Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN NaHCO3

TERHADAP BANYAKNYA GELEMBUNG OKSIGEN DALAM


FOTOSINTESIS TANAMAN HYDRILLA VERTICILLATA

Disusun Oleh: XII


MIPA 1
1. Atik Endang Setiawati (04)
2. Fathah Azzahrah Putri (16)
3. Ferdinan (17)
4. Hernan Ariandi (20)
5. Riyana (33)
6. Siti Aisyah (35)

SMA NEGERI 1 PALIMANAN


Jl, KH. Agus Salim 128 Palimanan Telp. (0231) 341023 Cirebon 45161
Email : sman1_pa5nan@yahoo.co.id
Website : sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga laporan ilmiah dengan judul “Pengaruh
Intensitas Cahaya dan NaHCO3 Terhadap Banyaknya Gelembung Oksigen dalam
Fotosintesis Tanaman Hydrilla Verticillata” dapat selesai.
Laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelas XII yang
diberikan oleh Ibu Ratnawati pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, penyusunan
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ratnawati selaku
guru mata pelajaran Biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami selaku penulis memohon maaf
atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Cirebon, 27 September 2023

Penyusun

SMA NEGERI 1 PALIMANAN


Jl, KH. Agus Salim 128 Palimanan Telp. (0231) 341023 Cirebon 45161
Email : sman1_pa5nan@yahoo.co.id
Website : sman1palimanan.sch.id
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………….....…….. 1
1.2. Tujuan Praktikum.……………………………………………….....….. 1
1.3. Landasan Teori.....……………………………………………….....….. 2
1.4. Rumusan Masalah.……………………………………………….....…. 3
1.5. Hipotesis.…………………………………………….....….................... 3

BAB II METODE PENELITIAN 4


2.1. Jenis Penilitan.........................................................................………… 4
2.2. Tempat dan Waktu Penelitian.….……………………..………...……. 4
2.3. Alat dan Bahan..................………………………….......................….. 4
2.4. Prosedur Kerja.........................................……………….……....…….. 4
2.5. Variabel Penelitian………….…………………………...............……. 5

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 6


3.1. Pembahasan............................................................................................. 6
3.2. Kesimpulan.............................................................................................. 6
3.3. Saran........................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik
H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Fotosintesis terjadi di dalam Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil), Sel yang mengandung kloroplas
terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan
sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membrane tilakoid Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang
mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan
dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang
mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat
pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof
Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat
– zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik.
Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang
seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses
pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya
matahari Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan
karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang
berklorofildengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2).
Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa
pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
cahaya matahari. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada
persediaan energy yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam
molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi
dan kita sendiri,hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik
ke dalam sel-selnya.
Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui
apakah benar ada pengaruh cahaya matahari dan suhu terhadap tanaman hydrilla.

1.2. Tujuan Praktikum

4
Adapun yang menjadi tujuan praktikum kali ini adalah “Untuk mengetahui
Pengaruh Intesitas Cahaya dan NaHCO3 Terhadap Banyaknya Gelembung
Oksigen dalam Fotosintesis Tanaman Hydrilla Verticillata”

1.3. Landasan Teori


Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga,
dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan
energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
(wikipedia,2009).

Fotosintesis terjadi di kloroplast. Membran dalam kloropas, membran


tilakoid ada penerusan dari lapisan fosfolipid bilayer yang diatur menjadi
kantung-kantung pipih yang ditumpuk jadi satu. Struktur tumpukan ini dinamakan
grana. Stroma adalah lingkungan di sekitar tilakoid berisi cairan semi-liquid.
Grana dan membran tilakoid mengandung klorofil sedangkan stroma mengandung
banyak enzim untuk reaksi pembentukan senyawa organik. Pada membran
tilakoid, pigmen fotosintesis dijajarkan bersama membentuk fotosistem.

Fotosintesis terbagi atas 2 reaksi yaitu reaksi terang atau reaksi bergantung
cahaya dan reaksi gelap, atau reaksi tidak bergantung cahaya.

Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di membran tilakoid. Reaksi


terang menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk
menghasilkan NADPH. Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nm maka disebut P680, berfungsi untuk membuat potensial
oksidasi cukup tinggi sehingga bisa memecah air. Bila bekerja bersama, 2
fotosistem ini melakukan proses fotofosforilasi non-siklik yang menghasilkan
ATP dan NADPH. Fotosistem I mentransfer elektron ke NADP+ untuk
membentuk NADPH. Kehilangan elektron digantikan oleh elektron dari
fotosistem II. Fotosistem II dengan potensial oksidasinya yang tinggi dapat
memecah air untuk menggantikan elektron yang ditransfer ke fotosistem I. Kedua
fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks pembawa elektron yang disebut
sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan energi dari pemindahan

5
elektron untuk memindahakan proton dan mengaktifkan gradien proton yang
digunakan oleh enzim ATP sintase.

Saat pusat reaksi Fotosistem II menyerap foton, elektron tereksitasi pada


molekul klorofil P680, yang mentransfer elektron ini ke akseptor elektron. P680
teroksidasi melepaskan elektron dari kulit terluar atom Mg. Atom Mg yang
teroksidasi dengan bantuan enzim pemecah air, melepaskan elektron dari atom
oksigen dari 2 molekul air.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam laporan ini adalah


“Bagaimana pengaruh intensitas Cahaya dan NaHCO3 terhadap banyaknya
gelembung oksigen dalam fotosintesis tanaman hydrilla verticillata?”

1.5. Hipotesis

Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari karena klorofil


akan berfungsi bila ada cahaya. Semakin banyak intensitas cahaya maka akan
semakin meningkat laju fotosintesis.

6
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode pengamatan dan literature.

2.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah (Lab. Biologi) tanggal 22 September


2023 yang dimulai pada jam 13.00 s.d. 14.20 WIB.

2.3. Alat dan Bahan

 Alat:

1. Gelas Beker
2. Tabung Reaksi
3. Kawat
4. Corong Kaca
5. Benang Kasur
6. Gunting
7. Baskom Besar
8. Spatula

 Bahan:

1. Tanaman Hydrilla Verticillata


2. Air
3. NaHCO3

2.4. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ikat beberapa potong tanaman air hidrila dengan benang dan jangan
terlalu kencang

3. Pasang ikatan tanaman air tersebut ke dalam corong

4. Masukkan corong ke dalam gelas beker 400 ml dengan posisi corong


menghadap ke bawah dan digantung menggunakan kawat

5. Masukkan rangkaian tersebut kedalam bak berisi air. Lalu, tutup bagian
tangkai corong dengan tabung reaksi

7
6. Merangkai perangkat percobaan harus dilakukan didalam air agar tidak
ada gelembung udara didalam tabung reaksi

7. Perangkat diletakkan di tempat gelap selama 5 menit. Setelah 5 menit


amati gelembung selama 1 menit.

8. Perangkat diletakkan di ruangan selama 5 menit. Setelah 5 menit amati


gelembung selama 1 menit

9. Perangkat diletakkan di tempat terkena Cahaya matahari langsung


selama 5 menit. Setelah 5 menit amati gelembung selama 1 menit

10. Perangkat di tambahkan NaHCO3 sebanyak 1 spatula. Kemudian di


letakkan di tempat terkena Cahaya matahari langsung selama 5 menit.
Setelah 5 menit amati gelembung selama 1 menit

9. Catatlah hasil yang didapat dari percobaan yang sudah dilakukan

2.5. Variabel Penelitian


a. Variabel Bebas
Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang
mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahan dari adanya suatu
variabel dependen (terikat). Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Intensitas Cahaya dan NaHCO3.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena
pengaruh variabel bebas (variabel X). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Gelembung oksigen dan Waktu.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama agar tidak
berpengaruh terhadap variabel bebas yang diujikan. Dalam penelitian ini
variabel kontrol yang dipakai adalah tanaman Hydrilla Verticillata.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan


Di tempat yang terkena cahaya matahari dihasilkan gelembung udara lebih
banyak daripada di tempat teduh. Hal ini disebabkan karena dalam proses
fotosintesis, matahari sangat diperlukan sebagai sumber energi. Makin tinggi

8
intensitas cahaya, makin banyak aktivitas fotosintesis yang dapat dilakukan
sehingga gelembung udara O2 lebih banyak dihasilkan.
Suhu dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Untuk berlangsungnya
proses fotosintesis diperlukan enzim-enzim. Enzim dapat bekerja secara maksimal
jika suhu lingkungannya optimum. Jika suhu di atas optimum, laju fotosintesisnya
berkurang karena aktivitas enzimnya makin lambat. Demikian pula jika di bawah
suhu optimum, laju fotosintesis akan berkurang karena aktivitas enzim juga
berkurang.
Tujuan dari penambahan NaHCO3 adalah untuk menambah banyaknya
gelembung O2 yang dihasilkan. NaHCO3 akan bereaksi dengan H2O terurai
menjadi CO2 sehingga NaHCO3 dapat menjadi katalisator atau zat yang dapat
mempercepat laju fotosintesis. Tetapi dalam percobaan ini pemberian NaHCO3
menghasilkan sedikit gelembung hal ini disebabkan karena bahan percobaan tidak
langsung diberi NAHCO3 dan bahan percobaan tersebut di masukkan kedalam
ruangan terlebih dahulu.

Tabel Hasil Pengamatan

Perlakuan Waktu Banyak Gelembung


Tempat gelap 5 19
Tempat teduh (ruang) 5 25
Cahaya langsung 5 28
Cahaya 5 45
langsung+NaHCO3

3.2. Kesimpulan
Dari hasil percobaan Ingenhouz dapat disimpulkan bahwa faktor cahaya
sangat mempengaruhi dalam proses fotosintesis tanaman, tanpa cahaya matahari
atau cahaya lampu proses fotosintesis akan berjalan lambat.

3.3. Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum para praktikan memahami
materi yang akan diujikan agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan teori yang ada dan lancar dan dalam pelaksanaan praktikum ini
lebih teliti lagi agar hasil yang didapat sesuai dengan teori. Selain itu pada saat
melakukan praktikum harus berhati-hati karena alat yang digunakan berbahan
dasar kaca sehingga mudah pecah.

9
DAFTAR PUSTAKA

References

Deya. (2010, April 07). Percobaan Ingenhouz. Retrieved from bogspot.com:


http://deyasmadani.blogspot.com/2010/04/percobaan-ingenhousz.html

10
Vidara. (2013, November 24). Laporan hasil praktikum fotosintesis. Retrieved from
blogspot.com: http://vidaraesa-uinsuka.blogspot.com/2013/11/laporan-hasil-
praktikum-biologi.html

LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai