Anda di halaman 1dari 2

Sistem Ekskresi Pada Reptil

Tipe ginjal pada Reptilia adalah metanefros. Pada saat embrio, Reptilia memiliki ginjal tipe
pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros. Hasil
ekskresi pada Reptilia adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan
amonia yang dihasilkan oleh Mammalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam
volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih.

Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia. Misalnya, pada buaya dan kura-kura.
Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang dikandung
dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata. Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air
yang mengandung garam. Ketika penyu sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan
semacam air mata. Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi garam. Ular, buaya, dan
aligator tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama
feses melalui kloaka.

Sistem Ekskresi Pada Aves

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanefros, kulit, dan paru-paru. Ginjal dihubungkan
oleh ureter ke kloaka karena burung tidak memiliki vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih
banyak dari mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1 ml kubik jaringan
korteks burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal yang membentuk lengkung Henle
kecil. Air dalam tubuh disimpan melalui reabpsorpsi di tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi
reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat
yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.

Khusus pada burung laut, seperti camar, selain mengekskresikan asam urat juga
mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan karena meminum air gram dan makan ikan laut yang
banyak mengandung garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam di atas mata. Larutan
garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes
dari ujung paruh. Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelanjar minyak yang
terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

Sistem Ekskresi Pada Mamalia

Sistem Ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena
mamalia dipengaruhi atau disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru mamalia
mempunyai permukaan ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu
mempunyai luas permukaan yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru.

Pada mamalia ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi dan
osmoregulasi. Gijal terdiri atas bagian kortex ( kulit ) dan medulla ( sumsum ginjal ) dibagian kortex
terdapat badan penyaring ( nefron ). Ginjal biasanya menghasilkan zat ekskresi berupa urine. Tahap
pembentukan urine antara lain. Satu Filtrasi ( penyaringan )Filtrasi merupakan proses penyaringan
darah yang berlangsung di dalam badan Malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsula bowman, filtrate
hasil filtrasi disebut urine primer. Kedua Reabsorpsi ( penyerapan kembali ), Reabsorpsi merupakan
proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang masih berguna, filtrate hasil reabsorpsi
disebut urine sekunder. Augmentasi atau sekresi yaitu proses penambahan garam mineral dan ion-
ion yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain membentuk urine ginjal memiliki peran dan fungsi lainnya
seperti :

1. Mensekresikan zat sisa hasil buangan.


2. Mengatur volume plasma dan jumlah air di dalam tubuh.
3. Bila banyak air yang masuk kedalam tubuh ginjal membuang kelebihan sehingga lebih
banyak lagi urin yang di sekresikan. Bila tubuh banyak kehilangan air, ginjal akan
mengeluarkan sedikit air (urin pekat).
4. Menjaga tekanan osmose pada keadaan seharusnya dengan cara mengekskresi garam-
garam.
5. Menjaga ph plasma dan cairan tubuh.
6. Menjalankan fungsi sebagai hormon.

Anda mungkin juga menyukai