Disusun oleh :
Kelompok 5 XI MIPA 3:
1. Sahfina Izun Al Khansa
2. Sindi Yayang Dari
3. Sonia Palentin
4. Sri Amelia Mufti
5. Tasya Oktasari
6. Vinna Damayanti
7. Wawa Marlina
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul peristiwa osmosis dan difusi pada telur ini meskipun
dengan sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
alami.
D. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 28 Agustus 2018 pada pukul
10.20 sampai dengan pukul 11.05 WIB. Dan dilaksanakan di Laboratorium
Biologi oleh Jurusan MIPA kelas XI MIPA 3 di, SMA N 2 Lahat.
B. Kajian Teori
(Salisbury dan Ross, 1995).Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel
hidup.Misalnya jika pada senyawa organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam
sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di
dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada konsentrasi sitosol
yang berada di dekat organel lainnya.Hal ini penting diperhatikan terutama jika
membicarakan difusi air.
Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas,
misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh
dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh
elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor)
berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam
dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan
turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun
yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid)
Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh.(Islami dan Utomo,
1995).Sel tumbuhan, prokariota, fungi, dan sejumlah protista memiliki dinding.
Apabila sel seperti ini berada dalam larutan hipotonik ketika direndam dalam air
hujan, misalnya dinding akan membantu mempertahankan keseimbangan air sel
tersebut. Seperti sel hewan, sel tumbuhan ini membengkak ketika air masuk
melalui osmosis. Akan tetapi, dindingnya yang lentur akan mengembang hanya
sampai pada ukuran tertentu sebelum dinding ini mengerahkan tekanan balik pada
sel yang melawan penyerapan air lebih lanjut. Pada saat ini sel tersebut
membengkak (sangat kaku) yang merupakan keadaan yang sehat untuk sebagian
besar sel tumbuhan.Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti sebagian besar
tumbuhan rumahan, tergantung pada dukungan mekanis dari sel yang dijaga untuk
tetap bengkak oleh larutan hipotonik sekelilingnya.Jika sel tumbuhan dan
sekelilingnya isotonik, tidak ada kecenderungan bagi air untuk masuk dan selnya
menjadi lembek (lembut), yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu.
potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel
akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan
meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan
menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik.
2. air suling/Aquades
3. Sirup Bening
6. Capit/Pinset
7. Timbangan
8. Kertas Isap
9. Kertas Tulis
10. Pensil
11. Spidol
D. Cara Kerja
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 Orang siswa, kemudian tiap kelompok
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Hari pertama
1. Tandai Stoples dengan nama kelompok anda dan kata “Cuka”, “Sirop”
dan “Air suling”.
2. Timbanglah berat telur dan catat hasilnya dalam tabel data.
3. Dengan hati-hati,masukkan telur mentah kedalam toples. Kemudian,
siram dan rendam dalam larutan cuka 25%,larutan sirop, dan larutan
air suling.
4. Tutuplah secara longgar toples dan biarkan selama 24-48 jam hingga
semua larutan bereaksi dengan telur.
b. Hari Kedua
1. Larutan cuka terbuat dari asam asetat dan air. Jelaskan bagaimana
larutan cuka dapat melarutkan kalsium pada cangkang?
2. a.Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan penampakan telur setelah
direndam dalam larutan cuka?
b.Apakah larutan cuka berkurang banyak atau sedikit?
c. Apakah air masuk ke atau keluar dari telur? mengapa?
3. a.Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan penampakan telur setelah
direndam dalam air suling?
b. apakah air suling berkurang banyak atau sedikit ?
c. apakah air masuk ke atau keluar dari telur ? mengapa?
4. a.Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan penampakan telur setelah
direndam dalam sirop?
b. apakah sirop berkurang banyak atau sedikit ?
c. apakah air masuk ke atau keluar dari telur ? mengapa?
5. Manakah Yang lebih besar, bereat telursetalh direndam air suling atau
larutan cuka? Mengapa?
pada tahap berikut nya asam karbonat akan melepaskan diri untuk
membentuk karbondioksida dan air, yakni : H2CO3 = H2O + CO2.
4. A. Kondisi fisiknya masih keras, dan masih seperti telur yang belum di
rendam air sirop (tidak berubah).
B. Air sirop tidak berkurang sedikitpun.
C. Air keluar, karena isi telur bersifat hipertonis (kental) sedangkan air
suling bersifat hipotonis (encer).Telur memiliki cangkang dan
membran. cangkang ini sifatnya permeabel artinya bisa dilewati oleh
zat terlarut. Sedangkan membran sifatnya semipermeabel artinya
hanya partikel yang sesuai dengan ukuran pori-porinya yang bisa
lewat. Dengan kata lain disebut proses perpindahan dari hipertonis ke
hipotonis yaitu proses difusi.
5. Larutan cuka, karena dalam proses ini terjadi perpindahan molekul dari
benda yang hipotonis ke benda yang bertekanan hipertonis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang
merupakan pelarut yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan
berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik)
melewati selaput membrane telur yang selektif permeable dengan
melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air
tersebut yang mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik
dari konsentrasi rendah samapai tinggi.
B. Saran
http://desyputt.blogspot.com/2015/04/laporan-biodas-difusi-dan-
osmosis.html
https://mari-belajarbiologi.blogspot.com/2016/03/difusi-dan-
osmosis.html
https://oktean.wordpress.com/biologi/difusi-dan-osmosis/
http://storyofwc.blogspot.com/2016/06/biologi-materi-pelajaran-
biologi.html
www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-dan-
osmosis.html