Tubuh cacing tanah terbagi menjadi lima bagian, yakni bagian depan (anterior), bagian tengah,
bagian belakang (posterior), bagian punggung (dorsal), dan bagian bawah atau perut (ventral).
Mulut berada di depan segmen pertama, dan anus berada di belakang segmen terakhir. Mulut dan
anus bukan bagian dari segmen, melainkan bagian dari tubuh tersendiri. Mulut cacing tanah
dilengkapi dengan prostomium (bibir mulut).
Prostomium
Seta
Seta memiliki sel-sel yang fungsinya seperti sel folikel yang berada di bagian eksterior tubuh.
Seta bisa dipanjangkan dan dipendekkan. Fungsi seta seperti otot protraktor dan retraktor. Seta
biasanya digunakan untuk menggenggam dan memegang subtrat. Fungsi utama seta sebagai
lokomosi tubuh.
Spesies dari ordo olighochaeta memiliki seta dalam berbagai bentuk, ada yang berbentuk seperti
jarum dan rambut. Variasi bentuk seta dipengaruhi oleh letak seta ditubuh cacing tanah. Biasanya
bentuk seta genus Lumbricus sigmoid, dan memiliki panjang sekitar 1 mm. Seta pada organ
genital (klitelum) panjangnya bisa mencapai 7 mm.
Secara fisiologis seta membantu kopulasi, menerima stimulus fisik pasangannya. Seta juga
membantu cacing tanah saat kopulasi dengan cara menggenggam, memegang, dan mempenetrasi
kulitnya.
Seta tersusun di dalam sebuah cincin tunggal yang melingkari segmen tubuhnya. Berdasarkan
jumlah dan penyebarannya, bentuk seta dibagi dua yaitu lumbricine dan perichaetine.
Lumbricine
Lumbricine memiliki seta berjumlah 8 per segmen, seta ada di bagian ventral dan latero ventral.
Berdasarkan jaraknya, seta lumbricine dibagi menjadi 3 antaralain:
a. Closely paired , b. Widely paired , dan c. distant.
*klik pada gambar untuk memperbesar
widely paired
closely paired
distant paired
Jarak antara setiap pasang seta dan kedua pasang seta konstan setiap spesies.
Seta disimbolkan dengan huruf a, b, c, dan d. Jarak antara seta penting untuk diketahui di dalam
mengidentifikasi karakter sistemik cacing tanah, dan biasanya dimisalkan dalam bentuk
perkalian.
Contohnya :
rasio seta di daerah klitelum Lumbricus terrestris
aa : ab: bc : cd : dd = 16 : 4 : 14 : 3 : 64, jarak dimisalkan dalam bentuk perkalian aa = 4 ab atau
ab < bc > cd.
Jarak antara dua dorsal seta di sisi lain selalu dibandingkan dengan lingkar tubuh cacing tanah
() itu dd =
Perichaetine
Perichaetine memiliki ciri seta tersusun di cincin yang berputar di kanan segmen, biasanya
ukurannya bervariasi dari besar dan kecil. Seta berada di daerah pertengahan dorsal dan
pertengahan ventral. Seta berjumlah 8 pasang per segmen, biasanya jumlahnya 50-100
pasang/segmen.
Susunan seta perichaetine banyak terdapat pada spesies Megascolecidae khususnya Megascolex,
Perionyx, dan Pheretima.
Penyebaran seta ada yang pertengahan dari lumbricine dan Perichaetine, susunannya 12, 16, 20,
atau 24 seta/segmen atau 6, 8, 10, atau 12 pasang seta/ segmen, dengan susunan lumbrisine di
anterior dan perichaetine di posterior.
*klik pada gambar untuk memperbesar
perichaetine