Anda di halaman 1dari 3

Morfologi chrysophyta

Chrysophyta memiliki warna pirang keemasan yang dihasilkan oleh pigmen


karoten kuning. Pigmen pendukung lain dalam chrysophyta adalah pigmen cokelat
dan xantofil. Sebagian besar chrysophyta bersifat mikroskopis atau tidak bisa diamati
menggunakan mata telanjang. Ciri khas dari kelas ini adalah sel yang berflagela, pada
alga yang dinding selnya tersusun dari pektin. flagela terdapat pada kedua ujung sel
sehingga disebut biflagelata. Flagela pada chrysophyta berfungsi sebagai alat gerak.
Secara umum alga ini hidup secara uniseluler sebagai salah satu komponen
fitoplankton. Namun beberapa spesies seperti Dinobryon hidup berkoloni. Sebuah
koloni dengan kerapatan sel yang tinggi akan membentuk sista dengan ketahanan
tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa spesies pada chrysophyta tidak
memiliki dinding sel. Spesies-spesies ini tidak memiliki flagela seperti pada
chrysophyta yang berdinding sel, namun bergerak merayap seperti amoeba atau
bersifat amoeboid. Spesies yang memiliki dinding sel , dinding sel nya tersusun dari
tiga senyawa yaitu selulosa, pektin, dan silika.
Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler)
dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Pigmen pada Chrysophyta berwarna
keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh karoten dan xantofil.
Disamping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk klorofil dan
karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin. Chrysophyta memiliki klorofil A dan
C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas yang berbentuk cakram atau
lembaran. Ciri-ciri talus pada chrysophyta adalah sebagai berikut:
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella
heterodinamik yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella
seperti ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik,
mengarah ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan
tempat persediaan makanan.

Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin. Dan bahan


simpanan utamanya adalah minyak dan krisolaminarin (leukosin) dan kanjinya tidak
menimbun. Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya
maka terdiri dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan
silicon (ex. Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex.
Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya
menunjukkan kewujudan silica. Pada Chrysophyta isi selnya (berinti tunggal memiliki
plastida yang terdiri dari 1 atau 2). Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat
keemasan. Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali
terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri
dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan
retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur. Ribosom pada
Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER. Chrysophyta memiliki alat gerak
yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel
pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain. Susunan benang flagel
menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei).
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau
biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat
flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang
berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel
yaitu flagel licin dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang
terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel
kecil yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel.
Fakuola kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah
osmoregulator. Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi
adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan
yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung. Nukleus
dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana berhubungan
dengan pembungkus inti.

Reproduksi chrysophyta
 Reproduksi Secara Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora multinukleat
berukuran besar yang mempunyai banyak flagela seperti pada Vaucheria. Zoospora
ini dianggap sebagai struktur majemuk yang terdiri dari kumpulan zoospora kecil
yang berflagela dua yang masing-masing tidak memisahkan diri. Setelah zoospora ini
dilepaskan, kemudian bergerak dengan flagelanya ke tempat baru. Setelah menetap,
flagela dilepaskan dan berkecambah membentuk Vaucheria baru. Selain pembentukan
zoospora, ada juga spesies Chrysphyta yang reproduksi aseksualnya dengan cara
membelah diri seperti pada Ochromonas.
Selain itu, reproduksi seksual juga dapat berlangsug melalui dua cara berikut:
1). Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni
kemudian membentuk koloni yang baru).
2). Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak berflogel) dan
statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan bentuk
speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang
tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin).

 Reproduksi Secara Seksual (Generatif)


Reproduksi seksual pada Chrysophyta adalah dengan cara oogami, yaitu dengan
membentuk oogonia (pembentuk gamet betina) dan anteridia (pembentuk gamet
jantan) pada filamen yang sama. Sel telur yang dihasilkan berukuran besar dengan
satu inti yang mengandung klorofil. Sperma yang dihasilkan anteridia mempunyai
flagela yang kecil. Setelah terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Setelah dilepaskan
dari induknya, zigot siap tumbuh membentuk filamen baru.

Anda mungkin juga menyukai