Anda di halaman 1dari 15

MEKANISME TRANSLOKASI PADA TUMBUHAN

JUDUL MAKALAH

NAMA : NANDA AULIA


NPM : 218220083
MATA KULIAH : BIOLOGI
DOSEN PENGAMPU : MARIANA PUTRI, SP., M.Si

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Biologi yang berjudul “MEKANISME TRANSLOKASI PADA TUMBUHAN.”
Mata kuliah ini di ajarkan oleh dosen Mariana Putri, SP., M.Si.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik kekuragan dalam penulisan maupun materi. Oleh sebab itu, saya
meminta kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan isi dari makalah saya ini.
Saya berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 13 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 2
1.3 TUJUAN .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN TRANSLOKASI .......................................................................... 3
2.2 JENIS-JENIS TRANSLOKASI............................................................................. 4
2.3 MEKANISME TRANSLOKASI MELALUI XYLEM ....................................... 7
2.4 MEKANISME TRANSLOKASI MELALUI FLOEM ....................................... 8
2.5 MEKANISME PENGANGKUTAN HASIL FOTOSINTESIS PADA
TUMBUHAN ................................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 11
3.2 SARAN ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Translokasi asimilat merupakan mekanisme pengangkutan hasil
fotosintesis atau fotosintat dari source ke sink, bertujuan agar dapat
dimanfaatkan oleh seluruh jaringan untuk penunjang pertumbuhan atau sebagai
bahan cadangan. Senyawa yang diangkut berupa hasil fotosintesis dari daun
menuju ke organ penerima tumbuhan seperti akar, batang, dan organ
reproduktif melalui pembuluh floem. Senyawa yang diangkut berupa hasil
fotosintesis, senyawa organik dan anorganik. Senyawa yang diserap oleh akar
sebagian difiksasi membentuk senyawa organik dan beberapa tidak difiksasi
membentuk senyawa anorganik. Komposisi fotosintat yang disirkulasikan
antara lain sukrosa, asam amino, kalium, natrium, magnesium, besi dan lainnya
dengan kadar pH. Dasar mekanisme pengangkutan menggunakan prinsip
perbedaan tekanan osmotic.
Setiap tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya,
terutama air, mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon
dioksida dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air
dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam
tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan
oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di
dalam air.
Transportasi air dan hara terutama dapat berlangsung melalui xylem,
dari akar ke daun (tajuk). Sedangkan transport fotosintat terjadi dalam
pembuluh floem. Dalam tumbuhan tingkat tinggi, sistem pembuluh
mempunyai peranan utama dalam transport zat-zat dari satu jaringan atau
organ ke jaringan lain. Adanya pembagian tugas (missal fotosintesis) dan akar

1
untuk absorb air dan mineral, bergantung pada sistem pembuluh sebagai
penghubung yang menghantarkan hasil-hasil fotosintesis ke akar, dan air serta
harta mineral ke daun.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan translokasi?
2. Apa jenis-jenis translokasi zat pada tumbuhan?
3. Bagaimanakah mekanisme translokasi melalui xylem?
4. Bagaimanakah mekanisme translokasi melalui floem?
5. Bagaimanakah mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis pada
tumbuhan?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian translokasi pada tumbuhan.
2. Mengetahui jenis-jenis translokasi.
3. Memahami mekanisme translokasi melalui xylem dan floem.
4. Memahami mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis pada tumbuhan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TRANSLOKASI


Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan
zat-zat ke seluruh bagian tubuh manusia. Pada tumbuhan tingkat rendah
(misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
(misalnya spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh
pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis
(floem).
Proses pengangkutan bahan makanan pada tumbuhan disebut dengan
translokasi. Translokasi merupakan perpindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanan ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas menyalurkan hasil
fotosintesis ke seluru bagian tumbuhan adalah Floem (pembulu tapis). Zat
terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa.
Selain itu di dalam getah floem juga mengandung mineral,asam amino dan
hormon. Berbeda dengan pengangkutan pada pembulu xilem yang berjalan
satu arah dari akar ke daun,,pengangkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung ke segala arah, misalkan dari sumber gula (tempat penyimpanan
hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Struktur floem:
1. Unsur tapis (sieve element)
▪ Bergabung bersama membentuk tabung (pembuluh tapis)
▪ Banyak terdapat plasmodesmata antara unsur tapis dan
sel penyerta
▪ Tabung tapis yang pecah/retak akan ditambal oleh
protein dan kalosa

3
2. Sel penyerta/transfer
▪ Melakukan dasar fungsi sel bagi anggota tabung
tapis,seperti sintesis protein, banyak mitokondria untuk
sintesis.
▪ Plasmodesmata hanya terdapat pada sisiyang melekat
dengan unsur tapis saja
3. Sel-sel antara (intermediary cells)
▪ Beberapa tanaman memiliki sel-sel antara dengan
banyak plasmodesmata yang berhubungan dengan sel-sel
parenkim selain dengan unsur tapis

2.2 JENIS-JENIS TRANSLOKASI


Pada tumbuhan tingkat tinggi, terdapat dua macam cara pengangkutan
air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu:
a. Transportasi Ekstravaskuler
Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari
tanah kedalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara
horizontal. Proses tersebut dinamakan pengangkutan
ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkutan air di mulai dengan
penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel
epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan
ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari
korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses
metabolisme tubuh. Untuk melakukan transportasi
ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya melalui du acara,
yaitu secara simplas dan aploplas.
• Transportasi/lintasan aploplas adalah menyusupnya air
tanah secara bebas atau transport pasif melalui semua
bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan
ruang antar sel. Air melalui jalur ini tidak dapat sampai
ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang

4
memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari.
Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar
dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut
akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel
peresap (sel-sel penerus).
• Transportasi/lintasan simplas adalah bergeraknya air dan
garam mineral menembus bagian hidup dari sel
tumbuhan seperti sitoplasma dan vakuola melalui
plasmodesma. Plasmodesma adalah saluran yang
menghubungkan protoplasma suatu sel dengan
protoplasma sel lainnya. Pada jalur simplas, air dapat
mencapai xylem bahkan silinder pusat.
Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel
parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat
terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan
dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut
tersebut diangkut oleh xylem. Ada perbedaan antara
pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air.
Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien
konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa
tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi tinggi melalui transport aktif.
b. Transportasi Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan
ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang
berarti ”dalam” dan vaskuler “pembuluh”. Pengangkutan
intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang
terjadi dalam berkas pembuluh xylem dan floem secara vertikal.
Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut
oleh xylem dan menuju daun oleh xylem. Sebaliknya,

5
pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh floem.
Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali
dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat
tersebut mengalir menuju epidemis. Dari epidemis, air dan zat
terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel
endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas
pembuluh xylem akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut
diteruskan menuju xylem batang hingga xylem daun. Didalam
xylem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil
daun sebagai bahan proses fotosintesis.
Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen.
Glukosa diangkut pembuluh floam menuju seluruh jaringan
tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun.
Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses
transpirasi. Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembapan, suhu,
cahaya, angin, dan kandungan air tanah. Semakin tinggi
kelembapan udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi
di dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin
rendah kelembapan udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan
akan semakin cepat.
Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan
intensitas cahaya yang meningkat serta angin yang semakin
kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin tinggi.
Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan
angin yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan
zat berlangsung lambat. Semakin banyak kandungan air di
dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya,
proses transportasi zat pada xylem dan laju transpirasi semakin
meningkat.

6
2.3 MEKANISME TRANSLOKASI MELALUI XYLEM
Selain berfungsi utama dalam pengangkutan air, xylem juga berperan
dalam pengokohan serta dalam penyimpanan cadangan makanan. Karena
xylem terdiri dari beberapa sel yang bentuknya berbeda menurut fungsinya,
tetapi memiliki asal yang sama. Unsur trakeal merupakan sel xylem yang
paling tinggi spesialisnya dan bertugas dalam pengangkutan air beserta zat
yang terlarut di dalamnya. Selnya memanjang dan pada waktu bertugas tidak
memiliki protoplasma, jadi merupakan sel mati.
Beberapa teori yang menerangkan transport air dan mineral dari bawah
dan keatas dalam tumbuhan oleh xylem, yaitu teori:
a. Teori Kapilaritas
Sebuah tabung dengan ukuran garis tengah yang kecil
ditempatkan ditempat air, maka air akan naik dengan
sendirinya kedalam tabung. Semakin sempit ukuran tabung,
maka akan semakin tinggi kenaikannya. Pengangkutan air
melalui pembuluh kayu (xylem), terjadi karena pembuluh
kayu (xylem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xylem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena
adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh xylem. Baik
kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap
molekul air dari akar sampai ke daun secara bersambungan.
b. Teori Tekanan Akar
Teori ini mengatakan bahwa tekanan akar terjadi karena
tekanan hidrostatistik yang timbul dalam sistem perakaran.
Tekanan hidrostatistik timbul di dalam akar karena
akumulasi air yang diserap. Asal mula dari tekanan akar,
terletak pada perbedaan konsentrasi air tanah dan cairan di
dalam xylem. Cairan dalam xylem bersifat hipertonik

7
terhadap air tanah, karena adanya sedikit gula yang terlarut
di dalamnya.
c. Teori Daxon-Joly
Menyatakan bahwa naiknya air ke atas disebabkan tarikan
dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi
(penguapan). Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi
molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera
diisi oleh molekul air dibawahnya. Dengan demikian, terjadi
Gerakan molekul air dan akar ke daun. Secara garis besar,
pengangkutan air dan garam mineral dari dalam tanah sampai
ke tubuh tumbuhan melalui lintasan: rambut akar-epidermis-
korteks-endodermis-xilem akar-xilem batang-xilem daun-
parenkima mesofil daun.

2.4 MEKANISME TRANSLOKASI MELALUI FLOEM


Floem mengangkut zat-zat makanan yang disintesis di daun menuju
seluruh bagian tumbuhan. Ada saatnya, zat dalam floem dan xylem yang
bersebelahan mengalir kearah yang berlawanan, meskipun tidak selamanya.
Karena daun paling banyak terdapat di daerah yang jauh dari batang pohon
(trunk) atau batang tumbuhan, aliran floem pada umumnya mengarang ke
batang dan akar. Berbagai zat bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi
yang paling banyak biasanya adalah sukrosa. Tidak seperti xylem, sel-sel
floem tetap hidup saat melaksanakan fungsi transpornya.
Ada dua tipe sel floem, yaitu sel tapis (sieve cell) dan sel tetangga atau
sel penyerta (companion cell). Sebuah kolom Panjang sel-sel tapis.
Terkadang disebut tabung tapis (sieve tube), dibentuk oleh sel-sel tapis yang
ujung-ujungnya saling terhubung. Dinding-dinding sel ujung berpori-pori,
sehingga ada hubungan protoplasmic dari satu sel tapis dengan sel tapis
lainnya yang terletak vertical di atas atau dibawahnya. Dinding yang
berlubang-lubang itu disebut lempeng tapis (sieve plate). Terdapat juga pori-
pori dibagian samping sel-sel tapis. Susunan sel-sel tapis menjadi tabung tapis

8
yang Panjang menyebabkan adanya jaringan protoplasmic yang sambung-
menyambung dalam floem.
Mekanisme transportasi dalam floem, ada beberapa hipotesa yang
diajukan oleh para ahli, yaitu:
a. Hipotesa Aliran Massa atau Aliran Tekanan
Terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang
terjadi didalam pembuluh floem antar organ, yaitu daun,
batang, dan akar. Peningkatan kadar gula di dalam floem
daun akan meningkatkan tekanan osmosis dauh, sehingga
larutan (hasil fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju
ke akar.
b. Pengaliran Sitoplasma atau Siklosis
Dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-
sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata
memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi
dari setu sel ke sel lain.

2.5 MEKANISME PENGANGKUTAN HASIL FOTOSINTESIS PADA


TUMBUHAN
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Jaringan floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari
organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama daun, ke bagian-bagian
lain dalam tumbuhan. Berbeda dari xylem, floem memiliki sel-sel yang
Bernama sel tapis (sieve tube sel) dan transportasi gula sukrosa dan asam
amino dapat dilakukan melalui difusi dan juga transport aktif dari sel ke sel
dalam floem. Oleh karena itu, makanan ini dapat menjangkau organ-organ

9
tanaman dalam waktu yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan
respirasi dan berkembang.
Salah satu jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah pembuluh tapis
(floem). Pada prinsipnya floem merupakan jaringan parenkim. Floem
tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda yaitu pembuluh tapis, sel
pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem merupakan bagian dari
kulit kayu. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas 2 bentuk, yaitu: sel
tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh
tapis (sieve tubes) yang serupa dengan pipa. Dengan bentuk seperti ini,
pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis
lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan tertentu
terdapat serabut floem atau serat yang mengandung lignin. Serabut dapat
digunakan sebagai tali dan tekstil, misalnya rami (Boehmeria Nivca), linen
(Linum Usitatissimum), dan jute (Corchorus Capsularis). Dalam floem terjadi
translokasi fotosintat. Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang
dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang sudah saya buat, dapat disimpulkan bahwa:
1. Translokasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-
zat keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah,
penyerapan air dan zat hara terlarut di dalamnya dilakukan melalui
seluruh bagian tubuh.
2. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan dilakukan
pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Proses
pengangkutan air dan garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan
ekstravaskular dan pengangkutan intravascular.
3. Mekanisme translokasi melalui xylem terdiri atas teori kapilaritas, teori
tekanan akar, dan teori Daxon-Joly.
4. Mekanisme translokasi melalui floem terdiri atas aliran masa dan
pengaliran sitoplasma atau siklosis.

3.2 SARAN
Demikian pembuatan makalah Translokasi Mekanisme Tumbuhan,
saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saya
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, S. 2017. Fisiologi Tumbuhan. Malang: UMM Press.

Lakitan, B. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Salisbury, F, B & Cleon, W, R. 2015. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

12

Anda mungkin juga menyukai