Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGANTAR E-LEARNING

IMANUEL IGLESYAS RAPPUN (1812042011)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A 2019/2020
Pendapat-pendapat mengenai e-learning
1. E-Learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronous berarti
pada waktu yang sama. Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik
dan peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta
didik secara on line. Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Asynchronous
training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat mengakses materi
pembelajaran dimanapun dan kapanpun. (Hartanto, W., 2016. Penggunaan E-Learning
Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,
Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, Vol 10(1) : 1-15)

2. Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas “tradisional” guru


dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu
pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran “e-learning” fokus
utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk
pembelajarannya. Suasana pembelajaran “e-learning” akan “memaksa.”pelajar
memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat
perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. (Yazdi, M., 2012. E-
learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi. In
FORISTEK: Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Vol. 2 (1) : 143 – 152)

3. Ciri pembelajaran dengan e-learning adalah terciptanya lingkungan belajar yang flexible
dan distributed. Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam sistem e-learning. Peserta didik
menjadi sangat fleksibel dalam memilih waktu dan tempat belajar karena mereka tidak
harus datang di suatu tempat pada waktu tertentu. Dilain pihak, dosen dapat memperbaharui
materi pembelajarannya kapan saja dan dari mana saja. Dari segi isi, materi pembelajaran
pun dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari bahan kuliah yang berbasis teks sampai materi
pembelajaran yang sarat dengan komponen multimedia (Surjono, H.D., 2010. Membangun
course e-learning berbasis moodle. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta)

4. E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar, karena dapat mengakses
pelajaran di Internet kapanpun sesuai dengan waktu yang diinginkan. (Susanti, E. dan
Sholeh, M., 2008. Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Jurnal Teknologi, Vol. 1 (1) : 53-
57)

5. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap
perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan
uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat divisualisasikan
dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga learner atau
murid akan termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran tersebut.
(Aminoto, T., 2014. Penerapan Media E-Learning Berbasis Schoology Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI SMA N
10 Kota Jambi. Sainmatika: Jurnal Sains dan Matematika Universitas Jambi, Vol 8 (1) :
13- 29)

6. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa e-learning diadopsi dan
diimplementasikan, antara lain karena e-learning merupakan cara yang relatif cepat untuk
mendistribusikan bahan ajar dan materi e-learning juga dapat diperbaharui dengan cepat.
(Darmayanti, T., Setiani, M.Y. and Oetojo, B., 2007. E-learning pada pendidikan jarak
jauh: konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol 8 (2) : 99-113)

7. E-learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan
didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (Hanum, N.S., 2013.
Keefetifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi model pembelajaran e-
learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 3(1) :
90-102)

8. Banyak keuntungan yang dapat dipetik melalui penerapan e-learning, dua diantaranya yang
utama adalah meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Melalui e-learning
pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak terikat ruang dan waktu.
(Suarsana, I.M., 2013. Pengembangan e-modul berorientasi pemecahan masalah untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia),
Vol. 2(2) : 264-275)

9. E-learning adalah pengajaran dan pembelajaran yang didukung dan dikembangkan melalui
teknologi dan media digital, dan juga merupakan salah satu bentuk dari konsep distance
learning atau belajar jarak jauh. Di masa sekarang ini, e-learning menjadi suatu keharusan
bagi Perguruan Tinggi untuk membantu dalam aktivitas belajar dan mengajar. (Hakim,
A.B., 2016. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan
Edmodo. I-STATEMENT, 2(1) : 1-6)

10. E-Learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan


Information and Communication Technology (ICT) sebagai tools yang dapat tersedia
kapanpun dan di manapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu.
E-Learning memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar
permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuikan dengan
kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), ataupun substitusi
(pengganti) atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selama ini digunakan. (Sutanta,
E., 2009. Konsep dan Implementasi E-learning. Jurnal Dasi)

11. E-Learning mempermudah interaksi antara mahasiswa dengan bahan ajar atau materi
pembelajaran. Demikian juga interaksi antara mahasiswa dengan dosen maupun antara
sesama mahasiswa. Mahasiswa dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri
mahasiswa. Dosen dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiwa di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh mahasiswa.
(Ratnasari, A., 2012. Studi Pengaruh Penerapan e-Learning terhadap Keaktifan Mahasiswa
dalam Kegiatan Belajar Mengajar Studi Kasus Universitas Mercu Buana Jakarta. Jurnal
Fakultas Hukum UII)

12. E-Learning adalah kepanjangan dari elektronic learning yang merupakan cara baru dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. (Khamidah, K. and Triyono, R.A., 2013. Pengembangan Aplikasi
e-Learning Berbasis Web Dengan PHP Dan My SQL Studi Kasus SMPN 1 Arjosari. IJNS-
Indonesian Journal on Networking and Security, Vol 2 (2) : 1-7)
13. E-Learning dianggap sebagai seperangkat aplikasi inovatif yang menunjang proses
pembelajaran memanfaatkan teknologi sehingga akar dari revolusi teknologi pendidikan
adalah bagaimana siswa dan guru masa kini melakukan pembelajaran dengan
menggunakan teknologi dalam kehidupan mereka dengan atau tanpa ruang kelas, dan lebih
bersifat individual. (Prawiradilaga, D.S., 2016. Mozaik teknologi pendidikan: E-learning.
Jakarta:Kencana)

14. E-Learning dapat diartikan semua kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran secara
individu atau kelompok, online atau offline, dan synchronous atau asynchronous dengan
menggunakan komputer ataupun peralatan elektronik lainnya. (Zyainuri, Z. dan Marpanaji,
E., 2012. Penerapan e-learning moodle untuk pembelajran siswa yang melaksanakan
prakerin. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2 (3) : 410-426)

15. E-Learning adalah istilah payung yang menggambarkan pembelajaran yang dilakukan
menggunakan komputer, biasanya terkoneksi dengan jaringan, dan memberikan kita
kesempatan untuk belajar hampir setiap waktu, di mana pun. (Hendrastomo, G., 2008.
Dilema dan Tantangan Pembelajaran e-Learning. Majalah Ilmiah Pembelajaran, Vol 4 (1)
: 32-35)

16. E-learning memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada motivasi belajar guru dan
siswa, tetapi untuk hasil belajar dan waktu menyelesaikan pelajaran pengaruhnya belum
signifikan. (Sjukur, S.B., 2012. Pengaruh blended learning terhadap motivasi belajar dan
hasil belajar siswa di tingkat SMK. Jurnal pendidikan vokasi, Vol 2 (3) : 368-378)

17. E-learning mempermudah interaksi antara mahasiswa dengan bahan belajar. Demikian juga
interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan antara sesama mahasiswa. Mahasiswa dapat
saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran
dan kebutuhan lain untuk pengembangan diri mahasiswa. Dosen dapat menempatkan bahan
ajar secara online yang dapat didownload oleh mahasiswa, dan pemberian tugas kepada
mahasiswa serta pengumpulannya melalui email. Interaksi dapat juga dilakukan secara
langsung antara mahasiswa dengan dosen atau dengan sesama mahasiswa melalui forum
diskusi. (Muzid, S. and Munir, M., 2005. Persepsi Mahasiswa Dalam Penerapan e-Learning
sebagai Aplikasi Peningkatan Kualitas Pendidikan (Studi Kasus Pada Universitas Islam
Indonesia). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan)

18. E-learning adalah materi pembelajaran melalui media elektronik seperti; audio/video tape,
CD-ROM, tv, satelit dan komputer baik yang terhubung melalui internet/intranet maupun
komputer stand alone. Meskipun dari definisi tersebut dinyatakan bahwa e-learning dapat
menggunakan berbagai media elektronik tetapi penerapan e-learning yang paling populer
di dunia pendidikan adalah penggunaan materi pembelajaran menggunakan komputer.
(Hidayati, N., 2016. Sistem E-Learning Untuk Meningkatkan Proses Belajar Mengajar:
Studi Kasus Pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Telematika MKOM, Vol 2 (2) : 153-
170)
19. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap
perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan
uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. (Putri, N.W.M.A., Jampel, I.N. and
Suartama, I.K., 2014. Pengembangan E-Learning Berbasis Schoology pada Mata Pelajaran
IPA Kelas VIII di SMP Negeri 1 Seririt. Jurnal EDUTECH Undiksha, Vol 2 (1) : 1 – 11)

20. Pemanfaatan e-Learning ini diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas


pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian mahasiswa, serta
komunikasi anatara dosen dengan mahasiswa maupun antar mahasiswa. e-Learning juga
dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan ruang kelas serta hambatan jarak dan waktu,
di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. (Prayudi, Y., 2009. Kajian Awal: E-
Learning Readiness Index (ELRI) sebagai Model bagi Evaluasi E-Learning pada Sebuah
Institusi. Jurnal Fakultas Hukum UII)

21. E-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan


konvensional ke dalam bentuk digital, baik isi maupun sistemnya. (Sudibyo, A., 2013.
Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Dengan E-Learning Berbasis Edmodo Blog
Education Pada Materi Alat Optik Untuk Meningkatkan Respons Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Di Smp Negeri 4 Surabaya. Inovasi Pendidikan Fisika, Vol 2 (3) : 187-190)

22. E-Learning adalah sebuah pembelajaran pada semua tingkatan formal maupun nonformal
yang menggunakan jaringan komputer (baik internet maupun intranet) untuk pengantaran
bahan ajar, interaksi atau fasilitas. (Pamugar, H., Winarno, W.W. and Najib, W., 2014.
Model Evaluasi Kesuksesan dan Penerimaan Sistem Informasi E-Learning pada Lembaga
Diklat Pemerintah. Scientific Journal of Informatics, Vol 1(1) : 13-27)

23. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. (Suriadhi, G., Tastra, I.D.K. and
Suwatra, I.I.W., 2014. Pengembangan e-learning berbasis edmodo pada mata pelajaran IPA
kelas VIII di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal Edutech Undiksha, Vol 2 (1) : 1-10)

24. Electronic learning atau e-Learning adalah proses pembelajaran mandiri yang difasilitasi
dan didukung melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Suteja, B.R.
and Ashari, A., 2008. Ontology e-learning content berbasis web semantic. Jurnal Fakultas
Hukum UII)

25. E-Learning tidak menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi pendidikan. (Poluan,
F., Lumenta, A. and Sinsuw, A., 2014. Evaluasi Implementasi Sistem E-Learning
Menggunakan Model Evaluasi Hot Fit Studi Kasus Universitas Sam Ratulangi. Jurnal
Teknik Informatika, Vol 4 (2) : 1-6)
26. Dengan e-Learning seseorang dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses materi
pelajaran setiap saat. Pemanfaatan komunikasi pada perangkat bergerak memungkinkan
pengembangan fitur e-Learning ke dalam versi mobile. (Belina, E. and Batubara, F.R.,
2013. Perancangan dan implementasi aplikasi e-learning versi mobile berbasis android.
Singuda ensikom, Vol 4 (3) : 76-81)

27. E-Learning adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan penggunaan peralatan


elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan
memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta
dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun. (Nuryanti, B.L., 2009. Model
Pembelajaran E-Learning Melalui Homepage Sebagai Media Pembelajaran Sehingga
Diharapkan Dapat Meningkatkan Minat Dan Kreativitas Siswa. Jurnal ABMAS (Media
Komunikasi dan Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat), Vol 9 : 1-7)

28. E-Learning memungkinkan pengenalan pendidikan dengan rumusan baru, yang diperoleh
dari pembelajaran model campuran antara pembelajaran tradisional dan e-learning (online).
(Sandi, G., 2012. Pengaruh blended learning terhadap hasil belajar kimia ditinjau dari
kemandirian siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol 45 (3) : 241-251)

29. E-Learning dapat digunakan untuk pembelajaran efektif dan efisian sesuai dengan materi
perkuliahan. Jadwal, kumpulan materi serta tambahan-tambahan pustaka dapat
disampaikan kepada mahasiswa tepat sasaran secara keseluruhan, dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional, dosen bersifat sentralistik dan terpola pada jadwal sehingga
materi yang disampaikan terkesan cepat dan cenderung tidak tersampaikan. (Harahap, S.H.,
2015. Pemanfaatan e-learning berbasis LCMS Moodle sebagai media pembelajaran untuk
mata kuliah sistem informasi akuntansi. JRAB: Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, Vol 15 (1)
: 86-99)

30. Sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning. (Jaedun, A., 2007. Rancang
Bangun dan Implementasi Web Based Learning untuk Meningkatkan Pencapaian
Kompetensi Mahasiswa Bidang Aplikasi Komputer Melalui E-Learning UNY. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol 16 (2) :187-208.

31. Keunggulan menggunakan e-learning adalah peserta didik bisa berinteraksi tidak hanya dua
arah akan tetapi dapat dilakukan secara multiarah. Apabila didukung dengan layanan
internet berkecepatan tinggi maka bisa disajikan beberapa bentuk model pembelajaran
berbasis video yang dilakukan secara buffering. (Putra, P.D.A. and Sudarti, S., 2015. Real
life video evaluation dengan sistem e-learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis mahasiswa. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, Vol 45 (1) : 76-
89)

Anda mungkin juga menyukai