Anda di halaman 1dari 3

Cacing Sutra

Klasifikasi
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Famili : Tubificidae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp

Anatomi dan Morfologi

Secara umum cacing sutra atau cacing rambut terdiri atas dua lapisan otot
yang membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya. Panjangnya 10–30 mm dengan
warna tubuh kemerahan, saluran pencernaannya berupa celah kecil mulai dari mulut
sampai anus. Cacing sutra (Tubifex sp) ini hidup berkoloni bagian ekornya berada
dipermukaan dan berfungsi sebagai alat bernafas dengan cara difusi langsung dari
udara.
Cacing sutra tidak mempunyai insang dan bentuk tubuh yang kecil dan tipis.
Karena bentuk tubuhnya kecil dan tipis, pertukaran oksigen dan karbondioksida
sering terjadi pada permukaan tubuhnya yang banyak mengandung pembuluh
darah. Kebanyakan Tubifex membuat tabung pada lumpur di dasar perairan, di
mana bagian akhir posterior tubuhnya menonjol keluar dari tabung bergerak bolak-
balik sambil melambai-lambai secara aktif di dalam air, sehingga terjadi sirkulasi air
dan cacing akan memperoleh oksigen melalui permukaan tubuhnya. Getaran pada
bagian posterior tubuh dari Tubifex dapat membantu fungsi pernafasan.
Keuntungan
Manfaat cacing sutra umumnya digunakan sebagai pakan ikan dalam proses
pembibitan (untuk anak ikan yang baru netas), karena ukuran cacing sutra sangat
pas untuk bukaan mulut anak ikan. Untuk budidaya cacing sutra sendiri tergolong
susah, soalnya harus dikembangbiakan pada kolam dangkal dengan debit air yang
harus terus bergerak continue.
Selain itu, cacing sutera bisa juga diolah digabung jadi satu bersama pakan
utama hewan peliharaan untuk menghasilkan suatu pakan yang bermutu tinggi yang
pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha ternak budidaya
baik perikanan atau peternakan.
Keuntungan melaksanakan budi daya cacing sutera, selain biayanya yang
murah, juga tidak memerlukan lahan yang luas. Tetapi, dengan sarana yang
terbatas tersebut, nilai potensi ekonominya tetap tinggi. Sinergi antara pembudi daya
cacing sutera dengan ikan air tawar, di masa mendatang akan memecahkan
persoalan kekurangan pasokan benih ikan air tawar. Selain itu, nilai ekonomi dari
kedua budi daya tersebut juga diyakini akan sama baiknya jika bisa dijalankan
dengan benar

Kelemahan
Kelemahan pakan alami atau cacing sutra ini menurut pengalaman penulis
adalah keberadaannya diperairan tidak selalu tersedia setiap saat, apalagi dimusim
hujan dan banjir kemudian cacing sutra tidak dijumpai pada parit dan selokan ketika
tidak ada aliran air pada musim panas.
Kelemahan dari cacing sutra yang diperoleh dari selokan dan parit-parit
adalah sering membawa penyakit dan parasit yang mematikan terhadap larva, jika
larva memakannya maka larva ikan akan mati secara masal.
Kondisi yang pertama, yaitu cacing sutra yang berasal dari alam biasanya
berasal dari sungai, karena meskipun aliran sungai tersebut sangat lemah, tetapi
setidaknya tetap saja ada aliran air di sana. Karena itu tidak jarang kita bisa
menemukan cacing sutra yang kita beli bisa mati semua, pada saat tidak kita beri
aliran air yang cukup. Jadi, intinya cacing sutra yang berasal dari tangkapan di alam
lebih gampang mati. Karena itu banyak peternak yang membeli cacing sutra
sebanyak kebutuhannya saja, dan jika mereka terlalu banyak menyimpan cacing
sutra di rumah, maka kemungkinan cacing tersebut mati akan semakin besar.
Hal lain yang terdapat dari cacing sutra yang berasal dari tangkapan di alam,
yaitu kondisi tubuh dari cacing-cacing tersebut bisa mencapai ukuran yang cukup
besar, bahkan saya pernah menjumpai cacing sutra yang sebesar cacing tanah
ukuran kecil. Kondisi ini menjadi kurang menguntungkan, terutama untuk peternak
pembibitan ikan, karena ukuran ikan yang masih kecil, maka hanya cacing yang
kecil saja yang bisa dimakan oleh bibit ikan tersebut, dan biasanya cacing yang
berukuran besar akan dibiarkan begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai