Anda di halaman 1dari 17

Asdos : Yandri Effendi Manalu

Seniman Ziliwu

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


“SEL TUMBUHAN”

Dosen Pengampu:
Fiki Harjuni, S.Pi., M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Eni Kristian Zendrato (23020013)
2. Laila Hannum Hutagalung (23030015)
3.Cindy Daniela (23030005)
4. Joshua Adrian Marpaung (23020014)
5. Aditia Panaggabean (2301009)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN TAPANULI TENGAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Biologi Umum yang berjudul
“Sel Tumbuhan” tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang hasil dari
Praktikum Biologi Umum mengenai pengamatan struktur sel tumbuhan.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi nilai tugas
praktikum pada mata kuliah Biologi Umum. Selain itu, laporan ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang biologi umum bagi para pembaca dan penulis.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen


penanggung jawab bapak Fiki Harjuni S.Pi., M.Si dan asisten dosen Bang Yandri
Effendi Manalu dan Kak Seniman Ziliwu yang telah membimbing dan membantu
kami untuk arahan, saran, dan petunjuk selama praktikum dilaksanakan.

Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yanag bisa membangun kami dalam upaya memperbaiki laporan kami
selanjutnya.

Pandan, 18 Oktober 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan Pratikum.................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 2
2.1 Pengertian Sel........................................................................ 2
2.2 Klasifikasi Bawang Merah.................................................... 2
2.3 Klasifikasi Wortel ................................................................ 4
2.4 Klasifikasi Kentang .............................................................. 5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat................................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan...................................................................... 6
3.3 Prosedur Praktikum............................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 9
4.1 Hasil ..................................................................................... 9
4.2 Pembahasan .......................................................................... 9
BAB V PENUTUP.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman

Gambar 1. Bawang Merah (Allium Cepa).......................................... 2

Gambar 2. Wortel (Daucus Carota).................................................... 4

Gambar 3. Kentang (Solanum Tuberosum)....................................... 6


DAFTAR TABEL

Isi Halaman

Tabel 1. Hasil pengamatan bawang merah......................................... 9

Tabel 2. Hasil pengamatan wortel....................................................... 9

Tabel 3. Hasil pengamatan kentang ................................................... 9


I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ahli biologi mengemukakan bahwa sel adalah dasar organisme hidup.
Kebanyakan individu terlihat hanya dengan bantuan mikroskop, namun ada
beberapa sel yang mempunyai ukuran besar misal satu meter (sel syaraf), sebesar
jeruk (telur burung unta).
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang menunjukkan semua
sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel dikatakan hidup umumnya
ditandai dengan adanya dan berfungsinya inti serta organel-organel sel. Secara
umum kematian sel ditandai dengan kematian intinya. Sel yang hidup memiliki
organel-organel yang sesuai dengan fungsi sel tersebut. Beberapa organel sel
diantaranya sitoplasma, nukleus, dan plastida.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum sel tumbuhan kali ini
yaitu :
1. Bagaimana bentuk, struktur dan ukuran sel tumbuhan ?
2. Apa saja bagian-bagian sel tumbuhan ?
3. Apa yang dimaksud dengan sel ?
1. 3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat dalam praktikum sel tumbuhan kali ini yaitu :
1. Praktikan dapat mengetahui bentuk, struktur dan ukuran sel tumbuhan
2. Praktikan dapat menjelaskan bagian-bagian sel tumbuhan
3. Praktikan dapat menjelaskan pengertian sel
II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel


Maz Schulze (1861) mengatakan bahwa sel adalah kesatuan fungsional
makhluk hidup dan mengatur fungsi pada makhluk hidup. Sedangkan menurut
Rudolf Virchow (1858), sel adalah kesatuan pertumbuhan dari makhluk hidup
yang berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya.
Rikky Firmansyah, dkk, di bukunya yang berjudul Mudah dan Aktif
Belajar Biologi, menyatakan bahwa pada tahun 1835, Felix Djuardin seorang ahli
biologi yang menemukan mikroorganisme tersusun atas satu sel dan semua sel
hidup adalah sama. Tiga tahun kemudian, Matthias Jakob Schleiden, ahli Botani
Jerman, mengatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel.

2.2 Bawang Merah (Allium cepa)


Klasifikasi tumbuhan bawang merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa

Gambar 1. Bawang Merah (Allium cepa)


Bawang merah adalah tanaman yang memiliki umbi berlapis, mempunyai
akar serabut dan daun berbentuk silinder berongga. Bawang merah memiliki akar
serabut dan pendek yang berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi yang ada di
sekitar tempat tumbuhnya. Akar bawang merah tumbuh di permukaan bawah
3

cakram. Morfologi akar serabut yang dimilikinya menyebabkan akar bawang


merah hanya berkembang di permukaan tanah dan sangat dangkal, sehingga
tanaman ini sangat rentan terhadap kekeringan (Suriana, 2011).
Bawang merah memiliki organel sel diantaranya dinding sel, sitoplasma,
dan nukleus.
a. Dinding Sel
Dinding sel yang terdapat pada bawang merah tampak beraturan seperti
susunan batu bata. Dinding sel tersebut berfungsi untuk melindungi,
mempertahankan bentuk tumbuhan serta mencegah kehilanagn air yang
berlebihan.
b. Sitoplasma
Sitoplasma yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa)
berbentuk cairan yang terdapat didalam sel tersebut. Sitoplasma yang terdapat
pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti,
enzim, glukosa, lipid dan sebagainya.
c. Inti Sel
Inti sel merupakan organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada
semua sel. Inti sel yang tampak pada sel tumbuhan bawang merah (Allium Cepa)
berbentuk bulat lonjong. Inti sel atau nukleus ini berfungsi untuk menjaga
integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
eksperigen.
Umbi bawang merah terlihat jelas umbi gandanya. Umbi ganda ini terlihat
sebagai benjolan ke kanan dan ke kiri mirip seperti siung pada bawang putih.
Lapisan pembungkus siung umbi bawang merah hanya 2-3 helai dan tidak tebal.
Lapisan-lapisan dari setiap siung bawang merah ditentukan oleh banyak dan
tebalnya lapisan pembungkus. Setiap siung dapat membungkus umbi yang baru,
juga dapat membentuk umbi, sehingga akan terbentuk rumpun yang terdiri atas 3-
8 umbi baru (Sartono, 2009).
Bawang merah sangat sesuai ditanam pada daerah yang suhu udaranya
hangat panas, kering dan cerah. Suhu udara yang ideal untuk tanaman bawang
merah yaitu berkisar antara suhu 25 0C – 30 0C. Curah hujan yang sesuai untuk
4

pertumbuhan bawang merah adalah antara 300-2.500 mm per tahun. Tanaman


bawang merah sangat rentan terhadap curah hujan yang tinggi, terutama daunnya
mudah rusak sehingga dapat menghambat pertumbuhannya dan umbinya mudah
busuk. Jenis tanah yang baik untuk bertanam bawang merah adalah tanah liat yang
mengandung pasir, keadaan subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
(humus). Sebaiknya tanah juga harus memiliki sirkulasi udara, dan tata air dalam
tanah yang baik (Tim Bina Karya Tani, 2008).
2.3 Wortel (Daucus carota)
Klasifikasi tumbuhan wortel
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota

Gambar 2. Wortel (Daucus carota)


Wortel termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak
(perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm – 100 cm tergantung
varietasnya.Wortel digolongkan sebagai tanaman semusim karena hanya
berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek yaitu
berkisar antara 70-120 hari (Cahyono, 2006).
Susunan tumbuhan wortel terdiri atas daun, tangkai, batang, akar dan
bunga. Daun wortel bersifat majemuk, menyirip ganda dua atau tiga, anak
daunnya berbentuk garis, setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang
berukuran panjang. Batang berbentuk bulat, pendek, berwarna hijau tua, tidak
bercabang, tetapi ditumbuhi oleh tangkai-tangkai daun yang berukuran panjang.
5

Akar terdiri atas akar tunggang dan serabut, dalam pertumbuhannya akar
tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan yang disebut umbi wortel sedangkan akar
serabut tumbuh pada akar tunggang yang telah membesar dan berwarna
kekuningan atau putih gading. Bunga wortel tumbuh pada ujung tanaman,
berbentuk payung berganda dan berwarna putih, bertangkai pendek dan tebal
(Samadi, 2014).
Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel yang satu dengan
yang lain dan diantara dinding sel ini terdapat ruang antar sel. Selain itu juga
terdapat kromoplas berupa pigmen karoten (plastida yang berwarna kuning atau
jingga) yang berbentuk segitiga. Pada kromoplas terkandung zat warna karotenoid
dalam hal ini yaitu alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada
umbi wortel sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang
mencapai minimal 50 % pada umbi wortel juga menyebabkan warna jingga.
Wortel dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pengobatan, umbi wortel
dapat digunakan untuk keperluan kosmetik, yakni untuk merawat kecantikan
wajah dan kulit, serta menyuburkan rambut. Karoten dalam umbi wortel
bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit, dan memperlambat timbulnya
kerutan pada wajah, sehingga wajah selalu tampak berseri (Cahyono, 2002).
2.4 Kentang (Solanum tuberosum)
Klasifikasi tumbuhan kentang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
6

Gambar 3. Kentang (Solanum tuberosum)

Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain


gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan
makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin
dan mineral cukup tinggi. Dibandingkan beras, kandungan karbohidrat, protein,
lemak dan energi kentang lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan umbi-
umbian lain seperti singkong, ubi jalar dan talas, komposisi gizi kentang masih
relatif lebih baik. Kentang juga merupakan sumber yang baik akan berbagai
mineral, seperti kalsium (Ca), fosfor (P), zat besi (Fe) dan kalium (K). Di lain
pihak, kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g (Astawan, 2004).

Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar


tunggang dapat menebus tanah sampai kedalam 4,5 M, sedangkan akar serabut
umumnya tumbah menyebar. Diantara akar-akarnya ada yang berubah fungsi
menjadi umbi yang besar, bulat atau lonjong sebagai gudang karbohidrat dan
mempunyai banyak mata pada bagian ujungnya.
III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Umum tentang sel tumbuhan ini dilaksanakan pada hari
Jum’at, tanggal 13 Oktober 2023 pukul 14.00 – 16.00 WIB, bertempat di ruangan
laboratoium biologi perikanan STPK Matauli.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop, pisau
silet, pisau cutter, kain lap, tissue gulung, objek dan cover glass, alat tulis, pipet
tetes, dan buku penuntun praktikum.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari aquades,
bawang merah (Allium cepa), wortel (Daucus carota), dan kentang (Solanum
tuberosum).

3.3 Prosedur Praktikum


a. Spesimen 1 Bawang Merah (Allium cepa)
1. Pertama, ambil satu siung bawang merah kemudian kupas kulit luarnya dan
lepaskan epidermis bagian dalam bawang merah dengan menggunakan pisau silet
berukuran sekitar 3-5 mm
2. Kemudian letakkan epidermis di atas objek glass, tetesi dengan setetes aquades,
lalu tutup dengan cover glass
3. Amati spesimen menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
4. Kemudian gambar hasil pengamatan di dalam buku penuntun praktikum
8

b. Spesimen 2 Wortel (Daucus carota)


1. Pertama, ambil satu batang wortel, kemudian kupas kulitnya, dan dengan pisau
silet sayat wortel dengan ukuran 3-5 mm
2. Kemudian letakkan sayatan wortel di atas objek glass, tetesi dengan setetes
aquades, lalu tutup dengan cover glass
3. Amati spesimen menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
4. Kemudian gambar hasil pengamatan di dalam buku penuntun praktikum

c. Spesimen 3 Kentang (Solanum tuberosum)


1. Pertama, ambil satu buah kentang, kemudian kupas kulitnya, dan dengan pisau
silet sayat kentang dengan ukuran 3-5 mm
2. Kemudian letakkan sayatan kentang di atas objek glass, tetesi dengan setetes
aquades, lalu tutup dengan cover glass
3. Amati spesimen menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
4. Kemudian gambar hasil pengamatan di dalam buku penuntun praktikum
IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sel Tumbuhan
No Spesimen Gambar
1. Bawang Merah (Allium cepa)

2. Wortel (Daucus carota)

3. Kentang (Solanum tuberosum)

4.2 Pembahasan
Pada spesimen bawang merah dengan menggunakan mikroskop, terlihat
bentuk sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel bawang merah terdapat
oraganel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel, dan nucleus. Dinding sel
berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk sel. Nukleusnya berbentuk oval
dan merupakan organel terbesar dalam sel. Sel epidermis bawang merah
mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk tidak
beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang ada juga yang
mempunyai bentuk segi empat yang memanjang. Sel epidermis bawang merah
mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berubah-ubah karena didalam sel terdapat
dinding sel.
10

Pada spesimen wortel dengan menggunakan mikroskop, terlihat bentuk sel


wortel tersusun rapi kaku dan panjang seperti persegi panjang, sel-sel yang
terdapat pada irisan wortel ini memikliki bentuk segi enam dengan dinding sel
yang menebal. Inti sel terletak di tengah, dan sitoplasma mengisi ruang dalam sel.
Pada spesimen kentang dengan menggunakan mikroskop, terlihat bentuk
sel berbentuk bulat yang tersusun rapi. Inti sel terletak di tengah, dan sitoplasma
mengisi ruang dalam sel. Terlihat hilum atau hilus dan lamella. Hilum adalah titik
permulaan terbentuknya butir amilum, sedangkan lamella adalah garis-garis yang
mengelilingi hilus.
V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang menunjukkan semua
sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel dikatakan hidup umumnya
ditandai dengan adanya dan berfungsinya inti serta organel-organel sel. Secara
umum kematian sel ditandai dengan kematian intinya. Sel yang hidup memiliki
organel-organel yang sesuai dengan fungsi sel tersebut. Beberapa organel sel
diantaranya sitoplasma, nukleus, dan plastida.
Pada bawang merah dengan menggunakan mikroskop, terlihat bentuk sel-
sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel bawang merah terdapat oraganel-
organel sel seperti sitoplasma, dinding sel, dan nucleus. Dinding sel berfungsi
untuk melindungi dan memberi bentuk sel. Nukleusnya berbentuk oval dan
merupakan organel terbesar dalam sel.
Pada wortel dengan menggunakan mikroskop, terlihat bentuk sel wortel
tersusun rapi kaku dan panjang seperti persegi panjang, sel-sel yang terdapat pada
irisan wortel ini memikliki bentuk segi enam dengan dinding sel yang menebal.
Inti sel terletak di tengah, dan sitoplasma mengisi ruang dalam sel.
Pada kentang dengan menggunakan mikroskop, terlihat bentuk sel
berbentuk bulat yang tersusun rapi. Inti sel terletak di tengah, dan sitoplasma
mengisi ruang dalam sel. Terlihat hilum atau hilus dan lamella. Hilum adalah titik
permulaan terbentuknya butir amilum, sedangkan lamella adalah garis-garis yang
mengelilingi hilus.

5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum sel tumbuhan kali ini adalah sebaiknya
spesimen yang digunakan diiris setipis mungkin agar organel sel nya dapat terlihat
dengan jelas, dan ketika pratikum dilaksankan diharapkan mahasiswa lebih
memperhatikan pemateri, agar kegiatan pratikum berjalan dengan baik, efektif dan
efesien
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono. 2002. Wortel Teknik Budidaya Analisis Usaha Tani. Yogyakarta:


Kanisius
Cahyono. 2006. Analisis Ekonomi dan Teknik Bercocok Tanam Sayuran.
Yogyakarta: Kanisius
Samadi, B. 2014. Rahasia Budidaya Wortel Sistem Organik. Pustaka Mina:
Depok
Sartono. 2009. Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay. Intimedia
Ciptanusantara. Jakarta Timur. 57 hal
Suriana, N. 2011. Bawang Bawa Untung. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. 104
hal. Zulkarnain 2013
Tim Bina Karya Tani. 2011. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Yrama Widya.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai