Anda di halaman 1dari 2

SISTEM EKSKRESI PADA PISCES (IKAN)

Ikan merupakan makhluk hidup yang berada dalam air sepanjang tubuhnya. Di mana air dari
lingkungan akan terus-menerus berdifusi ke dalam tubuh ikan, sehingga sistem eksresi harus
membuang kelebihan air yang masuk tersebut agar tubuh selalu setimbang (homeostatis terjaga).
Berdasarkan situs Australian Museum, air laut mengandung lebih banyak garam dari air tawar,
sehingga ikan air laut harus mengatur konsentrasi garam yang lebih ekstrim dalam tubuhnya. Hal ini
membuat sistem ekskresi ikan air tawar dan ikan air laut berbeda.

SISTEM EKSRESI PADA IKAN TAWAR

Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di air tawar seperti di sungai, rawa, kolam, dan danau air
tawar. Seperti namanya, air tawar tidak mengandung banyak garam sehingga ikan air tawar tdak
perlu lagi minum. Ikan air tawar mendapatkan garam dari makanan. Garam atau ion natrium adalah
zat yang diperlukan oleh tubuh. Namun jika banyak air yang masuk, garam dalam tubuh ikan dapat
ikut terbawa keluar dan mengakibatkan ikan kekurangan garam. Sehingga ginjal ikan air tawar
dirancang untuk mengeluarkan banyak air dan dapat menahan garam dalam tubuh. Ikan air tawar
memiliki ginjang yang besar, glomelurus yang besar, dan tubulus yang lebih panjang. Struktur ginjal
tersebut memungkinkan ikan air tawar untuk terus menyaring air sehingga membuang garam
seminimal mungkin ke luar tubuh. Dilansir dari Comparative Anatomy Project Circulatory and
Excretory Systems, ginjal pada ikan air tawar menghasilkan urin berupa ammonia yang sangat encer
karena mengandung banyak air. Sehingga ikan air tawar mengeksresikan urin dalam lebih banyak
jika dibandingkan dengan ikan air laut.

SISTEM EKSKRESI PADA IKAN LAUT

Adapun ikan air laut hidup di lingkungan dengan salinitas tinggi (kadar garam tinggi). Disadur dari
Science Encyclopedia, tingginya konsentrasi garam menyebabkan ikan beresiko kehilangan terlalu
banyak air tubuh melalui osmosis. Sehingga ikan air laut harus menjaga kadar air dalam tubuhnya
dan membuang kelebihan garam. Baca juga: Devils Hole Pupfish, Ikan Kecil Penghuni Death Valley
Ikan air laut harus meminum air laut yang asin untuk mendapatkan air sebagai cairan tubuh. Namun
konsekuensinya, garam akan turut serta masuk dalam jumlah besar. Sehingga garam harus
dikeluarkan dari dalam tubuh sebelum menjadi racun. Hal tersebut membuat ikan air laut memiliki
ginjal dengan glomelurus yang lebih kecil dan tubulus yang lebih sedikit juga pendek. Hal ini
membuat ikan air laut dapat lebih banyak membuang garam namun hanya membuang sedikit air.
Sehingga urin yang dikeluarkan lebih kental juga mengandung kadar garam tinggi. Ikan laut
mengeluarkan lebih banyak ammonia melalui insangnya dibanding melalui urea. Hal ini dilakukan
untuk menghemat air dari dalam tubuhnya. Ikan air laut juga dilengkapi oleh kelenjar khusus di
daerah duburnya yang membantu pembuangan garam berlebih yang masuk ke dalam tubuh ikan.

Sistem Ekskresi Pada Ikan Air Tawar dan Air Laut

Ikan merupakan jenis hewan yang masuk ke dalam golongan hewan vertebrata. Sama seperti hewan
vertebrata yang lainnya, ikan memiliki alat ekskresi utama yaitu ginjal.

Ginjal yang terdapat pada ikan selain sebagai alat ekskresi juga memiliki fungsi sebagai
osmoregulator, yaitu berupa organ untuk memelihara keseimbangan garam dalam tubuh ikan.
Selain ginjal, ikan memiliki alat ekskresi lainnya yaitu insang, kulit, serta anus. Ikan dapat dibedakan
menjadi dua, ini didasarkan pada tempat hidupnya yaitu ikan air laut dan ikan air tawar. Karena
perbedaan tempat ini juga berpengaruh pada sistem ekskresi dan osmoregulasinya.

A. Sistem Ekskresi Pada Ikan Air Tawar

Ikan air tawar memiliki cairan tubuh dengan konsentrasi lebih rendah dibandingkan dengan
lingkungan sekitarnya. Dapat dikatakan juga bahwa darah ikan air tawar memiliki sifat hipertonis
terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini menyebabkan air akan terus menerus masuk ke
dalam tubuh ikan melalui kulit serta sebagian besar melalui membran insang dengan cara difusi.

Untuk menjaga konsentrasi tubuh, ikan air tawar juga harus secara terus menerus mengekresiakan
kelebihan air yang diserap dengan cara menghasilkan urine yang banyak dan encer. Sehingga ikan air
tawar harus mengeluarkan sejumlah besar air dari darah dengan cara meningkatkan laju filtrasi air
ke dalam tubulus ginjal.

Hal demikian terjadi karena ikan air tawar memiliki ginjal yang memiliki banyak badan malphigi
dengan ukuran yang besar serta mengandung banyak glomeruli yang besar juga. Urine yang
dihasilkan oleh ikan air tawar ini mengandung senyawa nitrogen, yaitu amonia, dalam konsentrasi
yang sangat rendah.

Urine yang keluar dengan jumlah yang banyak dapat menyebabkan hilangnya sejumlah besar garam
serta bahan-bahan terlarut lainnya. Garam-garam tersebut seperti beberapa ion natrium dan klorida
juga akan hilang melalui membran insang dengan cara difusi. Beberapa garam yang hilang tersebut
akan digantikan oleh ion-ion yang terkandung di dalam makanan.

Tetapi, pada umumnya garam-garam yang digantikan tersebut dilakukan oleh sel-sel sekretoris
klorida di insang dengan cara mempertukarkan ion-ion melawan perbedaan konsentrasi dengan
menggunakan energi dari hasil respirasi.

B. Sistem Ekskresi Pada Ikan Air Laut

Ikan air laut memiliki tubuh yang hipotonis terhadap lingkungan sekitarnya. Itu artinya darah ikan air
laut memiliki konsentrasi air yang lebih tinggi dibandingkan air laut di sekelilingnya. Hal ini akan
menyebabkan tubuh ikan laut kehilangan air secara osmosis melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Untuk mencegah dehidrasi, tubuh ikan harus menurunkan laju filtrasi air ke dalam tubulus ginjal.

Hal tersebut dikarenakan kebanyakan ikan laut memiliki ginjal yang kecil dengan glomeruli yang juga
kecil. Sehingga urine yang dihasilkan memiliki jumlah yang sedikit dan memiliki konsentrasi tinggi
atau pekat. Hasil ekskresi yang terbentuk adalah berupa urea serta trimetilamin oksida.

Ikan laut yang memiliki tulang rawan seperti ikan hiu dan ikan pari memiliki osmoregulasi yang
berbeda. Urine yang berada di dalam tubuh ikan hiu diserap kembali oleh tubuh dan masuk ke
dalam aliran darah, ini bertujuan untuk mempertahankan kensentrasi cairan tubuhnya. Tingginya
konsentrasi urea menjadikan cairan di dalam tubuh hiu bersifat hipertonis dibandingkan
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai