Anda di halaman 1dari 15

ANTHOZOA

Oleh:

Izza Karina M (185080401111037)

Neysna Nadilla T (185080401111033)

Aqilla Hayyatun N (185080407111001)

Mochammad Yusa B (185080401111031)

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

FAKTULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Malang, 3 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Anthozoa.......................................................................................................2
B. Klasifikasi.......................................................................................................................3
C. Morfologi Anthozoa........................................................................................................6
D. Sistem Pencernaan Anthozoa..........................................................................................7
E. Sistem Syaraf Anthozoa..................................................................................................7
F. Sistem Ekskresi Anthozoa...............................................................................................8
G. Reproduksi......................................................................................................................8
H. Habitat Anthozoa............................................................................................................8
I. Manfaat Anthozoa...........................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hewan tidak bertulang belakang atau biasa disebut dengan Avertebrata sangat
beragam. Tidak hanya di daratan tetapi ada juga yang hidup di perairan. Salah satu
kelasnya dari filum Coelenterata adalah Anthozoa.

Hewan tersebut memiliki keunikan masing-masing yang tidak dimiliki hewan


lain. Contohnya yang paling mencolok adalah bentuk dari hewan ini mirip dengan
bunga. Anthozoa sendiri dapat ditemukan di perairan Indonesia. Tidak hanya
indah, hewan ini juga memiliki beragam manfaat bagi kehidupan.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan Anthozoa?


2) Bagaimana klasifikasi Anthozoa?
3) Bagaimana morfologi Anthozoa?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari dibentuknya makalah ini adalah
untuk mengetahui:

1) Pengertian Anthozoa
2) Klasifikasi Anthozoa
3) Morfologi Anthozoa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anthozoa

Anthozoa adalah kelas avertebrata yang termasuk dalam filum Coelenterata.


Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, anthos berarti bunga dan zoon berarti
hewan. Jadi, anthozoa adalah hewan laut yang menyerupai bunga. Anthozoa
memiliki 2 sub kelas yaitu Octocorallia dan Hexacorallia. Anthozoa
tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran
lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara
berkoloni

Kelas ini mempunyai warna tubuh menarik yang menambah indah


pemandangan bawah laut. Selain itu, kelas ini merupakan kelas dalam filum
Coelenterata dengan anggota terbanyak, meliputi koral, bunga karang, pena laut
dan anemon laut. Semua anggotanya hidup di laut, baik soliter maupun koloni dan
melekat pada substrat. Karang (anthozoa) adalah koloni polip yang memakan
plankton dengan bantuan dari tentakelnya. Satu individu karang atau disebut polip
karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga
yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun pada umumnya polip karang
berukuran kecil, sedang yang berukuran besar dijumpai pada karang yang soliter.

Karakteristik Anthozoa. Ciri-ciri umum anthozoa adalah sebagai berikut:

 Bentuk seperti bunga dengan warna yang beraneka ragam


 Hidup di laut, baik koloni maupun soliter
 Daur hidupnya hanya ada dalam stadia polip, tidak ada stadia medusa
 Memiliki tentakel dalam jumlah banyak (kelipatan 8), dilengkapi dengan
nematosit
 Rongga gastrovaskular terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi
beberapa kamar
 Gastrodermis pada sekat mengandung nematosit dan gonad

2
Anthozoa (Google Image, 2020)

B. Klasifikasi

1. Hexacorallia (Zoantharia)

Polip merupakan suatu bentuk dari individu hewan anemone laut, dicirikan
dengan bentuk tabung yang berukuran oval (menghadap ke atas) dan sebagian
besar bersifat menempel pada substrat (sessile). Bentuk mulut seperti celah
lonjong, pada salah satu atau kedua ujungnya terdapat akar bercilia yang terus
memanjang pada sisi faring, untuk mengalirkan air ke rongga gastrovasculer.
Akar bercilia (ciliated groove) pada sea anemone di siphonoghph epidermis
banyak mengandung sel kelenjar lendir, kadang-kadang mempunyai flagella
mesongka tebal berisi serabut dan sel amoeboid bebas.

Kebanyakan anemone adalah karnivor dan memakan berbagai jenis


avertebrata, bahkan jenis ikan yang lebih besar. Beberapa jenis yang berukuran
besar dengan tentakel pendek merupakan pemakan suspensi plankton yang
menempel pada permukaan tubuh dan tentakel. Ada juga yang hidup
komensalisme dengan ikan yaitu jenis amphipria. Lendir permukaan tubuh ikan
tersebut merupakan hambatan bagi penambahan nematosit, hingga aman bagi
amphiprion.

3
Ciri-ciri umum dari subkelas Hexacorallia adalah:

 Memiliki sedikit tentakel yang kadang-kadang bercabang


 Memiliki enam sekat yang masing-masing terdiri dari dua lembar
 Ada yang tidak memiliki rangka kapur, misalnya Metridium sp.
 Kebanyakan berkoloni dan membentuk karang, misalnya Fungia sp.,
Acropora sp., Oculina, Meandrina sp., dan Epiactis sp.
Ordo dari subkelas Hexacorallia adalah sebagai berikut:

a. Ordo Actiniaria (sea anemons), contoh: Metridium sp., Eduarsia sp., dan
Ordo Scleractinia (stony corals), contoh: Acropora sp., Fungia sp.,
Astringia sp.
b. Ordo Carillimorpharia, contoh: Corynactis sp.
Ordo Zoanthidea, contoh: Epizoanthus sp.
Dan Ordo Antipatharia (thorny corals), contoh: Anthipates sp.

Fungia sp. (Google image, 2020) Anthipates sp. (Google image, 2020)

Metridium sp. (Google image, 2020) Oculina robusta (Google image, 2020)

4
2. Octocorallia (Alcyonaria)

Polip Octocorallia mempunyai 8 buah tentakel yang pinnate artinya pada


setiap sisi tentakel terdapat cabang-cabang dan sebuah siphonoglyph. Semua
jenis octocorallia berbentuk koloni dengan sejumlah besar polip kecil.
Masing-masing polip dalam koloni dihubungkan oleh suatu jaringan
coenenchym yaitu suatu massa mesoglea yang tebal. Dalam coecenchym
terdapat pembuluh gastrodermal yang menghubungkan rongga gastrovascular
polip dan koloni.

Ciri-ciri umum dari subkelas Octocorallia adalah:

 Memiliki 8 tentakel yang bercabang-cabang seperti bulu


 Berkoloni
 Rangka dari kapur
 Memiliki 8 sekat

Contohnya: karang suling (Tubipora musica), karang kulit (Alcyonium


sp.), akar bahar (Euplexaura sp.), dan koral (Corallium medea)

Ordo dari subkelas Octocorallia adalah sebagai berikut:

a. Ordo Stolonofera (pipe corals), contoh: Tubipora musica .


b. Ordo Telestacea, contoh: Telesto sp.
c. Ordo Alcyonacia (soft coral), contoh: Alcyonium
palmatum
d. Ordo Coenothecalia (blue coral), contoh: Heliopora sp.
e. Ordo Gorgonacea (sea fans, sea whips, sea rods), contoh: Corallium sp.
dan Gorgonia sp.
f. Ordo Pennaulacea (sea pens), contoh: Stylatula sp. dan Pennaluta
sulcate.

5
Tubipora musica (Google image, 2020)

Alcyonium sp. (Google image, 2020) Pennaluta sp. (Google image, 2020)

C. Morfologi Anthozoa

Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya terdapat
mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematosista.
Di ujung lain berupa lempeng untuk melekat kan diri pada suatu dasar. Dibawah
mulut terdapat kerongkongan yang disebut stomodaeum.

Dinding tubuh anthozoa disusun oleh dua lapisan sel (diploblastik), yaitu
ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Diantara kedua lapisan
tersebut terdapat lapisan mesenchyme (mesoglea). Lapisan epidermis tersusun
atas beberapa sel. Polip anthozoa berbeda dengan polip hydrozoa, karena
mulutnya berhubungan dengan pharynk (kerongkongan) rongga gastrovascular
terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi beberapa kamar. Gastrodermis pada
sekat mengandung nematocyst dan gonad. Kelas anthozoa memiliki rangka tubuh

6
dari zat kapur yang lama kelamaan menumpuk dan membesar membentuk
terumbu karang.

D. Sistem Pencernaan Anthozoa

Kebanyakan anthozoa adalah hewan karnivora dan makanan utamanya yaitu


crustacea, ikan kecil, serta plankton. Makanan masuk kedalam mulut dengan
bantuan tentakel. Kemudian makanan masuk ke rongga gastrovascular. Dalam
rongga tersebut, sel-sel kelenjar akan menghasilkan enzim semacam tripsin
untuk mencerna protein. Tahap tersebut dinamakan pencernaan ekstraseluler.
Pencernaan makanan dilanjutkan oleh sel pencerna yang mempunyai otot
pseudopodia untuk menelan dan mencerna kembali partikel makanan. Tahap ini
dinamakan pencernaan intraseluler. Hasil pencernaan didistribusikan ke seluruh
tubuh secara difusi. Sisa makanan yang tidak digunakan akan dibuang lewat
mulut.

Dalam memenuhi nutrisinya semua karang dapat menggunakan tentakelnya


untuk menangkap mangsa (plankton). Proses penangkapannya menggunakan
bantuan nematosit suatu bentuk protein spesifik yang memiliki kemampuan
proteksi dan melumpuhkan biomassa tertentu seperti zooplankton. Meskipun
mempunyai kemampuan feeding active, akan tetapi kebanyakan proporsi
terbesar makanan karang berasal dari simbiosis yang unik, yaitu zooxanthellae.
Zooxanthellae ini merupakan algae uniseluler yang bersifat mikroskopik hidup
dalam berbagai jaringan tubuh karang yang transparan dan menghasilkan energi
langsung dari cahaya matahari melalui fotosintesis.

E. Sistem Syaraf Anthozoa

Pada filum Coelenterata sudah memiliki sistem syaraf sederhana yang disebut
sistem syaraf diffuse/bentuk jala. Sel-sel syaraf pada dinding tubuh tidak
memiliki central syaraf, tetapi tersusun tidak beraturan, dan terdapat pada setiap
sisi mesoglea. Sel syaraf banyak terdapat pada lapisan epidermis, tentakel, dan
daerah mulut. Sel-sel syaraf terletak di bagian bawah dari jajaran sel-sel
epitheliomuscular dan sejajar dengan lapisan mesogeal. Sel syaraf ini merupakan

7
derivat lapisan epidermis. Proses stimulus responnya adalah sebagai berikut:
stimulus – sel sensoris – ganglion terdekat melakukan respon – sel syaraf –
efektor. Ganglion tersebut akan memberikan respon yang diteruskan ke sel
syaraf.

F. Sistem Ekskresi dan Respirasi Anthozoa

Pada intinya, filum Coelenterata tidak memiliki alat ekskresi dan respirasi
yang khusus. Sistem eksresi dan respirasi pada anthozoa berlangsung secara
osmosis dan difusi.

G. Reproduksi

Reproduksi Anthozoa ada dua cara:

1. Seksual: Ovum dan spermatozoid keluar melalui mulut dan


perkawinannya terjadi di perairan. Hasil perkawainan tersebut adalah zigot
yang kemudian membelah menjadi koeloblastula. Koeloblastula dengan
proses grastulasi akan membentuk planula. Planula akan berenang mencari
tempat yang sesuai, kemudian menempelkan diri pada objek dan menjadi
polip.
2. Aseksual: Ada 2 cara yaitu meninggalkan potongan kecil dari telapak
kakinya pada saat merayap kemudian potongan tersebut akan tumbuh
menjadi sea anemone baru, cara lain adalah pembentukan longitudinal
dengan membentuk sekatan pada sumbu aboral. Setiap sekatan melengkapi
diri hingga lengkap, selanjutnya akan memisahkan diri dan menjadi polip
yang baru

H. Habitat Anthozoa

Karang tumbuh subur di perairan laut tropis, walaupun ada beberapa


diantaranya yang juga dijumpai di perairan laut sub tropis. Ada tiga daerah
pengelompokan terumbu karang, dua diantaranya adalah berada di Indonesia
Barat (Indo-Pacifik) dan Caribbea (Atlantik), dan yang ketiga terletak di sebelah
selatan Samudra Hindia (Indo-Pacifik). Indonesia memiliki keanekaragaman jenis
yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat di Samudra Hindia.
Secara umum jumlah species karang yang tumbuh di Indo-Pacifik lebih banyak

8
dibandingkan dengan di Atlantik. Terdapat 88 genera karang (hermatypic
scleractinian corals) yang hidup di Indo-Pacifik dengan 700 species sedangkan di
Atlantik tercatat hanya 26 genera karang dengan 35 spesies.

I. Manfaat Anthozoa

Manfaat dari Anthozoa sangat beragam seperti:

 Karang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut serta menjadi tempat
persembunyian dan perkembangbiakan ikan.
 Akar bahar (Euplexeura sp.) dapat digunakan sebagai gelang dan
perhiasan lainnya.
 Beberapa jenis coelenterata diperdagangkan sebagai hiasan untuk
aquarium laut dan diekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat dan
Canada.
 Mempunyai nilai estetika dan pariwisata yang tinggi, sehingga banyak
turis datang hanya untuk melihat terumbu karang.
 Sebagai sumber bahan industri contohnya batu karang untuk
pembangunan rumah.
 Bagi sumberdaya perairan itu merupakan tempat hidup hewan laut lainnya
dan dijadikan sebagai tempat untuk mencari makanan.
 Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobi para penggemar snorkling dan
diving.

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, anthos berarti bunga dan zoon
berarti hewan. Jadi, anthozoa adalah hewan laut yang menyerupai bunga.
2) Klasifikasi Anthozoa berasal dari filum Coelenterata dan memiliki sub-
kelas Octocorallia dan Hexacorrallia
3) Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya
terdapat mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang
mengandung nematosista. Di ujung lain berupa lempeng untuk melekat
kan diri pada suatu dasar. Dibawah mulut terdapat kerongkongan yang
disebut stomodaeum.

B. Saran

Masih banyak pengetahuan tentang Anthozoa yang belum diketahui. Oleh


karena itu, pemanfaatan pada hewan kelas Anthozoa perlu dikembangkan lagi
agar Anthozoa dapat lebih bermanfaat bagi kehidupan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chen, C. A., D. M. Odorico, M. Ten Lohuis, J. E. N. Veron, dan D. J. Miller.


Systematic Relationships within the Anthozoa (Cnidaria: Anthozoa)
Using the 5' -end of the 285 rONA. 1995. Molecular Phylogenetics and
Evolution. 4(2):175-183.

Hadi, N. dan Sumadiyo. 1992. Anemon Laut (Coelenterata, Actiniaria), Manfaat


dan Bahayanya. Oseana. 17(4):167-175.

Yanuar, U. 2018. Avertebrata. UB Press. Malang. 237 hlm.

Wuwubene, R. H. S., Ari B. R., dan Victor. N. R. W. 2017. Ikan Karang pada
Terumbu Buatan di Kawasan Taman Nasional Bunaken Desa Arakan
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Ilmiah Platax. 5(2): 155-161.

12

Anda mungkin juga menyukai