Anda di halaman 1dari 10

Sistem Ekskresi pada ikan

Oleh: Angga Sopiana | Diperbaharui: 20 July, 2016


Ikan mempunyai alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerahan. Ginjal dengan
saluran urine yang muaranya menyatu dengan muara kelamin dinamakan muara saluran
urogenitalis (terdapat dibelakang anus).
Advertisement

Alat ekskresi ikan terdiri dari:

Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O

Kulit (kelenjar kulitnya) mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin


untuk memudahkan gerak di dalam air.

Sepasang ginjal (sebagian besar ikan) untuk mengeluarkan urine.

Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu;

Mesonefros
Ginjal mesonefros terdapat pada saat perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi
pada fase dewasa tidak fungsional.

Opistonefros
Tipe ginjal ini yang dimiliki ikan pada fase dewasa, dimana ginjal ini hampir mirip dengan
ginjal pada manusia. Ekskresi terjadi pada sepasang ginjal (opistonefros) yang memanjang
dan berwarna kemerah-merahan.
Namun yang lebih sering menjadi patokan adalah ginjal Opistonefros
Fungsi Ginjal ikan :
1.

menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, dan zat-zat yang diperlukan
tubuh diedarkan kembali melalui darah.

2.

mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan


osmotik cairan pada tubuh.

Tubulus ginjal ikan mengalami modifikasi menjadi duktus eferen yang menghubungkan
testis dengan duktus mesonefridikus. Selanjutnya, duktus mesonefridikus menjadi duktus
deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan urin yang bermuara di kloaka.
Pada ikan air tawar, sel-sel tubuhnya mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dibandingkan
tekanan osmosis air lingkungannya. Dengan demikia banyak air yang masuk ke tubuh ikan
melalui sel-sel tubuh ikan. Ion didalam tubuh ikan cenderung keluar air. Untuk mengatasi
masalah tersebut, ikan air tawar sedikit minum dan banyak mengeluarka urine. Garam
diabsorbsi dengan insang secara aktif. Ikan yang hidup di air laut mempunyai cairan tubuh
berkadar garam rendah dibandingkan kadar garam dilingkungannya. Air di dalam tubuh ikan
keluar ke lingkungan (air laut). Untuk mengatasi masalah tersebut ikan air laut banyak
minum dan mengeluarkan urine sangat sedikit serta pekat. Garam yang masuk bersama air
akan dikeluarkan secara aktif melalui insang.

Ekskresi Ikan Air Tawar


Ikan air tawar memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dnegan
lingkunganya. Akibat kondisi tersebut air dari lingkungannya cenderung masuk kedalam
tubuh ikan secara osmosis dan garam keluar tubuh melalui proses difusi.
Untuk menjaga kestabilan kadar garam tubuh, ikan akan mengeluarkan kelbihan air melalui
ginjalnya. Ginjal ini mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini
dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan
sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali
pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli
ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.

Ekskresi Ikan Air Laut


Tubuh ikan air laut berbeda dari ikan air tawar karena tubuh ikan air laut memiliki
konsentrasi kadar garam yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungannya. Akibat dari
keadaan tersebut ikan cenderung kehilangan cairna tubuhnya dan mendapat tambahan
garam dari lingkungannya. Untuk mengganti cairan tubuh yang banyak keluar, ikan banyak
minum air laut.

Sedangkan untuk membuang garam ynag berlebih didalam tubuhnya dilakukan dengan cara
mengalirkan darah yang mengandung garam ke insang yang selanjutnya akan dibuang ke
lingkungan oleh sel-sel sekretori garam yang terdapat di insang. Selain itu kelebihan garam
akan dibuang melalui feses atau ginjal. Berbeda dengan ikan air tawar, urin yang dihasilkan
sangat sedikit dan pekat sehingga glomerulus ginjal ikan air laut mengalmai reduksi bahkan
pada beberapa ikan tidak memiliki glomerulus, misalnya ikan Antennarius multiocellatus.

Sistem Ekskresi pada ikan

Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang beracun, yaitu
trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air laut. Selain itu, ikan air laut
mengekskresikan ion-ion lewat insang dang mengeluarkan urin dengan volume yang kecil.
Karena ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus, akibatnya tidak terjadi ultrafiltrasi di
ginjal, dan urin terbentuk oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan
osmosis air.

Sistem Ekskresi Ikan (Fisces)


IN BIOLOGI - ON 15:57 - NO COMMENTS

Ikan

hanya mempunyai alat

ekskresi berupa

sepasang ginjal

yang

dinamakan opistonefros. Opistonefros ini berbentuk lonjong dan berwarna


kecoklatan. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan mas, saluran kemih
berhubungan atau menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut
sebagai saluran urogenital. Saluran urogenital ini terletak di belakang anus,
sedangkan pada beberapa jenis ikan lainnya memiliki kloaka. Selain itu,
ginjal juga menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan larutan di sekitarnya
menggunakan insang sebagai ala ekskresi.
Pada insang yang bernapas menggunakan insang, urin dikeluarkan melalui
kloaka atau porus urogenitalis, sedangkan karbon dioksida dikeluarkan
melalui insang. Hal ini berbeda dengan ikan yang bernapas menggunakan
paru-paru, ikan jenis ini melepaskan karbon dioksida melalui paru-paru dan
urin dikeluarkan melalui kloaka.

a. Ikan air tawar, b. Ikan air laut

Perbedaan juga terjadi antara ikan yang hidup di laut dengan ikan yang
hidup di air tawar. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di
dalam darahnya sehingga cenderung akan menarik cairan dari dalam sel ke
dalam darah (karena sifat garam adalah menarik cairan), oleh karena itu
insang ikan air laut selalu menyesuaikan kadar garam di dalam darahnya
dengan cara membuang kelebihan garam dari tubuhnya. Ginjal ikan air laut

juga

hanya

mengeluarkan

sedikit

urin

untuk

mencegah

terjadinya

kekurangan air di dalam tubuhnya.


Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari luar tubuhnya dengan cara
osmosis. Insang ikan air tawar aktif memasukkan garam ke dalam tubuhnya
agar tidak terjadi penumpahan cairan ke dalam sel akibat tekanan
osmotik dalam darah yang turun. Ginjal ikan secara aktif juga membantu
menseksresikan urin denga konsentrasi air yang tinggi.

P.S: Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan amonia dan aktif
menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah
banyak, Ikan air laut akan mengekskresikan amonia melalui urin yang
jumlahnya sedikit.

Penjelasan Sistem Ekskresi Pada Ikan Lengkap


Sistem Ekskresi Pada Ikan Ikan memiliki sistem ekskresi khusus yang
terdiri dari beberapa organ untuk mengeluarkan sisa metabolisme di
dalam tubuhnya. Ikan mengeluarkan zat sisa dalam bentuk amonia (NH 3).
Sistem ekskresi antara ikan yang hidup di air tawar tentu berbeda dengan
ikan yang hidup di air laut. Bagaimanakah pengaturan ekskresi pada
keduanya? Simak ulasan dari Gudang Biologi berikut ini.
Ikan mempunyai alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna
kemerahan. Ginjal dengan saluran urine yang muaranya menyatu dengan
muara kelamin dinamakan muara saluran urogenitalis dan letaknya ada di
belakang anus.
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN AIR TAWAR
Ikan air tawar memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lingkungannya. Akibat kondisi tersebut air dari
lingkungannya cenderung masuk kedalam tubuh ikan secara osmosis dan
garam keluar tubuh melalui proses difusi. Untuk menjaga kestabilan kadar
garam tubuh, ikan akan mengeluarkan kelebihan air melalui ginjalnya.
Ginjal ini mempunyai glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter
besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh
agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan
diserap kembali pada tubulus proximalis dan garam-garam diserap
kembali pada tubulus distal. Dinding tubulus ginjal bersifat impermeabel
terhadap air.

SISTEM EKSKRESI PADA IKAN AIR LAUT


Tubuh ikan air laut berbeda dari ikan air tawar karena tubuh ikan air laut
memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih rendah dibandingkan
dengan lingkungannya. Akibat dari keadaan tersebut ikan cenderung
kehilangan cairan tubuhnya dan mendapat tambahan garam dari
lingkungannya. Untuk mengganti cairan tubuh yang banyak keluar, ikan
banyak minum air laut.

Sedangkan untuk membuang garam yang berlebih di dalam tubuhnya


dilakukan dengan cara mengalirkan darah yang mengandung garam ke
insang yang selanjutnya akan dibuang ke lingkungan oleh sel-sel sekretori
garam yang terdapat di insang. Selain itu kelebihan garam akan dibuang
melalui feses atau ginjal. Berbeda dengan ikan air tawar, urin yang
dihasilkan sangat sedikit dan pekat sehingga glomerulus ginjal ikan air
laut mengalami reduksi.
Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang
beracun, yaitu trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air
laut. Selain itu, ikan air laut mengekskresikan ion-ion lewat insang dang
mengeluarkan urin dengan volume yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai