Sebagian besar tubuh ubur-ubur terdiri dari air (sekitar 95-99%) yang
membuat daya apungnya (buoyancy) sangat cocok untuk hidup melayang
dalam laut. Tentakelnya relatif panjang bahkan pada jenis tertentu bisa
mencapai puluha meter.
Aurelia aurita atau juga dikenal dengan ubur-ubur bulan merupakan spesies
yang dipelajari secara luas dari genus Aurelia. Yang semua spesies dalam
genus saling berkaitan erat, dan sulit untuk mengindentifikasi medusa Aurelia
tanpa pengambilan sampel genetik, sebagian besar apa yang berlaku sama
bagi semua spesies dalam genus.
Pada ubur-ubur ini tampak tembus pandang, biasanya memiliki ukuran sekitar
25 hingga 40 cm, dan dapat diidentifikasi oleh empat gonad berbentuk tapal
kuda, mudah dilihat melalui bagian atas bel. Ubur-ubur ini makan dengan
mengumpulkan medusa, plankton dan moluska dengan tentakelnya dan
membawa mengsanya ke dalam tubuh untuk dicerna. Pada ubur-ubur ini
hanya mampu bergerak terbatas dan hanyut dengan arus bahkan ketika
berenang.
Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.
Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia
disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang
sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip
muda disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga
tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas
akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira
berkembang menjadi medusa dewasa.
Untuk daur hidup aurelia aurita ialah dengan cara bereproduksi melalui fase
aseksual dan seksual. Untuk fase ubur-ubur yang berbentuk medusa
umumnya melakukan metagenesis secara seksual yang melaibatkan ubur-
ubur jantan dan betina. Yang ubur-ubur jantan dan betina tersebut
membentuk sel gamet yang kemudian menghasilkan zigot. Yang zigot
tersebut akan berkembang menjadi planula dan melekat pada dasar lautan
supaya dapat tumbuh menjadi individu yang baru.
Medusa dewasa jantan dan betina akan menghasilkan gamet (sel telur
dan sperma) yang haploid.
Fertilisasi sel telur oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot yang
diploid, Fertilisasi terjadi secara eksternal di air.
Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi
blastula, gastrula, yang kemudian berkembang menjadi planula bersilia
yang berenang bebas.
Planula akan menetap pada substart tertentu dan tumbuh menjadi polip
baru yang berukuran kecil dan bertentakel yang disebut dengan
skifistoma, Skifistoma dapat membentuk tunas-tunas baru.
Skifistoma dapat melakukan strobilasi atau pembelahan secara
melintang pada ujung oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa
atau efira.
Efira akan lepas satu persatu menjadi medusa dewasa, setelah efira
lepas skifistoma kern bali menjadi polip.
Ciri-Ciri :
1. Bentuk tubuh seperti mangkuk
2. Hidup dilaut
3. Bagian tepi tubuhnya dikelilingi oleh tentakel
4. Disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi
oleh nematikis.
5. Alat pencernaan berupa saluran bercabang
6. System syarafnya berupa anyaman
7. Contoh umum di Indonesia adalah Aurelia sp dan obelia sp aurelia
aurita
Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah
menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda
disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga
tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas
akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira
berkembang menjadi medusa dewasa.
Baca Juga : Penjelasan Struktur Filum Coelenterata ( Hewan Berongga )
Lengkap
1. Medusa dewasa jantan dan berma diploid (2n) rnenghasilkan sel gamet
(sperma atau sel telur) yang haploid (n).
2. Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n), akan menghasilkan zigot (2n).
Fertilisasi terjadi secara eksternal di dalam air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
blastula, gastrula, kemudian menjadi larva bersilia planula yang
berenang bebas beberapa waktu.
4. Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan tumbuh menjadi
larva polip berukuran kecil yang bertentakel, disebut skifistoma. Polip
skifistoma dapat membentuk tunas-tunas.
5. Pada bulan-bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasi, yaitu
melakukan pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk
menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
6. Efira akan terlepas satu persatu. Setelah efira terlepas semua,
skifistoma akan hidup sebagai polip kembali. Skifistoma dapat hidup
satu hingga beberapa tahun. Efira akan tumbuh menjadi ubur-ubur
dewasa.