JUDUL MAKALAH
FAKULTAS PERTANIAN
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Biologi yang berjudul “MEKANISME TRANSLOKASI PADA TUMBUHAN.”
Mata kuliah ini di ajarkan oleh dosen Mariana Putri, SP., M.Si.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik kekuragan dalam penulisan maupun materi. Oleh sebab itu, saya
meminta kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan isi dari makalah saya ini.
Saya berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk absorb air dan mineral, bergantung pada sistem pembuluh sebagai
penghubung yang menghantarkan hasil-hasil fotosintesis ke akar, dan air serta
harta mineral ke daun.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian translokasi pada tumbuhan.
2. Mengetahui jenis-jenis translokasi.
3. Memahami mekanisme translokasi melalui xylem dan floem.
4. Memahami mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis pada tumbuhan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Sel penyerta/transfer
▪ Melakukan dasar fungsi sel bagi anggota tabung
tapis,seperti sintesis protein, banyak mitokondria untuk
sintesis.
▪ Plasmodesmata hanya terdapat pada sisiyang melekat
dengan unsur tapis saja
3. Sel-sel antara (intermediary cells)
▪ Beberapa tanaman memiliki sel-sel antara dengan
banyak plasmodesmata yang berhubungan dengan sel-sel
parenkim selain dengan unsur tapis
4
memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari.
Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar
dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut
akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel
peresap (sel-sel penerus).
• Transportasi/lintasan simplas adalah bergeraknya air dan
garam mineral menembus bagian hidup dari sel
tumbuhan seperti sitoplasma dan vakuola melalui
plasmodesma. Plasmodesma adalah saluran yang
menghubungkan protoplasma suatu sel dengan
protoplasma sel lainnya. Pada jalur simplas, air dapat
mencapai xylem bahkan silinder pusat.
Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel
parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat
terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan
dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut
tersebut diangkut oleh xylem. Ada perbedaan antara
pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air.
Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien
konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa
tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi tinggi melalui transport aktif.
b. Transportasi Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan
ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang
berarti ”dalam” dan vaskuler “pembuluh”. Pengangkutan
intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang
terjadi dalam berkas pembuluh xylem dan floem secara vertikal.
Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut
oleh xylem dan menuju daun oleh xylem. Sebaliknya,
5
pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh floem.
Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali
dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat
tersebut mengalir menuju epidemis. Dari epidemis, air dan zat
terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel
endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas
pembuluh xylem akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut
diteruskan menuju xylem batang hingga xylem daun. Didalam
xylem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil
daun sebagai bahan proses fotosintesis.
Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen.
Glukosa diangkut pembuluh floam menuju seluruh jaringan
tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun.
Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses
transpirasi. Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembapan, suhu,
cahaya, angin, dan kandungan air tanah. Semakin tinggi
kelembapan udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi
di dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin
rendah kelembapan udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan
akan semakin cepat.
Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan
intensitas cahaya yang meningkat serta angin yang semakin
kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin tinggi.
Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan
angin yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan
zat berlangsung lambat. Semakin banyak kandungan air di
dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya,
proses transportasi zat pada xylem dan laju transpirasi semakin
meningkat.
6
2.3 MEKANISME TRANSLOKASI MELALUI XYLEM
Selain berfungsi utama dalam pengangkutan air, xylem juga berperan
dalam pengokohan serta dalam penyimpanan cadangan makanan. Karena
xylem terdiri dari beberapa sel yang bentuknya berbeda menurut fungsinya,
tetapi memiliki asal yang sama. Unsur trakeal merupakan sel xylem yang
paling tinggi spesialisnya dan bertugas dalam pengangkutan air beserta zat
yang terlarut di dalamnya. Selnya memanjang dan pada waktu bertugas tidak
memiliki protoplasma, jadi merupakan sel mati.
Beberapa teori yang menerangkan transport air dan mineral dari bawah
dan keatas dalam tumbuhan oleh xylem, yaitu teori:
a. Teori Kapilaritas
Sebuah tabung dengan ukuran garis tengah yang kecil
ditempatkan ditempat air, maka air akan naik dengan
sendirinya kedalam tabung. Semakin sempit ukuran tabung,
maka akan semakin tinggi kenaikannya. Pengangkutan air
melalui pembuluh kayu (xylem), terjadi karena pembuluh
kayu (xylem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xylem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena
adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh xylem. Baik
kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap
molekul air dari akar sampai ke daun secara bersambungan.
b. Teori Tekanan Akar
Teori ini mengatakan bahwa tekanan akar terjadi karena
tekanan hidrostatistik yang timbul dalam sistem perakaran.
Tekanan hidrostatistik timbul di dalam akar karena
akumulasi air yang diserap. Asal mula dari tekanan akar,
terletak pada perbedaan konsentrasi air tanah dan cairan di
dalam xylem. Cairan dalam xylem bersifat hipertonik
7
terhadap air tanah, karena adanya sedikit gula yang terlarut
di dalamnya.
c. Teori Daxon-Joly
Menyatakan bahwa naiknya air ke atas disebabkan tarikan
dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi
(penguapan). Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi
molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera
diisi oleh molekul air dibawahnya. Dengan demikian, terjadi
Gerakan molekul air dan akar ke daun. Secara garis besar,
pengangkutan air dan garam mineral dari dalam tanah sampai
ke tubuh tumbuhan melalui lintasan: rambut akar-epidermis-
korteks-endodermis-xilem akar-xilem batang-xilem daun-
parenkima mesofil daun.
8
yang Panjang menyebabkan adanya jaringan protoplasmic yang sambung-
menyambung dalam floem.
Mekanisme transportasi dalam floem, ada beberapa hipotesa yang
diajukan oleh para ahli, yaitu:
a. Hipotesa Aliran Massa atau Aliran Tekanan
Terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang
terjadi didalam pembuluh floem antar organ, yaitu daun,
batang, dan akar. Peningkatan kadar gula di dalam floem
daun akan meningkatkan tekanan osmosis dauh, sehingga
larutan (hasil fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju
ke akar.
b. Pengaliran Sitoplasma atau Siklosis
Dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-
sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata
memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi
dari setu sel ke sel lain.
9
tanaman dalam waktu yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan
respirasi dan berkembang.
Salah satu jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah pembuluh tapis
(floem). Pada prinsipnya floem merupakan jaringan parenkim. Floem
tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda yaitu pembuluh tapis, sel
pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem merupakan bagian dari
kulit kayu. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas 2 bentuk, yaitu: sel
tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh
tapis (sieve tubes) yang serupa dengan pipa. Dengan bentuk seperti ini,
pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis
lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan tertentu
terdapat serabut floem atau serat yang mengandung lignin. Serabut dapat
digunakan sebagai tali dan tekstil, misalnya rami (Boehmeria Nivca), linen
(Linum Usitatissimum), dan jute (Corchorus Capsularis). Dalam floem terjadi
translokasi fotosintat. Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang
dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang sudah saya buat, dapat disimpulkan bahwa:
1. Translokasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-
zat keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah,
penyerapan air dan zat hara terlarut di dalamnya dilakukan melalui
seluruh bagian tubuh.
2. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan dilakukan
pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Proses
pengangkutan air dan garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan
ekstravaskular dan pengangkutan intravascular.
3. Mekanisme translokasi melalui xylem terdiri atas teori kapilaritas, teori
tekanan akar, dan teori Daxon-Joly.
4. Mekanisme translokasi melalui floem terdiri atas aliran masa dan
pengaliran sitoplasma atau siklosis.
3.2 SARAN
Demikian pembuatan makalah Translokasi Mekanisme Tumbuhan,
saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saya
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12