendapat kegagalan atau kurang berhasil; 20) yaitu kemampuan meningkatkan ketrampilan
Sangat menaruh kepercayaan kepada yang lebih gerak; 3) Ranah afektif yaitu kemampuan
dewasa; 21) Selalu ingin mendapat pengakuan menyatakan dirinya dan menghargai dirinya
dari gurunya; 22) Biasanya ingin selalu sendiri.
menghargai dan memegang teguh tentang arti Ditinjau dari teori perkembangan kognitif,
ketepatan waktu. siswa Sekolah Dasar memasuki tahap
b. Karakteristik Sosiologis operasional konkrit. Siswa sekolah dasar belajar
1) Proses pematangan jasmaninya tidak menghubungkan konsep-konsep baru dan
selalu dibarengi dengan pematangan emosional; konsep-konsep lama, (Nursidik Kurniawan,
2) Pada usia ini terjadi kebimbangan dalam hal 2007). Berdasarkan pengalaman ini, siswa
rasa bergabung dan rasa perbedaan di dalam membentuk konsep-konsep tentang angka,
kelompok sebayanya; 3) Dengan mudahnya ruang, waktu, fungsifungsi badan, peran jenis
keluar dari kelompoknya; 4) Anak perempuan kelamin, moral, dan sebagainya. Siswa Sekolah
mulai tertarik pada anak laki-laki; 5) Senang Dasar sudah dapat melaksanakan tugas belajar,
disayang orang tua; 6) Emosinya mudah mereka sudah dapat berpikir secara normal, dan
meledak; 7) Responnya terhadap hadiah dan konkrit.
pujian atau sanjungan sangat kuat; 8) Kritis Ditinjau dari teori perkembangan
terhadap orang dewasa dan tindakannya; 9) Psikomotorik, siswa Sekolah Dasar memiliki
Biasanya anak laki-laki belum tertarik terhadap pertumbuhan cenderung relatif lambat pada usia
anak perempuan, tetapi anak perempuan 10 s.d 13 tahun. Menurut Syamsu Yusuf (2004:
mencintai anak laki-laki yang lebih tua dari 183), menyatakan bahwa pada masa ini (usia 10
usianya; 10) Rasa kebanggannya berkembang; s.d 13 tahun) merupakan masa yang ideal untuk
11) Mau mengerjakan apa saja agar dikenal oleh belajar ketrampilan yang berkaitan dengan
orang lain; 12) Mau kerja keras jika didorong aktivitas motorik, seperti menulis, menggambar,
oleh orang dewasa; 13) Sangat puas bila berhasil

243
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

melukis, mengetik (komputer), berenang, main Adapun upaya yang dapat dilakukan
bola, dan atletik. orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar
Ditinjau dari teori perkembangan afektif, anak antara lain: 1) Mengetahui hasil; 2)
siswa Sekolah Dasar dapat menanggapi Memberikan hadiah dan hukuman; 3)
pergaulan dan menyesuaikan diri pada usia 10 Menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan.
s.d 13 tahun. Menurut Syamsu Yusuf (2004: Orang tua sebagai pendidik harus
180), menyatakan bahwa pada usia ini (10 s.d 13 senantiasa memperhatikan perkembangan
tahun), siswa Sekolah Dasar dapat pribadi anak sebagai penentu dalam perlakuan
menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman pendidikan yang sesuai dengan periode atau
sebaya maupun 30 dengan lingkungan tingkat usia serta kemampuan berfikir anak.
sekitarnya.Pada usia 10 s.d 13 tahun, siswa
sekolah dasar sudah dapat menyesuaikan diri DAFTAR PUSTAKA
dengan aktivitas jasmani yang dilakukan. Siswa
sudah mulai merencanakan aktivitas jasmani Abdullah Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil Islam Juz
yang akan dilakukan walaupun hal tersebut II, Beirut: Darussalam
belum mendapat pengarahan dari guru Depdikbud, 1993. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
pendidikan jasmani. Oleh karena itu, guru
Hery Noer Aly, 1999. Ilmu Pendidikan Islam,
pendidikan jasmani harus mengarahkan aktivitas Jakarta: Logos.
jasmani yang tepat dan sesuai untuk https://eprints.uny.ac.id/14384/1/24.%20Amin.p
meningkatkan kesegaran jasmani siswa sekolah df
dasar. Judith Rich Harris Robert M. Liebert, 1984. The
Anak pada umumnya belajar dari sesuatu Child Development From Birth
yang dilihat, dibaca, dan didengarkan oleh anak Throught Adolescence, New Jersey:
Prentice Hall.
tersebut. Penglihatan anak dalam aktivitas
M. Ngalim Purwanto, 1995. Psikologi
jasmani didukung oleh peragaan gerakan guru Pendidikan, Bandung: Remaja
pendidikan jasmani. Pendengaran anak dalam Rosdakarya.
aktivitas jasmani didukung oleh ketegasan suara M. Ngalim Purwanto, 2004. Ilmu Pendidikan
dan pemberian instruksi guru pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja
jasmani. Melalui aktivitas jasmani yang telah Rosdakarya.
dilakukan di Sekolah Dasar, maka terdapat Muhaimin, 2002, Paradigma Pendidikan Islam
(Upaya Mengefektifkan Pendidikan
peningkatan ketrampilan yang nantinya akan
Agama Islam di Sekolah), Bandung:
mempengaruhi kondisi kebugaran jasmani Remaja Rosdakarya.
siswa. Sardiman, A.M., 1996. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta: Raja
KESIMPULAN DAN SARAN Grafindo Persada.
Orang tua memiliki peranan yang sangat Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
penting dalam pendidikan anak-anaknya di
Cipta.
antaranya sebagai motivator. Dalam hal ini Syaiful Bahri Djamarah, 2002, Psikologi
orang tua harus senantiasa memberikan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
dorongan kepada anaknya agar mempunyai Winkel, 1987. Psikologi Pengajaran, Jakarta:
semangat dalam belajar, khususnya dalam Grasindo.
belajar di rumah sebagai penunjang keberhasilan Zakiah Daradjat, dkk, 1992, Ilmu Pendidikan
prestasi di sekolahnya. Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

244
Jurnal PANCAR Vol 3 No 1 , April 2019 e-ISSN : 2550-0619

Hasbullah, 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Noer Aly, Hery, 1999. Ilmu Pendidikan Islam,
,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: Logos.
M. Ngalim Purwanto, 2004. Ilmu Pendidikan Dalyono, M, 2005. Psikologi Pendidikan,
Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rosdakarya. Noeng Muhadjir, 1993,Sosiologi Pendidikan,
Yogyakarta: Rike Sarasin.

245

Anda mungkin juga menyukai