Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Anthozoa.......................................................................................................2
B. Klasifikasi.......................................................................................................................3
C. Morfologi Anthozoa........................................................................................................6
D. Sistem Pencernaan Anthozoa..........................................................................................7
E. Sistem Syaraf Anthozoa..................................................................................................7
F. Sistem Ekskresi Anthozoa...............................................................................................8
G. Reproduksi......................................................................................................................8
H. Habitat Anthozoa............................................................................................................8
I. Manfaat Anthozoa...........................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan tidak bertulang belakang atau biasa disebut dengan Avertebrata sangat
beragam. Tidak hanya di daratan tetapi ada juga yang hidup di perairan. Salah satu
kelasnya dari filum Coelenterata adalah Anthozoa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari dibentuknya makalah ini adalah
untuk mengetahui:
1) Pengertian Anthozoa
2) Klasifikasi Anthozoa
3) Morfologi Anthozoa
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anthozoa
2
Anthozoa (Google Image, 2020)
B. Klasifikasi
1. Hexacorallia (Zoantharia)
Polip merupakan suatu bentuk dari individu hewan anemone laut, dicirikan
dengan bentuk tabung yang berukuran oval (menghadap ke atas) dan sebagian
besar bersifat menempel pada substrat (sessile). Bentuk mulut seperti celah
lonjong, pada salah satu atau kedua ujungnya terdapat akar bercilia yang terus
memanjang pada sisi faring, untuk mengalirkan air ke rongga gastrovasculer.
Akar bercilia (ciliated groove) pada sea anemone di siphonoghph epidermis
banyak mengandung sel kelenjar lendir, kadang-kadang mempunyai flagella
mesongka tebal berisi serabut dan sel amoeboid bebas.
3
Ciri-ciri umum dari subkelas Hexacorallia adalah:
a. Ordo Actiniaria (sea anemons), contoh: Metridium sp., Eduarsia sp., dan
Ordo Scleractinia (stony corals), contoh: Acropora sp., Fungia sp.,
Astringia sp.
b. Ordo Carillimorpharia, contoh: Corynactis sp.
Ordo Zoanthidea, contoh: Epizoanthus sp.
Dan Ordo Antipatharia (thorny corals), contoh: Anthipates sp.
Fungia sp. (Google image, 2020) Anthipates sp. (Google image, 2020)
Metridium sp. (Google image, 2020) Oculina robusta (Google image, 2020)
4
2. Octocorallia (Alcyonaria)
5
Tubipora musica (Google image, 2020)
Alcyonium sp. (Google image, 2020) Pennaluta sp. (Google image, 2020)
C. Morfologi Anthozoa
Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya terdapat
mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematosista.
Di ujung lain berupa lempeng untuk melekat kan diri pada suatu dasar. Dibawah
mulut terdapat kerongkongan yang disebut stomodaeum.
Dinding tubuh anthozoa disusun oleh dua lapisan sel (diploblastik), yaitu
ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Diantara kedua lapisan
tersebut terdapat lapisan mesenchyme (mesoglea). Lapisan epidermis tersusun
atas beberapa sel. Polip anthozoa berbeda dengan polip hydrozoa, karena
mulutnya berhubungan dengan pharynk (kerongkongan) rongga gastrovascular
terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi beberapa kamar. Gastrodermis pada
sekat mengandung nematocyst dan gonad. Kelas anthozoa memiliki rangka tubuh
6
dari zat kapur yang lama kelamaan menumpuk dan membesar membentuk
terumbu karang.
Pada filum Coelenterata sudah memiliki sistem syaraf sederhana yang disebut
sistem syaraf diffuse/bentuk jala. Sel-sel syaraf pada dinding tubuh tidak
memiliki central syaraf, tetapi tersusun tidak beraturan, dan terdapat pada setiap
sisi mesoglea. Sel syaraf banyak terdapat pada lapisan epidermis, tentakel, dan
daerah mulut. Sel-sel syaraf terletak di bagian bawah dari jajaran sel-sel
epitheliomuscular dan sejajar dengan lapisan mesogeal. Sel syaraf ini merupakan
7
derivat lapisan epidermis. Proses stimulus responnya adalah sebagai berikut:
stimulus – sel sensoris – ganglion terdekat melakukan respon – sel syaraf –
efektor. Ganglion tersebut akan memberikan respon yang diteruskan ke sel
syaraf.
Pada intinya, filum Coelenterata tidak memiliki alat ekskresi dan respirasi
yang khusus. Sistem eksresi dan respirasi pada anthozoa berlangsung secara
osmosis dan difusi.
G. Reproduksi
H. Habitat Anthozoa
8
dibandingkan dengan di Atlantik. Terdapat 88 genera karang (hermatypic
scleractinian corals) yang hidup di Indo-Pacifik dengan 700 species sedangkan di
Atlantik tercatat hanya 26 genera karang dengan 35 spesies.
I. Manfaat Anthozoa
Karang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut serta menjadi tempat
persembunyian dan perkembangbiakan ikan.
Akar bahar (Euplexeura sp.) dapat digunakan sebagai gelang dan
perhiasan lainnya.
Beberapa jenis coelenterata diperdagangkan sebagai hiasan untuk
aquarium laut dan diekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat dan
Canada.
Mempunyai nilai estetika dan pariwisata yang tinggi, sehingga banyak
turis datang hanya untuk melihat terumbu karang.
Sebagai sumber bahan industri contohnya batu karang untuk
pembangunan rumah.
Bagi sumberdaya perairan itu merupakan tempat hidup hewan laut lainnya
dan dijadikan sebagai tempat untuk mencari makanan.
Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobi para penggemar snorkling dan
diving.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, anthos berarti bunga dan zoon
berarti hewan. Jadi, anthozoa adalah hewan laut yang menyerupai bunga.
2) Klasifikasi Anthozoa berasal dari filum Coelenterata dan memiliki sub-
kelas Octocorallia dan Hexacorrallia
3) Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya
terdapat mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang
mengandung nematosista. Di ujung lain berupa lempeng untuk melekat
kan diri pada suatu dasar. Dibawah mulut terdapat kerongkongan yang
disebut stomodaeum.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Wuwubene, R. H. S., Ari B. R., dan Victor. N. R. W. 2017. Ikan Karang pada
Terumbu Buatan di Kawasan Taman Nasional Bunaken Desa Arakan
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Ilmiah Platax. 5(2): 155-161.
12