DISUSUN OLEH :
M.RIFKY MULYAWAN
11 IPA 1
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera untuk kita semua, pertama marilah kita ucapkan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmatnyalah saya dapat
menyelesaikan tugas makalah biologi tentang Proses Difusi Dan Osmosis
Pada Kentang.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang saya hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini saya
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun
materi. Maka dari itu saya meminta kritik dan saran dari Bapak guru dan
teman-teman sekalian demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini saya juga menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu
dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini
dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motivasi,
khususnya bagi saya sendiri.
Saya mohon maaf bila ada kata-kata disengaja maupun tidak
disengaja, Terimakasih.
15 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
..i
DAFTAR
ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
..6
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR
PUSTAKA
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula
Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam")
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam
kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera
(misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan
tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat. Kelompok Apterigota terdiri
dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya
termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi Ukuran
serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Alat ekskresi pada serangga disebut pembuluh malphigi. Pembuluh malphigi merupakan tabung
kecil dan panjang yang berfungsi sebagai sebagai alat pengeluaran seperti ginjal pada vertebrata.
4
Pembuluh malphigi terletak dalam homosal dan tergenang di dalam darah. Bagian pangkal
pembuluh malphigi melekat pada ujung anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke
homosal yang mengandung hemolimfa. Hemolimfa merupakan darah pada invertebrata dengan
sistem peredaran darah terbuka. Pembuluh malphigi pada bagian dalam tersusun oleh selapis sel
epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam dan air dari
hemolimfa ke dalam rongga pembuluh. Bahan-bahan yang penting dan air masuk kedalam
pembuluh, lalu diserap kembali secara osmosis di rektum untuk diedarkan keseluruh tubuh oleh
hemolimfa. Sebaliknya, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asam urat
yang akan dikeluarkan bersama feses melalui anus. Disamping pembuluh malphigi, terdapat
trakea yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea
ini berfungsi sebagai paru-paru pada invertebrata.
BAB II
PEMBAHASAN
EKSKRESI PADA SERANGGA
Alat Eksresi pada Serangga
Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang
berlangsung dalam tubuh organisme. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh
oleh alat ekskresi. Alat ekskresi atau ogan ekskresi mengatur konsentrasi ion di
dalam cairan tubuh agar kondisinya tetap stabil.
Ekskresi melibatkan alat-alat khusus dan membentuk suatu sistem yang disebut
sistem ekskresi. Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga
cara,
yaitu
melakukan
osmoregulasi,
mengeluarkan
sisa
metabolisme,
dan
Alat ekskresi pada serangga adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran
yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan
benang halus yang berwarna putih kekuningan dalam jumlah banyak. Pembuluh
Malpighi merupakan tabung kecil yang panjang dan terletak dalam homosol serta
tergenang di dalam darah. Bagian pangkal pembuluh Malpighi melekat pada ujung
6
anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke homosol yang mengandung
hemolimfa. Hemolimfa adalah darah pada invertebrata dengan sistem peredaran
darah terbuka.
Pembuluh malpighi merupakan pelipatan keluar saluran pencernaan.
Tubula
tersebut mensekresikan limbah bernitrogen dan garam dari hemolimfa, dan air
mengikuti zat-zat terlarut tersebut melalui osmosis.
Pembuluh Malpighi bagian dalam tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan
dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam, dan air dari hemolimfa ke
dalam rongga pembuluh.
osmotik yang menyebabkan enyerapan kembali ion-ion yang lain, air, asam-asam
amino dan asetat.
Ekskresi Nitrogen
Pada serangga pemakan darah, kelebihan N diekskresikan dalam bentuk ammonia
pada yang hidup di air dan sebagai asam urat, urea, pteridine, hypoxanthine,
allantoine, dan asam allantoinat pada serangga terrestrial. Ammonia adalah
senyawa toxic, oleh karena itu, ia harus diekskresikan melalui urine, faeces atau
diuapkan melalui kutikula misalnya pada kecoa.
BAB III
KESIMPULAN
Alat ekskresi pada serangga disebut pembuluh malphigi. Pembuluh malphigi merupakan tabung
kecil dan panjang yang berfungsi sebagai sebagai alat pengeluaran seperti ginjal pada vertebrata.
Pembuluh malphigi terletak dalam homosal dan tergenang di dalam darah. Bagian pangkal
pembuluh malphigi melekat pada ujung anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke
homosal yang mengandung hemolimfa. Hemolimfa merupakan darah pada invertebrata dengan
sistem peredaran darah terbuka. Pembuluh malphigi pada bagian dalam tersusun oleh selapis sel
epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam dan air dari
hemolimfa ke dalam rongga pembuluh. Bahan-bahan yang penting dan air masuk kedalam
pembuluh, lalu diserap kembali secara osmosis di rektum untuk diedarkan keseluruh tubuh oleh
hemolimfa. Sebaliknya, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asam urat
yang akan dikeluarkan bersama feses melalui anus. Disamping pembuluh malphigi, terdapat
9
trakea yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea
ini berfungsi sebagai paru-paru pada invertebrata.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://smakita.net/sistem-ekskresi-serangga/
http://kadekdimas.blogspot.com/2013/08/proses-ekskresi-padaserangga.html
http://just-vella.blogspot.com/2014/02/ekskresi-pada-serangga.html
11