Idealisme memaparkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan tanya jawab antara guru
dengan siswa, melatih keterampilan berpikir siswa, serta pemberian teladan dalam hal
pengetahuan, nilai dan moral dalam keyakinan dan tingkah laku guru, agar siswa dapat
menemukan jawaban atas masalah yang dihadapinya sehingga dapat menguasai pengetahuan
yang esensial yang sudah diterima benar dan berlaku sepanjang zaman, serta dapat
mengembangkan karakter dan bakat-bakatnya.
Realisme menghendaki pembelajaran dan penggelolaan kelas yang berpusat pada guru.
Siswa diharapkan belajar dari pengalaman langsung maupun tidak langsung melalui strategi
inquiry, discovery, pembiasaan, dan berpikir induktif. Pembelajaran seperti ini sebgaimana
dilakukan oleh penganut psikologi behaviorisme yang menjadi dasar untuk model
pembelajaran modifikasi tingkah laku. Terdapat kesamaan antara konsepsi pembelajaran
menurut Realisme dengan konsepsi pembelajaran menurut Idealisme, yaitu bahwa
pembelajaran bersifat pragmentaris atau tidak terpadu. Pembelajaran menurut Realisme dapat
menggunakan strategi heuristik, tetapi mungkin pula ekspositorik.
Daftar Pustaka:
Bigge, Morris, L. (1982). Learning Theories for Teacher. Fourth Edition. New York:
Harper & Row.
Kurniasih dan Syaripudin, Tatang. (1985). Landasan Filosofis Pendidikan dan
Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan UPI.