Anda di halaman 1dari 25

NEMATHELMINTHES

Kelompok 4 :
1. Gabriela Virgina (13)
2. Hanna Isabela Hakim (14)
3. Hans Stephano E. N (15)
4. Innaya Najwa Fazri. P (16)
Nemathelminthes atau Nematoda (Yunani, nema =
benang, ode = seperti) adalah cacing yang berbentuk
bulatAPA
panjang (gilik) atau seperti benang, dan
ITU NEMALTHEMINTHES?
merupakan hewan triploblastik pseudoselomata
(berongga tubuh semu).
CARA HIDUP DAN HABITAT NEMATHELMINTHES

Habitat Cara Hidup

Nemathelminthes banyak hidup


bebas di alam dan memiliki Nemathelminthes yang hidup bebas
daerah penyebaran yang memakan sampah organik, kotoran hewan, bangkai
tanaman yang membusuk, jamur, ganggang, dan hewan
sangat luas, dapat ditemukan di kecil lainnya.
Namun, banyak pula yang hidup parasit pada manusia,
: hewan, dan tumbuhan. Pada manusia dapat ditemukan di
• Laut usus halus, anus, pembuluh limfa, pembuluh darah, paru-
paru, jantung, mata.
• Air payau
• Air tawar/tanah
CIRI-CIRI TUBUH NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes memiliki variasi ukuran, mulai
Ukuran dan Bentuk Tubuh kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1m. Pada
air tawar dan darat biasanya berukuran
kurang dari 1 mm, pada di laut dapat
mencapai 5 cm. Cacing betina berukuran lebih
besar dibandingkan jantan.
Nemathelminthes memiliki bentuk tubuh silindris
(gilik), dan tidak bersegmen. Bagian anterior
atau daerah mulut tampak simetri radial dan
semakin ke arah posterior membentuk ujung
yang meruncing. Individu jantan memiliki ujung
posterior berbentuk kait.
Struktur dan Fungsi Tubuh

Nemathelminthes memiliki tiga lapisan embrionik, yaitu :


o Ektoderm
o Mesoderm
o Endoderm
Tubuhnya memiliki rongga tubuh semu. Permukaan tubuh
ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan transparan

Di bawah kutikula terdapat epidermis yang teridir atas sel-sel.


Dinding tubuhnya tersusun dari otot longitudingal yang
konstraksinya menghasilkan gerakan memukul seperti cemeti.
Pseudoselom berisi cairan yang berfungsi sebagai rangka
hidrostatik dan menunjang gerakan meliuk-liuk.
Sistem Pencernaan

Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut,


faring, esofagus, usus, dan anus. Mulut terletak di ujung anterior dan di
sekitarnya terdapat tiga buccal capsule atau rongga mulut yang terkadang
dilengkapi rahang yang kuat. Nemathelminthes karnivor atau herbivor
memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum suntik atau gigi di dalam rongga
mulutnya yang berfungsi untuk menusuk dan mengisap sari makanan dari
mangsanya. Nemathelminthes memiliki usus panjang sebagai tempat
penyerapan sari makanan, rektumnya pendek , dan diakhiri oleh anus yang
terketak di bagian posterior.
Alat Indra

Nemathelminthes memiliki alat indra berupa sensila, papila, seta, amfid,


phasmid. Seta terdapat di kepala dan seluruh permukaan tubuh.
Kemoreseptor terdapat di amfid (kepala) dan phasmid (ujung posterior).
Cacing yang hidup bebas biasanya meiliki bintik mata. Sistem saraf berupa
lingkaran saraf yang mengelilingi esofagus, berhubungan dengan enam
benang saraf anterior dan empat atau lebih benag saraf posterior.

Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah dan sistem


pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat terjadi secara difusi. Alat
ekskresinya berupa sel kelenjar dengan saluran atau tanpa saluran. Pada
spesies yang hidup di laut, alat ekskresi berupa kelenjar renet (renette glund)
yang terletak dekat faring, berjumlah satu atau dua.
CARA REPRODUKSI NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes pada umumnya
bereproduksi secara seksual. Pada umumnya,
organ kelamin jantan dan betina terdapat
pada individu yang berbeda
(diesis/gonokorosis). Fertilisasi terjadi secara
internal di dalam tubuh cacing betina. Telur
menetas menjadi larva yang berbentuk mirip
induknya. Larva mengalami molting atau
pergantian kulit hingga empat kali. Cacing
dewasa tidak mengalami pergantian kulit,
tetapi tubuhnya tumbuh membesar.
KLASIFIKASI NEMATHELMINTES
Klasifikasi Nemathelmintes dibagi menjadi 2
kelas, yaitu :
- Kelas Nematoda
- Kelas Nematomorfa
KELAS NEMATODA
CIRI – CIRI NEMATODA :
- Mempunyai Kutikula Tubuh Yang Transparan
- Memiliki Mulut Dan Lubang Ekskresi
- Alat Reproduksi (Testis & Ovarium)
- Umur Cacing Pada Umumnya Mencapai 10 Bulan
KELAS NEMATODA
CONTOH NEMATODA :
- Ascaris Lumbricoides (Cacing Pern Pada Manusia)
- Anguila Aceti (Cacing Cuka)
- Enterobim Vermicularis / Oxyuris Vermicularis (Cacing Kreim Pada Manusia)
- Oxyuris Equi (Cacing Kremi Pada Kuda)
- Necator Americanus / Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang Pada Manusia)
- Wuchereria Bancrofti (Cacing Yang Menyebabkan Penyakit Elefantiasis Pada Manusia)
- Trichinella Spiralis (Cacing Otot Pada Manusia),
- Loa Lee (Cacing Mata Pada Manusia)
- Heterodera Radicicote (Cacing Yang Menyebabkan Puru/Bengkak Pada Akar Tanaman).
KELAS NEMATODA
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Cacing Ascaris dewasa hidup di dalam usus halus
manusia dan menyerap zat-zat makanan dari Penyebab Penyakit
usus tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh Askariasis
bersama feses. Apabila orang tersebut sakit
panas maka cacing yang tidak tahan berada
dalam usus akan bergerak ke kerongkongan
kemudian keluar melalui mulut atau jidung
penderita. Dalam Keadaan Hidup, Tubuhnya
Berwarna Putih Seperti Susu Dengan Kutikula
Transparan Bergaris-Garis. Pada Hewan Jantan,
Dekat Lubang Anal Terdapat Tonjolan Yang
Disebut Penial Setae Untuk Melakukan
Perkawinan. Pada Cacing Betina Lubang Kelamin
Terletak Di 1/3 Panjang Tubuh Dari Ujung
Anteriornya. Cacing Betina Lebih Lurus dan Besar,
Sedangkan Cacing Jantan Melengkung dan lebih
kecil.
Berikut Siklus Daur Hidup
Ascaris lumbricoides :
KELAS NEMATODA
Ancylostoma duodenale (cacing Tambang)
Saat Menggigit Dinding Usus Penderita,
Cacing ini memiliki kait pada ekornya yang
berguna untuk mencengkram dinding usus
kemudian mengeluarkan Zat Antipembekuan Cacing ini Menghasilkan Telur 9.000/Hari.
Darah (Zat Antikoagulasi) sehingga Darah Antara cacing Jantan dan cacing Betina
Terus menerus diisap. Hal ini memungkinkan dapat dibedakan dengan Mengamati
penderita untuk mengalami Anemia. Telur Morfologinya. Cacing Jantan mempunyai
Yang Keluar Bersama Feses Akan Menetas Di Testis, Vesika Seminalis, Kelenjar Semen,
Tempat Becek Membentuk Larva Rabditiform Spikula (Atau Disebut Gubernakulum Yang
(Filariform). Larva Dapat Menembus Kulit Merupakan Alat Kopulasi), Kloaka, Dan
Telapak Kaki Manusia Dan Mengikuti Bursa. Adapun Cacing Betina Memiliki
Peredaran Darah Sampai Ke Paru-Paru, Ovarium, Uterus, Vagina, Dan Anus. Cacing
Trakea (Tenggorokan), Faring Betina Juga Memiliki Duri Ekor Yang Berguna
(Kerongkongan), Dan Kembali Ke Usus Untuk Membantu Saat Proses Perkawinan
Sampai Dewasa. Berlangsung.
Siklus Daur Hidup
Ancylostoma duodenale
Penyakit Infeksi
Cacing Tambang
KELAS NEMATODA Penyebab Penyakit
Enterobius vermicularis (Cacing Kremi) Enterobiasis
Enterobius Vermicularis Atau Oxyuris Vermicularis
Adalah Cacing Kremi Pada Manusia. Cacing
Kremi hidup dalam Usus Besar manusia. Cacing
Betina Akan Bertelur Pada Malam Hari Di Anus
sehingga menyebabkan rasa gatal. Apabila
digaruk, Telur akan menempel pada kuku.
Telur Yang Tertelan Melalui Makanan Dapat
Menyebabkan Autoinfeksi (Infeksi Yang
Disebabkan Oleh Penderita Sendiri). Telur
menetas di Usus Halus sampai menjadi Cacing
Dewasa. Apabila akan kawin, Cacing menuju ke
Usus Besar. Kemudian yang Betina akan
meletakkan Telur di Anus Penderita sehingga
Penderita Mengalami Rasa Gatal Di Anusnya.
Selain itu, cacing ini juga dapat menular dari
makanan yang tidak dibungku.
Siklus Daur Hidup
Enterobius vermicularis
KELAS NEMATODA Penyebab Penyakit
Trichinella spiralis (Cacing Otot) Trikinosis

Cacing Ini Mengakibatkan Penyakit Yang


Disebut Trikinosis. Manusia Bisa
Terserang Karena Makan Daging Babi
Yang Mengandung Larva Cacing Yang
Dimasak Tidak Matang.
Cacing Trichinella biasanya hidup di usus
manusia dan karnivora lainnya. Di dalam
usus, cacing betina dewasa menghasilkan
larva yang dapat menembus dinding usus
sehingga masuk ke aliran darah. Di
dalam aliran darah, cacing kemudian
menuju otot. Di otot larva membentuk
sista dan dapat melanjutkan daur
hidupnya bila otot termakan hewan atau
manusia.
Siklus Daur Hidup
Trichinella spiralis
KELAS NEMATODA
Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
Cacing ini disebut filaria karena Cacing Yang Berkembang Biak Dengan
tubuhnya berbentuk gilig dan mirip Cepat Akan Menyumbat Saluran Getah
benang. Larva Cacing Pada Siang Hari Bening. Bagian Tubuh Yang Tidak
Akan Berada Di Pembuluh Darah Besar Mendapat Aliran Getah Bening Akan
(Aorta) Dan Pada Malam Hari Akan Mengalami Pembengkakan sehingga
Keluar Menuju Pembuluh Darah Tepi (Di menyebabkan pembengkakan pada kaki
Bawah Kulit). Larva Filaria Yang Berada dan kaki menjadi besar seperti kaki
Dalam Kelenjar Ludah Nyamuk Culex Sp. gajah. Oleh karena itu, penyakit yang
Akan Masuk Ke Tubuh Orang Sehat Yang disebabkan oleh cacing filaria sering
Digigitnya. Larva Masuk Dan Mengikuti disebut dengan penyakit kaki gajah
Sebuah Peredaran Darah Manusia atau elephantiasis.
Menuju Ke Kelenjar Getah Bening
Sampai Dewasa.
Penyakit Oleh Cacing Filaria
Elephantiasis yang ditularkan
oleh Nyamuk
Siklus Daur Hidup
Wuchereria
bancrofti
KELAS NEMATOMORFA
Nematomorfa Ialah Cacing Yang Mempunyai Dun Di Kepala. Hidup Dalam Usus Pada
Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) Dan Umumnya Menempel Pada Dinding Usus
Dengan Hidung Bengkok Berisikan Duri. Cacing Tersebut Mempunyai Sebuah Alat
Pencernaan Makanan Yang Komplet Dan Alat Reproduksinya Berpencaran.
Nematomorfa Mempuyai Tempat Berkembang Biak, Yaitu Kelompok Crustacea
(Seperti Udang Dan Serangga).

Contoh :
Paragordius tricuspidatus
PERANAN NEMATHELMINTES
Pada Umumnya Nematoda Merugikan Karena Hidup Parasit Dan
Mengakibatkan Penyakit Pada Manusia Dan Menjadi Parasit Pada Tumbuhan,
Diantaranya Sebagai Berikut :
- Globodera Rostochiensis, Yang Menjadi Parasit Pada Tanaman Kentang Dan Tomat,
Dan Sebagai Vektor Virus Pada Beberapa Tanaman Pertanian.
- Ascaris Lumbricoides (Cacing Usus) Dan Enterobius Vermicularis (Cacing Kremi),
Menjadi Parasit Pada Manusia Dan Menyebabkan Penyakit.

Anda mungkin juga menyukai