Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“DAUR BIOGEOKIMIA”
Dosen Pembimbing :
Rizarullah, S.Pd, M.Si

Kelompok 1
1. Masyitha Akmalia (2006101040059)
2. Sifa Maulida Linge (2006101040046)
3. Aulia Margareta Prakatiwi (2006101040043)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha yang telah melimpahkan rahmat- Nya
sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Terima kasih kepada bapak
Rizarullah, S.Pd, M.Si yang telah memberi tugas dan membuat kami lebih mengerti tentang
‘’Daur Biogeokimia’’..

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik danrapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Akhir dari pengantar ini, semoga dengan adanya makalah ini, semua pihak dapat memahami
materi daur biogeokimia yang terjadi di bumi ini sehingga semua dapat mengerti tentang proses
dari kelima siklus/ daur tersebut. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kata ataupun kalimat
yang tidak sesuai dengan pemikiran Anda, penyusun minta maaf dengan hormat karena makhluk
ciptaan Allah tidak lepas dari kesalahan, Terima Kasih.

Sigli, 27 November 2020

Penyusun
Daftar isi

Kata Pengantar.............................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Daur Biogeokimia...........................................................3


B. Siklus Sulfur/Belerang......................................................................3
C. Siklus Nitrogen..................................................................................5
D. Siklus Hidrologi................................................................................7
E. Siklus Carbon....................................................................................9
F. Siklus Fosfor...................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan buku 'Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta' karya Hartono, ekosistem
dijelaskan sebagai hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungannya, di mana
manusia merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya. Sementara itu, menurut
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekosistem
adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh, dan
saling memengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.

Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, fisika.
Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati
batasan ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor
geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi,
keseluruhan bumi itu sendiri adalah ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari
yang lain. Ekosistem keseluruhannya biasanya disebut biosfer. Biosfer terdiri dari semua
organisme hidup terkecuali untuk energi, karena biosfir sudah bisa mencukupi dirinya
sendiri, semua persyaratan hidup yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi oleh
pemakaian dan daur ulang bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
unsure-unsur kimia yang tersusun antara lain karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi
dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau
energi yang berasal dari reaksi kimia. Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh
produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal
dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme.
Proses makan dan dimakan pada rantai makanan menngakibatkan aliran materi dari mata
rantai yang satu ke mata rantai yang lain. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai
makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus. Karena mahluk yang mati tersebut
diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.

Demikian interaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga membentuk suatu aliran energi
dan daur materi. Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut
perpindahan komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus
biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat
mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian daur biogeokimia ?
2. Bagaimana siklus daur sulfur atau belerang (S) ?
3. Bagaimana siklus daur nitrogen (N) ?
4. Bagaimana siklus daur hidrologi (H2O) ?
5. Bagaimana siklus daur karbon (C) ?
6. Bagaimana siklus daur fosfor (P) ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari daur biogeokimia
2. Mahasiswa dapat memahami siklus/ daur materi yang terjadi di bumi yaitu daur sulfur
atau belerang (S), siklus daur nitrogen (N), siklus daur hidrologi (H2O), siklus daur
karbon (C) dan siklus daur fosfor (P).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Daur Biogeokimia


Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau senyawa
kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,antara komponen


biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat
trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur
ulang.Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara,tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut
Daur Biogeokimia.

Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi.
Materi ini tersusun oleh antara lain Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H),
Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh
produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan energi matahari atau energi yang
berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme.
Proses makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata
rantai yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi masih tetap
berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mati tadi diuraikan oleh dekomposer ( bakteri
dan jamur) yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya. Begitu selanjutnya
terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.

Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik,sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

B. Siklus Sulfur/Belerang

Siklus sulfur/belerang merupakan sebuah siklus yang termasuk ke dalam biogeokimia.


Belerang dalam bentuk sulfat anorganik. Belerang direduksi oleh bakteri sulfida dan kadang-
kadang dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Daur sulfur diawali dengan
perubahan hidrogen sulfida menjadi sulfur oksida, kemudian sulfat dan kembali menjadi
hidrogen sulfida. Sulfur dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Pada tanah, sulfur
ditemukan dalam bentuk mineral, di udara juga terkandung sulfur dioksida dalam bentuk
gas, serta di dalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.

Belerang dalam lingkungan atmosfer terdapat dalam bentuk gas SO2 dari aktivitas
vulkanis dan pembakaran bahan bakar fosil. Tidak hanya itu, belerang juga terdapat dalam
gas H2S akibat proses pembusukan bahan organik yang terjadi di dalam tanah atau air.
Selain bermanfaat untuk kepentingan manusia, sulfur atau belerang juga memiliki manfaat
bagi tumbuhan dalam bentuk anion sulfat di dalam tanah. Di dalam tanah belerang berperan
sebagai sulfat, sulfida, dan belerang anorganik.

Proses Siklus Sulfur:

Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil (batu bara) atau
terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapi, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer atau
udara, sulfur oksida itu akan berada diawan dan beraksi dengan air membentuk H2SO4,
awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan
hujan asam. Apabila pH hujan terlalu rendah maka akan mengancam kelangsungan makhluk
hidup, menyebabkan korosi pada logam, pelapukan pada batuan dan iritasi pada kulit.
H2SO4 yang jatuh ke dalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat (SO4) yang
kembali di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh
tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah
ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang
sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah
satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur
dalam gas maka gas akan semakin bau. Apabila tumbuhan, hewan dan manusia mati, maka
akan diurai oleh dekomposer.

Adanya kandungan sulful pada lingkungan memberikan dampak positif maupun


negatif, antara lain:

 Dampak Positif – Sulfur atau belerang dapat dimanfaatkan dalam skala industri untuk
membuat kertas sulfit, pupuk, fungisida, sterilisasi alat pengasap, serta memutihkan
buah kering dan menjadi insulator yang baik.
 Dampak Negatif – Meski bermanfaat, sulfur bisa menimbulkan dampa buruk bagi
lingkungan terutama dalam hal pencemaran udara yang akan merusak atmosfer bumi.

C. Siklus Nitrogen

  Siklus atau daur nitrogen adalah suatu proses perubahan senyawa yang mengandung
unsur nitrogen yang kemudian berubah menjadi berbagai macam bentuk kimiawi lain. Perubahan
tersebut dapat terjadi secara biologis maupun non biologis. Siklus nitrogen sangat dibutuhkan di
dalam ekologi karena jumlah ketersediaan nitrogen akan berpengaruh terhadap tingkat
ekosistem, termasuk produksi primer dan juga dekomposisi. Siklus nitrogen dapat terganggu
akibat aktivitas manusia, antara lain pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen
buatan serta pelepasan nitrogen ke dalam air limbah.

Proses Siklus Nitrogen:


Untuk dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup, nitrogen anorganik harus di ubah
terlebih dahulu menjadi nitrogen organik. Tidak semua makhluk hidup dapat merubah
nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik. Proses perubahan nitrogen menjadi materi
organik hanya bisa dilakukan oleh mikroorganisme prokariota tertentu yang memiliki
kemampuan untuk menfiksasi nitrogen menjadi amonia. Serta oleh reaksi nitrogen dengan
oksigen atau hidrogen dengan bantuan petir yang menghasilkan senyawa nitrit ataupun
nitrat.

Senyawa nitrit atau nitrat yang terbentuk kemudian diserap oleh tumbuhan sebagai
bahan pembentuk protein. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan tersebut maka
nitrogen yang ada dalam tumbuhan tersebut akan berpindah pada ketubuh hewan dan
manusia. Selanjutnya nitrogen dari hewan dan manusia kembali ke alam melalui sisa hasil
sekresi dalam bentuk urine, atau dekomposisi makhluk hidup yang telah mati oleh bakteri
pengurai menjadi garam amonium (NH4) dan gas amoniak (NH3).

Kemudian oleh bakteri Nitrosomonas (bakteri nitrit) amonia diubah menjadi nitrit.
Nitrit oleh bakteri Nitrobacter (bakteri nitrat) kemudian akan di ubah menjadi nitrat.
Proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat disebut sebagai proses Nitrifikasi.
Proses terakhir dalam daur nitrogen adalah perubahan nitrit dan nitrat menjadi gas
nitrogen yang hanya bisa dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Nitrogen yang kembali ke
atmosfer akan mengulang siklus dari awal lagi, begitu seterusnya. Walau sama-sama
penting, daur nitrogen lebih kompleks jika dibandingkan dengan siklus karbon ataupun
siklus oksigen.

Berikut ini adalah data dan fakta mengenai nitrogen, yaitu:

 Sekitar 78% dari atmosfer terdiri dari nitrogen. Namun, sebagian besar makhluk hidup
yang ada di bumi tidak dapat memanfaatkannya secara langsung
 Nitrogen yang digunakan untuk pembuatan pupuk bertujuan untuk membuat tanaman
lebih cepat tumbuh
 Nitrous Oxide adalah gas rumah kaca. Jika terlalu banyak di atmosfer maka dapat
menyebabkan hujan asam
 Nitrogen tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
 Nitrogen dapat digunakan sebagai bahan peledak
 Sekitar 3% dari berat badan manusia adalah nitrogen

D. Siklus Hidrologi
Air adalah salah satu komponen abiotik yang ada di bumi dan keberadaannya sangat
penting bagi hidup seluruh makhluk yang ada. Siklus hidrogen biasa disebut dengan
siklus hidrologi atau siklus air. Kata hidrologi berasal dari bahasa Yunani “Hydrologia”
yang berarti ilmu air. Hidrologi ialah cabang ilmu geografi yang membahas tentang
distribusi, kualitas dan pergerakan air di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah
sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari bumi kemudian
menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus.
Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang
menyebabkan air seperti tidak pernah habis. Siklus hidrologi memegang peran penting
bagi kelangsungan hidup organisme yang ada di bumi. Melalui siklus ini, ketersediaan air
di daratan bumi dapat tetap terjaga, proses siklus hidrologi juga berdampak pada
teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem bumi.

Proses terjadinya siklus hidrologi:


Mula-mula terjadi penguapan yang bersumber dari matahari, penguapan
(evaporasi) terjadi dari air laut, air sungai, permukaan tanah maupun penguapan dari
permukaan tanaman (transpirasi). Uap air tersebut akan naik dan terbawa oleh angin.
Pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan yang kemudian
berubah menjadi awan penyebab hujan. Jika kondisi alam memungkinkan maka akan
terjadi presipitasi baik itu berupa hujan, hujan salju dan sebagainya. Sebagian kecil air
akan diuapkan kembali sebelum sampai ke permukaan bumi. Air yang jatuh di
permukaan tanah sebagian akan mengalir sebagai “overland flow” yang kemudian
menjadi “surface run-off”, sedangkan yang lainnya akan meresap ke dalam tanah
(infiltrasi) dan menguap.

Apabila kondisi tanah memungkinkan sebagian air terinfiltrasi akan mengalir


secara horisontal sebagai “interflow”, sebagian lagi akan tinggal di dalam massa tanah
sebagai “soil moisture content” dan sisanya akan mengalir secara vertikal yang
kemudian menjadi air tanah.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai
(DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud
dan tempatnya.
Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
a. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah
menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung
jatuh ke laut dan akan kembali berulang.
b. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan
melalui proseskondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di
daratan dan selanjutnya meresap kedalam tanah lalu kembali ke laut melalui
sungai-sungai atau saluran-saluran air.
c. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses
kondensasi, laluterbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan
terjadilah hujan salju atau es dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-
bongkah es mengendap di puncak gunung dankarena gaya beratnya meluncur ke
tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalumengalir melalui
sungai-sungai kembali ke laut.

E. Siklus carbon

Karbon adalah suatu senyawa di atmosfer sebagai CO2, di dalam jaringan semua mahluk
hidup dan tersebar dalam perut bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain
berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok
untuk berlangsungnya fotosintesis. Siklus Karbon sumber utamanya adalah batu bara dan gas
bumi.

Sumber- sumber karbon (C)

 Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang

 Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri
mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah
karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika
tidak tersedia oksigen.

 Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung


menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran
bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum),
dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun
di dalam geosfer.

 Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium
oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang
akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.

 Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer.

Siklus karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk
daur karbon maupun daur energy. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam
siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat
dengan bantuan energy matahari dan pigmen klorofil.

Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan, di padang rumput, dan juga pada rumput laut di
lautan. Dalam daur karbon, karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian akan
dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon
dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan terrsebut mati akibat kerja
mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi.
Daur karbon juga terjadi di dalam ekosistem air. Karbon di dalam air diikat oleh tumbuhan dan
ganggang. Berbeda dengan di darat, karbon dalam air tersedia dalam bentuk ion-ion
bikarbonat(HCO3-). Ion-ion bikarbonat berasal dari penguraian asam karbonat (H2CO3) yaitu
hasil ikatan CO2 dan air (H2O). Tiap-tiap hewan air yang bernafas menghasilkan bikarbonat.
Ion-ion bikarbonat ini menjadi bahan baku fotosintesis tumbuhan air dan alga.

F. Siklus Fosfor

Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup. Mikroorganisme


membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi
organik fosfor yang dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat
(Darmadi, 2010).

Keberadaan dari fosfor pada organisme hidup memang sangat kecil. Namun,
peranannya sangat dibutuhkan. Atom fosfor hanya bisa ditemukan dalam bentuk PO43-
atau senyawa fosfat. Fosfat akan diserap oleh tumbuhan dan dipakai untuk sintesis
organik. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat yang merupakan bahan yang
menyimpan serta mentranslasikan sandi genetik. Kegunaan fosfor yang terpenting
adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek
api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah
pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampufluoresen, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in
the dark)

Siklus fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau
sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor
lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui
atmosfer. Fosfor di alam didapatkan dari berbagai batuan, bahan organik, tanah, tanaman,
serta PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan. dan
outputnya yaitu fiksasi mineral dan pelindikan. Fosfor berupa fosfat yang diserap
tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi
daur fosfat dikatakan daur lokal (Darmadi, 2010).
Proses Terjadinya Daur Fosfor (P)

Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan batuan fosfat.
Batuan tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan fosfat meresap
ke dalam tanah dan menyuburkan tanaman sekitarnya. Fosfat anorganik yang tersedia di
dalam tanah diserap tumbuhan. Sedangkan hewan hanya mampu menyerap fosfat
organic. Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai menjadi fosfat
organik. Bakteri menguraikan fosfat organik ini menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan
tersimpan ke dalam tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan. Di dalam ekosistem air,
juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang terlarut di dalam air diserap oleh ganggang dan
tumbuhan air. Ikan-ikan mendapatkan fosfat melalui rantai makanan. Dekomposer
menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya menjadi fosfat anorganik.

Sumber fosfat dalam air berasal dari pelapukan batuan mineral (endapan batuan fosfat,
fosil tulang) yang hanyut di perairan. Fosfat yang terlarut di lautan dalam akan
membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak dapat dimanfaatkan lagi karena tidak ada
arus air di perairan dalam. Fosfat yang terlarut diperairan dangkal teraduk oleh arus air
sehingga menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur menjadi tempat hidup bagi
banyak biota air.

Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena penumpukan kotoran burung


guano. Burung guano adalah spesies burung laut yang memangsa ikan-ikan laut.
Gerombolan burung ini membawa kembali fosfat dari laut menuju darat melalui feses.

Fungsi Daur Fosfor

 Sebagai bahan pembentukan tulang pada hewan

 Penyusun protein, inti sel dan dinding sel

 Pembentuk senyawa berenergi tinggi (ATP)

 Sebagai komponen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA).


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

 Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia
yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-
reaksi kimia dalam lingkungan abiotic

 Daur sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi sulfur
dioksida (SOX) lalu menjadi sulfat (SO4) dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi.
Sulfur bersumber pada erupsi gunung merapi dan asap- asap pabrik hasil pembakaran
bahan bakar fosil.

 Siklus nitrogen adalah proses perubahan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik
yaitu amonia (NH3), NO2,NO3 kemudian menjadi nitrogen anorganik lagi. Nitrogen
terdapat diudara dalam jumlah yang cukup banyak sekitar 80%.

 Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus
hidrologi bersumber dari pemanasan air samudera oleh sinar matahari secara kontinyu.

 Konsentrasi karbon dioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen dan nitrogen
(kurang dari 0,04 %), akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca yang berperan dalam
efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi.

 Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi persediaannya sangat
terbatas. Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor
sangat penting dalam transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar
dari batuan dan endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup.

Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan dapat lebih mengerti tentang daur biogeokimia
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari dalam menjaga kesetimbangan
biosfer.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2012, Pengertian dan jenis-jenis daur Biogeokimia (Online) di akses dari
http://ianhermawan07.blogspot.com Pada 28 November 2020.

Mutia, 2014, Siklus Fosfor (online), diakses dari


https://www.academia.edu/7348286/Siklus_Fosfor Pada 28 November 2020.

Surya, 2012, Siklus Hidrologi (online) di akses dari https://berliansuryarimbani.wordpress.com


Pada 28 November 2020.

Nurhikma, 2015, Makalah Daur Biogeokimia (online) di akses dari


https://www.academia.edu/18579142/Makalah_Daur_Biogeokimia Pada 28 November 2020.

Fatma, D. (2018). Jenis Siklus Air (online). Diakses dari dari https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/hidrologi/jenis-siklus-air Pada 28 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai