Anda di halaman 1dari 39

“ FOTOSINTESIS SACHS “

DISUSUN OLEH :

AMELIYA FIYORA AZAHRA


ATHA ALWAFAA BALKIS

KELAS : XII IPA1

SMA NEGERI 2 TANAH PUTIH


KAB. ROKAN HILIR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas rahmat-Nya kami
akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fotosintesis Sachs”.
Kami pun menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan kami.
Akhir kata kami berharap semoga makalahyang disusun ini dapat berguna bagi para
pembacanya baik untuk sebagai bahan perlajaran ataupun sebagai referensi sejarah ke
depannya.

Ujung Tanjung, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

hal

Kata Pengantar....................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3

2.1 Pengertian Reproduksi Manusia.............................................. 3

2.2 Struktur dan Fungsi Reproduksi Manusia............................... 3

2.3 Proses Pembentukan Sperma ………………………………... 4

2.4 Struktur dan Fungsi Reproduksi Wanita …………………….. 6

2.5 Proses Oogenesis ……………………………………………. 8

BAB III PENUTUP .............................................................................. 19

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Semua makhluk hidup di muka bumi ini membutuhkan asupan energi. Energi

dapat diperoleh dari makhluk hidup lainnya manusia menjadikan hewan dan

tumbuhan sebagai sumber makanan. Tumbuhan mendapatkan energi dari proses

fotosintesis dapat disebut sebagai sebuaah proses yang menentukan

keberlangsungan dari kehidupan semua makhluk yang ada di muka bumi ini.

Proses fotosintesis adalah sebuah proses yang dilakukan tumbuhan untuk

memasak makanan. Hasil dari proses fotosintesis yang berupa makanan ini

nantinya diperlukan tidak hanya bagi tumbuhan itu sendiri tapi juga makhluk hidup

lain seperti hewan dan juga manusia.

Menurut ilmu Biologi Fotosintesis adalah proses mengubah energi cahaya

matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa.

Proses ini terjadi pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom Protista).

Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membuat glukosa.

Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya menggunakan klorofil

yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang

berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik

H2O danCO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.

Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Fotosintesis

terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung

pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada

mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan

bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral

membrane tilakoid.

Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofila

merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya

merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap

fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap

cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,

ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof. Klorofil terdapat sebagai butir-butir

hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan

dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut

grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:

 klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

 klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg

sebagai inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan rumus bangun haemin (zat

darah), dimana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu

rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena
air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak),

sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air).

Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri

memerlukan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Jika kita cermati, ciri dasar

tersebut mengarahkan kita terhadap suatu reaksi yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup dimana terjadi reaksi kimia. Hal ini disebut dengan metabolisme.

Metabolisme yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk

hidup lainnya, bergantung pada komponen penyusun organisme tersebut.

Metabolisme terbagi atas dua yaitu anabolisme dan katabolisme, penyusunan dan

penguraian senyawa organik. Di dalam anabolisme, terjadi suatu reaksi yang

sangat ppenting bagi tumbuhan, yaitu fotosintesis.

Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat yang diperoleh dari

sumber cahaya dan klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Pada proses

fotosintesis ini, energi cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi energi

kimia, akan dihasilkam dua senyawa glukosa dan oksigen. Proses fotosintesi

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain air (H 2O), konsentrasi CO2, suhu,

umur, daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi, yang menjadi faktor

utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.

Pada percobaan fotosintesis kali ini, praktikan melakukan uji sach menggunakan

daun tumbuhan kleresede (Gliricidia sp.) dan tapak dara (Catharanthus roseus).

B. Rumusan Masalah
Dengan menggunakan perumusan masalah, dapat mengidentifikasikan

persoalan yang diteliti sebagai suatu sasaran yang hendak dicapai. Maka

masalahyang dirumuskan dalam percobaan ini adalah :1). Bagaimana daerah yang

tidak terkena cahaya pada daun pacar air yang ditutupkertas karbon/alumunium foil

C. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi zat atau senyawa yang dihasilkan padafotosintesis. Dalam

prose fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berklorofil memerlukan

cahayamatahari dan menghasilkan amilum.


BAB II

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Percobaan

Hari : Jum’at

Tanggal : 12 November 2021 – 13 November 2021

Pukul : 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Di rumah Alwa

B. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan untuk melakukan praktikum ini yaitu :

1. Aluminium foil 6. Piring

2. Binder clips 7. Betadine

3. Gelas kaca 8. Daun

4. Gunting 9. Kapas

5. Wadah panci

C. Cara pembuatannya
D. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan tau energi
yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagikehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis ( photos berarti cahaya) disebut sebagai ototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi
Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum
dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an.
Pada awal tahun1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont,
Seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk
mengetahui faktor apa yangmenyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu
ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan
bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli botani
Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang
berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari
atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum
diketahui bahwa udaramengandung unsur gas yang berlainan

Pengaruh Perbedaan Panjang Gelombang Pada Fotosintesis. Dilihat dari data


diatas maka dapat dilihat perbedaan dari volume yang dihasilkan dari setiap
perlakuan berbeda yang diberikan. Diamana didapatkan data pada Tabung dengan
plastik kuning volumenya 0.02 ml, tabung dengan plastik merah volumenya 0.2
ml, tabung dengan plastik hijau volumenya 0.1 ml, dan tabung dengan plastik tak
bewarna volumenya 3 ml. Pada percobaan III, pada daun yang ditutup bewarna
kuning sedangkan pada daun yang terbuka bewarna biru kehitaman.
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang
tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang
gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya
tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm),
biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda
pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap
cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran
grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang
berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda.
Pada proses fotosintesis jika semakin banyak CO2 yang dihasilkan maka akan
semakin besar fotosintesisnya, dimana dilihat dari percobaan yang memakai kertas
transparan, dimana yang paling banyak menyerap sinar biru dan merah adalah
kertas transparan warna kuning dan control karena tumbuhan akan memntulkan
warna kuning dan menyerap warna selain kuning yaitu biru dan merah yang sangat
berguna untuk fotosintesis.
Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama
menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan
oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam
reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi
terang. Dalam praktikum ini, anda akan mempelajari peranan jenis cahaya tersebut
terhadap fotosintesis, dengan cara mengamati terbentuknya pati pada daun tanaman
yang telah disinari dengan jenis cahaya yang berbeda-beda. Daun tanaman yang
dapat melakukan proses fotosintesis akan membentuk pati yang dapat dideteksi
dengan menggunakan larutan Kalium Iodida (KI). Kecepatan Fotosintesis Pada
Cahaya Yang Berbeda Pada percobaan ini dapat dilihat dari tabel bahwa O2 yang
paling banyak dihasilkan yaitu pada percobaan yang diletakkan pada tempat
cahaya matahari langsung. Dapat diperhatikan jika hasil O2 sudah banyak, maka
proses fotosintesis berlangsung dengan cepat di tempat terkena cahaya,
dibandingkan di dalam ruangan bahkan di tempat gelap tidak terjadi fotosintesis.
Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Tidak semua radiasi matahari
mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang 400 s/d 700 nm.
Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi yang sampai ke bumi: sudut datang,
panjang hari, komposis atmosfer. Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk
fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi. Faktor yang
menentukan besarnya radiasi matahari ke bumi: 1)Sudut datang matahari (dari
suatu titik tertentu di bumi) 2)Panjang hari 3)Keadaan atmosfer (kandungan debu
dan uap air).
Yang paling cepat proses fotosintesisnya adalah pada tempat yang terkena
cahaya matahari dengan melihat O2 yang dihasilkan yaitu 0,1 ml, sedangkan di
ruangan jumlah O2 hanya tidak ada, dan di tempat yang gelap O2 yang
dikeluarkan 0,25 ml.
Intensitas cahaya tidak saja dipengaruhi oleh geografis dan musim tetapi juga
kondisi cuaca sehari-hari, misal berawan, waktu : pagi, siang, sore dan titik di
mana tanaman tumbuh. Pada tanaman hutan, yang tumbuh di bawah (rendah) tidak
cukup cahaya untuk keberlanjutan fotosintesis. Intensitas cahaya yang sangat
tinggi mungkin saja merusak aparat fotosintesis. Fenomena ini disebut sebagai
hambatan cahaya (photoinhibition) terjadi bila tanaman menyerap lebih banyak
cahaya daripada kemampuannya untuk menggunakan dalam
fotosintesis.Pendugaan Titik Kompensasi CO2 Pada Tumbuhan C3 dan C4. Pada
percobaan ini dapat dilihat dari hasil pH yang didapatkan pada tanaman C3 dan
C4, dimana pH larutan NaHCO3 pada tanaman C3 lebih rendah daripada tanaman
C4. Dimana pH larutan NaHCO3 pada tanaman C3 adalah 7,46 sedangkan pH
larutan NaHCO3 pada tanaman C4 adalah 7,6. Ini berarti CO2 yang digunakan
pada tanaman C4 sedikit.
Meskipun dengan CO2 yang sedikit tapi dapat menghasilkan fotosintesis
yang lebih besar, sehingga tidak perlu CO2 yang lebih banyak C3 memiliki titik
kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi C4 memiliki titik
kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi oleh fotorespirasi.
Besaran yang menggambarkan banyak sedikitnya radiasi matahari yang mampu
diserap tanaman : ildILD kritik dan ILD optimum, ILD kritik menyebabkan
pertumbuhan tanaman 90% maksimum. ILD optimum menyebabkan pertumbuhan
tanaman (CGR) maksimum. Pada tanaman kelompok C3, naungan tidak hanya
diperlukan pada fase bibit saja, tetapi sepanjang siklus hidup tanaman.
Pada keadaan tanpa CO2 maka fotosintesis juga tidak akan berlangsung dan
justru CO2 akan dibebaskan lewat proses katabolisme. Naiknya kadar CO2
atmosfer akan meningkatkan intensitas fotosintesis dan pada konsentrasi CO2
tertentu, terjadi keseimbangan antara CO2 yang difiksasi dan CO2 yang
dibebaskan. Titik keseimbangan ini disebut sebagai titik kompensasi fotosintesis
(analog dengan The Light Compensation Point of Photosynthesis). Pada
konsentrasi yang melebihi titik kompensasi CO2, fiksasi CO2 juga lebih besar
daripada yang dibebaskan, sehingga terjadi aliran CO2 ke dalam daun. Tanaman
C3 dan C4 memiliki titik kompensasi CO dengan nilai yang berbeda, dikatakan
tanaman C4 lebih efektif memfiksasi CO2 yang dibebaskan selama proses
katabolisme.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis

1. Ketersediaan air

Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup,

akibatnya penyerapan karbon dioksida terhambat sehingga laju

fotosintesis menurun.

2. Intensitas cahaya

Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang

terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya

yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan

fotosintesis.

3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)


Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju

fotosintesis.

Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi

hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas

karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi

karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun

telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon

mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat

berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak

bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.

Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi

dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas

terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun

yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan

proses fotosintesis.

Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan

bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya

matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya

secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat

berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang

ditandai dengan adanya amilum pada daun.


Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan

merebus daun pada air mendidih 30 selama menit, hal ini dilakukan agar sel dalam

daun mati dan sel-sel±menjadikan daun lebih permeabel terhadap iodium atau JKJ.

Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan

menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu

meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan

lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru

kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun.

Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi

perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam

alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula

berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada

tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut

dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan

menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun

dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih

mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan

untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata.

Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang

menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun.

Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat

dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan
dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-

tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi

lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit

lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi

proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang

ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak

ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena

pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.

Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria,

mengulangieksperimen Priestley.Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari

berpengaruh padatumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia

juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap

sehingga ia lalumenyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam

hari untukmencegah kemungkinan meracuni penghuninya.Akhirnya di tahun 1782,

Jean Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang

“dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbondioksida yang diserap oleh

tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure

berhasilmenunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-

percobaan"pemulihan" udara.Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan

bukan hanyakarena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.

Melaluiserangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan

persamaanumum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan seperti glukosa.


Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.Fotosistem

Itersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi

secaramaksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm.Pada fotosistem II

perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum

olehcahaya pada panjang gelombang 680 nm.Fotosintesis merupakan proses

sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik(CO2 dan H2O) dengan

bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energiradiasi diubah menjadi

energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yangselanjutnya akan digunakan

untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaanreaksinya dapat dituliskan

6CO2 + 6H2 O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2

yangdilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan

reaksikimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis. Hingga

sekarangfotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang

belum bisadijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang

proses vital ini.

Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu

pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia,maupun biologi sendiri.

Padatumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah


daun.Namunsecara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk

melangsungkanreaksi ini.Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,

tepatnya pada bagianstroma.Hasil fotosintesis (disebut fotosintat ) biasanya

dikirim ke jaringan-jaringanterdekat terlebih dahulu.Pada dasarnya, rangkaian

reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:reaksi terang yang

memerlukan cahaya dan reaksi gelap yang tidak memerlukancahaya tetapi

memerlukan karbon dioksida.

Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap

terjadi didalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya

menjadi energikimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi

gelap terjadi seri reaksisiklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan

energi (ATP dan NADPH).Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh

dari reaksi terang.Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari.

Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom

karbon menjadi molekulgula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan,

hanya panjang gelombangtertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses

fotosintesis, yaitu panjanggelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak.

F. Faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:


1. Faktor pembawaan.

Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.

2. Cahaya.

Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang

dihadapkankepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya.Hal ini juag

dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung

warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.

3. Oksigen

4. Karbohidrat.

Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu

menghasilkan klorofil,meskipun faktor-faktor lain cukup.

5. Nitrogen Magnesium.

Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition

sinc qua non(kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat

tersebut mengakibatkan klorosiskepada tumbuhan.

6. Air.

Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan

desintegrasi dariklorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan

di musim kering.

7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit

sekali,membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu,

tanaman akanmengalami klorosis juga.


8. Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk

pembentukanklorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling

baik ialah antara 26o-30oC.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

 Intensitas cahaya

 Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya

 Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah

bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan

fotosintesis.

 Suhu

 Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat

bekerja pada suhuoptimalnya. Umumnya laju fotosintensis

meningkat seiring dengan meningkatnyasuhu hingga batas toleransi

enzim.

 Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,

menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi

laju fotosintesis.

 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis

akan naik. Bilakadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,

laju fotosintesis akan berkurang.

Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh

lebih tinggi pada tumbuhan yangsedang berkecambah ketimbang tumbuhan

dewasa. Hal ini mungkin dikarenakantumbuhan berkecambah memerlukan lebih

banyak energi dan makanan untuk tumbuh.Pada umumnya sel fotosintesis

mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau.Berbagai sel

fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah

dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain disamping klorofil, yaitu

pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan

fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985:

99) Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada

fotosintesisterbentuk karbohidrat amilum.

Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum

dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanyaterdapat pada bagian

daun yang hijau dan terkena sinar. Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian

tertutup x, terkena sinar sepanjanghari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus,

direndam dalam alcohol untukmelarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam

larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang

daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum.


Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh

foton-foton yang diserap oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik.

Elektron-elektron di dalam molekul tersebut dieksitasi oleh foton-foton yang

diserap dan elektron-elektron yang tereksitasi itu pun akhirnya akan

membebaskan energi ke dalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke keadaan

tak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi

karbondioksida menjadi karbohidrat (Fried, 2006: 68). Hanya organisasi yang

mempunyai pigmen fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis karena

pigmen itulah yang mampu menangkap energi danri cahaya. Pigmen tersebut

berupa klorofil atau karotenoid. Pada proses fotosintesis akan terjadi reaksi

pengubahan tenaga cahaya matahari menjadi tenaga kimia dlam bentuk ATP

dan NADPH+H+ serta reaksi pembentukan karbohidrat dengan menggunakan

ATP dan NADPH+H+ tersebut.

Proses fotosintesis juga disebut asimilasi karbon, salah satu kemampuan

tumbuhan hijau memanfaatkan zat karbon yang ada di udara untuk diubah

menjadi bahan organik bila tersedia cahaya yang cukup.


Secara sederhana, fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energi

matahari untuk membentuk senyawa karbohidrat dari senyawa sederhana

yang ada di alam, yaitu gas CO2 dan air. Secara skematis, dapat dituliskan :

Persamaan reaksi di atas tidaklah menunjukkan mekanisme dari proses


fotosintesi, menunjukkan hasil akhir yang Cahayadihasilkan dalam proses
fotosintesis (Prawirahartono, 1998: 89).Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis
dapat diartikan bahwa enam molekul karbon dioksida dan enam molekul air
bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk diubah menjadi satu
molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya
matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa
merupakan senyawa kkarbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen
lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting
bagi organisme tersebut, sepert DNA, protein gula, dan lemak.
Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan
4 dalam ikatan kimia diantara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber
energi dalam proses di dalam tubuh. Fotosintesi secara keseluruhan terdiri atas 20
rangkaian reaksi kimia yang saling bergantian dan secara garis besar
dikelmpokkan dalam dua fase, yaitu reaksi terang dan reaksi sintesis/reaksi
gelap/fiksasi CO2.
a. Reaksi terang

Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di

dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari, dari mengkonversinya menjadi

energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi

yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat

dalam serangkaian rantai rekasi yang disebut transport elektron (Suwarsono

Heddy, 1987: 137).

Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan diperoleh

(fotolisis) menjadi proton, elektron, dan O2. Proton dan elektron yang

dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa akseptor elektron

NADP+ membentuk NADPH. Energi yang dibentuk berupa ATP. Tahap reaksi

terang atau fotolisis atau reaksi Hill merupakan tahap yang peka cahaya tetapi

tidak tergantung suhu.

Seperti namanya, reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan cahaya.

Reaksi ini terjadi pada bagian tilakoid daun, tepatnya di grana. Pada reaksi terang

terjadi proses fotolisis air atau pemecahan air dengan bantuan cahaya. Klorofil

akan menyerap energi cahaya matahari, memecah air (H2O), menghasilkan

oksigen (O2) dan energi berupa Adenosine Triphosphate (ATP).


Reaksi terang ini dapat dibagi lagi menjadi dua bentuk tahapan, yaitu

nonsiklik dan siklik. Reaksi nonsiklik melibatkan fotosistem II (P680) elektron

akan ditangkap oleh P680 dan disalurkan ke fotosistem I (P700). Sedangkan reaksi

siklik terjadi apabila cahaya ditangkap oleh P700 kemudian elektron diteruskan ke

akseptor elektron dan kembali ke P700.

Penamaan kedua fotosistem tersebut berdasarkan panjang gelombang optimal

yang dapat diserap, yakni 680 nm dan 700 nm. Perbedaan yang lain yaitu tahap

siklik hanya menghasilkan ATP tanpa adanya proses pembentukan NADPH.

enangkapan energi cahaya


pada reaksi terang
melibatkan dua
sistem cahaya (fotosistem)
yaitu fotosistem 1 dan
fotosistem 2.
Fotosistem adalah molekul
protein kompleks yang
terdapat di dalam
membran tilakoid. Klorofil
yang terdapat di dalam
fotosistem I (PS I)
akan menyerap foton
(energi cahaya) dengan
maksimal panjang
gelombang 700 nm sedangkan
klorofil pada fotosistem II
(PS II) akan
menyerap maksimal panjang
gelombang cahaya 680 nm.
1. Pada mulanya, foton akan
diserap oleh klorofil di PS II.
Ketika
foton diserap oleh 1 klorofil,
energi yang diperoleh
dilepaskan
ke pigmen.
2. Energi yang dilepaskan ke
pigmen akhirnya sampai di
pusat
reaksi.
3. Elektron di dalam PS II
menjadi tereksitasi (berubah
menjadi
energi yang lebih tinggi).
Elektron tersebut menjadi
tidak stabil
dan akan ditangkap oleh PS II
lain yang menyebabkan PS
II
yang kehilangan elektron
menjadi bermuatan positif.
Elektron
yang hilang diganti dengan
cara pemecahan molekul air.
4. Menghasilkan produk
sampingan berupa O2
(oksigen) dan
+
elektron H . oksigen akan
dilepas ke udara sedangkan
elektron
+
H akan digunakan di
dalam PS I. Melalui rantai
elektron
transpor, tiap elektron yang
tereksitasi akan ditransfer ke
PS I.
5. Elektron tersebut akan
menyediakan energy untuk
pembentukan ATP. Foton
yang diserap oleh PS 1
akan
mengeksitasi elektron yang
selanjutnya akan ditangkap
oleh
aseptor elektron.
6. Elektron selanjutnya
dibawa ke NADP
reduktase untuk
mereduksi NADP+ menjadi
NADPH.
Penangkapan energi cahaya pada reaksi terang melibatkan duasistem

cahaya (fotosistem) yaitu fotosistem 1 dan fotosistem 2.Fotosistem

adalah molekul protein kompleks yang terdapat di dalammembran tilakoid.

Klorofil yang terdapat di dalam fotosistem I (PS I)akan menyerap foton

(energi cahaya) dengan maksimal panjanggelombang 700 nm sedangkan

klorofil pada fotosistem II (PS II) akanmenyerap maksimal panjang gelombang

cahaya 680 nm.

1. Pada mulanya, foton akan diserap oleh klorofil di PS II.

Ketikafoton diserap oleh 1 klorofil, energi yang diperoleh

dilepaskanke pigmen.

2. Energi yang dilepaskan ke pigmen akhirnya sampai di

pusatreaksi.

3. Elektron di dalam PS II menjadi tereksitasi (berubah

menjadienergi yang lebih tinggi). Elektron tersebut menjadi tidak

stabildan akan ditangkap oleh PS II lain yang menyebabkan


PS II yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif.

Elektronyang hilang diganti dengan cara pemecahan molekul air.

4. Menghasilkan produk sampingan berupa O2 (oksigen)

danelektron H+. oksigen akan dilepas ke udara sedangkan

elektronH+ akan digunakan di dalam PS I. Melalui rantai

elektrontranspor, tiap elektron yang tereksitasi akan ditransfer ke

PS I.

5. Elektron tersebut akan menyediakan energy

untukpembentukan ATP. Foton yang diserap oleh PS 1

akanmengeksitasi elektron yang selanjutnya akan ditangkap

olehaseptor elektron.

6. Elektron selanjutnya dibawa ke NADP reduktase

untukmereduksi NADP+ menjadi NADPH.

Reaksi terang juga


menghasilkan ATP melalui
proses kemiosmosis
untuk menambahkan gugus
fosfat ke ADP (disebut
fotofosforilasi). Jadi
energi cahaya pada awalnya
dirubah menjadi energi kimia
dalam bentuk
NADPH (sumber elektron
yang dapat memberikan
elektron kepada
penerina elektron) dan
ATP (energi sel). Reaksi
terang tidak
menghasilkan gula.
Pembentukan gula terjadi
pada tahap kedua
fotosintesis yaitu siklus
Calvin.
Siklus Calvin dimulai
dengan penggabungan CO2
dari udara
dengan molekul organik
yang sudah tersedia dalam
kloroplas.
Penggabungan karbon
dengan komponen organik
ini disebut fiksasi
karbon. Siklus karbon
kemudian mereduksi karbon
terfiksasi menjadi
karbohidrat dengan
menambahkan elektron-
elektron. Energi pereduksi
disediakan oleh NADPH yang
mendapatkan elektron dari
reaksi terang.
Untuk mengubah CO2
menjadi karbohidrat, siklus
Calvin juga
membutuhkan energi kimia
dalam bentuk ATP yang
juga dihasilkan
melalui reaksi terang.
Jadi, siklus Calvin membuat
gula dengan bantuan
NADPH dan
ATP yang dihasilkan oleh
reaksi terang. Langkah-
langkah metabolik
siklus Calvin ini kadang-
kadang disebut sebagai reaksi
gelap atau light-
independent reactions karena
langkah-langkah/reaksi di
dalam siklus ini
tidak membutuhkan cahaya
secara langsung. Siklus Calvin
pada tanaman
berlangsung selama siang
hari dimana reaksi terang
menyediakan
NADPH dan ATP yang
dibutuhkan oleh siklus
Calvin. Tilakoid dari
kloroplas merupakan tempat
terjadinya reaksi terang
sedangkan siklus
Calvin terjadi dalam stroma.
Di dalam tilakoid molekul
NAD+ dan ADP
mengambil elektron dan gugus
fosfat, dan kemudian NADPH
dan ATP
dilepaskan dalam stroma.
Pada bagian ini, terdapat
seluruh perangkat untuk
reaksi-reaksi
penyusunan zat gula.
Siklus ini mereduksi CO2
menjadi
(CH2O)6 (karbohidrat). Selain
ATP dan NADPH dari reaksi
terang, reaksi
ini membutuhkan molekul CO2
Reaksi terang juga menghasilkan ATP melalui proses kemiosmosis untuk

menambahkan gugus fosfat ke ADP (disebut fotofosforilasi). Jadi energi cahaya

pada awalnya dirubah menjadi energi kimia dalam bentukNADPH (sumber

elektron yang dapat memberikan elektron kepadapenerina elektron) dan

ATP (energi sel). Reaksi terang tidak menghasilkan gula. Pembentukan

gula terjadi pada tahap kedua fotosintesis yaitu siklus Calvin. Siklus Calvin

dimulai dengan penggabungan CO2 dari udaradengan molekul organik

yang sudah tersedia dalam kloroplas.

Penggabungan karbon dengan komponen organik ini disebut

fiksasikarbon. Siklus karbon kemudian mereduksi karbon terfiksasi

menjadi karbohidrat dengan menambahkan elektron-elektron. Energi

pereduksi disediakan oleh NADPH yang mendapatkan elektron dari reaksi

terang.Untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat, siklus Calvin juga

membutuhkan energi kimia dalam bentuk ATP yang juga dihasilkan

melalui reaksi terang. Jadi, siklus Calvin membuat gula dengan bantuan

NADPH dan ATP yang dihasilkan oleh reaksi terang. Langkah-langkah

metaboliksiklus Calvin ini kadang-kadang disebut sebagai reaksi gelap atau light-
independent reactions karena langkah-langkah/reaksi di dalam siklus ini tidak

membutuhkan cahaya secara langsung.

Siklus Calvin pada tanaman berlangsung selama siang hari dimana

reaksi terang menyediakan NADPH dan ATP yang dibutuhkan oleh siklus

Calvin. Tilakoid dari kloroplas merupakan tempat terjadinya reaksi terang

sedangkan siklus Calvin terjadi dalam stroma. Di dalam tilakoid molekul NAD+

dan ADP mengambil elektron dan gugus fosfat, dan kemudian NADPH dan ATP

dilepaskan dalam stroma. Pada bagian ini, terdapat seluruh perangkat untuk

reaksi-reaksi penyusunan zat gula. Siklus ini mereduksi CO2 menjadi

(CH2O) 6 (karbohidrat). Selain ATP dan NADPH dari reaksi terang, reaksi ini

membutuhkan molekul CO2

Anda mungkin juga menyukai