Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL ILMIAH

PERAN ORANG TUA DALAM MENDORONG MOTIVASI


BELAJAR ANAK

Dosen Pengampu : Heriyawan Hutagalung S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh :

Thalia Salsabila
23030002
Sosial Ekonomi Perikanan

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN TAPANULI TENGAH
2024
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Orangtua merupakan sosok pendidik pertama bagi kehidupan seorang anak.
Didikan yang diberikan orangtua kepada anak baik itu positif maupun negatif akan
berpengaruh besar terhadap pola sikap dan pola pikir anak. Sebab itu lingkungan
keluarga bagi anakadalah sebagai gerbang awal, segala tingkah laku apapun yang
muncul pada diri anak akan mencontoh kepada kedua orangtuanya.
Salah satu faktor yang paling dominan dalam mendukung keberhasilan
pendidikan anak adalah peran orangtua. Selainsebagai guru pertama, orangtua juga
merupakan teman yang paling dekat untuk berbagi rasa dan mengadukan segala
persoalan yang menyangkut kegiatan sekolah. Kemudian, keluarga sebagai satuan
hidup bersama, bahwasanya fungsi keluarga yang paling menonjol adalah fungsi
pendidikan, dengan pendidikan maka kepribadian anak akan baik, dengan
pendidikan akan membawa anak padakesuksesan, dan juga keberhasilan pendidik
dapat dilihat dari jenjang pendidikan, dimulai dari SD, SMP, SMA, sampai
Perguruan Tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Tanggung jawab yang harus diberikan orangtua dalammendorong


semangat belajar anak
2. Bagaimana peran orangtua menyikapi anak yang malas belajar
3. Apa contoh peran yang harus diterapkan orangtua terhadap anak

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tanggung jawab orang tua terhadap semangat belajar
anak
2. Untuk mengetahui peranan orangtua terhadap semangatbelajar anak
3. Untuk mengetahui contoh peran yang diterapkan orangtuaterhadap
motivasi belajar anak
II. PEMBAHASAN

2.1 Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendorong Semangat Belajar Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tentang pengertian orangtua
dalah Ayah, Ibu kandung. Zakiah Daradjat dalam bukunyaIlmu Pendidikan Islam
menulis bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan
demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
Kata orangtua merupakan kalimat majemuk, yang secara leksikal berarti
“Ayah Ibu kandung: orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan
sebagainya), orang-orang yang dihormati (disegani)”.
Kewajiban atau tanggung jawab oangtua terhadap anak- anaknya tidak
hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya material saja melainkan juga hal-hal
yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang tua
harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Adapun beberapa tanggung
jawab orang tua terhadap anaknya, yaitu:

1. Menjamin kehidupan emosional anak


Suasana didalam keluarga harus dipenuhi dengan rasa dan simpati yang
sewajarnya, suasana yang aman dan tentram juga suasana saling percaya,
karena melalui keluargakehidupan emosional atau kebutuhan kasih sayang
dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, agar anak juga dapat
semangat belajar, tidak memiliki psikologis yang terganggu.
2. Menanamkan pendidikan moral
Didalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar- dasar moral
bagi anak, yang biasanya tercermin didalamsikap dan perilkaku ornangtua
sebagai teladan yang dapat dicontoh anak.
3. Memberikan dasar pendidikan sosial.
Seorang anak berhak mendapatkan dasar pendidikan sosial dari orang tua
ataupun keluarganya. Karena anak akan mudah melakukan kebiasaan yang
sudah sering di lakukannya. Dengan dibekali pendidikan sosial, maka anak
akan semangat dan giat kemudian paham, dan akan tumbuh benih-benih
kesadaran sosial di sekolah seperti tolong menolong, gotong royong, dll.
4. Peletakan dasar-dasar keagamaan.
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-
dasar hidup beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga,
misalnya dengan mengajak anak ikut serta ke Masjid untuk menjalankan
ibadah.

2.2 Peran Orangtua dalam Menyikapi Anak yang Malas Belajar


1. Menentukan Tujuan belajar bersama anak
Anak seringkali menganggap belajar sebagai beban tanpa makna. Orangtua
juga perlu membantu anak menemukan tujuan belajar yang jelas.
2. Mengenali Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa lebih suka
membaca, sementara yang lain lebih suka mendengarkan atau belajar
melalui praktek.
3. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Proses belajar tidak selalu harus terjadi didalam ruang kelas. Orangtua dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan diluar ruangan, seperti
mengunjungi museum, kebun binatang, atau taman kota.
4. Membangun komunikasi terbuka
Komunikasi terbuka antara orangtua dan anak menjadi kunci penting.
Dengan memahami perasaan dan kendalayang dialami anak terhadap proses
belajar, orangtua dapat memberikan dukungan.

2.3 Contoh Peran Orangtua yang Harus Diterapkan pada Anak


Orang tua dapat berperan sebagai guru bagi anak-anak mereka. Mereka dapat
meluangkan waktu untuk membantu anak dalam mengerjakan tugas / PR,
mengajarkan keterampilan belajar, dan memberikan penjelasan tambahan saat
anak menghadapi kesulitan dalam memahami materi. Selain itu juga orangtua
baiknya memberikan pujian yang konstruktif untuk usaha keras, merayakan
prestasi, dan membantu anak-anak mengatasi kegagalan dengan sikap positif.
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-
anaknya diantaranya sebagai motivator. Dalam hal ini orangtua harus senantiasa
memberikandorongan kepada anaknya agar mempunyai semangat dalambelajar,
khususnya dalam belajar dirumah sebagai penunjang keberhasilan prestasi di
sekolahnya. Adapun upaya yangdapat dilakukan orangtua dalam meningkatkan
motivasi belajar anak antara lain : 1). Mengetahui hasil, 2). Memberikan hadiah
dan hukuman, 3). Menyediakan alat tulisatau fasilitas yang dibutuhkan.
3.2 Saran
Orangtua sebagai pendidik harus senantiasa memperhatikan
perkembangan pribadi anak sebagai penentu dalam perlakuan pendidikan yang
sesuai dengan periode atau tingkat usia serta kemampuan berfikir anak.

Anda mungkin juga menyukai