PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama yang memiliki peranan
baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). 1 Dalam
rangka mewujudkan tujuan dari Pendidikan perlu adanya dukungan dari beberapa
nantinya akan diperkuat dalam pengajaran di sekolah. Keluarga dalam hal ini
adalah orang tua yang memiliki andil yang besar dalam keberhasilan belajar anak.
Keluarga merupakan peranan yang sangat penting bagi pendidikan anak, karena
keluargalah terutama orang tua adalah lingkungan serta orang yang pertama kali
dikenal oleh anak. Sehingga pendidikan dasar merupakan tanggung jawab orang
tua.
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا ُقٓو ْا َأنُفَس ُك ۡم َو َأۡه ِليُك ۡم َناٗر ا َو ُقوُد َها ٱلَّن اُس َو ٱۡل ِحَج اَر ُة َع َلۡي َه ا َم َٰٓلِئَك ٌة
د اَّل َيۡع ُصوَن ٱَهَّلل َم ٓا َأَم َر ُهۡم َو َيۡف َع ُلوَن َم ا ُيۡؤ َم ُروَنٞظ ِش َد اٞ ِغ اَل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (Q.S At-Tahrim/66: 6).2
1
H. Fuad Ikhsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, 1996. hal. 86
2
Depag, Al-Qur’an Terjemah, (Bandung: Diponegoro ,2006), hlm. 448
Peran orang tua adalah suatu aktivitas yang tertuju pada suatu hal dalam
hal ini adalah aktivitas anak dalam belajar yang dilakukan oleh orang tuanya.
Orang tua terdiri dari ayah dan Ibu atau wali dalam keluarga yang bertanggung
jawab atas pendidikan anaknya, perhatian, kasih sayang dan materi harus
seimbang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Orang tua perperan sebagai
kegiatan belajar anak ketika di rumah. Orang tua pastinya menginginkan anaknya
tumbuh, pintar dan cerdas. Untuk mencapai hal tersebut, peran orang tua
Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan bahwa orang tua yang
kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak
dan kebutuhan anaknya dalam belajar, Seperti tidak mengatur waktunya belajar,
anaknya belajar atau tidak, tidak mau tau bagaimanakah kemajuan belajar
anaknya, kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, hal itu dapat
Perhatian merupakan suatu hal yang sangat penting diperlukan oleh anak
pembelajaran anak, perhatian ini bisa dilakukan dengan cara mendampingi anak
dalam kegiatan belajar di rumah, memberlakukan jam belajar anak di rumah dan
3
Siti Nur Qomariyah, Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar
Menjahit pada Siswa SMPN 2 Mojogedeng Kabupaten Karangayar, Jurnal KELUARGA 1, no. 1
Tahun 2015, hal. 55-61
menanyakan anak tentang kegiatan belajar di sekolah. Perhatian orang tua tersebut
akan sangat berkesan pada anak sehingga semangat belajar anak lebih tinggi.
Perhatian yang terlalu disiplin juga bukan hal baik yang harus diterapkan dalam
keluarga karena akan menimbulkan sikap berontak pada anak karena anak merasa
jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri
individu yang mandiri dan sekaligus sebagai makhluk social, serta mampu dalam
memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah (penguasa) Allah SWT dimuka
bumi.
baik adalah yang mau memberikan dorongan kuat kepada anaknya untuk
pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek –aspek sikap dan
nilai.
secara naluriah ingin menjaga diri dari kebaikan. Tetapi, pada saat lahir mereka
belum bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan. Orang tuanyalah yang
4
Eka Setiawati, Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi
PAI Siswa SMPN 5 Metro Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018, Skripsi (2017).
5
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
h.319.
memberi keliru tepuk tangan pada keburukannya, sementara saat berbuat baik
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tak bisa lepas dari
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik spiritual
mulai dari usia muda. Menanggapi hal tersebut bayak ahli pendidikan yang
sepakat mengatakan bahwa pendidikan pada anak muda itu sangat penting dan
harus dilakukan sejak anak dilahirkan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang
sosial dan ekonomi yang lebih baik dimasa selanjutnya, jika dibandingkan dengan
tua dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan dasar
lainnya. Oleh karena itu, orang tua membutuhkan lembaga pendidikan untuk
pendidikan yang dibutuhkan oleh sang anak. Maka oleh karena itu, orang tua
anaknya dapat menjadi insane berguna yang terdidik, sukses dunia dan akhirat.
Pesantren turut serta dipengaruhi oleh peranan orang tua yang turut aktif
ground sebelumnya tentu menjadi sesuatu yang menyulitkan bagi tenaga pendidik
untuk mencapai tujuan Pendidikan yang telah diprogramkan. Hal ini dapat dilihat
dari masih banyaknya santri yang sering melakukan pelanggaran aturan yang telah
Pendidikannya di Dayah.
terkait peranan yang dimainkan oleh orang tua dalam Pendidikan yang ditmpuh
anak pada Dayah atau Pondok Pesantren. Oleh karenanya, penulis melakukan
penelitian terkait tersebut dengan merumuskan Judul “Peran Orang Tua
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi para orang tua Gampong Tanah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Singkil.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
menyangkut perananan orang tua terhadap pendidikan agama Islam pada anak dan
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis; dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang konkrit dalam
dunia pendidikan.
b. Bagi instasi; dapat menjadi bahan masukan yang dapat dijadikan referensi
c. Bagi masyarakat; dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai koreksi dan
pada anak.
E. Definisi Operasional
1. Peranan
sosial. Status inilah yang mempengaruhi peran seseorang. Jadi peranan adalah
2. Orang Tua
Orang Tua adalah ayah dan ibu.9Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi
ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran
8
Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press,
1991), hlm.656.
9
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 80.
penganut agama lain hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
F. Kajian Terdahulu
menjadi referensi untuk melancarkan proses penelitian hal itu berupa beberapa
orang tua secara umum dalam memilih pondok pesantren sebagai sarana
pendidikan yang terbagi dalam dua bentuk yaitu motivasi intristik dimana
motivasi datang dari dalam diri orang tua seperti menginginkan anaknya
memahami agama, ingin anaknya menjadi anak yang baik dan sopan,
ekstrinsik adalah motivasi datang dari luar yang mempengaruhi orang tua
10
Zuhaerini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
27.
11
Mohammad Ilham Nudin, dan O. Abdurakhman, dan Syukri Indra, “Motivasi Orang
Tua Memilih Pondok Pesantren Sebgai Sarana Pendidikan”, E-Journal Skripsi: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3 (1), 1-27 Februari 2020
pondok yang mengaplikasikan didikan pondoknya ke masyarakat, pondok
dapat membentuk moral, akhlak, dan ajaran agama yang baik. Perbedaan
dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan datang terdapat pada
topik pembahasan yang mana topik pembahasan dalam penelitian ini yaitu
motivasi secara umum sedangkan pada penelitian yang akan datang topik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Saputri, Hambali, dan Gimin dengan
pendidikan anak dimana peran yang dimaksud dalam penelitian yang akan
Pasantren dan peran orang tua terhadap pondok pasantren tersebut. Selain
itu pada penelitian yang akan datang juga membahas bagaimana tanggapan
12
Rika Saputri ,dan Hambali, dan Gimin,”Analisis Tentang Motivasi Orang Tua Memilih
Pondok Pesantren Sebagai Sarana Pembinaan Moral di SMA Pondok Pesantren Babussalam
Pekanbaru” Jurnal Online Mahasiswa Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Volume 5 Nomor
01, 2018
orang tua setelah anaknya melalui pendidikan di pondok pesantren. Tidak
hanya itu perbedaan tempat penelitian juga menjadi salah satu perbedaan
(2016) dengan Judul “Motivasi Orang Tua Memilih Pondok Pesantren Sebagai
Sarana Pembinaan Moral Anak (Studi Kasis Wali Santri Di Pondok Pesantren
membahas tentang mengapa orang tua lebih memilih pondok pesantren Wasilatul
Wasilatul Huda dalam membina moral santri dan apa saja hambata pondok
pesantren Wasilatul Huda dalam membina moral santri. 13 Objek yang diteliti pada
bagaimana cara pembinaan moral serta hambatan yang ada di pondok pesantren
Walimatul Huda. Perbedaan penelitian ini dengan yang akan di tulis atau di teliti
adalah pada penelitian yang akan di teliti lebih memfokuskan pada peran orang
Muta’allimin, Dayah Az-Zamzamiyah Lae Ijuk dan Dayah Abu Musa Al-Asy’ari.
Untuk mengembangkan akhlak anak, dalam penelitian yang akan datang juga
pesantren yang ada di Kabupaten Aceh Singkil. Kemudian penelitian yang akan
13
Ahmad Noor Muhib Hidayatulloh, Skirpsi: “Motivasi Orang Tua Memilih Pondok
Pesantren Sebagai Sarana Pembinaan Moral Anak (Studi Kasus Wali Santri di Pondok Pesantren
Wasilatul Huda Kecamatan Gemuh Kabupatem Kendal)” (Salatiga: IAIN, 2016)
datang juga memfokuskan pada bagaimana kontribusi orang tua setelah anaknya
menurut hemat pandang penulis, penelitian yang akan penulis lakukan ini masih
menyangkut terkait peran orang tua terhadap pendidikan anaknya di Dayah masih
sangat terbatas.
G. Metode Penelitian
merupakan suatu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan
pemahaan, persepsi dan buday yang berkaitan dalam upaya peningkatan dan
yang bertujuan untuk memahai peranan kelompok atau interaksi pada situasi
sosial tertentu.
pendekatan dan langkah yang digunakan dalam proses untuk mengetahui peran
14
Moch Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab (Malang: Hilal Pustaka, 2007), hlm.
12.
orang tua atau wali murid Gampong Tanah Merah terhadap pendidikan anaknya di
Deskripsi tersebut dijelaskan dalam bentuk uraian narasi. Untuk itu akan
Dalam hal ini, secara lebih detail, Nazir menggambarkan metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia. Suatu obyek, suatu
kondisi, atau sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
penelitian.17 Oleh karena itu, kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data
yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana
adanya, bukan data yang sekedar terlihat atau terucap, tetapi data yang
15
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 157.
16
M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 157.
17
Lexy J. Meleong, Metode Peneltian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999),
hlm. 9.
18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 2.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber
data.19Pertama, sumber data primer, yaitu data-data pokok yang penulis dapatkan
dan observasi pada gampong Tanah Merah dan beberapa Dayah yang ada di
Kabupaten Aceh Singkil. Kedua, sumber data sekunder, yaitu sumber data lain
tambahan yang penulis terima dari berbagai pihak juga terkait yang menyangkut
a. Lokasi
b. Subjek Penelitian
karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan
19
Data dari bahasa Latin tunggal, pemberian, karunia, sajian, data jamak, hadiah-hadiah,
sajian-sajian. 1. Informasi aktual (pengukuran atau statistik) yang digunakan sebagai dasa untuk
penelaahan, diskusi atau pehitungan. 2. Kenyataan-kenyataan muni yang belum ditasirkan, diuba
atau dimanipulasikan, tetapi telah tesusun dalam sistematika tertentu. Lihat Komaruddin dkk,
Kamus Istilah Karya Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksaa, 2000), hlm. 43.
diamati oleh peneliti20. Subjek penelitian ini adalah perwakilan beberapa orang tua
murid yang nyantri di beberapa Dayah yang ada di Kabupaten Aceh Singkil.
Objek penelitian ini adalah peran dan kontribusi orang tua terhadap pendidikan
a. Observation (pengamatan)
terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian. 21 Dalam kajian
b. Interview (wawancara)
kegiatan dan pengumpulan data yang sistematis dan berlandaskan pada tujuan
intensif untuk menggali informasi dari narasumber secara mendalam. Oleh karena
itu peneliti harus mempersiapkan diri baik secara mental maupun pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan, supaya pokok pertanyaan terfokus. Hal tersebut
20
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Cet. Kelima (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),
hlm. 119.
21
Rudin Pohan, Metodologi Penelitian Islam (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute, 2007), hlm.
71.
22
Sutrisno Hadi, Metode Research (Yokyakarta: Adi Offiset, 2007), hlm. 4.
dilakukan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yyang tidak sesuai dengan
pokok permasalahan.
Aceh Singkil.
akan tetapi cara penyampain pertanyaan tersebut dilakukan secara bebas. Dengan
c. Dokumentasi
adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa
Dokumentasi yang peneliti maksud di sini yaitu pengumpulan data yang peneliti
diktat dan sumber data lain yang dapat dijadikan pedoman dalam penelitian
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, cet. XIII (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm. 188.
Sesuai dengan sifat pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif, maka dalam analisis data akan melalui tiga tahapan, yaitu
rangka menemukan makna temuan. Menurut Lexy J. Moleong analisis data ialah
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satu
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
Data yang ditemukan terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui
Analisis data dalam penelitian ini termasuk pola penelitian kualitatif, maka
untuk mengolah data penulis menggunakan teori Miles dan Huberman yaitu:
reduksi data, display data dan verifikasi data. 25 Tehnik pengolahan data dan
a. Reduksi data
memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya.26 Penulis menelaah kembali seluruh catatan yang
24
Lexi J. Moleong, Penelitian Kualitatif.., hlm. 10
25
Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep
Rohindi, (Jakarta: UI Pers, 1992), hlm. 15
26
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2002), hlm. 82
data yang diperoleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara
b. Penyajian data
menyajikan data dalam proses penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
menyusun dalam bentuk deskriptif yang naratif dan sistematik sehingga dapat
memudahkan untuk mencari tema sentral tentang peran dan kontribusi orang tua
Singkil sesuai dengan fokus atau rumusan masalah. Data yang yang sudah
c. Menarik kesimpulan
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.28 Makna-makna yang muncul dari data harus diuji
D. Sistematika Pembahasan
27
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif…, hal. 95
28
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif…, hal. 99
dalam penelitian ini peneliti membuat laporan dalam bentuk tesis menjadi lima
bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, dan sebelum memasuki bab
pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan abstrak dalam tiga bahasa (Indonesia-